You are on page 1of 20

Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir normal

1. Pengkajian ibu identitas ibu nama ibu usia pekerjaan agama : ny. N : 20 tahun : ibu rumah tangga : islam

pendidikan : smp alamat : tumpak

tanggal pengkajian : 23 pebruari 2009 jam 16.30 wita 1. Pengkajian bayi A. Penampilan umum : Berat badan 3000 gr, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 32 cm. Denyut jantung bayi 120 x/mnt, frekuensi respirasi 42 x/mnt, suhu axilla 37,40c. B. Karakteristik umum : usia bayi : 1 jam postur : lengan, tungkai bawah dalam keadaan fleksi integumen : Warna umumnya merah muda, tidak tampak ikterik, tidak tampak adanya hiperpigmentasi, tidak ada edema, vernik kaseosa sedikit seperti keju dan tidak berbau, lanugo menipis, deskuamasi terdapat pada buku jari-jari. kepala : Bentuk kepala simetris atau tidak ada kelainan bentuk fontanel anterior teraba datar, bentuk seperti berlian, fontanel posterior berbentuk segitiga dan lebih kecil dari anterior, sutura teraba dan tidak menyatu. mata : Mata terbuka, kedua mata dan jarak masing-masing 1/3 jarak dari bagian luar kantus ke bagian kantus yang lain, bentuk simetris, terdapat refleks mengedip ada, kelopak mata terdapat edema ringan, tidak ada rabas, bola mata dapat bergerak bebas, ukuran pupil sama dan bereaksi terhadap cahaya.

hidung

: Bentuk simetris berada di garis tengah, tampak tidak ada tulang hidung, terdapat sedikit mukus tetapi tidak ada lendir yang keluar.g) telinga : letak telinga sesuai dengan garis sepanjang kantus luar dan kantus dalam mata, pinna fleksibel, berespon terhadap suara dengan memberikan rangsang suara yang keras bayi tampak terkejut (refleks startle), lubang telinga terbuka, tidak terdapat sekret. mulut :

Bentuk bibir simetris, warna merah muda, palatum lunak dan keras utuh, terdapat refleks rooting, moro, sucking dan ekstruksi, gusi berwarna merah muda, lidah tidak menonjol. wajah leher dada :

Bentuk simetris :

Pergerakan bebas, tidak terjadi webneck. :

Bentuk bulat, puting susu menonjol, letak simetris, bunyi jantung tidak terdapat murmur dan kecepatan jantung reguler, bunyi nafas bronkial jelas, rektraksi dada tampak teratur. abdomen : Bentuk bulat, terdapat tali pusat tampak satu vena dua arteri, warna putih kebiruan, sedikit tampat perdarahan dari ujung puntung tali pusat, terdengar bising usus, mekonium keluar sudah keluar. Tampak pernafasan perut reguler. genetalia : Klitoris edema, labia mayora metutupi labia minora, terdapat rabas mukoid, meatus urinarius terdapat di bawah klitoris. Tampak keluar urine berwarna jernih.

ektremitas : lengan : sikap fleksi, ukuran lengan simetris, pergerakan bebas, jumlah jari utuh, saat diberi rangsangan bayi dapat menggenggam (refleks menggenggam). Bayi di letakkan pada daerah datar kemudian diberi rangsangan dengan hentakan di sekitar bayi. Bayi menunjukkan respon mengembangkan jari-jarinya dengan sedikit tremor dan gerakan tangan memeluk kemudian kembali ke posisi fleksi.

