You are on page 1of 15

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI

(Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK-PKn) Dosen Pengampu : Y.Ch. Nany Sutarini, M.Si

Disusun oleh: 1. Lorensius 2. Viky Nurlaili (09302249015) (12306141028)

3. Dyah Fajar Komala (12306141030) 4. Arif Sudrajat 5. Eka Wulandari (12306141034) (12306141043)

PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur saya ucapkan atas rahmat Allah SWT saya telah menyelesaikan makalah yang berjudul Ketahanan Nasioanl Sebagai Geostrategi Indonesia. Sesuai dengan judulnya makalah ini membahas konsep ketahanan nasional yang ada di Indonesia. Dalam

pembahasan konsep tersebut kami mengacu pada berbagai sumber referensi yang kami gunakan. Dalam sejarah perjuangan bangsa, ketahanan nasional Indonesia telah mengalami berbagai macam ujian. Dengan usaha para pahlawan bangsa Indonesia mampu keluar dari belenggu penajajahan yang mengobrak-abrik harkat dan martabat bangsa. Bangsa Indonesia mengalami berbagai macam permasalahan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, kemiskinan, pengangguran, konflik sparatisme yang mampu menggerogoti jati diri dan identitas bangsa. Namun hanya dengan ketahanan bangsalah kelangsungan hidup bisa terjamin. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Dosen Pengajar Pendidikian Kewarganegaraan atas penugasan yang diberikan kepada kami. Tak lupa juga kami menghaturkan terima kasih kepada penulis referensi baik berupa buku atau situs website sehingga sangat membantu kami dalam mencari bahan dan menyusun makalah ini hingga akhirnya terselesaikan. Tentu saja, kritik dan saran dari berbagai pihak tetap kami nantikan untuk bahan pertimbangan dan perbaikan pada penyusunan makalah berikutnya. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 5 April 2013

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Setiap bangsa pasti memiliki cita-cita karena cita-cita berfungsi sebagai penentu untuk

mencapai tujuan suatu bangsa. Dalam usaha cita-cita tersebut terjadi berbagai macam permasalahan, hambatan, tantangan dan ancaman. Kekuatan yang digunakan untuk menghadapi permasalahan tersebut dikenal dengan istilah ketahanan nasional. Dengan kokohnya ketahanan nasional suatu bangsa maka dapat di mungkinkan bahwa kelangsungan hidup masyarakat akan semakin terjamin. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kekuatan untuk mengembangkan ketahanan nasional. Hal ini dibutuhkan untuk menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan ancaman serta gangguan baik dari dalam maupun dari luar yang dapat membahayakan integritas dan identitas suatu bangsa. Selain itu juga dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perjuangan mengejar cita-cita dan tujuan bangsa. Pengetahuan akan ketahanan nasional merupakan hal yang sangat penting. Ketahanan sosial selalu berkembang seiring semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi pada negara khususnya di Indonesia. Banyak sekali persoalan yang terkait dengan ketahanan nasional seperti gerakan sparatisme semisal Gerakan Aceh Merdeka dan lainnya. Sehingga sangat di perlukan pengetahuan dasar mengenai ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia sebagai salah satu partisipasi untuk mnedukung ketahanan nasional Indonesia.

B.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan ketahanan nasional di negara Indonesia? 2. Bagaimana permasalahan yang terkait dengan ketahanan nasional di Indonesia?

BAB II PEMBAHASAN

A. 1.

Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Pengertian ketahanan nasional dan geostrategi Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku

dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia drai masa ke masa. Kepastian itu menjadi keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak implementasi atau bernegara. Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangna, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Oleh karena itu, ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dengan modal dasra keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia. Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara uth, menyeluruh dan terpadu berdasarkan Pancasila UUD 1945 dan wawasan nusantara. Dengan kata lain konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam penerapan dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan

menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamis, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mamupu mengembangkan ketahanan. Kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Dalam perjuagan mencapai cita-cita tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan

keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu, ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan seuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar di surat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelum kita sudah tahu arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa yang di dalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi macam ancaman, tantangan, hambatan an gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahaykan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar. Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ketahanan nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keaaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bagsa yang bersangkutan. 2) Ketahanan nasional sebagai pendekatan/metode/cara menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral. Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat membangun mampu memecahkan

masalah kehidupan. Dalam hal pemikiran, pendekatan ini meggunakan pemikiran kesisteman. 3) Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat, dan penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.

