Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM S-1 PGSD UPBJJ BANDUNG
POKJAR PURWAKARTA
2008
A. JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KOMPETENSI OPERASI
HITUNG KPK DAN FPB
B. KAJIAN MASALAH
Dalam pembelajaran Matematika di SD merupakan salah satu kajian
yang selalu menarik untuk dikemukakan, karena adanya perbedaan
karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika.
Untuk itu diperlukan jembatan yang dapat menetralisir perbedaan tersebut.
Berbagai strategi pembelajaran dari teori-teori matematika akan
digunakan. Hal ini akan memungkinkan keefektifan dan keefesienan dari
usaha-usaha kita dalam pembelajaran matematika khususnya di SD.
Model Pembelajaran Interaktif penulis pilih untuk mengembangkan
dan meningkatkan pola pikir dan daya pikir terhadap apa yang sedang
dipelajari selain itu, model pembelajaran ini berguna untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif dan partisipatif dalam kelas. Sehingga
terjadi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika.
C. PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara pendidik
dengan anak didik. Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan
keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2008).
Berkaitan dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional maka
pendidik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan
pendidikan. Standar Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2005 menjelaskan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, menyenangkan menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa
kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik
serta fsikologi peserta didik.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang
dianggap paling sulit di sini lain para guru pada umumnya hanya menjelaskan
materi dan sesudah itu siswa disuruh mengerjakan soal latihan, sehingga
timbul kejenuhan dan tidak ada interaksi yang terjalin antara guru dan murid.
Model pembelajaran interaktif berguna untuk mengembangkan dan
meningkatkan pola pikir dan daya pikir siswa terhadap objek yang sedang
dipelajari selain itu, model pembelajaran ini berguna untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif dan partisipatif dalam kelas.
Maka berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, penulis merasa perlu
melakukan penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan hasil belajar
matematika melalui metode pembelajaran interaktif pada materi operasi hitung
KPK dan FPB dalam pemecahan masalah sehari-hari.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran matematika dengan menggunakan kompetensi dasar operasi
hitung KPK dan FPB di kelas V SD Negeri Cibogogirang.
2. Untuk mengetahui partisipasi siswa pada mata pelajaran matematika
kompetensi dasar operasi hitung KPK dan FPB ketika menggunakan
model pembelajaran interaktif.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
kompetensi dasar operasi hitung KPK dan FPB setelah menggunakan
model pembelajaran interaktif.
G. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Strategi, dan Model Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi
antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan
tatap muka maupun kegiatan tidak langsung yaitu dengan cara
menggunakan berbagai media. (Rusman, 2008:159)
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. (Kemp, dalam Rusman, 2008,140). Selain itu
Dick and Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah
suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik. Oleh
sebab itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjukkan sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode cara yang
digunakan untuk melaksanakan strategi. (Rusman, 2008:140)
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lainnya. (Rusman, 2008:150)
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang
selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik
khususnya antara hakikat anak dan hakikat matematika. Untuk itu
diperlukan adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau
pertentangan tersebut. Anak usia SD sedang mengalami perkembangan
dalam tingkat berpikirnya. Ini karena tahap berpikir mereka masih belum
formal, malahan para siswa SD di kelas-kelas rendah bukan tidak mungkin
sebagian dari mereka berpikirnya masih berada pada tahapan (pra
konkret).
3. Model Pembelajaran Interaktif
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Dalam model pembelajaran interaktif, dikenal model kelompok
interaktif, yaitu bendera atau payung dari sekelompok model pembelajaran
yang menata kegiatan pembelajaran dalam aneka bentuk interaksi sosial
dalam kelompok besar atau kecil. Dalam kategori model belajar Jayce dan
Wail (1986), model kelompok interaktif termasuk kelompok model
kelompok sosial, personal, dan perilaku.