tungkai dan kaki : panjang simetris, sikap fleksi, gerakan bebas, terdapat refleks babinski,refleks menggenggam (refleks plantar) , saat kaki bayi disentuhkan pada daerah datar kaki bayi tampak seperti akan melangkah (refleks melangkah), dan saat ditengkurapkan bayi tampak bergrak maju punggung utuh anus : lubang anus terbuka, mekonium sudah keluar. Usia kematangan bayi berdasarkan new ballards score Kematangan fisik : kulit merah muda licin/halus tampak vena (nilai 1) lanugo tampak menipis (nilai 2) garis telapak tangan beberapa garis di 2/3 anterior (nilai 3) payudara tampak areola muncul lebih jelas dengan tonjolan 3-4 mm (nilai 3) telingan tampak bentuk lebih baik, mudah membalik (nilai 2) genetalia perempuan tampak labia mayora sudah menutupi labia minora (nilai 4) Kematangan neuromuskuler sikap sudut siku : kedua bahu dan kedua kaki bengkok dan menutup ke arah badan : 0 (nilai 4) : < 90 (nilai 5) : siku tidak melewati midline (nilai 4) (nilai 4) (nilai 4)

kelenturan lengan : < 90 (nilai 4) sudut popliteal tanda scarf

tumit ke telinga : lutut bengkok,tumit sampai 45 dari bidang datar Jumlah skor = 40, usia gestasi bayi adalah 40 minggu

pengkajian menurut konsep adaptasi roy : pengkajian tahap i Roy menekankan pada perilaku klien saat dilakukan pengkajian yang terkait dengan tingkat adaptasi by ny m terhadap kehidupan di luar rahim

asi fisiologi

aktivitas dan istirahat Segera setelah lahir bayi menangis kuat, saat bayi diletakkan di samping ibu bayi tampak berhenti menangis dan tenang. Selanjutnya bayi terlelap. nutrisi Bayi hanya mendapat asi dari ibunya. Daya hisap kuat dan produksi asi ibu banyak. eliminasi Bab meconium ( +) , bak + 1 kali cairan dan elektrolit Bayi hanya mengkonsumsi asi dari ibunya. Tidak ada indikasi pemberian cairan tambahan melalui ivfd. oksigen Klien bernapas normal dengan frekuensi 40 kali/ mnt tanpa ada kesulitan. Sianosis (-) proteksi Orang tua dan anggota keluarga yang lain selalu melindungi dan memenuhi kebutuhan bayi.

engaturan suhu Suhu tubuh bayi dalam batas normal. Saat ini klien tidak mengalami gangguan dalam termoregulasinya. Suhu 36,5c. pengaturan sistem endokrin fungsi neurologis : refleks normal Segera setelah lahir bayi diberi rangsangan dengan menyentuh telapak tangan bayi dengan tangan perawat bayi langsung menggenggam. Refleks moro, plantar dan melangkah juga normal. Konsep diri belum bisa terkaji

si peran belum dapat dikaji

dependent (kemandirian) Setiap merasa lapar dan tidak nyaman karena bab/bak serta dalam kondisi tidak aman bayi menangis (total dependency)

pengkajian tahap ii Stimulus fokal : total dependency dalam pemenuhan adl

Stimulus kontekstual : bayi baru lahir/newborn Stimulus residual : -

Diagnosa keperawatan : 1.adaptasi progresif terhadap kehidupan luar rahim ditandai dengan badan dan anggota badan berwarna merah muda, tidak ada retraksi dada, rr= 40x/mnt, temp = 36,5 c, kemampuan mencapai payudara ibu baik mengalami perkembangan menelan dan mengisap dengan baik, interval teratur, hidrasi baik, ballard score : 40 (sesuai uk)

Intervensi keperawatan Diagnosa Tujuan dan kriteria keperawatan hasil Adaptasi progresif Setelah diberikan terhadap tindakan kehidupan luar keperawatan, rahim kesejahteraan neonatus /new born dapat dipertahankan, dengan kriteria : - pertukaran oksigen adequate - pemeliharaan termoregulasi baik - asupan nutrisi adequat - transisi progresif terhadap kehidupan di luar rahim

