You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN Posisi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan. Pengaturan posisi dalam mengatasi masalah kebutuhan mobilitas dapat disesuaikan dengan tingkat gangguan, seperti posisi fowler, sim, trendelenburg, dorsal recumbent, lithotomi, dan genu pectora (knee-chest). Sedangkan ROM pasif dan aktif sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma memerlukan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilitas. Latihan berikut dilakukan untuk memelihara dan mempertahankan kekuatan otot serta memelihara mobilitas persendian

Posisi Lithotomi & Knee Chest

BAB II PEMBAHASAN 1. Posisi Lithotomi Pada analisa prospektif terhadap 991 pasien yang sedang menjalani bedah dengan posisi litotomi dari tahun 1997-1998, kejadian neuropati ekstramitas bawah tidaklah sering, dan bila benar-benar terjadi, faktor resiko yang paling dapat teramal ialah lamanya posisi litotomi (>2 jam). Penemuanpenemuan ini menyatakan bahwa waktu yang dihabiskan pada posisi litotomi bisa menurunkan resiko neuropati ekstremitas bawah. Pada analisa retrospektif terhadap 198.461 pasien yang sedang menjalani bedah dengan posisi litotomi dari tahun 1957 s/d 1991, ditemukan bahwa cedera nervus peroneal umum adalah neuropati motorik ekstremitas bawah yang umum sekitar 78% dari cedera nervus. Sebuah penyebab potensial cedera ialah kompresi nervus antara kepala lateral fibula dan papan penyokong kaki, khususnya bila penyokong kaki Candy Cane dipergunakan. Sehingga cedera adalah lebih umum pada pasien-pasien yang punya indeks massa tubuh lebih rendah, penghisap rokok, maupun lamanya bedah yang berlama-lama. Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

Posisi Lithotomi & Knee Chest

Tujuan : a. Pemeriksaan alat genetalia b. Proses persalinan c. Pemasangan alat kontarsepsi Cara: a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. b. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua pahanya dan tarik ke arah perut. c. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha. d. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomi. e. Pasang selimut.

Gambar Posisi Lithotimi

Posisi Lithotomi & Knee Chest

2. Posisi Genu Pectoral (knee-chest) Posisi ini hanya dilakukan pada pasien sadar dan bisa bergerak sendiri karena pada posisi ini pasien diharuskan menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid. Tujuan : a. Pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid b. Pemberian obat/cairan pada anus (huknah) Cara: a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. b. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur tempat tidur. c. Kedua tangan di letakkan disamping kepala pasien agar menjadi dapat menjadi penahan tubuh. d. Pasang selimut pada pasien.

Gambar Posisi Genu Pectoral (knee-chest)

Posisi Lithotomi & Knee Chest

BAB III PENUTUP Posisi Lithotomi dan Knee Chest adalah posisi yang dapat membantu pasien dalam mempercepat kesembuhan dan membantu dalam perawatan medis dan aktivitas medis lainnya. Selain itu, posisi-posisi dapat mempengaruhi segala aktivitas dalam tubuh / system tubuh.

Posisi Lithotomi & Knee Chest

DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Aziz Alimul.2006.Kebutuhan Dasar Manusia jilid I.Surabaya: Salemba Medika. Hidayat, A. Aziz Alimul, dkk.2004.Kebutuhan Dasar Manusia buku saku.Jakarta: EGC.

Posisi Lithotomi & Knee Chest

You might also like