Professional Documents
Culture Documents
USG : Blass Nier Overzicht ( pemeriksaan kandung kemih ) : pemeriksaan x-ray pada usu besar yang menggunakan barium sulfat sebagai zat kontras : pemeriksaan mendeteksi gambar pada apendiks dengan pemberian kontras barium sulfat serbuk : suatu teknik diagnostik pencitraan yang menggunakan ultrasonic
STEP 2. DEFINE THE PROBLEMS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. apa kemungkinan penyakit yang diderita pasien pada trigger ? apa fungsi dan prinsip kerja USG ? apa fungsi dan prinsip kerja BNO ? apa fungsi dan prinsip kerja barium enema ? apa fungsi dan prinsip kerja apendikogram ? apa fungsi dan prinsip kerja foto polos serta cara membacanya ? apakah seseorang tidak berbahaya jika di rontgen sebanyak itu ?
STEP 3. BRAINSTROM POSSIBLE HYPHOTESIS OR EXPLANATION 1. ISK - Apendisitis - disentri basiler - malnutrisi - dislokasi sendi - fraktur ekstremitas bawah kiri 2. fungsi : teknik untuk mencitrakan organ interna dan otot, ukuran serta strukturnya. Secara umum kegunaan USG membantu menegakkan diagnosa didalam kelainan organ tubuh. Prinsip kerja : manusia bisa mendengar suara dengan rentang 20-20000Hz. Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan frekuensi 1-10MHz, gelombang suara frekuensi tnggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanik pada kristal akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut piczo-electric yang merupakan dasar perkembangan USG. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas melaluinya kristal akan mengembang dan mengkerut maka akan dihasilkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. 3. fungsi BNO : - mendeteksi penyakit pada sistem urinaria, misal : batu ginjal - sebagai plan foto atau foto, pendahuluan untuk rangkaian pemeriksaan BNO IVP
Prinsip kerja : - menggunakan bahan kontras yang menggunakan bahan atom tinggi seperti yodium. 4. fungsi barium enema : untuk mendiagnosa kanker usus besar yang dialami penderita, ca rectum atau perubahan usus besar 5. fungsi apendikogram : untuk mengetahui gambaran apendiks. Prinsip kerja : menggunakan cairan putih atau kontras 6. fungsi foto polos : untuk melihat fraktur dan dislokasi 7. berbahaya karna kemungkinan menimbulkan efek samping seperti kanker.
PEMRIKSAAN RADIOLOGI
BNO
USG
BARIUM ENEMA
APENDIKOGRAM
FUNGSI
PRINSIP KERJA
EFEK SAMPING
STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES 1. jenis-jenis pemeriksaan radiologi - Rontgen yang menggunakan kontras dan tanpa kontras - Diagnostik imaging 2. USG,BNO, barium enema, apendikogram, foto polos : 3. gambaran radioanatomi tr.digestivus, urinarius dan muskuloskeletal 4. efek radiasi dan proteksi, dan dosis
STEP 7. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY 1. jenis-jenis pemeriksaan radiologi a. rontgen : - kontras mis; BNO, barium eneme, barium meal, apendikogram. - tanpa kontras mis; foto polos abdomen, extremitas, thorax. b. diagnostik imaging : mis; MRI, USG, CT Scan. 2. USG : a. Definisi USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
b. Fungsi - untuk mencitrakan organ internal dan otot. Ukuran serta strukturnya. - untuk menegakkan diagnosa dalam kelainan organ tubuh.
c.Prinsip USG ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20-20000 Hz. Pemeriksaan USG ini menggunakan gelombang suara yang frekuensinya 1-10 MHz (1-10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.
SKEMA CARA KERJA USG 1. Transduser Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. 2.Monitor Monitor yang digunakan dalam USG 3. Mesin USG Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponenkomponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI GAMBAR.
