You are on page 1of 4

PENGANTAR FILSAFAT ILMU Sejarah Perkembangan Filsafat berasal dari kata yunani filo yang berarti menyenangi dan

sofa yang berarti bijaksana. Sedangakan ilmu (science) berasal dari scire yang berarti mempelajari. Berarti filsafat ilmu merupakan suatu aktivitas yang berusaha mencari kebenaran dari hakekat ilmu itu. Dari Filsafat ke llmu Filsafat adalah pendirian yang nilai kebenarannya telah diterima oleh seseorang/kelompok sebagai dasar untuk menjawab masalah fundamental dalam hidup. Menurut Karl Jaspers, filsafat adalah ilmu yang menentukan tujuan terakhir dari realita manusia. Kemudian filsafat mulai berppindah dari mitos ke logos. Menurut Thales asas mendasar dari kehidupan adalah air. Menurut anaximandros, alam semesta adalah sesuatu yang paling awal dan abadi yang tak terbatas dan bersifat Ilahi. Menurut Phytagoras asas alam semesta adalah bilangan. Sedangkan menurut Demokritos hakikat alam semesta adalah atom. Filsafat mulai identik dengan ilmu pengetahuan atas pernyataan Aristoteles bahwa filsafat adalah sesuatu yang dapat dipertanggung jawabkan atas dasar akal pikir. Pada tahap akhir peralihan ini, ilmu mendasarkan diri juga atas penemuan empiris (pengamatan) sehingga munculah aliran empirisme, bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya dapat diperoleh dari indera. Muncullah aliran kritisme yang memadukan rasionalisme dan empirisme. Tokhnya adalah Immanuel Kant, bahwa peran akal dan peran empiris dipadukan dengan melaksanakan fungsi masing-masing. Jadi

empiris berfungsi sebagai penangkap objek, semnetara rasionalisme sebagai pengelola objek tersebut Berkembang pula aliran pragmatisme dengan tokoh William James dan John Dewey, bahwa untuk mengetahui seberapa jauh kebenaran suatu konsep haruslah diselidiki konsekuensi praktisnya. Kemudian ada juga aliran eksistensi, bahwa keberadaan manusia adalah sangat konkrit di dunia. Selanjutnya muncul aliran analistik dan sebagainya. Dalam arti operasional, filsafat adalah suatu pemikiran mendalam sampai ke akarnya mengenai sesuatu masalah atau objek. Sering dinyatakan bahwa dengan ilmu filsafat, seseorang dapat mencari dan menemukan kebenaran yang utuh, bukan parsial. Jadi filsafat sebagai ilmu memiliki objek sasaran yang dipertanyakan terus-menerus dan hasilnya disusun dalam sistem tertentu (Soedarto 1996) Dari Ilmu ke Pengetahuan Ilmiah Ilmu mempunyai landasan yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi). Kemudian berkembanglah pengetahuan yang berakar pada pengalaman berdasar akal sehat (common sense) yang didukung oleh metode mencoba-coba (trial and error). Salah satu jembatan yang menghubungkan seni terapan dengan ilmu dan teknologi adalah pengembangan konsep teoritis yang bersifat mendasar yang selanjutnya dijadikan tumpuan untuk pengembangan pengetahuan ilmiah yang bersifat integral. Sains berkembang dengan dimulainya akal sehat dan cara mencoba-coba sebagai usaha manusia untuk menemukan penjelasan mengenai berbagai gejala alam. Perkambangan selanjutnya adalah tumbuhnya rasionalisme yang secara kritis mempermasalahakan dasar

pemikiran yang bersifat mitos. Pada dasarnya rasionalime bersifat majemuk dengan beberapa kerangka pemikiran yang dibangun secara deduktif di sekitar objek pemikiran tertentu. Ilmu mencoba menafsirkan gejala alam dengan mencoba mencari penjelasan tentang berbagai kejadian. Berkembanglah metode eksperimen yang merupakan jembatan antara penjelasan teoritis (rasional) dengan pembuktian secara empiris. Secara konseptual, metode eksperimen dikembangkan oleh sarjana muslim dan secara sosiologis dimasyarakatkan oleh para sarjana barat. Dengan demikian, berkembanglah metode ilmiah dan diterimanya metode ini sebagai paradigma oleh masyarakat keilmuan. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya metode itu mendatangkan ilmu pengetahuan (The Lian Gie. 1997) Filsafat Ilmu dan Ilmu (Sains) Menurut Frank, fungsi filsafat ilmu pengetahuan alam adalah mengembangkan pengertian tentang strategi dan taktik ilmu pengetahuan alam. Menurut beerling, filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri ilmiah dan cara memperolehnya. Filsafat ilmu merupakan bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan (secondary reflection). Filsafat Ilmu Filsafat ilmu bertugas meneliti dan menggali sebab musabab pertama dari gejala ilmu, di antaranya paham tentang kepastian, kebenaran dan objektivitas. Filsafat ilmu merupakan telahan secara

