Professional Documents
Culture Documents
TIU : Setelah mengikuti kuliah mahasiswa mampu memahami boiler dan penyediaan steam, penyedian air, bahan bakar, listrik, sistem refrigerasi, dan penyediaan udara tekan SILABUS : Modul 1. boiler dan penyediaan steam, penyedian air, bahan bakar -- Ir. Budiyono, MSi Modul 2. penyediaan listrik, sistem refrigerasi, dan penyediaan udara tekan --- Ir. Slamet Priyanto, MS
DAFTAR PUSTAKA
Pada dasarnya tidak ada buku yang membahas khusus mengenai unit utilitas. Buku pustaka diambil berdasarkan topik yang sesuai dengan pokok bahasan yang ada, antara lain :
Anonimous, (1985), Kurita Handbook of Water Treatment, Kurita Water Industries ltd., Tokyo
DAFTAR PUSTAKA
Droste, R.l., (1997), Theory and Practice of Water and Wastewater Treatment, John Wiley and Sons, Inc., Canada Fair, G. M dan J. C. Geyer, (1961), Water Supply and Wastewater Disposal, John Wiley & Sons, Inc., New York Huchler, L.A., (1998), Select the Best Bioler-Water Chemical Treatment Program, Chemical Engineering Progress, August Kamala, A. dan D.L Kanth Rao, (1988), Environmental Engineering : Water Supply, Sanitary Engineering and Pollution, Tata Mc Graw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi Kawamura, S., (1991), Integrated Design of Water Treatment Facilities, John Wiley and Sons., Inc., New York Kemmer, F.N., (1988), The Nalco Water Handbook, 2-nd edition, McGraw-Hill Book Company, New York Li K. W dan A. P Priddy, (1985), Power Plant System Design, John Wiley & Sons, Inc., Canada Linsley, R.K dan J.B. Franzini, (1979), Water Resources Engineering, 3-rd edition, McGraw-Hill Book Co., New York Mangku Sitepoe, (1997), Air Untuk Kehidupan, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Mallevialle, J., Odendaal, P.E., dan Wiesner, M.R., (1996), Water Treatment Membrane Processes, McGraw-Hill, New York Reynolds, T.D., (1982), Unit Operation and Processes in Environmental Engineering, Brooks/Cole Engineering Division, monterey, Caalifornia Setiadi, T., (1993), Teknologi Air (tidak diterbitkan), Jurusan Teknik Kimia Fak. Teknologi Industri, ITB, Bandung Sundstrom, D.W. dan Klei, H.E., (1979), Wastewater Treatment, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs Suriawiria, U., (1996), Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan Yang Sehat, Penerbit Alumni, Bandung Treybal, R.E., (1955), Mass Transfer Operations, McGraw-Hill, New York Vila, R.C. dan S. Gopinathan, (1982), Air dan Kehidupan, PN Balai Pustaka, Jakarta
Sistem evaluasi
Test Modul I setelah selesai modul 1 Test Modul Ii setelah selesai modul 2
Hasil test modul 1 dan 2 di rata-rata, bila sudah lulus tidak perlu mengikuti ujian, atau bila dikehendaki bisa mengikuti ujian untuk perbaikan Mahasiswa mengambil perbaikan : diambil nilai yang lebih baik
UNIT UTILITAS
Unit pendukung proses di Industri dengan tugas utama menyediakan : 1. Air : steam, domestik, air pendingin, proses 2. Bahan bakar 3. Listrik 4. Udara tekan 5. Sistem refrigerasi 6. Sistem pelumasan 7. Sistem pengolahan limbah
PENYEDIAAN AIR
Dari berbagai bahan baku (air laut; air sungai; sumur dangkal dan sumur dalam; air hujan, danau, dsb) - Steam ---- ketel
- Air pendingin ------ cooling tower - Chilled water ------ sistem refrigerasi
- Proses
- Domestik
Kondensasi
Penguapan
salju
hujan
KUALITAS AIR
Water, water, everywhere, but nor any drop to drink
(Air, air, dimana-mana air, tetapi setetespun tidak ada untuk minum, Sundstrom, 1979; Vila R.C., 1982)
Perlu teknologi pengolahan air !!!