Rencana intervensi

Rasional

letakkan bayi di untuk perut ibu setelah memelihara kelahiran termoregulasi neonatus atur posisi neonatus agar agar pertukaran pernapasan adequat oksigen adequat dan lakukan perawatan newborn bantu ibu dan bayi belajar menyusui sesegera mungkin(inisiasi agar asupan dini bila nutrisi bayi memungkinka) adequat diskusikan teknik menyusui yang benar dengan ibu sediakan pakaian bayi yang cukup hangat untuk membantu ajarkan ibu/pengasuh untuk bayi mempertahankan melakukan perawatan tali pusat suhu tubuh yang normal/mencegah terbuka hipotermi jelaskan tentang prilaku bayi normal untuk mencegah infeksi pada ibu dan

pengasuh

penyelarasan progresif antara bayi dengan ibu dan pengasuhnya

Tabel tindakan keperawatan Hari/tanggal 23 pebruari 2009 Jam 16.30 No dx Tindakan keperawatan Respon hasil Ttd

setelah bayi lahir dibawa ke Bayi tampak bersih, tali ruang neonatus kemudian pusat dirawat dengan teknik perawatan tertutup dengan dilakukan perawatan : gaas betahadine memberishkan slim melakukan perawatan tali pusat tertutup dengan betahadine mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh nlainnya tanpa membersihkan verniks mengatur posisi neonatus agar pernapasan adequat membantu ibu dan bayi belajar menyusui sesegera pernafasan adequat, rr= mungkin(inisiasi dini bila 40x/mnt,cianosis (-) inisiasi dini tidak dapat memungkinkan) dilakukan karena ibu tidak kooperatif / belum memperoleh informasi tentang proses inisiasi menyediakan pakaian bayi dini/tidak disiapkan sejak anc. yang cukup hangat bayi menggunakan pakaian bayi yang hangat yang telah disiapkan oleh keluarga mendiskusikan teknik menyusui yang benar dengan ibu mengerti dan mampu melaksanakan edukasi ibu dalam proses menyusui ibu tampak senang dan mulut bayi dapat menempel dengan benar di payudara ibu menjelaskan tentang prilaku ibu dan pengasuh tampak bayi normal pada ibu dan mengerti dan interest. pengasuh: ibu dan pengasuh mampu Menunjukkan beragam mengulang sebagian tingkatan tidur (30 mnt- 60 informasi yang sudah

mnt bayi banyak beraktifitas, kemudian 2-4 /6 jam, setelah itu baru reaktifitas ii), menunjukkan beberapa reflek (refleks rooting, sucking dan ekstruksi). meminta kepada ibu dan pengasuh untuk membangunkan bayi pada fase tidur. memberi kie tentang perawatan bayi baru lahir dan informasi tentang kunjungan posyandu meminta kepada ibu dan pengasuh mengulang informasi yang telah diberikan

diberikan : 1 jam i bayi harus dibangunkan untuk diberi asi, bila tidur terlalu lama dibangunkan untuk diberi asi

mampu menyebutkan langkah-langkah dalam perawatan bayi :memandikan, merawat tali pusat terbuka

ibu dan pengasuh tampak memberi reinforcement atas kemampuan ibu dan senang dan merasa dihargai pengasuh dalam menerima informasi dan edukasi persiapan planning discarger

Evaluasi keperawatan Dx i S = ibu dan pengasuh mengatakan kemampuan bayi menyusu baik, setiap terbangun menangis dan terdiam setelah diberi asi O = - rr : 40x/mnt - pemeliharaan termoregulasi baik ( s= 37 c)

- asi x/hari, kemampuan mengisap baik - bayi mampu merespos suara ibu/pengasuh, menenangkan diri setelah refleks moro A = masalah teratasi: kesejahteraan neonatus tercapai p = lanjutkan ncp : pertahankan keadaan neonatus yang sejahtera terutama dengan kie perawatan bayi di rumah

Tanggal 28 desember 2008 Pengkajian post partum pada ibu menggunakan konsep deficyt self care 1) faktor personal Identitas pasien Nama pasien : ny. m Umur : 20 tahun Suku/bangsa : sasak/indonesia

