You are on page 1of 30

Struktur Pasar ( Pasar Persaingan Monopolistis & Pasar Oligopoli )

STRUKTUR PASAR 1. 1. PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Persaingan monopolistis mengambil beberapa ciri persaingan usaha antara persaingan sempurna dan monopoli. Cirinya adalah sebagai berikut : 1. Terdapat banyak penjual di pasar b. Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga) 1. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga (biasanya dalam praktek, untuk perusahaan yang leader dan menguasai pangsa pasar yang sangat besar, kemungkinan sebagai penentu dan mempengaruhi harga sangat besar) d. Keluar masuk dalam pasar sangat mudah 1. Kegiatan promosi adalah merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan. Syarat keuntungan maksimum dan besarnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah sama dengan bentuk persaingan sempurna yaitu penjual yang mendapatkan keuntungan paling besar adalah penjual yang paling banyak menjual barangnya dengan selisih masih lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya. Hanya saja dalam persaingan monopolistis kebijakan diferensiasi produk dan periklanan memegang peranan yang sangat penting guna mencapai keuntungan yang optimal. Differensiasi Produk Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda. Tujuan utama dari differensiasi ini adalah : 1. Untuk membedakan produk perusahaan tertentu dengan produk perusahaan lain 2. Untuk memungkinkan ditentukannya harga yang berbeda dibandingkan dengan produk yang sama dari perusahaan lain. 3. Untuk menentukan dan membedakan mutu produk antar perusahaan. Differensiasi produk mungkin saja dilakukan dengan sengaja untuk menghindari persepsi yang sama dari konsumen (biasanya dilakukan oleh perusahaan yang bermodal sangat besar, SDMnya yang hebat dan didukung oleh jaringan pemasaran yang luas). Sedangkan differensiasi

dilakukan tanpa sengaja karena memang perusahaan tidak mampu mengikuti atau bahkan menyamai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada (produsen susu dan makanan bayi banyak melaukan kegiatan ini) Periklanan Periklanan adalah bagian dari kegiatan promosi yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan : 1. Memperkenalkan kepada konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh produsen (merk, bentuk, harga dan tempat mendapatkannya) b. Mengingatkan kepada konsumen mengenai produk produsen tersebut (mengenai keberadaannya, pembaruannya ataupun tambahan kemampuannya/kualitasnya) 1. Menerangkan dan memaksa (persuasif), biasanya untuk produk yang perlu dijelaskan secara visual dari perusahaan dan produksinya dalam jumlah terbatas sehingga dalam mengiklankannya seolah-olah hanya produk merekalah yang paling baik dan jangan sampai tidak membeli, karena bila tidak akan kehabisan. Untuk lebih memaksa biasanya tanggal jatuh tempo penjualannya ditentukan atau ditetapkan dalam iklan tersebut. Kegiatan promosi yang lainnya dan juga sangat mendukung keberhasilan perusahaan dalam persaingan ini adalah publisitas. Ini sebenarnya adalah beriklan juga. Bedanya, yang diiklankan bukan produknya, tetapi perusahaan yang menghasilkan produk tersebut. Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan citra atau image yang baik kepada konsumen atau masyarakat luas. 2. PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual (untuk pasar yang hanya terdapat dua penjual saja terkadang disebut duopoli). Dalam pasar oligopoli biasanya terdapat dua kondisi usaha, yaitu adanya perbedaan penetapan harga dan jumlah produksi dari masingmasing perusahaan dan kondisi yang lain adalah adanya kesepakatan mengenai jumlah produksi yang dapat dilakukan oleh masing-masing perusahaan dengan harga yang sama. Oleh karena perbedaan itu maka dalam pasar oligopoli kegiatan satu perusahaan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan serta memperkirakan reaksi dari pesaing seandainya ia melakukan kebijakan yang berhubungan dengan harga dan jumlah produksi. Sedangkan dalam kondisi dimana jumlah produksi dan harga yang sama, maka diharapkan masing-masing perusahaan tunduk dan loyal pada ketetapan yang telah disepakati bersama antara oligopolis tersebut. Oligopoli dengan Kesepakatan (Collusive) Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (atau yang juga disebut sebagai kolusi dan kartel) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu. Bentuk kesepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh

dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harga yang juga sama. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian penetapan jumlah produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif dipasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama. Jadi jika dalam pasar terdapat 3 perusahaan menghasilkan barang X dan jumlah permintaan adalah sebanyak Y, maka masingmasing perusahaan memproduksi produk X sebanyak 1/3 Y. Selain dalam pembagian yang merata dapat juga dilakukan dengan melihat pangsa pasar yang dikuasai sebelumnya atau berdasarkan struktur biaya masing-masing perusahaan. Selain ketentuan jumlah produksi dan tingkat harga yang sama, kesepakatan antar perusahaan dalam pasar oligopoli dapat juga terjadi karena adanya kepemimpinan harga dari salah satu perusahaan tersebut. Kepemimpinan harga dapat terjadi bila terdapat salah satu perusahaan yang struktur biaya produksinya lebih rendah dari perusahaan lain atau karena paling besar menguasai pangsa pasar. Dalam konteks ini, perusahaan leader menetapkan harga sendiri dan perusahaan lain akan mengikuti langkahnya, sehingga pada kondisi tertentu dipasar terdapat harga yang sama dari produk yang sama yang dihasilkan oleh perusahaan berbeda. Oligopoli Tanpa Kesepakatan (Non Collusive) Persaingan antarperusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya. Terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama), yaitu sebagai berikut : 1. Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka biasanya langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual produknya. 2. Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya atau menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya dipasar. 3. Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung atau dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, Sweezy (ekonom AS) memperkenalkan suatu permintaan patah (kinked demand) melalui suatu kurva sebagai berikut : P C E A

