You are on page 1of 52

TIK 215 UTILITAS Semester 3 : 3 SKS

TIU : Setelah mengikuti kuliah mahasiswa mampu memahami boiler dan penyediaan steam, penyedian air, bahan bakar, listrik, sistem refrigerasi, dan penyediaan udara tekan SILABUS : Modul 1. boiler dan penyediaan steam, penyedian air, bahan bakar -- Ir. Budiyono, MSi Modul 2. penyediaan listrik, sistem refrigerasi, dan penyediaan udara tekan --- Ir. Slamet Priyanto, MS

DAFTAR PUSTAKA

Pada dasarnya tidak ada buku yang membahas khusus mengenai unit utilitas. Buku pustaka diambil berdasarkan topik yang sesuai dengan pokok bahasan yang ada, antara lain :

Anonimous, (1985), Kurita Handbook of Water Treatment, Kurita Water Industries ltd., Tokyo

DAFTAR PUSTAKA

Droste, R.l., (1997), Theory and Practice of Water and Wastewater Treatment, John Wiley and Sons, Inc., Canada Fair, G. M dan J. C. Geyer, (1961), Water Supply and Wastewater Disposal, John Wiley & Sons, Inc., New York Huchler, L.A., (1998), Select the Best Bioler-Water Chemical Treatment Program, Chemical Engineering Progress, August Kamala, A. dan D.L Kanth Rao, (1988), Environmental Engineering : Water Supply, Sanitary Engineering and Pollution, Tata Mc Graw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi Kawamura, S., (1991), Integrated Design of Water Treatment Facilities, John Wiley and Sons., Inc., New York Kemmer, F.N., (1988), The Nalco Water Handbook, 2-nd edition, McGraw-Hill Book Company, New York Li K. W dan A. P Priddy, (1985), Power Plant System Design, John Wiley & Sons, Inc., Canada Linsley, R.K dan J.B. Franzini, (1979), Water Resources Engineering, 3-rd edition, McGraw-Hill Book Co., New York Mangku Sitepoe, (1997), Air Untuk Kehidupan, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Mallevialle, J., Odendaal, P.E., dan Wiesner, M.R., (1996), Water Treatment Membrane Processes, McGraw-Hill, New York Reynolds, T.D., (1982), Unit Operation and Processes in Environmental Engineering, Brooks/Cole Engineering Division, monterey, Caalifornia Setiadi, T., (1993), Teknologi Air (tidak diterbitkan), Jurusan Teknik Kimia Fak. Teknologi Industri, ITB, Bandung Sundstrom, D.W. dan Klei, H.E., (1979), Wastewater Treatment, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs Suriawiria, U., (1996), Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan Yang Sehat, Penerbit Alumni, Bandung Treybal, R.E., (1955), Mass Transfer Operations, McGraw-Hill, New York Vila, R.C. dan S. Gopinathan, (1982), Air dan Kehidupan, PN Balai Pustaka, Jakarta

Sistem evaluasi

Test Modul I setelah selesai modul 1 Test Modul Ii setelah selesai modul 2

Hasil test modul 1 dan 2 di rata-rata, bila sudah lulus tidak perlu mengikuti ujian, atau bila dikehendaki bisa mengikuti ujian untuk perbaikan Mahasiswa mengambil perbaikan : diambil nilai yang lebih baik

UNIT UTILITAS
Unit pendukung proses di Industri dengan tugas utama menyediakan : 1. Air : steam, domestik, air pendingin, proses 2. Bahan bakar 3. Listrik 4. Udara tekan 5. Sistem refrigerasi 6. Sistem pelumasan 7. Sistem pengolahan limbah

PENYEDIAAN AIR
Dari berbagai bahan baku (air laut; air sungai; sumur dangkal dan sumur dalam; air hujan, danau, dsb) - Steam ---- ketel
- Air pendingin ------ cooling tower - Chilled water ------ sistem refrigerasi

- Proses
- Domestik

Kondensasi

Penguapan

salju

hujan

Air permukaan Perkolasi air dalam batuan Air bawah tanah

KUALITAS AIR
Water, water, everywhere, but nor any drop to drink
(Air, air, dimana-mana air, tetapi setetespun tidak ada untuk minum, Sundstrom, 1979; Vila R.C., 1982)
Perlu teknologi pengolahan air !!!