Agama : islam Pendidikan Alamat : smp : menemeng : kawin bb : 39 kg

Status perkawinan Tb : 150 cm Identitas suami Nama B. Umur : tn. z : 25 tahun : sasak/indonesia : islam : sd : buruh : manemeng kebutuhan self care universal

Suku/bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat 2)

A. Cairan dan elektrolit Minum air putih 10 gls /hari. Ibu mengatakan tidak pernah minum susu apapun atau sari buah karena tidak terbiasa. B. Sirkulasi dan oksigenasi Klien bernapas normal, sesak (-), sianosis (-), tidak menggunakan alat bantu pernafasan. C. Nutrisi

Frekwensi makan 3x/hari, nafsu makan baik dan pantangan makanan karena indikasi medik dan budaya (-). Jenis makanan : nasi, lauk pauk, sayur.

D. Eliminasi Bak frekuensinya 6-9x/hari , warnanya jernih dan tidak ada keluhan Bab (+) 1-2x/hari tidak ada konstipasi ataupun keluhan lainnya. E. Proteksi

Klien mendapat dukungan penuh dari keluarganya terutama suami dan ibunya dalam bentuk ikut menjaga dan membantu merawat bayinya mengingat ini adalah pengalaman pertama bagi klien dalam merawat bayinya. Selama hamil klien melakukan anc selama 6x. Imunisasi tt 2x. F. Pola aktifitas dan latihan

Kegiatan rutinnya saat ini hanya mengurus diri dan bayinya. Lamanya tidur biasanya 5-6 jam/hari tapi sejak melahirkan pola tidur ibu menjadi tidak teratur karena harus menyusui bayinya. Tapi bila bayinya tidur ibu berusaha untuk tidur dan istirahat. G. Pola kehidupan sosial Ibu sering bersosialisasi bersama keluarga dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan mengikuti nilai dan budaya yang dianut dan diyakini oleh keluarganya dan masyarakat setempat dalam kehidupan sehari-harinya.ibu biasa minum jamu tradisional, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi obat-obat yang terlarang. H. Sumber pengetahuan yang berhubungan dengan kondisi klien Klien menyatakan belum menerima informasi tentang perawatan post partum dari bidan praktik atau petugas di posyandu pada saat ibu anc atau periksa hamil. Dari informasi yang diperoleh ibu hanya mengetahui kalau dirinya harus menjaga kondisi fisik dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat untuk persiapan persalinannya, merencanakan jenis kontrasepsi yang akan digunakan yaitu kb suntik 3 bulan, imunisasi dan pemantauan bb bayinya di posyandu terdekat. Ibu tidak mempunyai informasi lengkap tentang cara perawatan payudara ataupun senam nifas.

3) perkembangan kemandirian Klien dari kecil terbiasa mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Klien jarang mengeluh dan berusaha mengatasi masalah sebatas kemampuannya. Pada saat hamil kehidupan klien tidak banyak perubahan. Klien tetap melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri, hanya meminta bantuan pada suami atau ibunya untuk pekerjaan fisik yang cukup berat karena takut akan berdampak buruk pada kehamilannya. 4) penyimpangan kesehatan : Klien masih mengeluh nyeri pasca persalinan pada daerah perineum dan kadang-kadang mulas di sympisis. Klien belum mengetahui cara yang tepat untuk menghilangkannya. Klien hanya meminum obat yang diberikan rs dan jamu yang dibuat oleh ibunya untuk wanita ibu nifas. 5) masalah medikal dan perencanaan :

Ibu tidak mengalami gangguan kesehatan/masalah patologis. Ibu hanya memerlukan perawatan post partum 6) defisit self care Setelah hari i post partum klien mampu melakukan aktifity daily of life nya seperti memenuhi kebutuhan personal hiegene, mengganti pakaian bayi, menyusui dan makan/minum masih dengan bantuan minimal. Sedangkan untuk memandikan bayi masih harus dibantu oleh keluarga karena klien belum mempunyai pengalaman tapi klien mengatakan selanjutkan akan belajar dan berusaha melakukannya sendiri.