P1 P2 B 0 D Q1 QL Q2 Q

Gambar Kurva Permintaan Patah dari Sweezy Pada gambar tampak bahwa terdapat dua kurva permintaan, anggaplah dalam pasar terdapat dua macam kondisi permintaan, yaitu perusahaan yang satu memiliki kurva permintaan AB (terdiri dari kurva permintaan AE dan EB). Sedangkan kurva permintaan lainnya adalah CD (terdiri dari kurva permintaan CE dan ED). Pada kondisi keseimbangan (E) semua perusahaan menghasilkan atau menjual produk sebanyak 0Q1 dengan tingkat harga sebesar 0P1. Misalkan satu perusahaan (pada kurva permintaan CD) mencoba menurunkan harga jual produknya ke P2 dengan harapan akan bisa menjual produknya sebanyak 0Q2 (dengan kata lain bisa menarik lebih banyak pembeli), tetapi langkah ini ternyata diikuti oleh perusahaan lain sehingga jumlah yang terjual ternyata hanya sebanyak 0QL. Pada kesempatan lain, perusahaan tersebut mencoba menaikkan harga jual produknya (P1) dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan hanya menjual produknya sebanyak 0Q1. Akan tetapi langkahnya ini tidak diikuti oleh perusahaan lainnya, dan bahkan justru mempertahankan penjualan pada harga lama sehingga perusahaan yang menaikkan harga tadi akan kehilangan pelanggan karena pelanggan relatif akan pindah ke perusahaan yang menjual produknya lebih murah. Dengan demikian, kurva permintaan yang baru terbentuk adalah kurva CB, dengan titik patah di E (itulah sebabnya oleh Sweezy dikatakan sebagai kinked demand = permintaan patah) Hambatan dalam Pasar Oligopoli Biasanya perusahaan yang bermain dalam pasar oligopoli adalah perusahaan-perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta tekhnologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sangat sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel. Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah : 1. Skala Ekonomis. Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan para pendatang baru.

1. Ongkos produksi yang berbeda. Perusahaan dapat menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama, sementara bagi perusahaan baru hal itu tidak bisa dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung. 1. Keistimewaan hasil Produksi. Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal masyarakat dan menciptakan konsumen yang loyal pada produknya. Selain itu berhubungan dengan tingkat kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru harus dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya sehingga membutuhkan waktu yang lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah biasa. Selanjutnya, keistimewaan lain adalah bahwa ternyata perusahaan lama menghasilkan produk yang berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkat pemakainya. Sumber : Pengantar Ekonomi Mikro & Makro Edisi 2 Oleh Iskandar Putong, SE, MMSI

1. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna (perfect competition) : adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

Jumlah penjual dan pembeli banyak Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain Penjual bersifat pengambil harga (price taker) Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) Posisi tawar konsumen kuat Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata Sensitif terhadap perubahan harga Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda Mirip dengan pasar persaingan sempurna Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga Relatif mudah keluar masuk pasar

Secara singkat ada sedikit perbedaan antara persaingan sempurna dengan monopolistik: Pasar persaingan sempurna:

banyak pembeli dan banyak penjual produk yang homogen informasi produk cukup free entry

Pasar persaingan monopolistik:


banyak pembeli dan banyak penjual produk yang terdiferensiasi informasi produk cukup free entry

3. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli (oligopolistik) adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Di pasar ini, keputusan harga berada di segelintir pemain, walaupun berada di banyak pemain. Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat skema sebagai berikut:

Perusahaan oligopoli berkonspirasi dan berkolaborasi untuk membuat harga monopoli dan mendapatkan keuntungan dari harga monopoli ini Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga, sehingga harga dan keuntungan menjadi sama dengan pasar kompetitif Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara harga di pasar monopoli dan pasar kompetitif Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, indeterminate.

Sifat-sifat pasar oligopoli :


Harga produk yang dijual relatif sama Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau

penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT.KAI), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

Hanya terdapat satu penjual atau produsen Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Tambahan :

Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

BAB II PEMBAHASAN A. Monopoli ()


1. Pengertian monopoli Berbicara Masalah Monopoli Ahli ekonomi banyak mengemukakan pendapat, yaitu: a. Monopoli adalah suatu pasar yang hanya memiliki satu(satu-satunya) penjual atau produsen,tanpa ada sunstitusinya.1[1] b. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat suatu perusahaan saja.2[2] c. Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya.3[3] d. Monopoli adalah suatu pasar yang hanya mempunyai penjual dengan banyak pembeli.4[4]
1[1] Prof. DR. Soeharno. Ts Su, Micro Ekonomi (Yogyakarta: Andi Press ,2009) hlm. 141 2[2] Sadono Sukirno, Micro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada,2011) hlm. 266 3[3] M. Nur Rianto, Teori Micro Ekonomi,( Jakarta : Kencana,2010) hlm. 231 4[4] Roberts. S. Pinyck, Micro Ekonomi Diterjemah Oleh Nina Kurnia Dewi ( jakarta: PT Macana Jaya Cemerlang,2005) hlm. 3

e.

Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir perusahaan yang menjual produk yang tidak memiliki pengganti yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tersebut.5[5] Adapun menurut pendapat ulama ekonomi bahwa ciri-ciri monopoli adalah:6[6]

a. c.