JUMLAH AIR DUNIA


(Okazaki, M, 1985, Kurita Water Handbook)

Jenis Air Air Laut


Air Tawar

Jumlah, km3 1.338 x 106


35,03 x 103

% 96,5
2,53

Lain-lain
Total

12,97 x 103
1.386 x 106

0,97
100

AIR TAWAR DUNIA


(Okazaki, M, 1985, Kurita Water Handbook)

Jenis Air Tawar


Salju Air tanah Uap air udara) Danau Sungai (di

Jumlah, km3
24,06 x 103 10,85 x 103 0,01 x 103 0,108 x 103 0,002 x 103

%
68,7 31,0 0,03 0,29 0,006

CADANGAN AIR ANTAR BENUA (Suara Merdeka, 24 Jan 04)


BENUA JML PENDUDUK, CADANGAN % dunia AIR TAWAR, % dunia 80 1 2 ? 3 ?

ASIA AUSTRALIA Lainnya

Utilitas : TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


Ir. Budiyono, MSi

PENTINGNYA AIR (PENGOLAHAN AIR)


Tidak ada kehidupan tanpa adanya air. The Best of All Things is Water (Air adalah

yang terbaik dari segalanya) Water, water, everywhere, nor any drop to drink (penyair terkenal Coloridge, seorang
Pelaut Kuno) Mendapatkan air bersih termasuk hak asasi manusia (Resolusi PBB th 2000 melalui UNESCO)

KUALITAS AIR : PARAMETER PENCEMAR


- Air yang murni tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau - Karena siklus hidrologi, air mengandung berbagai bahan pencemar/kontaminan
PARAMETER PENCEMAR
PADAT CAIR GAS

TAK MENGENDAP (NON SETLEABLE SOLID)

MENGENDAP (SETLEABLE SOLID)

TERLARUT TERSUSPENSI KOLOID

ORGANIK DAN ANORGANIK

KONTAMINAN AIR
KONTAMINAN AIR
IONIK & TERLARUT NON IONIK & TIDAK TERLARUT

ION POSITIP

ION NEGATIF

SUSPENSI

KOLOID

GAS

Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn2+, Na+, K+, dsb

SO4=, Cl-, NO3-, HCO3-, OH-, CO3=

Tanah liat, Debu, dsb

Tanah liat, virus, bakteri , alga

CO2, O2, N2, H2S, dsb

KONTAMINAN AIR
KONTAMINAN AIR
FISIKA
T, Padatan Tersuspensi, Padatan terlarut, Padatan total, Konduktifitas, dll

KIMIA
pH, Kation terlarut, Anion terlarut, Alkalinitas, Kesadahan, dsb

BIOLOGI
Jml bakteri koli, dsb

ANALISA KIMIA
Kandungan kontaminan dinyatakan dengan :
1. 2. 3. 4. 5.

miligram per liter (mg/l), bagian per juta (part per million, ppm), dan ppb (part per billion). mol per liter miliekuivalen per liter (meq/l). Jumlah ekuivalen solut per liter larutan disebut juga dengan normalitas (N). persen berat : massa zat terlarut per massa total larutan dikalikan 100 % milligram per liter sebagai CaCO3 (mg/l sebagai CaCO3). = Konsentrasi zat terlarut dinyatakan dalam miligram per liter sebagai CaCO3

Contoh Parameter Analisa Air


No 1 PH Uji Keterangan / Simbol Penggunaan Hasil Pengujian Untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan encer Untuk menentukan komposisi kimia ionik air dan untuk mengkaji kelayakan air untuk berbagai alternatif penggunaan.