d. Persiapan sebenarnya tidak diperlukan persiapan khusus. Walaupun demikian pada penderita dengan obstipasi, sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia. Untuk pemeriksaan alat-alat dirongga perut bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa dan pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan gas dalam perut karena akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa. Untuk pemeriksaan kandung empedu. Dianjurkan puasa sekurang-kurangnya enam jam sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang maksimal. Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli harus penuh. BNO a.definisi BNO merupakan satu istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung Kemih, Nier = Ginjal, Overzicht = Penelitian). Dalam bahasa Inggris, BNO disebut juga KUB (Kidney Ureter Blass). Jadi, pengertian BNO adalah suatu pemeriksaan didaerah abdomen / pelvis untuk mengetahui kelainan-kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria. b.fungsi 1. Mendeteksi penyakit pada sistem urinaria, misalnya batu ginjal (pada foto rontgen, batu ginjal akan terlihat opaque (putih)). 2. Sebagai plain photo (foto pendahuluan) pada rangkaian pemeriksaan BNO IVP. c.indikasi
Indikasi pemeriksaan IVP antara lain nephrolithiasis (batu ginjal), vesicolithiasis (batu vesica urinari), nefritis (radang ginjal), cystitis (radang vesica urinari), ureterolithiasis (batu ureter), tumor, hipertrofi prostat. d.persiapan 1. Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk makan-makanan lunak yang tanpa serat (seperti bubur kecap) maksudnya supaya makanan tersebut mudah dicerna oleh usus sehingga faeces tidak keras. 2. Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya puasa sampai pemeriksaan berakhir. 3. Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum laksatif (dulcolax) sebanyak 4 tablet. 4. 8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan. 5. Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan), pasien diminta untuk memasukkan dulcolax supossitoria melalui anus, supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan / faeces. 6. Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak banyak bicara dan tidak merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan)
Barium enema adalah pemeriksaan X-ray pada usus besar ( colon ) yang sebelumnya colon diisi dengan barium sulfate ( a radioopaque contrast medium ). b.fungsi mendiagnosa kanker usus besar yang dialami penderita kanker rectum atau perubahan usus besar c.prinsip kerja Pemeriksaan ini dikerjakan di kantor atau Rumah Sakit Departemen Radiologi. Penderita berbaring di meja X-ray dan persiapan diambil X-ray. Penderita berbaring dan dimasukkan tube enema lubrikasi secara gently ( lemah lembut ) ke dalam rectum. Barium radioopaque contrast medium kemudian diikuti untuk mengiisi colon penderita. Balon kecil dari tube enema mungkin dapat membantu agar barium tidak keluar. Aliran barium dimonitor oleh radiologist pada layar fluoroscopy. Udara mungkin dapat dipompakan ke dalam colon untuk mengembangkan colon, dan didapatkan gambaran yang lebih baik. Penderita diminta untuk bergerak pada posisi yang berbeda dan meja dapat diatur untuk mendapatkan gambaran yang berbeda. Pada waktu X-ray diambil, penderita diharapkan untuk menahan napas beberapa detik agar gambar tidak kabur. Tube enema dikeluarkan setelah gambar-gambar diambil dan penderita dapat ke toilet . penderita diharapkan mengeluarkan barium. Satu atau dua foto (X-ray) dapat diambil setelah barium dikeluarkan. Jika double atau pemeriksaan contrast udara dilakukan, melalui tube enema akan dimasukkan dengan lemah lembut dengan sedikit banyak udara ke dalam colon, dan kemudian gambar diambil lagi. Hal ini akan memberikan gambarran yang lebih detail. Tube enema kemudian dikeluarkan dan penderita dapat mengosongkan colon. d.persiapan Pembersihan dari usus besar ( colon ) adalah perlu untuk mendapatkan gambaran yang akurat. Persiapan pemeriksaan memasukkan diet cairan pembersih, botol minuman magnesium citrate ( laxative ) dan enemas air hangat untuk membersihkan partikel-partikel kotoran. e.hal-hal yang dinilai TATA CARA PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA METODE : 1. 2. Double Contras : merupakan standar untuk pemeriksaan colon orang dewasa, yang akan dievaluasi adalah mukosa colon, polip, massa dan tanda keradangan Single Contras : merupakan pemeriksaan colon untuk penderita-penderita : anak-anak reduksi intussusepsi kecurigaan obstruksi colon kecurigaan diverticulitis acuta, irritable colon, colitis kecurigaan appendicitis acuta kecurigaan fistulasi acuta kecurigaan fistulasi colon penyakit megacolon