2.

Sejarah lahirnya ketahanan nasional Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di

indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Soviet dan China. Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan indo-cina sehingga satu per satu kawasan indo-cina menjadi negara komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan, Infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Concern atas fenomena tersebut mempengaruhi para pemikir militer di SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yaitu tidak adanya perlawanan yang gigih dan ulet di indo-cina dalam menghadapi ekspansi komunis. Bila dibandingkan dengan Indonesia, kekuatan apa yang dimiliki bangsa ini, sehingga mampu menghadapi berbagai ancaman termasuk pemberontakan dalam negeri. Jawaba sementara dari kalangan pemikir tersebut adalah adanya kemampuan teritorial dan perang Gerilya. Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 September 1995, namun akhirnya dapat diatasi. Dari sejarah dapat disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan nasional Indonesia berawal dari konsepsi kekuatan nasional yang dikembangkan oleh kalangan militer. Pemikiran konseptual ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah dimasukkan ke dalam GBHN. Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN 1973 adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas. Konsep ketahanan nasional berikut perumusan yang demikian berlanjut pada GBHN 1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketengguhan bangsa yang mengandung kemempuan mengembangakan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohania dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Rumusan megenai ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai berikut. 1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ketujuan yang ingin dicapai dan agar secara efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dari dalam maka pembangunan naional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan ketrepaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh. 2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasionaladalah kemampuan dan ketangguhana suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meingkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional. 3) Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.

3. a.

Unsur-unsur Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional Pancagatra Aspek sosial pancagatra pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan

Tuhan. Hubungan manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk kebutuhannya. Dengan dasar hubungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan diuraikan konsep dasar dalam rangka

mengembangkan kekuatan Nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan. b. Ketahanan Aspek Ideologi Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan memerlukan filsafat hidup. Sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan perjuangan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat hidup digunakan sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai dasar untuk mencapai cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut dengan istilah ideologi. 1) Pengertian Ideologi Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya, sehingga istilah ideologi ini banyak artinya antara satu dengan yang lainnya sering bertentangan, setiap ideologi pada dasarnya disimpulkan ada tiga unsur dasar yaitu : Unsur keyakinan setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang

menggambarkan seperangkat keyakinan yang di orientasikan kepada tingkah laku para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan. Unsur loyalitas setiap ideologi menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan optimal para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat yang optimal, maka dalam ideologi terkandung unsur rasional, penghayatan dan susila. Unsur mitos, setiap ideologi selalu memitoskan atau mengagumkan sesuatu ajaran, yang secara fundamental mengajarkan suatu ajaran yang secara fundamental mengajarkan suatu cara bagaimana sesuatu hal yang dicita-citakan itu dapat tercapai. 2) Ideologi Dunia Ideologi liberalisme Aliran pemikiran individual atau teori perorangan menyatakan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak seluruh individu dalam masyarakat (contract sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak wajib yang melekat pada manusia sejak lahir atau tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa. Kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Yaitu kebebasan mengejar hidup di tengah-tengah kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan kebebasan. Paham liberalisme selalu mengaitkan aliran