Kation terlarut Kalsium Magnesium Kalium Natrium

Ca2+ Mg2+ K+ Na+

Contoh Parameter Analisa Air


No
3

Uji
Anion terlarut Bikarbonat Karbonat Klorida Hidroksida Nitrat Sulfat Alkalinitas

Keterangan / Simbol

Penggunaan Hasil Pengujian

HCO3Untuk menentukan komposisi kimia ionik CO3= air dan untuk Clmengkaji kelayakan OHair untuk berbagai NO3alternatif SO4= penggunaan. HCO3- + CO3= + Untuk mengukur OHkapasitas air untuk menetralkan asam

Contoh Parameter Analisa Air


No 5 Uji Kesadahan Keterangan / Simbol kation multivalensi Penggunaan Hasil Pengujian Untuk mengukur kapasitas konsumsi sabun dan kecenderungan air untuk membentuk kerak Untuk memperkirakan total padatan terlarut atau check terhadap hasil analisa lengkap (Total Padatan Terlarut atau TDS = 0,55 0,7 x konduktifitas sampel)

Konduktifitas

mhos (micromhos)/cm
pada 25oC

Kation ANION Terlarut : Kesetimbangan muatan


1. Jumlah ekuivalen kation = jumlah ekuivalen anion
2. Jumlah kation dan anion dalam mg/L = Total padatan terlarut

Review hasil analisa kimia


Anggap bahwa analisa kimia air permukaan sebagai berikut :
Ion Ca 2+ Mg2+ Na+ K+ ClSO4= HCO3Konsentrasi, mg/l 90 30 72 6 120 225 165

pH

7,5

(a). Periksa ketelitian hasil analisa di atas;

(b) tentukan alkalinitas air dinyatakan sebagai CaCO3; (c) tentukan kesadahan yang dinyatakan sebagai CaCO3; dan (d) perkirakan kandungan padatan terlarut total.

Penyelesaian: Neraca kation-anion digunakan untuk memeriksa ketelitian analisa.

Kation Konsentrasi Ion Ion

Anion Konsentrasi

mg/l
Ca2+ Mg2+ Na+ K+ Total 90 30 72 6 198

mg/meq
20 12,2 23,0 39,1

meq/l
4,50 2,46 3,13 0,15 10,24 ClSO4= HCO3-

mg/l
120 225 165

mg/meq
35,5 48 61

meq/l
2,82 4,69 2,70

490

10,21

Keterangan : mg/meq = miligram/miliequivalen. Untuk Kalsium, berat eqivalen = 20 yaitu gram/equivalen (40/2) = 20 miligram/miliequivalen. meq/l = miliequivalen/liter. Untuk kalsium, meq/l = 90mg/l) / 20 mg/meq = 4,50 (a). Karena jumlah kation dan anion sama maka hasil analisa dapat diterima. (b). Menentukan alkalinitas. Dari hasil analisa diatas, alkalinitas hanya disebabkan oleh ion HCO3-. Alkalinitas dinyatakan sebagai CaCO3 = 2,70 meq/l x 50 mg CaCO3/meq = 135,3 mg/l sebagai CaCO3 Catatan : berat equivalen CaCO3 = 100 g/2 = 50 g/eq = 50 mg/meq (c). Menentukan kesadahan. Untuk hasil analisa yang disajikan, kesadahan air disebabkan oleh ion kalsium dan magnesium. Kesadahan dinyatakan sebagai CaCO3 = (4,5 meq/l + 2,46 meq/l) x 50 mg CaCO3 /meq = 348,0 mg/l sebagai CaCO3 (d). Perkiraan total padatan terlarut (TDS) TDS= kation + anion dinyatakan dalam mg/l = 198 mg/l + 490 mg/l = 688 mg/l

PENGOLAHAN AIR
I. SATUAN PROSES KOAGULASI, PRESIPITASI, AERASI, DESINFEKSI, ION EXCHANGE, dll
BAHAN BAKU AIR (KUALITAS AIR)
Air laut, Air sumur, Air sungai, Air danau, dll

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

TUJUAN PENGGUNAAN (SPESIFIKASI) Air minum, MCK, proses, pendingin, ketel / steam, dll

II. SATUAN OPERASI MIXING, SEDIMENTASI, FILTRASI, ADSORPSI, FLOKULASI, DEAERASIdll

PENGOLAHAN AIR
CONTOH SEDERHANA: Pengolahan air sumur menjadi air minum Air sumur

Kualitas ??? Satuan pengolahan ??? Kuman Desinfeksi !!!