penderita-penderita dengan keadaan umum jelek, debil atau persiapan yang kurang baik INDIKASI : 1.Gangguan pola buang air besar 2. Nyeri daerah colon 3.Kecurigaan massa daerah colon 4. Melena 5.Kecurigaan obstruksi colon KONTRA INDIKASI : 1. absolute 2. toxic megacolon pseudo membranous colitis post biopsy colon (sebaiknya menunggu setelah 7 hari) Relatif persiapan colon kurang baik baru saja mengalami pemeriksaan GI tract bagian atas dengan kontras
Appendikogaram Apdeikogram dilakukan dengan cara pemberian kontras BaSO4 serbuk halus yang di encerkan dengan perbandingan 1:3 secara peroral dan diminum sebelum pemeriksaan kurang lebih 8-10 jam pada anaka-anak atau 10-12 jam pada dewasa, hasil apendikogaram di ekpertise oleh dokter specialis radiologi. Foto polos (sinar X) a.definisi pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio,panas,cahaya,dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek Sifat-sifat sinar x : 1. Daya tembus S5nar X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dan digunakan dalam radiography. Makin tinggi tegangan tabung yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya. 2. Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut akan bertebaran kesegala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder pada bahan atau zat yang dilaluinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada filem akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. 3. Penyerapan Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya. 4. Efek fotografik Sinar x dapat menghitamkan emulsi filem (emulsi perak-bromida) setelah di proses secara kimiawi dikamar gelap 5. Pendar fluor (fluoresensi) Sinar x menyebabkan bahan2 tertentu seperti kalsium-tungstat atau zink-sulfit memendarkan cahaya , bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar x.
3. gambaran radiologi anatomi traktus urinarius traktus urinarius terdiri atas kedua ginjal dan ureter ,vesika urinaria serta uretra bentuk ginjal normal yaitu dewasa : bean shape, bentuk ginjal fetal : lobulation organ retroperitioneal tepinya diliputi fibrosis kapsul tipis dan kuat diluarnya terdapat adepose kapsul atau jaringan lemak yang pada foto FAT terlihat radio lusen ureter 2/3 proksimal : retroperitonel distal : intraperitoneal Pemeriksaan traktus urinarius : Metode pemeriksaan radiologi yang dipakai untuk mengetahui kelainan taraktus urinarius : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. BNO IVP (EXCRETION UROGRAPHY) Retrograde pyelography Cystography Uretrocystography Ultrasonography (USG) Renal Scanning / renogram dengan radioisotop CT-Scan dengan tanpa kontras Arteriography (renal arteriography) Venography Vena Renalis
Teknik radiografi traktus digestivus Teknik radiografi saluran pencernaan atas: Barium Swallow = Esofagografi Barium Meal = Maag Duodenum (MD) Sialografi (Adisional) Teknik radiografi saluran pencernaan BAWAH Barium Follow Through = Small Intestine Series Barium Enema = Colon In Loop Lopografi Media kontras untuk saluran pencernaan Pada umumnya digunakan barium sulfat. Pada keadaan pasein tertentu digunakan media kontras water soluble iodine Pada teknik radiografi tertentu digunakan media kontras negatif : udara dan efferfecent
Pemeriksaan Rontgen Tulang dapat memberiinformasi : 1. Lesi tulang & jaringan Lunak sekitarnya 2. Adanya fraktur/ancaman fraktur patologis 3. Asal/Sifat suatu lesi(jinak/ganas) 4. Sebagai guide untuk biopsi 5. Follow Up perjalanan penyakit
Tulang terdiri dari bahan-bahan 30% organik 45% anorganik ( densitas tulang radiopak ) : Caphosphat 85% Cacarbonat 15% 25% air