Produsen sebagai Price Maker Produk yang dihasil oleh produsen adalah mempunyai ciri khas yang tidak terdapat pada produk lain

b. Adanya hambatan untuk masuk(barriers to entry)

d. produksi produsen bagian besar dari volume transaksi total Dalam faktanya, sulit untuk mendapatkan suatu kasus monopoli yang murni tanpa adanya unsur persaingan sama sekali.sebab sering kali terjadi ada persaingan tidak langsung. Misalnya jasa transportasi kereta api yang di kelola PT. KAI, meskipun mereka mempunyai monopoli dalam jasa tersebut, namun mereka mempunyai pesaing dari dari jasa transportasi yang lain, seperti: jasa pesawat terbang, jasa kapal laut, Dan jasa bus. Jadi suatu perusahaan tidak memiliki pesaing karena adanya hambatan(barriers to entry) bagi perusahaan lain untuk memasuki indusri/ pasar yang bersangkutan. Dilihat dari penyebab timbulnya hambatan, dapat dikelompok menjadi dua,yaitu: hambatan teknis dan hambatan legalitas. Hambatan teknis disebabkan oleh beberapa hal: a. perusahaan memliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efesien. Perusahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faktor produksi serta hal-hal yang tekait. b. Perusahaan menemukan atau mempunyai teknologi khusus c. a. Tingginya tingkat efisiensi perusahaan Sedangkan hambatan legalitas adalah: Undang-undang dan hak khusus, berdasarkan UUD No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. b. Hak paten dan hak cipta 2. Kekuatan monopoli7[7]
5[5] Lukman Fauroni. M.Ag, Visi Al-Quran Tentang Etika Dan Bisnis,(Jakarta: Salemba Dinayah,2002) hlm 2 6[6] Lihat, Sukirno, op. cit., hlm. 266

Daya monopoli adalah kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan mengatur jimlah output dan harga. Daya monopoli dikatakan makin besar bila keputusan harga dan output perusahaan makin sulit dilawan oleh pasar. Larner mengukur kemampauan perusahaan berlandaskan permintaan yang dihadapi perusahaan dengan menghitung angka indeks,yang dikenal sebagai indeks lerner ( lerner indeks) L= (P-MC) ............... P Di mana : L P = Indeks Lerner = Harga Output

MC = Biaya Marginal Jika di lihat dari persamaan diatas daya monoli makin besar bila nilai L makin besar. Indeks lerner mempunyai nilai nol antara 0 dan 1. Dalam pasara persaingan semurna daya monopoli adalah Nol (L = 0), karena dalam keseimbangan harga ama dengan biaya marginal (P = MC). Besar nilai indeks lerner dipengaruhi oleh beberapa faktor a. Elastsitas harga permintaan Dalam pasara persaingan sempurna, elastisitas permintaan tak terhingga. Laba naksimum tercapai bila P= MC. Karena itu dalam pasar persaingan sempurna nilai L sama dengan Nol. Perusahaan tidak memiliki daya monopoli . makin inelastis permintaan, makin besar nilai L atau daya monopoli. b. Jumlah perusahaan dalam pasar Makin sedikit jumlah perusahan, daya monopoli makin besar. Dalam pasar persaingan sempurna, jumlah perusahaan bayak sekali, sehhngga konsumen leluasa memilih produsen. Permintaan elastis sempurna, sehingga nilai L sama dengan Nol. c. Interaksi antar perusahaan Semakin solid hubungan antar perusahaan, makin basar daya monopoli. Dalam pasar persaingan sempurna, kareana jumlah perusahaan sangat banyak, amat sulit melakukan konsolidasi untuk mencapai kekuatan monopoli. Makin sedikit jumlah perusahaan, makin mudah melakukan konsolidasi ( interaksi). Karena itu, struktur pasar yang berpotensi besar untuk memiliki daya
7[7] Op.Cit, hlm. 237-239

monopoli besar adalah oligopoli. indeks lerner, bukanlah indeks laba. Sebab, laba berkaitan dengan biaya rata-rata. Walaupun memiliki daya monopoli lebih besar ( nilai L besar), tanpa efisiensi perusahaan bahkan akan mengalami kerugian. 3. Kebaikan dan keburukan Pasar Monopoli 8[8] Keterlibatan pasar monopoli terhadap kesejahteraan masyarakat yang perlu diperhatikan adalah a. b. Berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen, hal ini terjadi karena volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Menimbulkan penyalahgunaan terhadap konsumen dan pemilik faktor produksi. Konsumen dirugikan karena harga jual di atas harga keseimbangan yang seharusnya tejadi bila berdasarkan meknisme pasar sedangkan pihak lain dirugikan. c. d. Memburukkan kondisi Makro ekonomi nasional, sebab jumlah output riil industri lebih sedikit daripada kemampuan sebenarnya. Memburuknya kondisi perekonomian internasional, hal ini terjadi karena munculnya pemborosan atau pemubaziran Ada bebapa kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah untuk mengurangi efek negatif monopoli : a. Melalui penerapan undang-undang Anti-trust b. c. Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar tersebut dengan tujuan untuk memberi persaingan kepada si monopolis untuk membatasi kekuasaan monopolinya. Membuka krab impor sehingga barang buatan luar negeri bisa memberikan persainhan kepada barang dalam negeri. d. Dengan membuat ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli tersebut. Tetapi monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna,yaitu bila kita lihat dari segi lain: a. Monopoli mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi baru dalam produknya. Sebab keuntungan monopoli yang didapatkan oleh mereka digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan. b. Dalam kasus monopoli alamiah, dimana luas pasar terbatas dan skala ekonomi yang besar, maka sangat tidak efisien bila diharapkan dalam bentuk industri persaingan sempurna. Sebab bila
8[8] Lihat, nur rianto, Op.Cit, hlm. 240-241