% 96,5
2,53
Lain-lain
Total
12,97 x 103
1.386 x 106
0,97
100
Jumlah, km3
24,06 x 103 10,85 x 103 0,01 x 103 0,108 x 103 0,002 x 103
%
68,7 31,0 0,03 0,29 0,006
Tidak ada kehidupan tanpa adanya air. The Best of All Things is Water (Air adalah
yang terbaik dari segalanya) Water, water, everywhere, nor any drop to drink (penyair terkenal Coloridge, seorang
Pelaut Kuno) Mendapatkan air bersih termasuk hak asasi manusia (Resolusi PBB th 2000 melalui UNESCO)
KONTAMINAN AIR
KONTAMINAN AIR
IONIK & TERLARUT NON IONIK & TIDAK TERLARUT
ION POSITIP
ION NEGATIF
SUSPENSI
KOLOID
GAS
KONTAMINAN AIR
KONTAMINAN AIR
FISIKA
T, Padatan Tersuspensi, Padatan terlarut, Padatan total, Konduktifitas, dll
KIMIA
pH, Kation terlarut, Anion terlarut, Alkalinitas, Kesadahan, dsb
BIOLOGI
Jml bakteri koli, dsb
ANALISA KIMIA
Kandungan kontaminan dinyatakan dengan :
1. 2. 3. 4. 5.
miligram per liter (mg/l), bagian per juta (part per million, ppm), dan ppb (part per billion). mol per liter miliekuivalen per liter (meq/l). Jumlah ekuivalen solut per liter larutan disebut juga dengan normalitas (N). persen berat : massa zat terlarut per massa total larutan dikalikan 100 % milligram per liter sebagai CaCO3 (mg/l sebagai CaCO3). = Konsentrasi zat terlarut dinyatakan dalam miligram per liter sebagai CaCO3
Uji
Anion terlarut Bikarbonat Karbonat Klorida Hidroksida Nitrat Sulfat Alkalinitas
Keterangan / Simbol
HCO3Untuk menentukan komposisi kimia ionik CO3= air dan untuk Clmengkaji kelayakan OHair untuk berbagai NO3alternatif SO4= penggunaan. HCO3- + CO3= + Untuk mengukur OHkapasitas air untuk menetralkan asam
Konduktifitas
mhos (micromhos)/cm
pada 25oC
pH
7,5
(b) tentukan alkalinitas air dinyatakan sebagai CaCO3; (c) tentukan kesadahan yang dinyatakan sebagai CaCO3; dan (d) perkirakan kandungan padatan terlarut total.