TEKNOLOGI PENGOLAHAN ???

Air minum Spesifikasi ????

Bebas kuman

== Pemilihan satuan-satuan operasi maupun proses untuk pengolahan air sangat tergantung pada kualitas dan jenis bahan baku serta tujuan penggunaan dari air yang telah diolah. == bisa melibatkan bagian-bagian kecil dari satuan operasi dan proses, tetapi bisa juga melibatkan hampir semua satuan operasi dan proses yang ada.

BEBERAPA SATUAN OPERASI DAN SATUAN PROSES DALAM PENGOLAHAN AIR

Satuan operasi
1.Saringan (screening) Saringan kuarsa digunakan untuk melindungi pompa dari padatan mengapung. Saringan halus digunakan untuk menghilangkan padatan mengapung dan tersuspensi Digunakan menghilangkan impuritas yang halus seperti alga, pasir, dsb. Untuk menambah maupun mengeluarkan gas-gas dari air. Misal : aerasi untuk menghilangkan Fe2+ dan Mn2+ terlarut. Untuk mencampur bahan-bahan kimia dan gas-gas yang diperlukan untuk pengolahan. Untuk mempercepat penggumpalan partikel dengan pengadukan sangat lambat. Untuk menghilangkan partikel-partikel seperti tanah dan pasir atau padatan (flok) tersuspensi. Untuk menyaring padatan pengendapan/sedimentasi yang masih tersisa setelah

2.Saringan mikron
3. Aerasi 4.Mixing

5.Flokulasi 6.Sedimentasi

7.Filtrasi

Satuan Proses
1.Koagulasi Proses penambahan bahan-bahan kimia untuk membentuk gumpalan (flok) yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi. Digunakan untuk mematikan bakteri patogen yang ada dalam air. Penghilangan komponen ion terlarut seperti kalsium dan magnesium (kesadahan) dengan penambahan bahanbahan kimia sehingga akan menimbulkan endapan Untuk penghilangan sebagian maupun keseluruhan kation dan anion terlarut dalam air Untuk penghilangan senyawa-senyawa organik yang menyebabkan warna, rasa dan bau. Untuk mengoksidasi berbagai senyawa yang ditemukan di dalam air, yang menyebabkan rasa, warna dan kerak.

2.Disinfeksi 3.Presipitasi

4.Ion exchange 5.Adsorpsi 6.Oksidasi kimia

Cara pengolahan air dari berbagai zat pengotor ( Setiadi, 1993)


No . 1 Komponen Rumus Masalah yang ditimbulkan Cara pengolahan

Turbidity

Tidak ada

Air menjadi keruh, membentuk deposit pada pipa-pipa, alat-alat, ketel dan lain-lain Timbul buih dalam ketel, menghambat proses pengendapan pada penghilangan besi dan hot phosphate softening Membentuk Scale / kerak pada sistem penukar panas, ketel, pipa menghambat daya cuci dengan sabun Timbul buih dan carry over (lolosnya) padatan ke dalam uap panas mengakibatkan karatan pada pipa ketel, bikarbonat dan karbonat menghasilkan CO2 dalam uap panas, sehingga bersifat korosif. Korosif

Koagulasi, pengendapan dan filtrasi

Warna

Tidak ada

Koagulasi, filtrasi, khlorinasi, adsorbsi dengan karbon aktif

Hardness (kesadahan)

Kalsium dan magnesium yang dinyatakan sebagai CaCO3 Bikarbonat (HCO3) Karbonat (CO3) Hidroksida (OH) Dinyatakan sebagai CaCO3 H2SO4 ,HCl dan sebagainya dinyatakan sebagai CaCO3