dilakukan yang terjadi justru timbulnya banyak perusahaan kecil, sehingga masing-masing perusahaan itu tidak bisa memanfaatkan skala ekonomis yang besar, hal ini akan menyebabkan infustri menjadi tidak efisien. 4. Pasar Monopoli Dalam Pandangan Ekonomi Islam Persoalan monopoli sesungguhnya merupakan persoalan yang sangat menarik untuk dibahas. Bahkan permasalahan ini telah mendapat perhatian yang sangat serius dari ajaran Islam, sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah SWT: "...agar harta itu jangan hanya berputar di kalangan orang-orang kaya di antara kamu sekalian... " (QS 59: 7). Selain riba, monopoli adalah komponen utama yang akan membuat kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir kelompok, sehingga menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi. Kepemilikan dan penguasaan aset kekayaan di tangan individu adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam. Namun demikian, ketika kebebasan tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan praktik-praktik monopolistik yang merugikan, maka adalah tugas dan kewajiban negara untuk melakukan intervensi dan koreksi. Negara bertanggung jawab penuh untuk menciptakan keadilan ekonomi, dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Karena itulah, beliau menekankan pentingnya keberadaan lembaga al-Hisbah sebagai organ negara yang bertugas untuk memonitor pasar, mengawasi kondisi perekonomian dan sekaligus mengambil tindakan jika terjadi ketidakseimbangan pasar akibat monopoli dan praktik-praktik lain yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ibn alQayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya At-Turuk al-Hukmiyyah.9[9] Sementara itu, Ibn Khaldun dalam kitab Muqaddimah juga menyatakan pentingnya peran negara dalam menciptakan keadilan ekonomi dan keseimbangan pasar. Ia menegaskan bahwa pajak (dan juga denda) adalah instrumen yang dapat digunakan oleh negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sekaligus untuk mengeliminasi praktik-praktik kecurangan yang terjadi di pasar, termasuk praktik-praktik monopoli yang dilakukan oleh segelintir pebisnis.

9[9] http://hndwibowo.blogspot.com/2008/06/monopoli-dalam-pandangan-islam.html

Karena itu, keputusan yang dijatuhkan KPPU yang antara lain berupa kewajiban membayar denda bagi perusahaan asing tersebut, selain melepaskan sahamnya, adalah keputusan yang sangat tepat. Diharapkan ada efek jera bagi perusahaan-perusaha an lain yang berniat untuk melakukan manipulasi pasar demi kepentingan bisnis mereka. Namun demikian, ajaran Islam membolehkan praktik monopoli yang dilakukan oleh negara, dengan syarat hanya terbatas pada bidang-bidang strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Manusia berserikat dalam tiga hal: air, api, dan padang rumput". Ke depan, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengelola investasi yang diharapkan dapat mengembangkan perekonomian nasional. Pada dasarnya dalam ekonomi Islam, monopoli tidak dilarang, siapapun boleh berusaha atau berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya penjual (monopoli) atau ada penjual lain, asalkan tidak melanggar nilai-nilai Islam. Dalam hal ini, yang dilarang berkaitan dengan monopoli adalah ikhtikar, yaitu kegiatan menjual lebih sedikit barang dari yang seharusnya sehingga harga menjadi naik untuk mendapatkan keuntungan di atas keuntungan normal, di dalam istilah ekonomi kegiatan ini disebut sebagai monopolys rent seeking behaviour. Sehingga sekarang dapat dibedakan antara monopoli dan ikhtikar dalam terminology ekonomi Islam. Maka, di sinilah konsep monopoli yang dalam islam diartikan sebagai ikhtikar itu dilarang 10[10].

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum ihtikar, dengan perincian sebagai berikut: 1.Haram secara mutlak (tidak dikhususkan bahan makanan saja), hal ini didasari oleh sabda Nabi SAW: Barangsiapa menimbun maka dia telah berbuat dosa. (HR. Muslim 1605) Menimbun yang diharamkan menurut kebanyakan ulama fikih bila memenuhi tiga kriteria:

10[10] http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,16937-lang,id-c,kolomt,Monopoli+dalam+Pandangan+Al+Ghazali-.phpx

a. Barang yang ditimbun melebihi kebutuhannya dan kebutuhan keluarga untuk masa satu tahun penuh. Kita hanya boleh menyimpan barang untuk keperluan kurang dari satu tahun sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah SAW. b. Menimbun untuk dijual, kemudian pada waktu harganya membumbung tinggi dan kebutuhan rakyat sudah mendesak baru dijual sehingga terpaksa rakyat membelinya dengan harga mahal. c. Yang ditimbun (dimonopoli) ialah kebutuhan pokok rakyat seperti pangan, sandang dan lain-lain. Apabila bahan-bahan lainnya ada di tangan banyak pedagang, tetatpi tidak termasuk bahan pokok kebutuhan rakyat dan tidak merugikan rakyat. maka itu tidak termasuk menimbun.11[11] 2. Makruh secara mutlak, Dengan alasan bahwa larangan Nabi SAW berkaitan dengan ihtikar adalah terbatas kepada hukum makruh saja, lantaran hanya sebagai peringatan bagi umatnya. 3. Haram apabila berupa bahan makanan saja, adapun selain bahan makanan, maka dibolehkan, dengan alasan hadits riwayat Muslim di atas, dengan melanjutkan riwayat tersebut yang dhohirnya membolehkan ihtikar selain bahan makanan, sebagaimana riwayat lengkapnya, ketika Nabi SAW bersabda: Barangsiapa menimbun maka dia telah berbuat dosa. Lalu Sa'id ditanya, "Kenapa engkau lakukan ihtikar?" Sa'id menjawab, "Sesungguhnya Ma'mar yang meriwayatkan hadits ini telah melakukan ihtikar! (HR. Muslim 1605) Imam Ibnu Abdil Bar mengatakan: "Kedua orang ini (Said bin Musayyab dan Ma'mar (perawi hadits) hanya menyimpan minyak, karena keduanya memahami bahwa yang dilarang adalah khusus bahan makanan ketika sangat dibutuhkan saja, dan tidak mungkin bagi seorang sahabat mulia yang meriwayatkan hadits dari Nabi SAW dan seorang tabi'in [mulia] yang bernama Said bin Musayyab, setelah mereka meriwayatkan hadits larangan ihtikar lalu mereka menyelisihinya (ini menunjukkan bahwa yang dilarang hanyalah bahan makanan saja). 4. Haram ihtikar disebagian tempat saja, seperti di kota Makkah dan Madinah, sedangkan tempat-tempat lainnya, maka dibolehkan ihtikar di dalamnya, hal ini lantaran Makkah dan Madinah adalah dua kota yang terbatas lingkupnya, sehingga apabila ada yang melakukan ihtikar salah satu barang kebutuhan manusia, maka perekonomian mereka akan terganggu dan mereka
11[11] H. A. Aziz Salim Basyarahil, 22 Masalah Agama, hlm.56, Gema Insani Press, Jakarta. Tanpa Tahun