Anion Konsentrasi
mg/l
Ca2+ Mg2+ Na+ K+ Total 90 30 72 6 198
mg/meq
20 12,2 23,0 39,1
meq/l
4,50 2,46 3,13 0,15 10,24 ClSO4= HCO3-
mg/l
120 225 165
mg/meq
35,5 48 61
meq/l
2,82 4,69 2,70
490
10,21
Keterangan : mg/meq = miligram/miliequivalen. Untuk Kalsium, berat eqivalen = 20 yaitu gram/equivalen (40/2) = 20 miligram/miliequivalen. meq/l = miliequivalen/liter. Untuk kalsium, meq/l = 90mg/l) / 20 mg/meq = 4,50 (a). Karena jumlah kation dan anion sama maka hasil analisa dapat diterima. (b). Menentukan alkalinitas. Dari hasil analisa diatas, alkalinitas hanya disebabkan oleh ion HCO3-. Alkalinitas dinyatakan sebagai CaCO3 = 2,70 meq/l x 50 mg CaCO3/meq = 135,3 mg/l sebagai CaCO3 Catatan : berat equivalen CaCO3 = 100 g/2 = 50 g/eq = 50 mg/meq (c). Menentukan kesadahan. Untuk hasil analisa yang disajikan, kesadahan air disebabkan oleh ion kalsium dan magnesium. Kesadahan dinyatakan sebagai CaCO3 = (4,5 meq/l + 2,46 meq/l) x 50 mg CaCO3 /meq = 348,0 mg/l sebagai CaCO3 (d). Perkiraan total padatan terlarut (TDS) TDS= kation + anion dinyatakan dalam mg/l = 198 mg/l + 490 mg/l = 688 mg/l
PENGOLAHAN AIR
I. SATUAN PROSES KOAGULASI, PRESIPITASI, AERASI, DESINFEKSI, ION EXCHANGE, dll
BAHAN BAKU AIR (KUALITAS AIR)
Air laut, Air sumur, Air sungai, Air danau, dll
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
TUJUAN PENGGUNAAN (SPESIFIKASI) Air minum, MCK, proses, pendingin, ketel / steam, dll
PENGOLAHAN AIR
CONTOH SEDERHANA: Pengolahan air sumur menjadi air minum Air sumur
Bebas kuman
== Pemilihan satuan-satuan operasi maupun proses untuk pengolahan air sangat tergantung pada kualitas dan jenis bahan baku serta tujuan penggunaan dari air yang telah diolah. == bisa melibatkan bagian-bagian kecil dari satuan operasi dan proses, tetapi bisa juga melibatkan hampir semua satuan operasi dan proses yang ada.
Satuan operasi
1.Saringan (screening) Saringan kuarsa digunakan untuk melindungi pompa dari padatan mengapung. Saringan halus digunakan untuk menghilangkan padatan mengapung dan tersuspensi Digunakan menghilangkan impuritas yang halus seperti alga, pasir, dsb. Untuk menambah maupun mengeluarkan gas-gas dari air. Misal : aerasi untuk menghilangkan Fe2+ dan Mn2+ terlarut. Untuk mencampur bahan-bahan kimia dan gas-gas yang diperlukan untuk pengolahan. Untuk mempercepat penggumpalan partikel dengan pengadukan sangat lambat. Untuk menghilangkan partikel-partikel seperti tanah dan pasir atau padatan (flok) tersuspensi. Untuk menyaring padatan pengendapan/sedimentasi yang masih tersisa setelah
2.Saringan mikron
3. Aerasi 4.Mixing
5.Flokulasi 6.Sedimentasi
7.Filtrasi
Satuan Proses
1.Koagulasi Proses penambahan bahan-bahan kimia untuk membentuk gumpalan (flok) yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi. Digunakan untuk mematikan bakteri patogen yang ada dalam air. Penghilangan komponen ion terlarut seperti kalsium dan magnesium (kesadahan) dengan penambahan bahanbahan kimia sehingga akan menimbulkan endapan Untuk penghilangan sebagian maupun keseluruhan kation dan anion terlarut dalam air Untuk penghilangan senyawa-senyawa organik yang menyebabkan warna, rasa dan bau. Untuk mengoksidasi berbagai senyawa yang ditemukan di dalam air, yang menyebabkan rasa, warna dan kerak.