Sasaran dari kelompok interaktif ini antara lain untuk
mengembangkan aneka kemampuan sebagai berikut:
a. Keterampilan berkomunikasi, yang pada dasarnya berkenaan dengan
kemampuan menangkap pengertian atau makna dari apa yang
didengar, dibaca, dilihat, dicium, diraba, atau dilakukan dan kemudian
menjelaskan pengertian atau makna hasil tangkapan dan pengolahan
pikiran dengan bahasa atau kata-kata sendiri sehingga dapat dipahami
oleh orang lain.
b. Inisiatif dan kreatifitas, yang pada intinya merupakan kesediaan atau
kesiapan untuk melakukan suatu hal baru atau cara lain dalam
menangani suatu pekerjaan atau memanfaatkan sumber daya atau
memecahkan persoalan.
c. Sinergi atau kerjasama, yaitu semangat atau spirit dan kesediaan untuk
berbuat bersama orang lain secara kompak dalam menangani suatu
kegiatan yang secara sadar dirancang bersama guna mendapatkan
manfaat yang sebesar-besarnya.
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama
pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan
bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri
(Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
Model pembelajaran interaktif memiliki lima langkah. Langkah-
langkah penerapan model pembelajaran Interaktif meliputi (1) persiapan,
(2) kegiatan penjelajahan, (3) mengarahkan pertanyaan pada materi
pembelajaran (4) penyelidikan, dan (5) refleksi.
Pada akhir kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada siswa
untuk mengamati benda-benda di sekitar siswa untuk mnegetahui
penggunaan penghitungan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa model yang dapat diterapkan dengan mudah dalam
pelaksanaan model pembelajaran interaktif antara lain:
a. Membaca Berpasangan
b. Kelompok Pendukung
c. Proyek
d. Latihan Keterampilan Bersama
e. Tugas Rumah Kelompok
f. Ungkapan Nilai
g. Forum
h. Panel
i. Tutorial
j. Sajian Situasi
I. JADWAL PENELITIAN
Oktober Nopember Desember
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
1.1 Identifikasi Masalah
1.2 Pengumpulan data
2 Persiapan
2.1 Membuat rencana
pembelajaran
2.2 Membuat alat bantu
mengajar yang diperlukan
3 Pelaksanaan
3.1 Siklus I
3.2 Siklus II
3.3 Siklus III
4 Penulisan Laporan
4.1 Penulisan laporan
4.2 Seminar dan revisi laporan
J. BIAYA PENELITIAN
1. Perencanaan meliputi pembiayaan sebagai berikut:
Alat Tulis Kantor Rp.
Pembuatan proposal Rp.
Pembuatan alat peraga dan kelengkapan Rp.
Biaya penelitian awal Rp.
Penggandaan Rp.
2. Pelaksanaan meliputi pembiayaan sebagai berikut:
Pembuatan RPP sebanyak 3 siklus Rp. 60.000,00
Pembuatan Instrumen Observasi Rp. 70.000,00
Pembuatan Alat Peragaan Rp. 150.000,00
Konsumsi Peneliti Rp. 70.000,00
K. PERSONALIA PENELITIAN
Tim Peneliti:
1. Nama :
NIP :
Pangkat, Gol/Ruang :
Jabatan : Guru Kelas
Peran : Peneliti
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat :
2. Nama :
NIP :
Pangkat, Gol/Ruang :
Jabatan :
Peran : Peneliti II
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat :
L. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (1994). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Djalil A. (1997). Pembelajaran Kelas Rangkap. Proyek Peningkatan Guru
Kelas. Departemen Pendidikan Nasional
Hasibuan, J.J, Mudjiono. (1988). Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja
Karya. Bandung.
Karso. (2006). Pendidikan Matematika I. Universitas Terbuka. Departemen
Pendidikan Nasional
Mulyasa, E (2005). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Semiawan, Conny. dkk. (1996). Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. PT. Gramedia. Jakarta
Sobry Sutikno, (2004). Model Pembelajaran Interaksi Sosial, Pembelajaran
Efektif dan Retorika. NTP Press. Mataram
Undang, Gunawan. (1996). Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar di
Sekolah Dasar. Siger Tengah. Bandung
Wardhani. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Universitas terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional
Winataputra, Udin S. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional
M. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Hadir Siswa
2. Daftar Nilai
3. Catatan Siswa
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. Instrumen Penilaian