akan kesulitan mendapatkan barang yang dibutuhkan, sedangkan tempat-tempat lain yang luas, apabila ada yang menimbun barang dagangannya, maka biasanya tidak mempengaruhi perekonomian manusia, sehingga tidak dilarang ihtikar di dalamnya. 5. Boleh ihtikar secara mutlak, Mereka menjadikan hadits-hadits Nabi SAW yang memerintahkan orang yang membeli bahan makanan untuk membawanya ke tempat tinggalnya terlebih dahulu sebelum menjualnya kembali sebagai dalil dibolehkahnya ihtikar, seperti dalam hadits: Dari Ibnu Umar r.a. beliau berkata: "Aku melihat orang-orang yang membeli bahan makanan dengan tanpa ditimbang pada zaman Rosulullah SAW mereka dilarang menjualnya kecuali harus mengangkutnya ke tempat tinggal mereka terlebih dahulu." (HR. Bukhori 2131, dan Muslim 5/8) Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani berkata: "Imam Bukhori sepertinya berdalil atas bolehnya menimbun/ihtikar dengan (hadits ini), karena Nabi SAW memerintahkan pembeli bahan makanan supaya mengangkutnya terlebih dahulu ke rumah-rumah mereka sebelum menjualnya kembali, dan seandainya ihtikar itu dilarang, maka Rosulullah SAW tidak akan memerintahkan hal itu." (Fathul Bari 4/439-440).12[12] Pengaruh semangat islam akan mmenghancurkan sistem monopoli dan menciptakan suasana persaingan dalam kehidupan perusahaan, dengan syarat monopoli itu sudah tidak lagi dan dijalankan tidak mengikuti cara islam13[13] Demikian pula pendapat tentang waktu diharamkannya ihtikar. Ada ulama yang mengharamkan ihtikar setiap waktu secara mutlak, tanpa membedakan masa paceklik dengan masa surplus pangan, berdasarkan sifat umum larangan terhadap monopoli dari hadits yang sudah lalu. Ini adalah pendapat golongan salaf.

B. Oligopoli ) (
1. Pengertian Oligopoli
12[12] Muhammad Ali, e-book Hukum Menimbun Barang Dagangan, hlm.4, Al-Furqon, Gresik, Edisi 7 Th. ke-7, 1429 H 13[13] Anas sidik, kegiatan ekonomi dalam islam,(Jakrta: Bumi Aksara, 1991) hlm.131

Berbicara tentang oligopoli sangat banyak kita temukan di dalam buku karangan Ahli ekonom, yaitu: a. b. c. d. Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual/produsen produk yang homogen/berbeda Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja, adakalanya terdiri dari dua perusahaan atau pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual.14[14] Oligopoli adalah keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara indenpenden, maupun diam-diam bekerja sama. Dari pebgertian di atas dapat dilihat beberapa unsur penting ( karakteristik) dalam pasar ologopoli, yaitu: a. Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms). Untuk menentukan berapa jumlah perusahaan dalam pasar oligopoli sangat sulit. Dalam praktiknya untuk menentukan suatu undustri masuk dalam oligopoli atau tidak adalah dengan melihat dari rasio konsentrasi suatu inudustri. Jika rasio konsentrasi empat peruasahaan terbesar (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60% berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semaki industri dinyatakan bestruktur oligopoli apabila CR4 melebihi 40%. b. differentiated product). Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara pasar pwrsaingan sempurna dengan monopoli. Semakin besar tingkat diferensiasi, maka perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. c. d. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdepence decisions). Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya. Kompetisi nonharga (non-pricing competition) dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga namun juga persaingan nonharga antara lain juga persaingan nonharga. Bentuk kompetisi nonharga antara lain pelayanan purna jual serta iklan untuk e. memberikan informasi, membentuk citra baik terhadap perusahaan dan merek,serta mempengaruhi prilaku konsumen.
14[14] Iskandar Putong, Ekonomi Mikro Dan Makro,( Jakarta:Ghana Indonesia,2003) hlm. 5

bersaing, pasar suatu

f.

Efisien skala besar. Hal ini terjadi pada industri yang bersifat pada modal yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisien akan tercapai bila output diproduksi dalam skala besar.

g.

Kompleksitas manajemen. Perusahaan harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing.

2. Model oligopoli a. Model duopoli cournot Model ini dikembangkan Augustin Cournot ( ekonom prancis) 1938. Dasar pengembangan model ini adalah keseimbangan duopolis tercapai bila biaya marginal adalah Nol (MC = 0). Dengan pembuktian matematis , duopolis (apabila masing-masing perusahaan tidak saling berinteraksi) akan mencapai keseimbangan bila output masing-masing perusahaan adalah separuh jumlah permintaan pada saat harga P = 0. Masing-masing duopolis(perusahaan yang beroperasi dalam pasar duopolis) mempunyai daya monopolis yang sama. Keputusan jumlah output duopolis yang satu (saingannya) sudah diputuskan dan tidak akan berubah. Misalnya permintaan pasar adalah: Q = 30 - P atau P = 30 - Q dimana Q = Q + Q2
1

