You are on page 1of 1

STRUKTUR DNA Double heliks yang diuraikan oleh Watson dan Crick sering disebut B-form DNA.

Rantai DNA memiliki lebar sebesar 2,37 nm dan jarak setiap basanya 0,34 nm. DNA dalam satu kali berpilin (3600) terdapat 10 pasangan basa dengan jarak sebesar 3,4 nm. Hal ini terjadi karena pada masing-masing nukleotida di dalam double heliks mempunyai fleksibilitas yang berfungsi sebagai pembentukan molekul yang berbeda. Relatif atom yang terdapat pada nukleotida harus berubah dengan perputaran ikatan -N-glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi karena adanya ikatan antara posisi 1 pada gula dengan posisi 9 (N-9) pada basa purin atau posisi 1 (N-1). Ikatan ini berotasi disekitar 3 dan 4 karbon. Pergerakan ini mempengaruhi penyesuaian gula fosfat tulang punggung. Tahun 1950-an dimensi double heliks berubah karena DNA molekul menunjukan kelembaban yang relaif berbeda. Sebagai contoh versi modifikasi double heliks A-Form mempunyai lebar 2,55 nm, jarak antara basa 0,29 nm dan dalam panjang satu unit nukleotida 3,2 nm terdapat 11 pasangan basa. B-form DNA mempunyai dua lekukan yang berpilin di sepanjang double heliks, yaitu : 1. Lekukan yang relatif lebar dan luas sering disebut lekukan major 2. Lekukan yang relatif kecil dan sempit disebut lekukan mijor Pada A-DNA juga mempunyai 2 lekukan, sedangkan Z-DNA hanya ada satu lekukan yang saling membatasi. Setiap lekukan di bagian internal DNA dibentuk oleh struktur kimia yang berikatan dengan basis nukleotida.

Gambar 1: Jarak antara basa nukleotida dan lekukan minor dan major dari molekul dsDNA DNA pengikat protein berada ditengah genom yang melibatkan struktur double heliks dan aktivitas suatu gen di dalam DNA tersebut. Fungsi DNA pengikat protein adalah mengatur suatu posisi yang spesifik agar aktivitas gen itu saling mempengaruhi dimana sequen DNA urutan basanya bisa dibaca tanpa pilinan terbuka oleh celah potongan basa tersebut. DNA yang mengikat protein akan menyebabkan strukturnya mengenali jelas rangkaian nukleotida, tetapi B-DNA tidak mengenali rangkaian itu jika DNA tersebut memuat konformasi berbeda. Variasi konformasional mengenai lamanya molekul DNA ini disebabkan oleh rangkaian nukleotida yang terdapat pada struktur polymorphus. Ini menjadi hal yang penting bagi penentuan ketegasan interaksi antara genom dan DNA yang mengikat protein.

You might also like