You are on page 1of 32

GAYA HIDUP DAN KESEHATAN MENTAL HOMOSEKSUAL

Intan Cynthia Pinandita Irwinna Galih Nirmala Isti Fatimah Nur A. Kurnia Wahyuni Zeenatha Umaythia

1002928 1002168 1002060 1005421 1002987

SEJARAH HOMOSEKSUAL

Perilaku homoseksual sudah dilakukan oleh

orang-orang di zaman dulu, seperti yang telah dilakukan oleh kaum Nabi Luth dan dalam agama Islam perilaku homoseksual sangat dilarang (diharamkan) serta dianggap sebagai orang yang melampaui batas bahkan akibat atau hukuman yang diterima oleh orang-orang yang melakukan perilaku homoseksual sangat keras.

PENGERTIAN HOMOSEKSUAL

homoseksual homo dan seksual

mengacu pada hubungan kelamin, hubungan seksual mengacu pada kata yang sama (Kadir, 2007)
Homoseksual orientasi atau pilihan seks yang

diarahkan kepada seseorang atau orang-orang dari jenis kelamin yang sama atau ketertarikan orang secara emosional dan seksual kepada seseorang atau orang-orang dari jenis kelamin yang sama (Oetomo, 2003)

Freud (Kartono, 1989), semua manusia pada

dasarnya adalah makhluk biseksual atau penggabungan homoseksual dan heteroseksual. Freud kemudian mengemukakan bahwa individu menjadi homoseksual ataupu heteroseksual didapat dari pengalamannya berhubungan dengan orang tua dan yang lainnya. Freud menyimpulkan bahwa pada dasarnya individu sudah memiliki potensi sejak lahir untuk menjadi heteroseksual atau homoseksual (Kartono, 1989).

PENYEBAB DAN TEORITEORI HOMOSEKSUAL

Psikodinamika Pandangan teori belajar

Biologis hormonal Pandangan teori kognitf

P s I k o

d I n a m I k a

Menurut Freud, setiap orang dilahirkan dengan potensi biseksual. Selama

perkembangan psikoseksual, seorang anak dapat berkembang menjadi homoseks atau heteroseks, tergantung pada pengalaman masa kanakkanak atau pendidikannya.

Charles Socarides (Kadir, 2007), menerangkan adanya 5 tipe penyebab homoseksual, yaitu:
Pre-oedipal, merupakan hasil fiksasi

perkembangan pada 0-3 tahun. Oediphal, timbulnya homoseksual karena kegagalan dalam fece oediphal. Schizohomosexuality, schizoprenia dan homoseksualitas yang terdapat pada satu orang. Situational homoseksual, terjadi karena situasi. Variational homosexual, sebagai variasi dari perilaku seksual seorang heteroseksual.

lanjutan

Ellis pada tahun 1901 menyatakan bahwa

ada/tidaknya homoseksualitas adalah keadaan yang didapatkan seseorang sejak ia lahir, sehingga menjadi homoseksual bukanlah sesuatu yang inmoral (Masters, 1992)

Biologis hormonal

Isay (1992) yang merupakan

lanjutan

anggota komite APA (American Psychiatric Association) untuk masalah homoseksual penyebab homoseksual adalah konstitusional (biologis, telah ada sejak lahir) (Masters, 1992).

Faktor genetik

Faktor hormonal

Pandangan Teori Belajar


kebanyakan perilaku termasuk di dalamnya

perilaku seksual yang diakibatkan oleh adanya proses belajar (Ellgeier dan Ellgeier, 1991). Orang mengarahkan pada perilaku homoseksual karena dorongan kepuasan, kepuasan seks dengan sesama jenis, atau karena tidak senang, ketidakpuasan, serta ketakutan terhadap pengalaman heteroseksual (Master, dkk, 1992).

Teori kognitif

menerima perilaku homoseksual itu sendiri

tidak menerima tetapi tidak punya daya untuk mengatasi masalahnya.

CIRI-CIRI HOMOSEKSUAL

Sebagian besar para homoseksual secara fisik

merupakan sosok-sosok pria dengan ketampanan diatas rata-rata pria pada umumnya, bahkan tampil cenderung macho dan gagah. Sebagian besar homoseksual menandai dirinya dengan tindik pada bagian kuping biasanya yang sebelah kanan, namun sebagian lagi bahkan ada yang menindik kedua bagian kupingnya. mereka cenderung menyukai memakai perhiasan seperti kalung layaknya seorang lelaki metroseksual.

Sebagian besar homoseksual, secara sifat adalah jenis lelaki yang sopan santun, terkesan sangat rapi namun tetap menampilkan kesan feminisme dalam gerak-geriknya, tapi sebagian lagi sangat tidak kentara ketika berinteraksi. Sebagian besar homoseksual, termasuk jenis priapria yang sensitif dan dalam kehidupan sehari-hari cukup supel dalam pergaulan, namun mereka sangat perfeksionis dalam bidangnya. Sebagian besar pria homoseksual biasanya berkarier dibidang-bidang yang secara garis besarnya mereka pada umumnya bergiat dibidang yang membutuhkan detil dengan perasaaan dengan tingkat perfeksionisme yang tinggi.

JENIS-JENIS DAN KATEGORI HOMOSEKSUAL

Homoseksual tulen

Homoseksual mapan
homoseksual situasional

Homoseksual malu-malu

Homoseksual tersembunyi

Biseksual

Coleman, Butcher dan Carson (Sadrjoen, 2005),

Davison dan Neale (Malgiantari, 2003)

Gay

Lesbian

HOMOSEKSUAL DALAM ISLAM

Dalam islam,

homoseksual merupakan sebuah dosa besar dan merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.

Pembuktian terhadap perbuatan homoseks


Malikiyah, Syafiiyah, dan Hanabilah saksi

terhadap homoseks sama halnya dengan saksi zina, yaitu empat orang laki-laki yang adil, tidak terdapat salah seorang di antaranya perempuan. Hanafiah saksi homoseks tidak sama dengan saksi zina

Hukuman bagi homoseks


Dibunuh secara mutlak. Dihad sebagaimana had zina. Dikenakan hukuman tazir.

HOMOSEKSUAL DALAM MASYARAKAT MODERN

Tabu tidak tabu Adanya komunitas kaum gay Adanya UU pelegalan pernikahan sesama

jenis di beberapa negara. Adanya toleransi dari kaum heteroseksual terhadap kaum homoseksual.

GAYA HIDUP DAN KESEHATAN MENTAL HOMOSEKSUAL

Menjadi seorang homoseksual rentan terhadap berbagai resiko, hal ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu berdasarkan Sumber resiko Jenis resiko

Sumber resiko

Resiko yang

Resiko yang

harus dihadapi dari lingkungan eksternal

berasal dari perilaku sendiri/ lifestyle

Jenis resiko
Resiko Resiko sehubungan

sehubungan dengan kesehatan mental dan emosional

dengan kesehatan fisik/biologis.

Resiko yang sehubungan dengan kedua-keduanya (kesehatan mental dan emosional dan kesehatan fisik / biologis)

You might also like