You are on page 1of 7

Pengertian Bea Materai

Dokumenadalahkertasyang berisikantulisanyang mengandungartidanmaksudtentang: perbuatan,keadaan/ kenyataanbagiseseorangdan/ ataupihak-pihakyang berkepentingan. Benda Meteraiadalah meterai tempel dan kertas meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah R.I. PemeteraianKemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi sebagaimana mestinya. Tanda Tanganadalah tanda tangan sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk : parap, teraan/ cap tanda tangan/ cap paraf, teraan cap nama/ tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan Pejabat pos adalah pejabat PT Pos dan Giro yang diserahi tugas melayani permintaan pemeteraian kemudian.

Dasar Hukum Bea Materai UU No. 13 Tahun1985 TentangBea MateraiPeraturanPemerintah PP No. 24 Tahun2000, TentangPerubahanTarifBea MateraiKeputusanMentriKeuangan KMK RI No. 133/KMK.04/2000, TentangpelaksanaanPP No. 24Tahun2000 TentangPerubahanTarifBea Materai. KMK RI No. 104/KMK.04/1986, TentangPelunasanBea MateraiDenganMenggunakancaralain. SuratEdaranDirjenPajak SE-38/PJ1994 TentangpenggunaanKertasBermateraiDan kertasbiasaBermateraiTempel SE-29/PJ.53/1995 TentangpelaksanaanperubahanTarifBea Materai SE-44/PJ.53/1995 TentangcaraPemateraiankemudianTanpasanksidalammasaTransisi

Dokumen yang dikenakan Bea materai

Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata seperti : Akta-akta notaris termasuk salinannya Akta-akta yang dibuat PPAT beserta rangkapnya Surat berharga seperti wkesel, promes, cek dengan nominal diatas Rp 1 juta Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun dengan nominal diatas Rp 1 juta

Dokumen dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggan Surat-surat yang semula tidak dikenakan bea materai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan untuk orang lain, lain dari maksud semula.

Bea Materai Rp 3000 dikenakan atas :


Surat yang memuat jumlah uang, surat berharga, efek dengan nominal antara Rp 250 rb sampai Rp 1 juta Cek dan Bilyet Giro tanpa batas pengenaan harga nominal. Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang harga nominalnya lebih dari Rp.250.000

Dokumen yang tidak dikenakan Bea Materai o Dokumen berupa : o Surat Penyimpanan barang, o konosemen, o surat angkutan penumpang dan barang, o bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang, o surat pengiriman barang dan surat-surat lainnya yang disamakan o Segala bentuk ijazah o Tanda terima gaji dan sejenisnya o Tanda bukti penerimaan uang Negara o Kuitansi untuk semua jenis pajak o Tanda penerimaan untuk keperluan intern organisasi o Dokumen yang menyangkut tabungan o Surat gadai o Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek

Saat terutang Bea Materai


a Dokumen yang dibuat oleh satu pihak : pada saat dokumen itu diserahkan dan diterima oleh pihak untuk siapa dokumen itu dibuat (bukan pada saat ditandatangani), misalnya kuitansi, cek, dsb. b. Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak : pada saat selesainya dokumen itu dibuat, yang ditutup dengan pembubuhan tandatangan yang

bersangkutan, misalnya surat perjanjian jual beli, sewa menyewa, dsb. c. Dokumen yang dibuat di Luar Negeri : pada saat dokumen itu digunakan di Indonesia Cara Pelunasan Bea Materai