Pelunakan, destilasi, pengolahan internal

Alkalinity (alkalinitas)

Pelunakan dengan kapur dan kapursoda, demineralisasi, penambahan asam, dealkilasi dengan penukar ion, distilasi

Asam mineral bebas

Netralisasi dengan alkali

Karbondioks ida PH

CO2

Korosif terhadap jaringan pipa

Aerasi, deaerasi, netralisasi dengan alkali, filming dan neutralizing amines PH dapat dinaikkan dengan penambahan Al dan sebaiknya dengan asam Demineralisasi, distilasi

Konsentrasi ion hydrogen pH = log (H+) SO4=

Perubahan pH dipengaruhi oleh keasaman atau kebasaan dalam air. Air dalam biasanya pH = 6-8 Menaikkan kandungan padatan dalam air, bereaksi dengan Ca membentuk kerak CaSO4 Menaikkan kandungan padatan dalam air dan bersifat korosif

Sulfat

Chlorida

Cl-

10

Silika

SiO2

Membentuk kerak pada ketel dan sudut-sudut turbin

11

Besi

Fe2+ (ferro) Fe3+

Terbentuk deposit pada pipa-pipa dan boiler

Aerasi, koagulasi dan filtrai pelunakan kapur, penukar kation

12 13

Mangan Minyak

Mn Dinyatakan sebagai oil atau Ichloroform extractible matter O2 H2S NH3 Dinyatakan dalam Micrombos, konduktansi spesifik Tidak ada

Terbentuk deposit Terbentuk kerak, lumpur dan buih dalam ketel

Aerasi, pelunakan kapur Raffle reparation stainers koagulan dan filktrasi, filtrasi dengan diatamaceous earth

14 15 16 17

Oksigen Hidrogen Sulfida Amoniak Konduktivit as

Korosi Bau telur busuk, korosi Korosi pada tembaga dan seng Konduktivitas yang tinggi maka sifat korosi makin tinggi

Deaerasi, sodium sulfate, hyrazine, zat pencegah korosi Aerasi, khlorinasi, penukar anion berbasa tinggi Penukar kation dengan zeolite hidrogen, khlorination, daeaerasi Demineralisasi, pelunakan kapur, dan sebagainya

18

Padatan terlarut Padatan tersuspensi Padatan total

Padatan terlarut menunjukkan jumlah zat-zat yang terlarut, menyebabkan buih Menyebabkan deposit Padatan total adalah padatan terlarut

Pelunakan kapur, penukar kation dengan zeolite hidrogen, demineralisasi, distilasi Pengendapan, filtrasi dan koagulasi Sama dengan 19 dan 20

19 20

Tidak ada Tidak ada

SATUAN OPERASI DAN PROSES SEDIMENTASI : MEMEMISAHKAN PADATAN MENGENDAP

t=0
padatan mengendap

t>

t>>
Padatan tak mengendap

SEDIMENTASI

KLARIFIER THICKENER FLOTASI (kebalikan sedimentasi)

SATUAN OPERASI DAN PROSES : SEDIMENTASI


Waktu Pengendapan Berbagai Ukuran Partikel
Diameter Partikel (mm) 10 1 0,1 0,01 0,001 0,0001 0,00001 Nama Partikel Kerikil Pasir kasar Pasir halus Lumpur Bakteri Partikel tanah liat Partikel koloid Waktu Pengendapan pada Ketinggian 1 kaki/ft 0,3 detik 3 detik 38 detik 33 menit 35 jam 230 hari 63 tahun

SEDIMENTASI : Pola pengendapan partikel diskrit


(a) dan partikel flokulen (b)

(a)

(b)

KOAGULASI DAN FLOKULASI : memisahkan padatan tersuspensi dan koloid

SATUAN OPERASI DAN PROSES

koagulan

koagulan

Padatan tersuspensi

Padatan terlarut

PRESIPITASI : menghilangkan kation/anion terlarut dengan penambahan bahan kimia


Bahan kimia

Kation/anion terlarut

ION EXCHANGE : menghilangkan kation/anion terlarut


Air Kation/anion dalam air
Padatan penukar ion

Kation/anion

Kolom penukar ion

Air

KOAGULASI FLOKULASI : Definisi

Koagulasi : rapid mixing, dengan penambahan bahan kimia

Flokulasi : slow mixing, kadangkadang dengan penambahan koagulan aid (flokulan)