pikirannya dengan hak asasi manusia yang menyebabkan paham tersebut memiliki daya tarik yang dikalangan masyarakat tertentu. Ideologi komunis Aliran pikiran kolektif atau teori kelas (class teory) yang menyatakan bahwa negara ialah alat suatu galangan yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas galangan lemah. Galangan borjuis menindas galangan proktar (kaum buruh). Aliran pikiran ini dikemukakan oleh Karl Marx (1818-1883). Sesuai aliran pikiran yang melandasi komunisme dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme: a) Komunis akan menciptakan suatu konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. b) Ajaran komunisme bersifat Atheis dan didasarkan pada kebendaan (materialisme) bahkan agama dinyatakan sebagai racun kehidupan masyarakat. c) Masyarakat yang dicita-citakan adalah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi ole kesadaran Nasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa Nasionalisme. d) Masyarakat komunis dicita-citakan, adalah masyarakat tanpa kelas yang dapat memberikan suasana hidup aman dan tenteram, tanpa pertentangan tanpa hak milik pribadi. Ideologi keagamaan Ideologi bersumber pada keyakinan sesuatu agama yang dapat membina kehidupan manusia bahagia. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius dalam arti negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya. Negara mewajibkan pelaksanaan syariat agama sebagai hukum negara. Agama selalu mengajarkan kedamaian tapi agama juga kadang menjadi picu dahsyat terakselerasinya kepercayaan. Agama memang menganjurkan sikap pemaaf, toleran, dan kasih sayang dengan sesama manusia tetapi, gerakan ideologi keimanan selalu memunculkan sikap militan yang terkadang destruktif. 1) Faktor Yang Berpengaruh Kekuatan ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di dalamnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Baik sebagai individu, sebagai makhluk sosial maupun sebagai warga negara sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan.

Suatu bangsa yang memiliki ideologi belum juga menjamin kekuasaan Nasional sebab sangat bergantung kepada penghayatan serta pengalamannya. Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat dibedakan 2 macam pelaksanaan. Yaitu pelaksanaan objektif dan subjektif. Objektif adalah pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala peraturan-peraturan hukum di bawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan negara. Subjektif adalah pelaksanaan oleh pribadi perorangan dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat dan berbangsa. 2) Pengertian Ketahanan Aspek Ideologi Ketahanan Nasional aspek ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara. a. Ketahanan Aspek Politik Politik di dalam ilmu pengetahuan selalu dihubungkan dengan kekuatan dan kekuasaan yang menjadi pusat perhatian masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah negara karena kekuasaan di dalamnya berpusat pada pemerintahan. Pemerintah akan menentukan sistem politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan Nasionalnya. Maka itu kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu : a) Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa aspirasi atau tautan kebutuhan masyarakat. b) Sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa kebijaksanaan yang melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang merupakan Keputusan Politik. Tingkat Ketahanan politik dapat diukur dari kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan menyelesaikan lima fungsi politik yaitu : 1) Mempertahankan pola 2) Pengaturan dan penyelesaian ketegangan 3) Penyesuaian keadaan 4) Pencapai tujuan 5) Penyatuan sistem social Konsepsi Ketahanan Nasional (Tahnas) Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Dengan kata lain, konsepsi Tahnas Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metoda) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. (http://dc159.4shared.com/img/YFYs1mHh/preview.html. Sabtu,23 Maret 2013,16:55WIB) Konsepsi ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, sebagai upaya menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam menggapai cita-cita bersama. Jadi konsepsi ketahanan nasional merupakan sarana untuk mewujudkan kemampuan dan kekuatan nasional guna menghadapi dan mengatasi segala tantangan, sebagaimana juga sebagai wahana untuk mencapai tujuan bersama sebagai bangsa dan negara. (M. Bambang Pranowo.2010:6)

B. 1)

Hakekat Tahnas dan Konsepsi Tahnas Indonesia. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

2)

Hakekat

konsepsi

ketahanan

nasional

Indonesia

adalah

pengaturan

dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional. (Minto Rahayu.2007. Pendidikan

Kewarganegaraan Perjuangan Menghadapi Jati Diri Bangsa.Jakarta:Grasindo)

1.