Maka penerimaan total duopolis yang pertama (TR1)dan kedua (TR2) adalah jumlah output yang dijual, dikalikan harga jual. TR1= P X Q = (30-Q) x Q1 = {(30 - Q1 - (Q1 +Q2)} x Q1 = 30Q1 Q1 Q1-Q2 Laba maksimum tercapai bila MR=0 MR = 30 -2Q1 Q2 = 0 Q1 = 15 - Q2 Kedua duopolis akan mencapai keseimbangan bila reaksinya sama (Q1 =Q2).dengan penyelesaian matematika sederhana, keseimbangan akan tercapai pada saat Q = Q 2 = 10 unit. Jika P = 30 Q,maka harga keseimbangan ialah 20. Keseimbangan ini disebut keseimbangan cournot ( Cournot equilibrium ) atau cournot terjadi di titik C. Pada titik cournot terjadi keseimbangan yang stabil, setiap gerak-gerak menjauhi titik itu akan didorong untuk kembali ke titikkeseimbangan, di mana masing-masing menghasilkan 1/3

dari output total industri. Model ini dapat dikembangakan untuk lebih dari dua perusahaan yang bersaing. Apabila terdapat n perusahaan sebanyak n/(n+1) dari out put total industri. b. Model First-advantage Stackelberg Model Cournot di atas mengasumsi bahwa keputusan dua perusahaan dilakukan secara bersamaan. Bagaimana jika ada perusahaan yang mengambil inisiatif terlebih dahulu? Model Stackelberg mencoba menjawab pertanyaan ini. Jika kasus di atas dikembangakan dengan mengasumsikan bahwa perusahaan pertama mengambil inisiatif, kemudian perusahaan kedua mengikuti, maka: P = 30 Q, dimana kurva reaksi perusahaan kedua: Q 2 = 15 -1/2Q1, maka untuk mencapailaba maksimum fungsi penerimaan perusahaan pertama mempehitungkan reaksi perusahaan kedua: TR1 = {30 - Q1 + Q2}.Q1 = 30Q1 - QQ21 - Q2Q1 = 30Q1 - Q21 - 15Q1 + 1/2Q21 = 15Q1 - 1/2Q1 MR = TR1 = 15Q1 Q1 Bila laba maksimum mencapai pada saat MR = 0, maka perusahaan pertama memproduksi sebanyak 16 unit. Sementara, perusahaan kedua berdasarkan kurva reaksinya (Q 2 = 15 Q1) hanya memproduksi sebanyak 7,5 unit. Jadi, menurut model stackelberg, perusahaan yang mengambil inisiatif penentuan harga akan memperoleh laba di banding perusahaan yang hanya mengikuti. c. Kepemimpinan harga ( Price Leadership) Dalam modelini perusahaan yang domain mengambil inisiatif dalam penentuan harga. Tujuan adalah untuk meningkatkan laba dengan membentuk kolusi secara implisit . dikatakan solusi. Karena perusahaan domain terhadap perusahaan lain mengikuti langkah tersebut. Dikatakan implisit, karean kolusi tidak berdasarkan perjanjian formal. Produsen dominan memberikan sinyal harga, misalnya, dengan menggunakan media massa. Produsen dominan memiliki posisi penentu harga, perusahaan yang lain sebagai grafis . di indonesia, semen tiga roda( indocement), dan film fuji adalah contoh price leader dalam pasar yang oligopolistik.
dalam industri

, maka masing-masing perusahaan akan

menghasilkan 1/(n+1) dari output total industri,atau secara bersama-sama mereka menghasilkan

d. Model Dilema Narapidana (Prisiner Dilema) Model ini, ingin menjelaskan bagiamana sikap seseorang mengambil keputusan dalam keadaan tidak dapat berkomunikasi dengan teman dan lawannya. Model dibangun berdasarkan cerita bahwa dua narapidana tertangkap sretelah bekerja sama dalam melakukan kejahatan, dan mereka diinterogasi di ruangan yang terpisah. Hal yang harus dilakukan adalah apakah mereka harus mengakui kejahatannya di depan polisi pemeriksa. Hasil Pay Off yang diperoleh dari setiap keputusan digambarkan dalam matriks berikut ini: Narapidana B Mengaku Tidak mengaku Mengaku -5,-5 -10,-1 Narapidana A Tidak mengaku -1,-10 -2.-2

Jika Narapidana mengambil keputusan memgaku, setiap orang akan dipenjara lima tahun. Sebaliknya jika sama-sama tidak mengaku masing-masing akan dipenjara dua tahun. Bila hanya salah satu yang mengaku, yang tidak mengaku akan dipenjara 10 tahun, yang mengaku hanya 1 tahun. keputusan yang paling menguntungkan adalah bial keduanya tidak mengaku. Tetapi mereka tidak mempunyai kemampuan brekomunikasi terpisah jauh. Khawatir karena e. karena ditahan dalam dua ruangan yang lain mengakui kesalahan, maka kedua narapidasna

mengambil untuk mengaku dan masing-masing menjalani hukuman penjara selama 5 tahun. Pasar Oligopoli Dalam Pandangan Ekonomi Konvensional Dalam pasar oligopoli, perusahaan akan mengembangkan penelitian dan melakukan inovasi atas produknya. Inovasi diperlukan karena persaingan yang terjadi bukan dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam hal kualitas produknya.15[15] Jika di lihat lebih mendalam pasar oligopoli, harga cenderung lebih tinggi sehingga produsen akan memperoleh keuntungan yang besar. Kondisi ini akan berakibat pada tidak meratanya distribusi pendapatan. Selain itu, biaya promosi yang dibutuhkan sangat besar yang berakibat pada membengkaknya biaya produksi. Contoh: kasus oligopoli pada perusahaan telekomunikasi Persaingan antar perusahaan telekomunikasi seluler yang tidak mempunyai etika dalam mempromosikan produknya. Baik di media cetak maupun elektronik. Mereka secara tidak
15[15] http//www. pengertian-oligopoli-oligopoli-adalah.html

