Professional Documents
Culture Documents
Dedi Afandi
Pengertian Etika
Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya yang baik/yang layak. Yang baik / yang layak ini ukurannya orang banyak. Secara lebih luas, etika merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Pekerjaan profesi antara lain dokter, apoteker, ahli kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim, pengacara, akuntan, dan lain-lain.
Pengertian Etika
Secara sederhana etika merupakan kajian mengenai moralitas-refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-hati serta analisis terhadap keputusan moral dan perilaku, baik pada masa lampau, sekarang atau masa yang akan datang. Moralitas merupakan dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia. Bahasa moralita termasuk kata-kata seperti hak, tanggung jawab dan kebaikan serta sifat seperti baik, dan buruk (ataujahat), benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai.
Etika
Kebutuhan dasar manusia : 1. Kebutuhan Fisiologis 2. Kebutuhan psikologis 3. Kebutuhan sosial 4. Kebutuhan kreatif dan spiritual dipenuhi secara berimbang bila tidak dipertimbangkan Konflik !
Dimensi Etika
Etika terutama adalah bagaimana mengetahuinya (knowing), sedangkan moralitas adalah bagaimana melakukannya (doing). Hubungan keduanya adalah bahwa etika mencoba memberikan kriteria rasional bagi orang untuk menentukan keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara pilihan cara yang lain. Karena etika berhubungan dengan semua aspek dari tindakan dan keputusan yang diambil oleh manusia, maka etika merupakan bidang kajian yang sangat luas dan kompleks dengan berbagai cabang dan sub devisi.
Perbedaan
Etik berlaku untuk lingkungan profesi. Hukum berlaku untuk umum. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum dibuat oleh suatu kekuasaan atau adat. Etik tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum ssecara terinci dalam kitab undang-undang/lembaran negara. Sanksi terhadap pelanggaran etik umumnya berupa tuntunan. Sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan.
Perbedaan
Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang dibentuk oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kalau perlu diteruskan kepada Panitia Pertimbangan dan Pembinaan Etika Kedokteran (P3PEK), yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan (DepKes). Pelanggaran hukum diselesaikan melalui pengadilan. penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik. Penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik.
Upaya Kesehatan
pemeliharaan kesehatan dipakai untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat
Inti dari pemeliharaan kesehatan adalah kesehatan masyarakat, menyangkut hal-hal yang berhubungan antara lain dengan pembasmian penyakit menular, usaha kesehatan lingkungan, usaha kesehatan sekolah
pelayanan kesehatan dipakai untuk upaya kesehatan individu (dikenal sebagai upaya kedokteran atau upaya medik).
pelayanan kesehatan adalah hubungan segitiga antara tenaga kesehatan, pasien & sarana kesehatan & dari hubungan segitiga ini terbentuk hubungan medik & hubungan hukum.
Hubungan medik dilaksanakan upaya kesehatan preventif, kuratif, promotif & rehabilitatif. hubungan hukum yang terbentuk antara ketiga komponen itu adalah hubungan antara subyek hukum dengan subyek hukum. Hubungan hukum ini selalu meletakkan hak & kewajiban yang timbal balik, artinya hak subyek hukum yang satu menjadi kewajiban subyek hukum yang lain, demikian pula sebaliknya. Hubungan hukum di dalam bidang hukum perdata dikenal sebagai perikatan (verbintenis).
Neg/Pemerntah
Pelayanan/Jasa
Implementasi/penegakaan
Kerangka Relasi
Populasi/stake holders
14
fungsional
16
Sumber Hukum
Formal : proses yg membuat suatu ketentuan menjadi ketentuan yg berlaku umum. ( tertulis & tidak tertulis)
Peraturan perundang-undangan; Hk Kebiasaan
17
Fakultatif
Melengkapi Ex : persetujuan pasien
Tidak tertulis :
Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara spontan dan mudah menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat
Asas Hukum
Asas Kepribadian
Manusia menghendaki adanya kebebasan individu, sehingga berharap ada pengakuan kepribadian manusia, dimana manusia dipandang sebagai subyek hukum penyandang hak dan kewajiban
Asas Persekutuan
Manusia menghendaki persatuan, kesatuan, cinta kasih dan keutuhan masyarakat berdasarkan ketertiban
Asas Kesamaan
Menghendaki adanya keadilan, sederajat di dalam hukum
Asas Kewibawaan
Hukum berwenang memberi keputusan yang mengikat