Fungsi Ketahanan Nasional Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami

untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter - regional wilayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam dalam pelaksanaan pembangunman nasional

disegala bidang dan sektor program.cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman. (http://emperordeva.wordpress.com/about/ketahanan-nasional/ ) Dalam perkembanagan, ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai macam permasalahan yang dapat menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional dalam hal ini adalah Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Indonesia sudah sering mengalami berbagai macam peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai sebuah ancamanancaman terhadap ketahanan nasional. Beberapa contoh peristiwa yang sempat mengusik ketahanan nasional negara Indonesia adalah gerakan sparatisme dan terorisme . GAM (Gerakan Aceh Merdeka) merupakan salah satu gerkakan sparatisme.GAM adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan supaya Aceh, lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah menilai bahwa gerakan ini merupakan gerakan sparatisme yang dapat membahayakan ketahanan nasional Indonesia. Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro selama hampir tiga dekade bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Aceh_Merdeka) Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di Papua. Organisasi ini dianggap sebagai gerakan separatism oleh pemerintah, kerena tujuannya adalah memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka) Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Contoh peristiwa terorisme yang pernah terjadi di Indonesia ledakan Bom Bali II terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005, terjadi di 3(tiga) tempat yang berbeda dan pada waktu yang hampir bersamaan, tempat tersebut ; Rajas Bar & Restaurant di Kuta Town Square, Kuta, Denpasar, Bali Pantai Muaya (Caf Nyoman dan Caf Menega), Jimbaran, Kabupaten Badung,. Sementara lima bom lainnya tidak sampai meledak dan ditemukan personel Brigade Mobil. Tragedi tersebut, menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai 196 orang 148 orang diantaranya harus menjalani perawatan secara intensif di RSUP Denpasar dan sejumlah RS swasta lainnya di Bali. Dari 148 yang

memerlukan perawatan yang terdiri atas warga negara Indonesia 100 orang dan warga negara asing 48 orang. Bom JW Marriott 2003. 5 Agustus 2003, bom menghancurkan sebagianhotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.Bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta 2003. Senin, 3 Februari 2003, pukul07.15 WIB, bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Ledakan berasal dari sebuah bom rakitan yang dibuat dari pipa paralon sepanjang 11 cm dengan diameter 16 cm, ditutup dengan lempengan baja yang dilapisi dengan semen. Tidak ada korban jiwa.

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi bangsa Indonesia yang

berkembang meliputi segenap aspek kehidupan nasional. Ketahanan nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terusmenerus serta sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dengan modal dasra keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia. Dalam perkembanagan, ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai macam permasalahan yang dapat menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional dalam hal ini adalah Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Indonesia sudah sering mengalami berbagai macam peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai sebuah ancamanancaman terhadap ketahanan nasional.

B.

Saran Bagi para pembaca sekaligus sebagai warga negara Indonesia sudah sepantasnya jika

ikut menjaga ketahanan nasional demi terjaminnya kelangsungan hidup masyarakat. Tanpa adanya ketahanan nasional maka keamanan dan kenyamanan kehidupan akan terganggu dan akan memicu timbulnya berbagai macam pelanggaran.

DAFTAR PUSTAKA

Dasim Aksarabudimansyah, 2002. Model Pembelajaran Kewarganegaraan. Bandung: Dwi Winarna, 2006. Paradigma Baru Pendidkan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara Genesindoyudhistira, 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Tigaserangkai Pustaka Mandiri Kaelan Dan Ahmad, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma Ketahanan Nasional, Di Unduh Dari Http://Dc159.4shared.Com/Img/Yfys1mhh/Preview.Html. Sabtu,23 Maret 2013,16:55 wib Lemhamnas, 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka M Bambang Pranowo, 2010. Multideminsi Ketahanan Nasional, Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka Alfabet Minto Rahayu, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghadapi Jati Diri Bangsa. Jakarta: Grasindo Sumarsono, 2008. Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utamajoeniarto, 1996. Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Bumi Zubaidi H. Achmad, dkk, 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

You might also like