You are on page 1of 14

I. II.

Judul Praktikum Tujuan

: SISTEM DIGESTIVA : 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi anatomi saluran pencernaan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana saliva dihasilkan dan pengaruhnya pada karbohidrat. 3. Mahasiswa dapat menggambarkan tentang peristaltik dan mekanisme kontrolnya. 4. Mahasiswa dapat membedakan antara

kardiak, pylorus, dan spinkterpilorus pada lambung yang mengacu pada posisi dan fungsinya. 5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi ulkhus peptikum ditemukan. 6. Mahasiswa dapat mengidentifikasi letak dan pembentukan empedu. 7. Mahasiswa dapat menggambarkan peran empedu dalam pencernaan. 8. Mahasiswa dapat mengidentifikasi fungsi hormone dan pencernaan dan memberikan contoh. 9. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana masing-masing dari ketiga jenis makanan memetabolisme, menyimpan energi. III. Hari/Tanggal IV. Nama/Stambuk : Selasa / 14 Mei 2013 : Miswandi Tendrita/A1C2 10 081 mensintesa dan dan mengenali tempatnya

V.

Latar Belakang Makanan merupakan sumber energi bagi manusia. Agar makanan dapat menjadi sumber energi, makanan harus melalui suatu proses yang dinamakan proses pencernaan. Makanan yang masuk melalui mulut diolah oleh beberapa organ di dalam tubuh hingga sari-sari makanan dapat diserap tubuh. Organ-organ tersebut mengubah makanan menjadi sumber energi melalui proses mekanik dan kimiawi. Kumpulan organ yang bertugas mencerna makanan dari bentuk kompleks menjadi bentuk sederhana yang dapat diserap oleh tubuh. Molekul-molekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus disebut sistem pencernaan. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring dan esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari ludah, hati (hepar), dinding lambung dan kelenjar pankreas. Proses pencernaan dalam tubuh manusia adalah kompleks.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka perlu diadakan praktikum yang membahas mengenai sistem digestiva untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem digestiva beserta organ-organ yang berperan di dalamnya, serta menjadi bahan perbandingan dengan teori-teori yang telah ada.

VI. Tinjauan Pustaka Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan saluran pencernaan, terdiri dari; oris (mulut), faring (tekak), esofagus (kerongkongan), ventrikulus (lambung), intestinum minor (usus halus), intestinum mayor (usus besar), rectum, dan anus (Syaifuddin, 2006: 167). Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari makanan tak larut menjadi partikel larut oleh kerja enzim. Sebelum

diabsorbsi makanan ini berlangsung di dalam saluran pencernaan. Dalam sel-sel endokrin tersebar hormon peptide yang mempengaruhi fungsi pencernaan dan mengandung tujuh belas asam amino. Disekresikan asam hidronukleat (ICK) disekresikan oleh sel-sel umum (Kimball, 1994: 622). Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkan untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri

dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar. Selain itu mulut memuat gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah yang membantu untuk cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau kelompok kelenjar menuangkan cairan pencernaan penting ke dalam saluran pencernaan (Pearce, 2004: 176). Lidah merupakan organ tubuh berotot kerangka yang dibalut oleh selaput lendir, berfungsi untuk menahan, membantu mencerna serta menelan makanan. Selaput lendirnya memiliki epitel pipih banyak lapis dengan stratum korneum yang berbeda tebalnya. Pada punggung lidah, epitel cukup tebal sedangkan pada permukaan bawah tipis dan mungkin tidak bertanduk. Punggung lidah terisi papil makroskopik yang membentuk papil-papil lidah (Delmann, 1992: 323). Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari

sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai lapisan muscular eksterna berelaksasi. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum adalah bagian yang terpendek (2,5 cm-30 cm). duktus empedu dan duktus pancreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa sentimeter mulut pylorus. Jejunum adalah bagian yang selanjutnya, panjangnya 1-1,5 meter. Ileum (2 m-2,5m) merentang sampai menyatu dengan usus besar (Sloane, 2003: 288).

VII. Metode Praktikum A. Waktu dan Tempat Praktikum Sistem Digestiva di laksanakan pada hari Selasa, tanggal 13 mei 2013, pukul 13.30-15.30 WITA, bertempat di Laboratorium Pengembangan Unit Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, Kendari B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum sistem digestiva dapat dilihat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Alat-alat dan kegunaannya pada praktikum Sistem digestiva No 1. 2. Nama Alat Pensil Buku tulis/kertas Kegunaan Menggambar hasil amatan Tempat menggambar hasil amatan

2. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum sistem digestiva adalah carta pencernaan makanan pada manusia.