a. Menggunakan Benda Meterai (meterai tempel), yaitu : Meterai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai, pada tempat dimana tandatangan akan dibubuhkan. Pembubuhan ttd disertai dg pencantuman tgl, bl dan th dilakukan dg tinta atau yg sejenis dg itu, shg sebagian ttd ada di atas kertas dan sebagaian lagi di atas meterai tempel. Jika digunakan lbh dr satu meterai tempel, ttd hrs dibubuhkan sebagian di atas semua meterai tempel dan sebagian di atas kertas. Apabila ketentuan tsb di atas tidak dipenuhi, mk dokumen ybs dianggap tidak bermeterai. b. Menggunakan cara lain yg ditetapkan oleh Menteri Keuangan ? KMK No. 133b/KMK.04/2000. Pasal 1 KMK mengatur bahwa cara lain adalah dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan menggunakan : mesin teraan meterai, teknologi percetakan, sistem komputerisasi, dan alat lain dengan teknologi tertentu. Pemeteraian Kemudian Merupakan cara pelunasan Bea Materai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Materainya belum dilunasi sebagaimana mestinya . Pemeteraian kemudian dilakukan atas: a. Dokumen-dokumen yang semula tidak dikenakan bea materai, apabila akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan dikenakan materai Rp 6000 dengan cara pemateraian kemudian b. Dokumen yang bea materainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya. c. Dokumen yang diluar negeri yang akan digunakan di Indonesia.

Penggunaan Bea Materai:


a. Bentuk ukuran, warna meterai tempel dan kertas meterai, demikian pula percetakan, pengurusan, penjualan serta penelitian keabsahannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan. b. Bea Meterai atas dokumen dilunasi dengan cara : 1. menggunakan benda meterai 2. menggunakan cara lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan c. Meterai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai d. Meterai tempel direkatkan ditempat dimana tanda tangan akan dibubuhkan. e. Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu, sehingga sebagian tanda tangan di atas kertas dan sebagian lagi di atas meterai tempel. f. Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, tanda tangan harus dibubuhkan sebagaian di atas semua meterai tempel dan sebagian di atas kertas. g. Kertas meterai yang sudah digunakan, tidak boleh digunakan lagi.
h. Jika isi dokumen yang dikenakan Bea Meterai terlalu panjang untuk dimuat seluruhnya di atas kertas meterai yang digunakan, maka untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan kertas tidak bermeterai.

Sanksi Administrasi

Apabila dokumen tidak atau kurang dilunasi Bea Materai sebagaimana mestinya, maka akan dikenai denda administrasi sebesar 200% dari Bea Materai yang tidak atau kurang dibayar. Misalnya Bea Materai terutang Rp.6000 karena kelalaian belum mengenakan Bea Materai, maka Bea Materai dan saksi yang harus dibayar adalah Bea materai yang terutang Denda administrasi Jumlah Pemateraian kemudian Rp.6.000 Rp.12.000 Rp.18.000

Sanksi Pidana

a. Barang siapa meniru atau memalsukan meterai tempel kertas meterai atau meniru dan memalsukan

tanda tangan yang perlu untuk mensahkan meterai. b. Barang siapa dengan sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau memasukkan ke negara Indonesia meterai palsu, yang dipalsukan atau yang dibuat dengan melawan hak. c. Barang siapa dengan sengaja menggunakan, menjual, menawarkan menyerahkan, menyediakan untuk dijual atau dimasukkan ke negara Indonesia meterai yang mereknya, capnya, tanda tangannya, tanda sahnya atau tanda waktunya mempergunakan telah dihilangkan seolah-olah meterai itu belum dipakai dana atau menyuruh orang lain menggunakannya dengan melawan haknya. d. Barang siapa menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas yang diketahuinya digunakan untuk melakukan salah satu kejahatan untuk meniru dan memalsukan benda meterai. e. Barang siapa dengan sengaja menggunakan cara lain (sesuai Pasal 7 UU Bea Meterai) dipidana penjara selama-lamanya 7 tahun dan tindak pidana ini adalah bentuk kejahatan.

Bea Materai

Oleh : Odi Al Kautsar Kahfi Munandar (115020207111016) (115020207111066)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Oleh : Odi Al Kautsar Kahfi Munandar (115020207111016) (115020207111066)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012

You might also like