langsung menyindir pesaingnya dengan iming-iming tarif telepon yang lebih murah, padahal harga murah belum tentu kualitasnya juga bagus karena banyak perusahaan telekomunikasi seluler yang mempromosikan tarif murah namun kualitasnya juga murahan. Misalnya tarif telepon gratis dari pukul 00.00 - 08.00, kenyataannya memang gratis namun tiap 10 menit akan putus dengan sendirinya dan untuk menelpon kembali akan sulit menyambung. Adapun operator yang menetapkan tarif murah namun jaringannya elek atau ada juga yang mengiming-imingi bonus tapi pada kenyataannya terdapat syarat dan ketentuan yang susah. Itulah contoh dari ketidakmampuan perusahaan telekomunikasi seluler dalam menghadapi pasar persaingan oligopoli. Mereka lebih cenderung berorientasi pada laba tanpa melihat etika dalam berbisnis yang baik. f. Pasar Oligopoli Dalam Pandangan Ekonomi Islam Berhubungan dengan masalah oligopoli dalam spirit islam ini, berdasar analisis M.A. Mannan (1992) Yang Dikutip Oleh Nur Rianto bahwa pasar oligopoli keadaannya menunjukan persaingan tidak sempurna antara beberapa perusahaan. Namun, asumsi yang ada dalam benak orang awam adalah berupa kesadaran yang tidak ada teori perkembangan tunggal tentang pasar oligopoli, walaupun ukuran industri telah maju, utamanya industri di negara maju. Meskipun, asumsi tersebut memingkankan untuk menempatkan beberapa hipotesis tentang pasar oligopoli yang menngaitkan beberapa variabel dependen seperti: tingkat harga, infleksibilitas harga, dan tingkat persaingan nonharga. Jika demikian maka apakah diskusi menganai pasar oligopoli dalam ekonomi islam harus dihentikan? Untuk menjawab ini sangat tergantung pada pengetahuan tentang bagaimana perusahaan memperlakukan perusahaan kecil menurut spirit islam. Namun, bila hal tersebut adalah terlalu mudah bagi perusahaan untuk mencapai persetujuan tidak terulis untuk mewujudkan penggabungan sehingga maksimisasi laba pada tingkat harga yang tinggi, output dan pekerja yang rendah, maka ini jelas tidak islami. Tetapi, ketika pelaku ologopoli tidak melakukan kolusi secara aktual akan berhadapan atau menemui kurva permintaan yang berorientasi islami. Secara umum, pola struktur oligopoli yang tidak diperkenankan dalam ekonomi islam adalah kemungkinan munculnya moral harard di dalamnya . Islam adalah cara hidup yang imbang dan koheren, dirancang untuk kebahagiaan manusia dengan cara menciptakan keharmonisan antara kebutuhan moral, material manusia dan

aktualisasi keadilan sosio-ekonomi serta persaudaraan antar umat manusia. Berbagai aspek kehidupan dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam syariah dan muamalah, sehingga mengikutinya merupakan perjalanan yang harus ditempuh untuk menjadi Muslim sejati. Islam merupakan satu-satunya agama yang mengemukakan prinsip-prinsip yang meliputi semua segi kehidupan manusia, tidak hanya membicarakan tentang nilai-nilai ekonomi. Islam juga telah menanamkan kerangka kerja yang luas berdasarkan kesempatan berekonomi yang sama dan adil bagi penganutnya untuk mengarahkan mereka ke arah kehidupan ekonomi yang seimbang. Sebagai agama yang komprehensif tentunya aktivitas ekonomi sebagai kegiatan vital kemanusiaan tidak luput dari perhatian. Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS Al-Baqarah [2]: 275), Pembahasan mengenai struktur pasar menjadi penting dalam ekonomi Islam, karena dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga didasarkan atas kekuatankekuatan pasar yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Sebagaimana Rasulullah SAW sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang adil, sehingga beliau menolak adanya suatu intervensi pasar apabila perubahan harga yang terjadi karena mekanisme harga yang wajar. Dengan demikian, Islam menjamin pasar bebas di mana produsen dan konsumen bersaing satu sama lain dengan arus informasi yang berjalan lancar dalam kerangka keadilan, yakni tidak ada (baik individu maupun kelompok produsen, konsumen, dan pemerintah) yang zalim atau dizalimi. Kondisi ini merupakan suatu kondisi ideal yang pada tataran praktis tidak selalu seperti itu kondisinya. Sehingga distorsi pasar ( market distortion) yang menyebabkan pasar tidak bekerja pada kondisi yang ideal menjadi pembahasan paling vital dalam ekonomi Islam. Secara garis besar, ekonomi Islam membedakan tiga bentuk distorsi pasar, yaitu distorsi pada penawaran dan permintaan, penipuan (tadlis), dan ketidakpastian (taghrir). Akan tetapi, yang menjadi pembahasan di sini adalah hanya tertuju pada distorsi pada penawaran, lebih tepatnya mengenai monopoli yang di dalam terminologi ekonomi Islam dikenal sebagai ihtikar. Ihtikar sebagai salah satu bentuk distorsi pasar yang menyebabkan pasar menjadi tidak sempurna yang bertentangan dengan ajaran Islam karena Islam mendorong adanya suatu pasar yang memiliki karakter sbagaimana pasar persaingan sempurna yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Secara normatif ajaran Islam ini harus dipahami sebagai upaya untuk menciptakan pasar yang setidaknya mendekati pasar persaingan sempurna.