C. Prosedur Kerja Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat dan bahan (charta sistem pencernaan manusia) yang akan digunakan. 2. Mengamati charta sistem pencernaan.

2. Menulis dan menggambar hasil pengamatan serta memberi keterangan gambar.

VIII. Hasil dan Pembahasan A. Hasil Pengamatan 1. Pengamatan Saluran Pencernaan a. Pengamatan Pada Saluran Pencernaan

Keterangan: 1. Mulut 2. Faring 3. Esophagus 4. Hati 5. Lambung 6. Pankreas 7. Empedu 8. Usus 12 jari 9. Usus besar 10. Usus kosong 11. Usus halus 12. Usus besar naik 13. Usus besar turun 14. Usus ileum 15. Usus buntu 16. Umbai cacing 17. Rektum 18. Anus

b. Strukrut Anatomi Gigi

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mahkota gigi Leher gigi Akar gigi Pulpa Enamel Dentin Akar gigi

c.

Penampang Rongga Mulut

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Palatum durum Palatum mole uvula kolumna posterior kolumna interior tonsil lidah

d. Penampang Lambung Anatomi `Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. fundus kardiak serosa badan mukosa submukosa otot longitudinal otot melingkar duodenum

- Skematik mukosa Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mukosa Submukosa Serosa Sel 13 Sel 14 Sel 15

e.

Penampang Usus halus

Keterangan: vilus jaringa epitel tabung sederhana 3. lacteal 4. jaringan pembuluh 5. kelenjar usus halus 6. sel globat 7. arteriola 8. venula 9. pembuluh limfe 1. 2.

f. Penampang Usus Besar

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. kolon asendens kolon transverum kolon desendens kolon sigmoid fleksura koloni kanan fleksura koloni kiri Sfingter ani eksternal Kanalis ani Ujung potongan

2.

Kelenjar Pencernaan a. Kelenjar Parotis dan Sublingualis

Keterangan : 1. kelenjar parotis 2. kelenjar sublingualis 3. kelenjar submandibularis 4. lidah 5. otot maseter 6. pembuluh parotid

b. Pankreas Keterangan: 1. Saluran empedu 2. Pembuluh pancreas 3. Ampula hepatopankreatik 4. Deudenum 5. Papila duodenal

c. Pengamatan Pada Hati Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lobus caudate Lobus quadrate Ligamen falciform Ligamentum teres Kantung empedu Ligamen falsiformis Saluran empedu Pembuluh hepatik Pembuluh sistik

3.

Tabel Enzim-Enzim Pencernaan, Kelenjar dan Fungsinya No 1. Nama Enzim Ptialin (Amilase) Fungsi Mengubah zat tepung masak menjadi gula yang dapat larut (maltosa) 2. 3. 4. Rennin Pepsin Lipase gastric Mengubah kasinogen menjadi kasein Mengubah protein menjadi pepton Memulai hidrolisis atas lemak, membantu kerja enzim pancreas, mengemulsikan 5. Tripsin lemak Menyederhanakan protein dan pepton 6. Amilase menjadi polipeptida dan asam amino

7.

Lipase

Mengubah semua gula dan zat tepung jadi maltose

8. 9.

Entrokinase Erepsin

Menyederhanakan lemak menjadi gliserin dan asam lemak Membebaskan tripsin dalam cairan

10.

Sukrosa, laktosa dan maltose

pancreas Menyederhanakan semua zat protein menjadi asam amino Menyederhanakan semua zat hidrat karbon menjadimonosakarida, glukosa, galaktosa dan laeulosa

4.

Rumus Gigi a. Rumus gigi anak-anak


P 2 2 C 1 1 I 2 2 I 2 2 C 1 1 P 2 2

Keterangan : 1. P = Gigi Geraham depan 2. C = Gigi Taring 3. I = Gigi Susu

b.

Rumus gigi orang dewasa


M P C I I C P M 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 3

Keterangan : 1. M = Gigi geraham belakang 2. P = Gigi geraham depan 3. C = Gigi taring 4. I = Gigi susu

DAFTAR PUSTAKA

Delman, 1992. Histologi Verteriner. Universitas Indonesia. Jakarta Kimball, J.W., 1994. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Pearce, E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia. Jakarta. Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC. Jakarta. Syarifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

You might also like