Professional Documents
Culture Documents
Ringkasan Eksekutif
Berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana usaha / kegiatan Dampak dampak yang telah teridentifikasi di dalam dok KA ANDAL kemudian ditelaah mendalam menggunakan metodologi yang telah disepakati dalam KA ANDAL
KAANDAL
ANDAL
Berisi upaya upaya untuk : Mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif
Memaksimalkan dampak positif yang terjadi
RKL
Berisi program program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak dampak dari rencana kegiatan. Digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya pengelolaan lingkungan Untuk evaluasi akurasi prediksi dampak dalam kajian ANDAL
RPL
Berisi ringkasan secara jelas mengenai hasil kajian ANDAL, terutama : uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL Upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup yang akan dilakukan
Ringkasan Eksekutif
Pemrakars a
Pemerinta h
Masyaraka t
KepMenLH No.17 Tahun 2001 Telah dicabut, diganti oleh : KepMenLH No.11 Tahun 2006
PROSES AMDAL :
WAJIB AMDAL
TIDAK WAJIB AMDAL UKL & UPL (Kep-12/MENLH/3/94) IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING Proses REITERASI Kemasyarakatan
PELINGKUPAN ANDAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING ANALISIS DAN EVALUASI DAMPAK PENTING
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPL) RENCANA PENANGANAN DAMPAK RENCANA PEMANTAUAN DAMPAK
Proses Penapisan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Proses Penapisan
Tahapan ini sudah diatur sejak tahun 1993 dalam suatu list kegiatan wajib AMDAL yang dikeluarkan peraturannya oleh Kementrian Lingkungan Hidup
SK MenLH No.11/1994 (sudah dicabut) SK MenLH No.39/1996 (sudah dicabut) SK MenLH No.03/2000 (sudah dicabut) SK MenLH No.17 / 2001 tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL (sudah dicabut) Peraturan Meteri Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Sesuai Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999, jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL. Potensi dampak penting bagi setiap jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut ditetapkan berdasarkan: (1)Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. (2)Referensi internasional yang diterapkan oleh beberapa negara sebagai landasan kebijakan tentang AMDAL.
b. Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi dampak penting negatif yang akan timbul.
A. Bidang Pertahanan
B. Bidang Pertanian
C. Bidang Perikanan
D. Bidang Kehutanan
E. Bidang Perhubungan
G. Bidang Perindustrian
J. Bidang Pariwisata
KRITERIA PENAPISAN JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM DAFTAR JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB DILENGKAPI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini tetapi lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Ya
WAJIB AMDAL
Tidak
Lampiran II : Daftar Kawasan Lindung Kawasan Lindung yang dimaksud dalam Penjelasan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dan Pasal 37 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, sbb :
4. Sempadan Pantai.
5. Sempadan Sungai. 6. Kawasan Sekitar Danau/Waduk.
9. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu karang dan atol yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau keunikan ekosistem). 10. Kawasan Pantai Berhutan Bakau (mangrove). 11. Taman Nasional. 12. Taman Hutan Raya. 13. Taman Wisata Alam.
Langkah Penapisan Jenis Usaha Yang Tidak Termasuk di dalam Lampiran I dan Lampiran II :
Lakukan pengisian terhadap daftar pertanyaan (di dalam Lampiran III - Permen 11/2006), terkait lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Lakukan pengisian terhadap daftar pertanyaan (di dalam Lampiran III - Permen 11/2006), terkait karakteristik rencana usaha dan/atau kegiatan Lakukan penentuan dampak penting untuk setiap jawaban YA dari daftar pertanyaan pada Langkah 1 dan Langkah 2 menggunakan kriteria penentuan dampak penting Pelajari apakah dalam 10 tahun terakhir hasil implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari jenis usaha dan/atau kegiatan Buat kesimpulan dari langkah 4 apakah rencana usaha tsb wajib AMDAL atau tidak.
