Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan pasti mengalami perubahan fisik emosional yang mungkin tidak
kita sadari secara langsung yaitu, dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa,
masa usia lanjut; dengan banyak tahapan yang mungkin pasti dilalui, dari segi jasmani
maupun rohani banyak perubahan yang mungkin tidak kita sadari betapa banyak masa-
masa yang harus kita lalui, beberapa masa tersulit yang harus kita jalankan yaitu masa
remaja, yang biasanya dimulai dari usia belasan tahun dan diakhiri dengan perubahan
masa dewasa emosional yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang
terjadi sewaktu pubertas.
Hal itu dipandang sebagai perkembangan proses psiko-sosial yang terjadi seumur
hidup Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan
mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri-seri
dan yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah abnormal. Itu
hanya perlu diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan, kesulitan di sekolah atau
kesulitan dengan teman-temannya.
Masa Dewasa biasanya dimulai dari usia 18 atau 19 tahun hingga kurang lebih 40
tahun, mungkin bisa dibilang masa yang paling panjang dalam perjalanannya dan dimasa
dewasa inipun masa yang paling sulit karena dimasa dewasa mungkin kita harus
berinteraksi dengan masyarakat umum atau usia dewasa lainnya. masa awal seseorang
dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial
baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran
ganda seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir); Secara
alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses penuaan. Banyak orang
merasa takut memasuki masa lanjut usia, karena mereka sering mempunyai kesan negatif
atas orang yang lanjut usia.
1
Menurut mereka lansia itu adalah: tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup,
penyakitan, pelupa, pikun, tidak diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi
beban orang lain, dan sebagainya. Proses ini tidak dapat dihindari, proses penuaan tidak
dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Memang pada masa lansia orang
mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental. Tapi perubahan-perubahan
ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap orang
berbeda-beda, tergantung pada sikap dan kemauan seseorang dalam mengendalikan atau
menerima proses penuaan itu.
Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia.
Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya pada
usia 55 tahun. Namun, di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada
usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang Jepang
kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih
bekerja pada usia 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia. Karena itu
tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia, Faktor ini
merupakan faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang
berbeda-beda.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Masa remaja adalah masa stres emosional yang timbul dari perubahan fisik yang
cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Hal itu dipandang sebagai perkembangan
proses psiko-sosial yang terjadi seumur hidup. Tugas psiko-sosial remaja adalah untuk
tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang
identitasnya memungkinkan mereka berhubungan dengan yang lainnya dalam gaya
dewasa. Kehadiran problem emosional tersebut bervariasi pada setiap remaja. Masalah
remaja adalah masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu
merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan
untuk ini:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan
perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.
2. Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini
berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai
kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan
keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau
musik, yang semuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun
seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan,
membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya
yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.
Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan
bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal dari perkembangan
ini.
Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja, antara lain :
1. Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan
mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri-
seri dan yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah
4
abnormal. Itu hanya perlu diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan,
kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan teman-temannya.
2. Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat. Rasa ingin tahu
seksual dan bangkitnya birahi adalah normal dan sehat. Ingat, bahwa perilaku
tertarik pada seks sendiri juga merupakan ciri yang normal pada perkembangan
masa remaja. Rasa ingin tahu seksual dan birahi jelas menimbulkan bentuk-bentuk
perilaku seksual.
3. Membolos
4. Perilaku anti sosial, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan agresif.
Sebabnya mungkin bermacam-macam dan banyak tergantung pada budayanya.
Akan tetapi, penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman, dan
kedisiplinan yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak-
dan sering tidak ada sama sekali
5. Penyalahgunaan obat bius
6. Psikosis, bentuk psikosis yang paling dikenal orang adalah skizofrenia.
Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira usia
40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ
kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan
mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah
penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut.
5
Ciri-Ciri Masa Dewasa.
Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang
dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai
suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir). Masa dewasa dikatakan sebagai masa
sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada
10 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu:
6
Kedua; karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2 peran/lebih yang harus
diembannya secara serempak.
Ketiga; ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan
masalah.
6) Masa Komitmen
Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen.
Ia mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen baru.