1. Arteri nutrisi(lekukana.nutricia pd foto tulang 2. Arteri metafise & epifise(yg mensuplai langsung pd metafise &epifise 3. Art.Periost berhubungan langsung dgn pembuluh darah merupakan percabangan a.nutricia yg menyelusuri sistim Havers&Volkmanpd tulang2 Jenis-jenis pemeriksaan Foto polos Pada Tulang Posisi AP dan Lateral 1. Foto kepala( Schedel ) 2. Foto Sella 3. Foto mandibula 4. Basis Cranii 5. V. Cervical 6. V.Thoracolumbal 7. V. Lumbosakral 8. V. Coccygeus 9. V. Art. Glenohumeral
10. Foto Brakhii 11. Foto Art Cubiti 12. Foto Antebrakhii 13. Foto Wrist Joint 14. Foto Manus 15. Foto Pelvis 16. Foto Art Coxae 17. Foto Femur 18. Foto Art. Genu 19. Foto Cruris 20. Foto art Talocruralis 21. Foto Pedis 22. Foto Calcaneus
1 .Kondisi baikJelas beda tulang Dengan jaringanlunak 2. Struktur tulang bagusjelas beda cortex dengan medula 3. Jaraknya Simetris 4. Foto Tulang masuk 2 sendi
4.Efek radiasi Pengaruh radiasi terhadap organ manusia bermacam macam tergantung pada jumlah dosis dan luas lapangan radiasi yang di terima. Pada tahun 1950 Komisi internasional untuk perlindungan terhadap penyinaran menetapkan bahwa pengaruh sinar X adalah : 1. Luka permukaan dangkal - Kerusakan kulit ( skin demage ) - Epilasi - Kuku rapuh 2. Kerusakan hemopoetik : - Limfopeni - Leukopeni - Anemi - Leukemi - Kehilangan respon terhadap daya tahan spesifik 3. Induksi keganasan : - Leukemi - Karsinoma kulit - Sarkoma 4. Berkurangnya kemungkinan hidup 5. Aberasi genetik - Mutasi gen langsung - Perubahan kromosom 6. Efek-efek lain - Katarak lentikuler - Obesitas - Sterilitas Reaksi permukaan kulit dangkal dapat timbul segera atau setelah beberapa lama. Reaksi yang segera timbul dapat menyerupai luka bakar. Dosis maksimal untuk kulit yang masih dapat diberikan tidak diketahui, tetapi bagi para pekerja yang setiap harinya berhubungan dengan sinar X diperkirakan dosisnya kurang dari 1R perhari. Radiasi sinar X yang berlangsung lama (kronis) atau bertahun tahun telah terbukti menimbulkan karsinoma kulit
Proteksi radiasi
tujuan proteksi radiasi adalah :
a. Pada pasien : dosis radiasi diberikan harus sekecil mungkin sesuai keharusan klinis b. Pada personil : dosis radiasi yang di terima harus di tekan serendah mungkin dan dalam keadaan bagaimanapun juga tidak boleh melebihi dosis maksimum yang di perkenankan. Proteksi pasien terhadap radiasi : 1. 2. 3. 4. Pemeriksaan sinar X hanya atas permintaan dokter. Pemakaian filtrasi maksimal pada sinar primer. Pemakaian voltage yang lebih tinggi (bila mungkin) sehingga daya tembusnya lebih kuat Jarak fokus-pasien jangan terlalu pendek, sehubungan dengan ini berlaku hukum Kuadrat Terbalik yaitu intensitas sinar X berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua. Jarak fokus-kulit pada : - Sinar tembus tidak boleh kurang dari 45 cm - Radiografi tidak boleh kurang dari 90 cm. Daerah yang disinari harus sekecil mungkin, misalnya dengan mempergunakan konus ( untuk radiografi ) atau diafragma ( untuk sinar tembus ) Waktu penyinaran sesingkat mungkin Alat-alat kelamin dilindungi sebisanya Pasien hamil terutama trimester pertama tidak boleh di periksa radiologik.
5. 6. 7. 8.
Proteksi terhadap dokter pemeriksa dan petugas radiologi lainnya : 1. Hindari penyinaran bagian-bagian tubuh yang tidak terlindungi 2. Pemakaian sarung tangan, apron aatau gaun pelindung, yang berlapis Pb dengan tebal maksimum 0,5 mm Pb. 3. Hindari melakukan sinar tembus, usahakan melakukan radiografi. 4. Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang-tulang kepala. 5. Akomodasi mata sebelum melakukan pemeriksaan sinar tembus paling sedikit selama 20 menit. 6. Gunakan alat-alat pengukur sinar rontgen 7. Pemeriksaan pesawat sebelum dipakai, misalnya : - Perlindungan terhadap bahaya elektris. - Adanya kebocoran pada tabung pesawat. - Voltage yang aman dan lamanya 8. Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan bocor/rusaknya perlengkapan pelindung pelapis Pb.
Termasuk dalam diagnostik mutakhir atau pemeriksaan canggih ini,ialah: a. b. c. d. e. f. g. h. i. Angiokardiografi digital substractation angiography ultrasonografi dopler color ultrasonografi kedokteran nuklir komputerised tomografi magnetik resonence PET Scan