Langkah 2 :
Isilah Daftar Pertanyaan untuk menilai karakteristik rencana usaha dan/atau kegiatan :
Jawaban YA merupakan indikasi bahwa jenis rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Langkah 3
Lakukan penentuan dampak penting untuk setiap jawaban YA dari daftar pertanyaan pada Langkah 1 dan Langkah 2 menggunakan kriteria penentuan dampak penting berikut:
1. jumlah manusia yang akan terkena dampak; 2. luas wilayah persebaran dampak; 3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung; 4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak; 5. sifat kumulatif dampak; dan 6. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.
Langkah 4
Pelajari apakah dalam 10 tahun terakhir hasil implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari jenis usaha dan/atau kegiatan dimaksud menunjukkan bahwa:
usaha dan/atau kegiatan dimaksud senantiasa menimbulkan dampak penting negatif yang hampir serupa di seluruh wilayah Indonesia. tidak tersedia ilmu pengetahuan dan teknologi, tata cara atau tata kerja untuk mengelola dampak penting negatif usaha dan/atau kegiatan dimaksud, baik yang bersifat terintegrasi dengan proses produksi maupun terpisah dari proses produksi.
Langkah 5
dalam 10 tahun terakhir dampak lingkungan usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak dikenali karakter dampaknya
dan tidak tersedia ilmu pengetahuan, teknologi dan tata cara untuk mengatasi dampak penting negatifnya,
KETERLIBATAN MASYARAKAT
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan menyusun AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL
Tatacara dan bentuk pegumuman serta penyampaian saran pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL No.08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL
Maksud dan tujuan dilaksanakannya keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam AMDAL
Melindungi kepentingan masyarakat; Memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan atas rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan; Memastikan adanya transparansi dalam keseluruhan proses AMDAL dari rencana usaha dan/atau kegiatan; dan Menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang berkepentingan, yaitu dengan menghormati hak-hak semua pihak untuk mendapatkan informasi dan mewajibkan semua pihak untuk menyampaikan informasi yang harus diketahui pihak lain yang terpengaruh.
Kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat; Transparansi dalam pengambilan keputusan; Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dikalangan pihak-pihak yang terkait.
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya.
Masyarakat terkena dampak adalah masyarakat yang akan merasakan dampak dari adanya rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dan masyarakat yang akan mengalami kerugian.
Masyarakat Pemerhati:
Masyarakat pemerhati adalah masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut, maupun dampak-dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.
Keterlibatan masyarakat dalam proses AMDAL adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang AMDAL. Dalam proses ini, masyarakat menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat, serta usulan penyelesaian masalah dari masyarakat yang berkepentingan dengan tujuan memperoleh keputusan yang terbaik.
Wakil masyarakat dalam Komisi Penilai AMDAL adalah wakil dari masyarakat terkena dampak yang telah memenuhi kriteria yang
a) rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib menyusun AMDAL; b) dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL); c) dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL); d) dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL); e) dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL); f) proses penilaian dokumen AMDAL oleh Komisi Penilai AMDAL; g) sikap instansi yang bertanggung jawab atas saran, pendapat, dan tanggapan masyarakat yang disampaikan; dan h) keputusan hasil penilaian dokumen AMDAL;
2) Memberikan saran, pendapat, dan/atau tanggapan atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib menyusun AMDAL dan dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL, dan RPL dengan ketentuan:
a) Spesifikasi Media Penyampaian Saran, Pendapat, dan Tanggapan Bentuk tertulis (contoh: surat, e-mail) atau bentuk cetak (contoh: surat pembaca di media massa) sehingga mudah didokumentasikan. b) Spesifikasi Teknik Penyampaian Saran, Pendapat, dan Tanggapan
(1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar; (2) Menuliskan dengan jelas sehingga mudah dibaca;
c) Tata Cara
Tahap Persiapan Penyusunan AMDAL Tahap Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Tahap Penilaian KA-ANDAL Tahap Penilaian Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)