7) Masa Ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya
ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instnasi yang mengikatnya.
7
dipandang dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat
meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam
kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti
aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih
menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan
berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.
8
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai enam puluh
tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan social antara lain; masa dewasa madya
merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan
prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan prilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan
dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama
ini dilandasi kebutuhan pribadi dan social.
2. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan pengakuan dari
masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia menerima tanggungjawab sebagai warga Negara dan
akan bergabung dengan komunitas social yang cocok dengannya.
9
3. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang cocok, lalu
menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru
yaitu sebagai orang tua.
Masa dewasa dini tidak selalu menghilangkan minat seseorang tetapi juga dapat
membuat bobot pada minat yang dimiliki seseorang bergeser. Ketika usia bertambah,
orang biasanya tidak memperoleh minat baru kecuali bila ia mendapatkan kesempatan
untuk mengembangkan minat itu.
Ada 3 jenis minat yang dapat dianggap sebagai cirri orang dewasa, antara lain:
• Minat Pribadi; meliputi penampilan, pakaian & perhiasan, status, symbol
kedewasaan, uang dan agama. Ketika sudah dewasa banyak terjadi perubahan
penampilan yang dialami seseorang seiring dengan perubahan fisiknya. Ia mulai
bisa memanfaatkan penampilan tersebut dan berusaha untuk memperbaiki
penampilan. Hal ini dikarenakan kesadaran bahwa penampilan yang menarik adalah
potensi besar dalam meningkatkan pergaulan. Minat untuk meningkatkan
penampilan mulai berkurang menjelang umur 30-an ketika ketegangan dalam
pekerjaan dan rumah tangga terasa kuat. Walaupun usia semakin bertambah namun
minat terhadap pakaian dan perhiasan juga ikut bertambah. Hal ini berhubungan
dengan prestise dan nilai seseorang dalam pergaulan.
• Minat Rekreasional; Pada masa remaja bahkan kanak-kanak, orang berekreasi
hanya sekedar ikut-ikutan atau diajak orang lain/keluarga dan hanya berfungsi
10
untuk bermain. Namun pada masa dewasa apalagi jika sudah menjadi orang tua,
orientasi dari rekreasi tersebut adalah untuk menghilangkan kepenatan setelah lama
bekerja.
• Minat Sosial ; Seperti telah dijelaskan di awal bahwa masa dewasa dini adalah masa
keterasingan sosial dimana seseorang (suami/isteri) akan merasa sepi karena mereka
kehilangan masa pergaulan yang menyenangkan ketika remaja. Umumnya
pergaulan dan kegiatan mereka lebih terpusat pada keluarga. Peran anggota
keluarga menggantikan peran teman. Mereka harus bisa mencari penyelesaiannya
dan berupaya untuk menjalin tali persahabatan baru dengan lingkungan barunya.
Namun pada akhir tigapuluhan atau pertengahan empatpuluhan, mereka sudah
mempunyai banyak teman karean umumnya minat social mereka sudah
berkembang dan stabil. Pada masa dewasa, minat pribadi akan semakin berkurang
dan minat sosial akan semakin bertambah.
11
C. Masa Lanjut Usia
Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mngalami proses penuaan.
Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan. Di Indonesia usia lanjut
adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih dan merupakan kelompok penduduk
yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah belasan tahun
terakhir ini. Jumlah usia lanjut terus meningkat baik di Indonesia maupun di dunia dan
membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan
keluarnya.
Lanjut usia merupakan suatu kehidupan yang sangat perlu untuk dipersiapkan,
agar dapat menikmati hidup di masa tua dengan sebaik-baiknya dan lebih dari itu lanjut
usia memerlukan kebutuhan emosional yang lebih besar daripada kebutuhan secara fisik.
Secara mental akan ada perubahan dalam diri seseorang yang menjadi lanjut usia.
Perubahan dalam pengertian kebutuhannya, kematangan berpikirnya, tapi dirinya tidak
mengalami ketuaan. Semangat itulah yang perlu kita siapkan sedini mungkin, supaya
sejak awal kita tidak memiliki rasa tak berguna, rasa tidak mampu melakukan apa-apa,
karena kita lebih banyak/sibuk memikirkan bahwa dirinya tidak berguna.