2.Disinfeksi 3.Presipitasi
Turbidity
Tidak ada
Air menjadi keruh, membentuk deposit pada pipa-pipa, alat-alat, ketel dan lain-lain Timbul buih dalam ketel, menghambat proses pengendapan pada penghilangan besi dan hot phosphate softening Membentuk Scale / kerak pada sistem penukar panas, ketel, pipa menghambat daya cuci dengan sabun Timbul buih dan carry over (lolosnya) padatan ke dalam uap panas mengakibatkan karatan pada pipa ketel, bikarbonat dan karbonat menghasilkan CO2 dalam uap panas, sehingga bersifat korosif. Korosif
Warna
Tidak ada
Hardness (kesadahan)
Kalsium dan magnesium yang dinyatakan sebagai CaCO3 Bikarbonat (HCO3) Karbonat (CO3) Hidroksida (OH) Dinyatakan sebagai CaCO3 H2SO4 ,HCl dan sebagainya dinyatakan sebagai CaCO3
Alkalinity (alkalinitas)
Pelunakan dengan kapur dan kapursoda, demineralisasi, penambahan asam, dealkilasi dengan penukar ion, distilasi
Karbondioks ida PH
CO2
Aerasi, deaerasi, netralisasi dengan alkali, filming dan neutralizing amines PH dapat dinaikkan dengan penambahan Al dan sebaiknya dengan asam Demineralisasi, distilasi
Perubahan pH dipengaruhi oleh keasaman atau kebasaan dalam air. Air dalam biasanya pH = 6-8 Menaikkan kandungan padatan dalam air, bereaksi dengan Ca membentuk kerak CaSO4 Menaikkan kandungan padatan dalam air dan bersifat korosif
Sulfat
Chlorida
Cl-
10
Silika
SiO2
11
Besi
12 13
Mangan Minyak
Mn Dinyatakan sebagai oil atau Ichloroform extractible matter O2 H2S NH3 Dinyatakan dalam Micrombos, konduktansi spesifik Tidak ada
Aerasi, pelunakan kapur Raffle reparation stainers koagulan dan filktrasi, filtrasi dengan diatamaceous earth
14 15 16 17
Korosi Bau telur busuk, korosi Korosi pada tembaga dan seng Konduktivitas yang tinggi maka sifat korosi makin tinggi
Deaerasi, sodium sulfate, hyrazine, zat pencegah korosi Aerasi, khlorinasi, penukar anion berbasa tinggi Penukar kation dengan zeolite hidrogen, khlorination, daeaerasi Demineralisasi, pelunakan kapur, dan sebagainya
18
Padatan terlarut menunjukkan jumlah zat-zat yang terlarut, menyebabkan buih Menyebabkan deposit Padatan total adalah padatan terlarut
Pelunakan kapur, penukar kation dengan zeolite hidrogen, demineralisasi, distilasi Pengendapan, filtrasi dan koagulasi Sama dengan 19 dan 20
19 20
t=0
padatan mengendap
t>
t>>
Padatan tak mengendap
SEDIMENTASI
(a)
(b)
koagulan
koagulan
Padatan tersuspensi
Padatan terlarut
Kation/anion terlarut
Kation/anion
Air
KOAGULASI FLOKULASI :
250.000 - 40.000.000 4
KOAGULASI FLOKULASI
KOAGULASI FLOKULASI
1.
Tawas
3CaSO4 + 2 Al(OH)3
2. Ferro sulfat
FeSO4.7H2O + Ca(OH)2 -----> Fe(OH)2 + CaSO4 + 7
H 2O
4. Ferri khlorida
2 FeCl3 + 3 Ca(OH)2 ---------> 3 CaCl2 + 2 Fe(OH)3
5. PAC
KOAGULASI FLOKULASI :
beberapa jenis flokulan
PE kationik seperti polyamine terhidrolisa dalam air R R NH + H2O --- NH.H+ + OHR R
== pada pH tinggi reaksi akan menyebabkan reaksi bergeser ke kiri, dan polimer menjadi tidak bermuatan (non ionik). akan menurunkan kapasitas penukaran ion PE pada pH tinggi.
Contoh Diagram Alir : Pengolahan air sumber menajdi air minum dalam kemasan
Air sumber
Bak Tandon
Ozone Generator Ozone
Tanki Umpan
Filter multimedia
Tanki produk
Air sanitasi
Penghilangan Cl2, warna, bau, zat-zat organik Penghilangan Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Fe2+, Mn2+, Al3+ Peghilangan CO2 Penghilangan Cl-, NO3-, SiO3-
Deaerator
Air Proses
kaporit
Balancing tank
Air sumur artetis Desinfeksi
overflow
Saringan pasir
KOLAM RENANG