Pemeriksaan fisik Data umum : - vital sign : td = 120/80 mmhg, n= 80x/menit, s= 36,2 c, rr= 20x/menit Head to toes : Kepala : Inspeksi : Rambut panjang sebahu, warna hitam, tidak ada ketombe ataupun warna kemerahan. Wajah : tampak adanya cloasma gravidarum , flek tidak ada Bola mata simetris, tidak tampak anemis atau ikterik, midriasis dengan respon cahaya. Hidung simetris, tidak tampak sekret atau lendir yang berlebihan, tidak tampak adanya pelebaran daerah sinus. Mukosa bibir lembab, tidak tampak caries pada gigi ataupun perdarahan gusi Telinga tidak tampak adanya sekret yang berlebihan, keluhan tinitus (-) Palpasi : Tidak teraba benjolan pada kepala, oedema supra orbita tidak ditemukan. Leher Inspeksi Tidak tampak adanya hiperpigmentasi Palpasi

Pelebaran vena jugularis tidak ditemukan Pembesaran kelenjar thyroid tidak ditemukan Nyeri tekan tidak ditemukan Dada Payudara Inspeksi : Bentuk simetris dan membesar, areola menghitam/hiperpigmentasi, montogemeri (+), putting tidak inverted, tanda dimpling tidak ditemukan

Palpasi : Colostrum : ada, asi (+) Auskultasi : vesikuler stridor -

u-paru : jalan nafas bersih dan suara nafas /-, wh -/-

tung

: ibu tidak merasakan sakit dada atau deg- degan, irama jantung teratur dan tidak ada gallop atau murmur Abdomen Inspeksi : Linea alba (+), striae livida (+), linea nigra (+) Palpasi Involusi uteri : 2 jari bawah pusat Diastasis rectus abdominis : 3 jari Distensi (-) Auskultasi Bising usus (+) normal Genitalia : Inspeksi Tanda redda : Tanda kebiruan (+), pengeluaran pervagina adalah lochea rubra jumlah 100- 150 cc (2-3x ganti pembalut), jahitan hd/hl : 4/4 dan simetris Inspeksi :

Tanda caldwik (+), lokorhea (+), oedema (-), Anus Inspeksi Hemorhoid (-) Ektremitas Inspeksi : Tangan simetris dan tidak tampak adanya bengkak atau kemerahan Kaki simetris, tidak tampak adanya bengkak atau kemerahan, varises (-)

Palpasi : Oedema pretibia, dorsal pedis tidak ditemukan, homan sign tidak ditemukan, crt < 2 dtk

Rumusan diagnosa keperawatan : 1. Potensial peningkatan pengetahuan perawatan post partum

Tabel intervensi keperawatan Diagnosa Tujuan dan kriteria keperawatan hasil Potensial peningkatan pengetahuan perawatan post partum Setelah diberikan tindakan keperawatan, klien memperoleh informasi yang tepat dan benar serta dapat melakukan perawatan post partum, dengan kriteria : ibu mengerti dan mampu melakukan perawatan payudara ibu mengerti dan mampu melakukan senam nifas

Rencana intervensi berikan wholly/totally compensatory nursing (keperawatan total): berikan partially/partially compensatory nursing (keperawatan sebagian berikan educativesupportive nursing (keperawatan mandiri) tergantung pada manifestasi klinik yang ditunjukkan klien.