Ukuran partikel yang terlibat dalam koagulasi Diameter Ao


A. Sistem Koloidal - Warna - Koloid inert (tanah liat, garam anorganik) - Emulsi - Bakteri - Alga B. Kation (Na+, Ca2+, Mg2+, Al3+) C. Polyelektrolit (BM 100.000 15.000.000) D. Air
50 - 1.000 1.000 - 30.000 2.000 5.000 50.000 1 - 100.000 - 100.000 - 8.000.000 -2

KOAGULASI FLOKULASI :

250.000 - 40.000.000 4

KOAGULASI FLOKULASI

Distribusi muatan lapisan ganda

KOAGULASI FLOKULASI : contoh pengukuran potensial zeta

Koagulasi air menggunakan alum

KOAGULASI FLOKULASI
1.

Tawas
3CaSO4 + 2 Al(OH)3

Al2(SO4)3.18H2O + 3Ca(OH)2 -----> + 18 H2O

2. Ferro sulfat
FeSO4.7H2O + Ca(OH)2 -----> Fe(OH)2 + CaSO4 + 7
H 2O

KOAGULASI FLOKULASI : beberapa jenis koagulan


3. Ferri sulfat
Fe2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 ----> 2Fe(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2

4. Ferri khlorida
2 FeCl3 + 3 Ca(OH)2 ---------> 3 CaCl2 + 2 Fe(OH)3

5. PAC

KOAGULASI FLOKULASI :
beberapa jenis flokulan

KOAGULASI FLOKULASI : PE kationik

PE kationik seperti polyamine terhidrolisa dalam air R R NH + H2O --- NH.H+ + OHR R

== pada pH tinggi reaksi akan menyebabkan reaksi bergeser ke kiri, dan polimer menjadi tidak bermuatan (non ionik). akan menurunkan kapasitas penukaran ion PE pada pH tinggi.

KOAGULASI FLOKULASI : PE anionik


Polymer anionik memiliki guhus karboksil dalam struktur molekulnya. Molekul ini akan terionisasi dalam air sebagai berikut. R-COOH === R-COO- + H+ Ion hydrogen akan memaksa reaksi ke kiri sehingga molekul ini akan menjadi non ionik pada pH rendah.

Contoh Diagram Alir : Pengolahan air sumber menajdi air minum dalam kemasan
Air sumber
Bak Tandon
Ozone Generator Ozone

Tanki Umpan
Filter multimedia

Karbon Aktif Cartridge filter 5, 3, 1 Lampu Ultraviolet (UV)

Mesin Cup Mesin Gallon Mesin Botol

Tanki produk

Alum, flokulan, NaOH, kaporit

Air baku (air sungai)


Bak Pencampur Klarifier Bak Lumpur Dekanter
Lumpur padat Air

Air untuk service Air Pendingin

Saringan Pasir Bak air

Contoh diagram penyediaan/pengolahan air sungai untuk berbagai keperluan di industri

Air sanitasi

terfiltrasi Unit demineralisasi

Filter karbon Penukar kation Dekarbonator Penukar Anion


Zat pengikat O2 (Hidrazin, dll) Zat anti kerak (Senyawa Phosphat, dsb)

Penghilangan Cl2, warna, bau, zat-zat organik Penghilangan Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Fe2+, Mn2+, Al3+ Peghilangan CO2 Penghilangan Cl-, NO3-, SiO3-

Deaerator

Unit Injeksi Kimia

Air umpam boiler

Air Proses

Contoh Blok Diagram pengolahan air di kolam renang

kaporit

Balancing tank
Air sumur artetis Desinfeksi

overflow

Saringan pasir

Kaporit, HCl, PAC, Soda abu

KOLAM RENANG

You might also like