Tentunya kita semua mempunyai harapan untuk bisa memasuki tahap akhir dari
kehidupan atau masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya. Namun sebagaimana kita
ketahui untuk mewujudkan itu segala sesuatunya perlu dipersiapkan dengan baik.
Sebenarnya kita bisa mempersiapkan diri sendiri agar bisa memasuki usia lanjut dengan
nyaman kita harus bisa menerima keterbatasan kita.
Banyak orang merasa takut memasuki masa lanjut usia, karena mereka sering
mempunyai kesan negatif atas orang yang lanjut usia. Menurut mereka lansia itu adalah:
tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan, pelupa, pikun, tidak
diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang lain, dan sebagainya.
Memang pada masa lansia orang mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun
mental. Tapi perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini.
Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan kemauan
seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.
12
3 macam Usia Lanjut secara kronologis, biologis, dan psikologis. Antara lain :
A. Umur kronologis. Umur yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati
seseorang. Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan
sebagainya.
B. Umur biologis. Umur yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat
terjadi jika seseorang menjadi tua karena ia merasa tua.
C. Umur psikologis. Umur yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan
seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang yang sudah
berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah umurnya.
Dari ketiga macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat
dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Ada beberapa negara menetapkan usia
kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia,
ketika ia pensiun dari pekerjaannya pada usia 55 tahun.
Namun, di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia 77
tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang Jepang
kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih
bekerja pada usia 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa lansia. Karena itu
tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.
Faktor Genetika Faktor ini merupakan faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang
memiliki faktor genetika yang berbeda-beda, yaitu :
• Penuaan dini. Orang yang memiliki keturunan penuaan dini harus berwaspada dan
berusaha mencegah efek negatif dari faktor genetikanya.
• Penyakit turunan. Orang yang mengidap penyakit turunan seperti penyakit jantung,
hipertensi, atau diabetes harus memperhatikan dan menjaga pola makan serta
aktivitasnya.
• Perbedaan tingkat intelegensia. Umumnya orang yang memiliki intelegensia tinggi
lebih lambat menjadi tua. Itu karena ia aktif berpikir dan melatih kemampuan
intelektualnya sehingga memperlambat proses penurunan fungsi otak.
• Warna kulit. Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah terserang
osteoporosis daripada mereka yang berkulit hitam.
13
• Kepribadian. Orang yang berambisi, bekerja keras, dan dikejar-kejar tugasnya,
lebih mudah tersinggung dan gelisah. Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya
rentan penyakit.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan pasti mengalami perubahan fisik emosional yang mungkin tidak
kita sadari secara langsung yaitu, dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa,
masa usia lanjut; dengan banyak tahapan yang mungkin pasti dilalui, dari segi jasmani
maupun rohani banyak perubahan yang mungkin tidak kita sadari betapa banyak masa-
masa yang harus kita lalui.
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan; biasanya mulai dari usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada wanita.
Transisi ke masa dewasa memang bervariasi, namun secara umum didefinisikan sebagai
waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Masa Dewasa biasany dimulai dari usia 18 atau 19 tahun hingga kurang lebih 40
tahun, mungkin bisa dibilang masa yang paling panjang dalam perjalanannya dan dimasa
dewasa inipun masa yang paling sulit.
Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mngalami proses penuaan.
Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan. Di Indonesia usia lanjut
adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih dan merupakan kelompok penduduk
yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah belasan tahun
terakhir ini. Jumlah usia lanjut terus meningkat baik di Indonesia maupun di dunia dan
membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan
keluarnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://whandi.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1176
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/mengenal-masa-remaja-
siswa/
http://tafany.wordpress.com/2007/12/03/masa-dewasa-dini-by-nurul-dkk/
http://qalbinur.wordpress.com/2008/03/27/periodisasi-perkembangan-masa-
dewasa-awal/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/problema-masa-remaja-2/
http://www.sabda.org/forum/bab_1_masa_lanjut_usia
http://www.telaga.org/audio/mempersiapkan_diri_memasuki_masa_lanjut_usia
16