Rasional Ibu akan memperoleh informasi dan edukasi tentang perawatan post pertum serta terpenuhinya adl selama post partum

Tabel tindakan keperawatan Hari/tanggal 28 desember 2008 Jam 08.00 wita No dx Tindakan keperawatan memberikan wholly/totally compensatory nursing (keperawatan total): mengukur vital sign memeriksa involusi uteri memeriksa perdarahan/lochea memeriksa produksi asi Respon hasil Ibu post partum hr ii Cut : baik Perdarahan (lochea) rubra 100-150cc/hari Tfut : 2 jari bawah pusat Vital sign : Td = 120/80 mmhg Ttd

N = 80x/menit S = 36,2 c Asi (+) memberikan partially compensatory nursing (keperawatan sebagian) : Klien dapat merawat - merawat bayi bayinya dengan bantuan minimal berikan educative-supportive nursing (keperawatan mandiri) : Memberi kie tentang Klien tampak mengerti perawatan payudara dan senam nifas dengan memberi Ibu kooperatif melakukan leaflet dan informasi senam nifas hari ii tambahan secara lisan Membantu klien untuk Ibu menyatakan akan akan persiapan pulang berusaha melaksanakan senam nifas hari berikutnya di rumah, melakukan perawatan payudara dan perawatan perinium

Evaluasi keperawatan post partum Dx i S = ibu mengerti dan menyatakan mau melakukan perawatan payudara ibu mengerti dan menyatakan mau melakukan senam nifas di hari berikutnya O = klien tanpa kooperatif dan antusias selama proses kie klien mampu mengikuti gerakan senam nifas hari i

klien mampu memenuhi adl A = transfer of knowladge melalui kie tercapai P = lanjutkan ncp dengan intervensi wellness nursing diagnosis

anjurkan ibu untuk memulai perawatan payudara dan proses menyusui yang benar anjurkan ibu untuk memulai senam nifas hari ii

Diposkan oleh rony neuro di 06.03 kirimkan ini lewat emailblogthis!berbagi ke twitterberbagi ke facebook Reaksi:

Keperawatan maternitas 3 . i n t e r v e n s i A . d x i 1 ) k a j i l o k a s i s i f a t d a n d u r a s i n y e r i 2 ) b a n t u k l i e n p a d s a p o s i s i y a n g n y a m a n 3 ) b e r i m o t i v a s i p a d a k l i e n u n t u k t a r i k n a f a s d a l a m j i k a t e r a s a sakit4 ) a n j u r k a n k l i e n m e l a k u k a n t e h n i k d i s t r a k s i s e p e r t i b a c a b u k u 5 ) k o l a b o r a s i d e n g a n t i m m e d i s t e n t a n g p e m b e r i a n a n a l g e t i k b . d x 2 1 ) o b s e v a s i n t t v t i a p 4 j a m 2 ) g a n t i b a l u t a n l u k a d e n g a n m e n g g u n a k a n b e t h a d i n e d a n kassa streil3 ) l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n m e n g g u n a k a n t e h n i k aseptik dan anti septik4 ) k a j i t a n d a t a n d a i n f e k s i 5) Kolaborasi tentang pemberian obat antibioticc . d x 3 1 ) o b s e r v a s i t t v 2 ) a n j u r k a n