filsafat yang ingin menjawab pertanyaan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Semua pengetahuan pada dasarnya memiliki 3 landasan ini. Jadi 3 landasan itu dapat digunakan untuk membedakan jenis pengetahuan satu dengan pengetahuan yang lain. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia yang sekedar menjawab pertanyaan what, sedangkan ilmu bukan sekedar menjawab pertanyaan what, tap juga how dan why, dan filsafat meneruskan jawaban pertanyaan why dan why dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat terfikir oleh manusia. METODE ILMIAH Pendahuluan Pada dasarnya semua lembaga pendidikan melakukan kegiatan ilmiah. Proses kegiatan ilmiah dimulai dari: 1. Pengamatan pada suatu objek 2. Perhatian penuh pada suatu masalah yang muncul 3. Keinginan untuk memecahkan masalah Sebenarnya kapan filsafat itu dimulai? Filsafat dimulai dari rasaingin tahu dan rasa ragu. Dalam perkembangan nalar manusisa, filsafat yang semula berpokok pada logika, etika dan estetika mulai berkembang ke metafisika dan politik. Kemudian muncul juga Filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, dan filsafat matematika.

Metode Ilmiah Kajian untuk meluaskan wawasan agar dapat memahami metode ilmiah dengan baik, maka perludiketahui batasan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Filsafat ilmu Kebenaran (teori koherensi dan teori korespondensi) Penalaran, merupakan proses berpikir untuk menarik kesimpulan Berpikir, adalah kegiatan untuk mengetahuan yang benar Berpikir dalam penalaran ada 2 yaitu penalaran induktif (kesimpulan umum dari premis khusus) dan penalaran deduktif (kesimpulan khusus dari premis umum) 5. Pengetahuan, ialah segenap yang diketahui manusia tentang suatu objek tertentu 6. Ilmu pengetahuan, merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah 7. Metodologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang metode atau cara pendekatan a. Metodologi ilmiah adalah ilmu yang mempelajari tentang prosedur untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Metodologi ilmiah mempelajari cara identifikasi masalah, menentukan tujuan umum, membuat kerangka konsep, tujuan khusus, rumusan masalah dan hipotetis, memilih metode yang sesuai, menyajikan hasil dan membuat kesimpulan b. Penelitian, dapat dibagi menjadi penelitian eksploratif, deskriptif, verifikatif dan eksplanasi c. Paradigma, diartikan sebagai model berfikir d. Konsep, merupakan kerangka berfikir yang membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Terbagi 2

konsep, yaitu konsep dari patobiologi dan konsep dari patologi e. Variabel, adalah karakteristik yang memberikan nilai beda f. Proposisi, adalah hubungan antara2 atau lebih variabel. g. Hipotesis h. Teori, adalah penjelasan sistematis dari suatu fakta i. Asumsi, ialah upaya untuk menjaga validitas suatu teori Ruang Lingkup Ilmu Terdapat dua kelompok besar dari ilmu, yaitu kelompok ilmu alam dan kelompok ilmu sosial Kajian Terhadap Metode Ilmiah Dalam pembuatan teori diperlukan tiga tahap, yaitu deduksi, operasionalisasi, dan induksi. Lebih rinci tahapan itu meliputi 1. 2. 3. 4. Topik, diarahkan untuk membatasi kajian atau penelitian Masalah, seharusnya tidak keluar dari topik tujuan umum, menunjukkan tahap akhir dari penelitian kerangka konsep, aialah aktualisasi pemahaman penelitian terhadap hasil penalaran ilmiah dalam penyelesaian masaalh penelitian tujuan khusus rumusan masalah, adalah pertanyaan terhadap objek empiris yang jelas batasnya dan teridentifikasi faktor yang terkait dengan objek tersebut hipotetis, adalah jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan uji hipotesis

5. 6.

7. 8.

9. pembahasan, dilakukan untuk meyakinkan ketepatan metode yang digunakan 10. kesimpulan, adalah penilaian atas dukungan fakta terhadap hipotesis. Secara rasional ilmu dibangun dengan metode ilmiah, yang menghasilkan teori ilmiah yang konsisten dan kumulatif. BERPIKIR DAN KOMUNIKASI ILMIAH Berpikir adalah kegiatan mental untuk menarik kesimpulan, dari langkahnya alur berpikir dapat digolongkan jadi: a. Berpikir non penalaran a. Berpikir dogmatik, adalah menarik kesimpulan berdasar kepercayaan seperti tradisi tanpa analisis kritis. b. Berpikir intuitif, adalah proses menarik kesimpulan secara spontan b. Berpikir penalaran adalah pola berpikir yang logis dan sistematik, yang diawali dari adanya premis atau preposisi yang dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan Jenis preposisi menurut bentuk, ada proposisi kategorik , hipotetik dan disjungtif Jenis penalaran menurut langkah ada penalaran langsung (oposisi dan eduksi) dan tidak langsung (silogisme kategorik, hipotetik dan disjungtif) Penalaran deduktif adalah suatu bentuk penalaran tidak langsung dengan cara mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan umum

Penalaran induktif adalah penalaran dimana premis merupakan proposisi empirik. Terdapat penalaran induktifsebab akibat, penalaran induktif analogi, penalaran induktif generalisasi Karakteristik Berpikir Ilmiah a. b. c. d. e. f. g. Acuan pernyataan premis merupakan sumber ilmiah Sistematik dan runtut Objektif Skeptif Bersifat apa adanya Bersifat probabilistik universal

You might also like