BAB III PENUTUP


Berdasarkan makalah di atas, Dalam sistem perekonomian tidak sempurna dikenal adanya pasar oligopoli. Pasar oligopoli adalah merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat beberapa perusahaan atau produsen yang berada di pasar, baik secara independent maupun secara diam-diam bekerja sama. Pasar oligopoli yang hanya terdiri dari dua perusahaan tersebut disebut duopoli. Sistem oligopoli ini berbeda dengan sistem monopoli. Sistem oligopoli terjadi karena adanya sedikit penjual, dan masing-masing menawarkan produk yang mirip atau identik satu sama lainya sedangkan pasar monopoli itu terjadi karena adanya satu-satunya penjual dan dia bebas untuk menentukan harga berdasarkan keinginan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Basyarahil, Salim, Aziz, H. A., 22 Masalah Agama, Gema Insani Press, Jakarta. Tanpa Tahun. Ali, Muhammad, e-book Hukum Menimbun Barang Dagangan, Al-Furqon, Gresik, Edisi 7 Th. ke-7, 1429 H. Prof. DR. Soeharno. Ts Su, Micro Ekonomi (Yogyakarta: Andi Press ,2009) Sadono Sukirno, Micro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada,2011) M. Nur Rianto, Teori Micro Ekonomi,( Jakarta : Kencana,2010) Roberts. S. Pinyck, Micro Ekonomi Diterjemah Oleh Nina Kurnia Dewi ( Jakarta: PT Macana Jaya Cemerlang,2005)
Muhammad Ali, e-book Hukum Menimbun Barang Dagangan , , Al-Furqon, Gresik, Edisi 7 Th. ke-7, 1429 H

Anas sidik, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1991) Iskandar Putong, Ekonomi Mikro Dan Makro,( Jakarta:Ghana Indonesia,2003) Lukman Fauroni. M.Ag, Visi Al-Quran Tentang Etika Dan Bisnis,(Jakarta: Salemba Dinayah,2002) http://hndwibowo.blogspot.com/2008/06/monopoli-dalam-pandangan-islam.html http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,16937-lang,id-c,kolomt,Monopoli+dalam+Pandangan+Al+Ghazali-.phpx

Pasar adalah tempat orang bertarnsaksi menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk mendapatkan imbalan uang. konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi.Transaski

terjadi jika ada kesepakatan antara penjual dan pembeli. Jenis-Jenis Pasar Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini: Pasar Nyata. Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan. Pasar Abstrak. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barangbarang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing. Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok. Pasar Modern Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. Jenis Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi: Pasar Lokal Pasar Daerah

Pasar Nasional dan Pasar Internasional

PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu produsen yang menguasai pasar. Dengan kata lain satu penjual menguasai segala jenis penawaran. Seseorang yang menguasai pasar monopoli disebut Monopolis. Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu: 1. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran 2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip 3. produsen mutlak menetukan harga 4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan. Kelebihan pasar monopoli: 1. Keuntungan penjual cukup tinggi. 2. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang biasanya diatur pemerintah. Kelemahan pasar monopoli: 1. Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang. 2. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan. 3. Terjadi eksploitasi pembeli. Dampak negative adanya monopoli, antara lain: a. Timbulnya ketidakstabilan harga. b. Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial yaitu biaya yang ditanggung oleh masyarakat. c. Adanya unsur ketidakadilan sebab monopolis akan menekan biaya produksi serendah-rendahnya pada pasar faktor produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang. d. Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan atas untung rugi saja. Monopoli bisa timbul karena adanya beberapa hal, yaitu: 1. Faktor alam Keadaan alam dapat menimbulkan monopoli bagi suatu daerah. Misalnya, kesuburan tanah dan iklim yang cocok dengan jenis tanaman tertentu menyebabkan suatu daerah memonopoli hasil produksi pertanian tertentu, seperti

tembakau di daerah Kedu, Deli; bawang merah di Brebes, dan lain-lain. 2. Peraturan pemerintah Misalnya, hak paten untuk melindungi suatu penemuan baru agar perusahaan pemilik tidak dirugikan oleh pihak lain yang menghasilkan produk tiruan dengan harga yang jauh lebih murah. Hak paten memiliki batas waktu dan dapat diwariskan. Bagi penciptanya, diperbolehkan untuk memberi ijin atau lisensi kepada pihak lain untuk mencipta dan menjual produk yang sama. 3. Monopoli alamiah Kemajuan teknologi yang semakin canggih akan mengakibatkan perusahaan mampu menekan pengeluaran, sehingga perusahaan dapat lebih efisien dan berkembang karena laba yang diperoleh semakin besar. Apabila perusahaan mampu memperluas produksi dan memasarkannya dengan harga yang terjangkau konsumen dengan kualitas yang memuaskan, hasil produksinya akan mendapat kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, hasil produksinya akan menguasai pasar dan perusahaan mampu menentukan harga di pasar. Perusahaan yang baru timbul biasanya sulit bersaing dengan perusahaan yang telah berkembang dan memegang monopoli tersebut. Adanya monopoli dalam perekonomian akan menimbulkan beberapa akibat, diantaranya sebagai berikut. 1. Terbatasnya volume produksi, karena dengan monopoli suatu perusahaan akan berkuasa menentukan besar kecilnya produksi yang dihasilkan untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya. 2. Terjadi ketidakadilan antara perusahaan yang memegang monopoli dengan perusahaan yang tidak memegang monopoli. 3. Timbulnya eksploitasi dari pemegang monopoli terhadap dua pihak berikut. a. Pemilik faktor produksi, yaitu dengan membayar mereka dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar. b. Konsumen, yaitu ditetapkannya harga oleh pemegang monopoli atas harga pasar untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Ada beberapa cara pencegahan yang umum dipraktikkan untuk mengatasi efek negatif yang ditimbulkan oleh monopoli, yaitu: a. penarikan pajak;

b. pengendalian harga; c. pemilikan pemerintah untuk barang-barang vital atau yang menguasai hajat hidup orang banyak; d. regulasi dengan membuat undang-undang anti monopoli; e. pendirian perusahaan oleh pemerintah.

PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat penjual/produsen yang menguasai permintaan pasar. Ciri-ciri pasar oligopoli Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar. Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak. Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar. Macam-macam oligopoli Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen. Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan. Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian: Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang Timbul inifisiensi produksi Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat

memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk. Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html http://www.myherro.com/2011/05/pasar-monopoli.html http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2243206-pasar-monopoli/

You might also like