k l i e n u n t u k m e l a k u k a n m i r i n g k i r i d a n m i r i n g k a n a n 3 ) m o t i v a s i k l i e n d a l a m b e r m o b i l i s a s i 4 ) k a j i a k t i v i t a s k l i e n 5 ) l i b a t k a n k l g d a l a m a k t i v i t a s k l i e n Plasenta praevia A . k o n s e p d a s a r Implanntasi plasenta yang normal adalah: pada didinding depan atau dnding belakangrahim di daerah fundus uteri, dan secara garis besar dan secara garis besar terdiri atas dua bagian 1 . d e f i n i s i p l a s e n t a p r a e v i a Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga dapatmenutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir.plasenta praevia dapat diklasifikasikan berdasarkan atas terabanya jaringanplasenta melalui pembukaan jalan lahir.a . p l a c e n t a p r a e v i a t o t a l i s , y a i t u : s e l u r u h p e r m u k a a n t e r t u t u p o l e h j a r i n g a n placenta.b . p l a c e n t a praevia lateralis, yaitu: sebagian permukaan tertutup ol eh j a r i n g a n placenta.c.plasenta marginalis, yaitu: pinggir plasenta tetap pada pinggir pembukaand.plsenta letak rendah, yaitu: adalah yang menutupi pembukaan jalan lahir 2 . p a t o f i s i o l o g i Placenta praevia lebih sering terjadi pada multi gravida dan pada umur ibu yangl a n j u t , biasan ya perdarahan baru timbul setelah bulan ke tujuh yang bersifat Keperawatan maternitas Berulang-ulang. Dengan bertambah tuanya kehamilan segmen bawah rahim danpembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh placenta yang terletak disitu tanpaterlepasnya sebagian placenta dari dinding uterus. Pada saat ini mulailah terjadiperdarahan, darah berwarna merah segar berbeda dengan darah yang disebabkanoleh solotio placenta yang berwarna kehitaman. Nasib janin sangat tergantungdaribanyaknya perdarahan dan tuanya kehamilan pada saat persalinan.akan tetapi persalinan yang terpaksa diselesaikan dengan janin diselesaikandengan janin yang prematur tidak selalu dapat dihindarkan.setelah janin lahir seringkali terjadi perdarahan karena perlekatan placenta padadinding uterus dan ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan dari bekas insersio placenta atau karenap e r t u k a t a r a n s e r v i k s d a n s e g m e n b a w a h u t e r u s y a n g r a p u h s e r t a b a n y a k mengandung pembuluh darah yang b e s a r y a n g d a p a t t e r j a d i b i l a p e r s a l i n a n barlangsung pervagina.untuk mengurangi angka kejadian tersebut maka dilakukan tindakan pembedahandinding perut dan dinding uterus, dengan syarat rahim dalam keadaan utuh dan berat janin diatas 500 gram. (hanifa 1989). 3 . e t i o l o g i Placenta praevia dapat terjadi pada:a . k e a d a a n e n d o m e t r i u m y a n g b e l u m m a t a n g d a n p l a c e n t a l e b i h b e s a r d a n tipis.b . d i p e r k i r a k a n t e r d a p a t d e f i s i e n s i e n d o m e t r i u m d a n d e s i d u a p a d a s e g m e n atas uterus sehingga placenta akan meluas untuk mendapatkan suplai darah.hal ini didapatkan pada multi para dengan jarak kehamilan yang pendek danendometrium hipoplastis yaitu kawin dan hamil pada usia

muda.c . e n d o m e t r i u m b e r c a c a t k a r e n a b e k a s p e r s a l i n a n y a n g b e r u l a n g - u l a n g kurattase, manual placenta dan bekas operasi.d.pada korpus lateum yang bereaksi lambat disebabkan endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.e.adanya tumor seperti myoma uteri dan polip endometrium. f . k a d a kadang terjadi pada keadaan malnutrisi. 4 . g e j a l a Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa rasa nyeri. Biasanya timbul padabulan ke tujuh dan kepala anak tinggi dimana kepala tidak dapat mendekati pintuatas panggul. Selanjutnya terjadi kelainan letak, misalnya letak lintang, perdarahantimbul tanpa sebab apapun dan secara tibab-tiba bersifat berulang-ulang, dan lebihbanyak dari sebelumnya. 5 . p e n a t a l a k s a n a a n Apabila ada penilaian yang baik yaitu perdarahan sedikit belum inpartu kehamilanbelum cukup 37 minggu atau berat janin dibawah 2500 gram. Perdarahan dapatd i t u n d a d e n g a n i s t i r a h a t t o t a l , m e m b e r i k a n o b a t s p a s m o l i t i k a p r o g e s t i n a t a u progesteron dan observasi secara teliti bila kehamilan tidak dapat dipertahankan,maka ada dua alternatif yang mungkin dapat dilakuakan pada pasien de nganplacenta praevia, yaitu:a.perdarahan pervagina yang bertujuan agar bagian terbawah janin menekanplacenta dan bagian yang berdarah. Keperawatan maternitas B.pembedahan (sc) bertujuan mengangkat tempatnya sumber perdarahandengan demikian memberikan kesempatan pada uterus untuk berkontraksi serta menghindarkan perlukaan servix dan segmen bawah uterus yang rendah. B. Asuhan keperawatan pada post sc1 . p e n g k a j i a n A . d a t a d e m o g r a f i b.riwayat kehamilan masa lalu c . f r e k u e n s i k o i t u s d . k e a d a a n e m o s i e.kebiasaan merokok , peminum a l k o h o l f . k a j i t i n g k a t k e n y a m a n a n g.kaji masalah perinatal, peningkatan td, infeksi saluran kemih h . a u s k u l t s a s i d e n y u t j a n t u n g janini.kaji tanda-tanda infeksi pada daerah perineum 2 . d i a g n o s a k e p e r a w a t a n F . g a n g g u a n r a s a n y a m a n : n y e r i b . d l u k a p o s t o p s s c g.resiko tinggi infeksi b.d invasi mo kedalam luka insisi pembedahanh.intoleran aktivitas b.d kelemahan fisiki . g a n g g u a n e l i m i n a s i f e c a l b . d i m o b i l i s a s i j . k u r a n g pengetahuan tentang proses penyakit atau tindakan yang d i lakukan b.d kurang informasi 3 . i n t e r v e n s i A . d x 1 1 ) k a j i l o k a s i s i f a t d a n d u r a s i n y e r i 2 ) b a n t u k l i e n p a d s a p o s i s i y a n g n y a m a n 3 ) b e r i m o t i v a s i p a d a k l i e n u n t u k t a r i k n a f a s d a l a m j i k a t e r a s a sakit4 ) a n j u r k a n k l i e n m e l a k u k a n t e h n i k d i s t r a k s i s e p e r t i b a c a b u k u 5 ) k o l a b o r a s i d e n g a n t i m

m e d i s t e n t a n g p e m b e r i a n a n a l g e t i k b . d x 2 1 ) o b s e v a s i n t t v t i a p 4 j a m 2 ) g a n t i b a l u t a n l u k a d e n g a n m e n g g u n a k a n b e t h a d i n e d a n k a s s a streil3 ) l a k u k a n p e r a w a t a n l u k a d e n g a n m e n g g u n a k a n t e h n i k a s e p t i k dan anti septik4 ) k a j i t a n d a - t a n d a i n f e k s i 5 ) k o l a b o r a s i t e n t a n g p e m b e r i a n o b a t a n t i b i o t i k c . d x 3 1 ) o b s e r v a s i t t v 2 ) a n j u r k a n k l i e n u n t u k m e l a k u k a n m i r i n g k i r i d a n miring kanan3 ) m o t i v a s i k l i e n d a l a m b e r m o b i l i s a s i 4 ) k a j i a k t i v i t a s k l i e n 5 ) l i b a t k a n k l g d a l a m a k t i v i t a s k l i e n Keperawatan maternitas Carsinoma serviks Konsep dasar Pengertian Carsinoma serviks adalah pertumbuhan sel yang abnormal yang bermetastasesecara cepat yang terjadi di daerah serviks atau leher rahim. Etiologi Penyebab langsung dari carsinoma reviks belum diketahui, beberapa faktor yangmenunjukkan hubungan kuat dengan carsinoma serviks adalah :a.wanita dengan coitus pertama pada usia sangat muda kurang dari 16 tahun.b.sering berganti -ganti pasangan seksual. C. Riwayat terkena infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan seksual,c o n t o h n y a : h e r p e s s i m p l e x ( t i p e z / h s v - z ) d a n h u m a n p a p i l o r m a v i r u s (terutama tipe hpv-16 dan hpv-18).d.tingginya paritas (multiple pregnancy) jarak persalinan yang pendek.e.sosial ekonomi rendah, misalnya : hygiene seksual yang buruk.

You might also like