You are on page 1of 7

TEORI BILANGAN Bilangan Asli

Disusun Oleh: A. ASRIL B. INDIRA ANISA C. RIKA GUSRIA PUTRI MATEMATIKA 12 C / FKIP Dosen Pembimbing: HANA ADHIA, S.Si, M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMAD YAMIN (UMMY)

2013

Bilangan asli
Bilangan asli adalah bilangan-bilangan yang terdapat pada garis bilangan berikut disebut bilangan asli. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif(integer positif).

Tetapi terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang pertama definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia. Wajar apabila bilangan asli adalah jenis pertama dari bilangan yang digunakan untuk membilang, menghitung, dsb. Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan prima, dipelajari dalam teori bilangan. Untuk matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk mengurutkan dan mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan.
Bilangan asli adalah bilangan-bilangan yang terdapat pada garis bilangan berikut disebut bilangan asli. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif(integer positif).

Para ahli matematika menggunakan N atau

untuk menuliskan himpunan seluruh

bilangan asli. Himpunan bilangan ini bisa dikatakan tidak terbatas.l Untuk menghindari kerancuan apakah nol termasuk ke dalam himpunan bilangan atau tidak, seringkali dalam penulisan ditambahkan indeks (superscrip). Indeks "0" digunakan untuk memasukkan angka 0 kedalam himpunan, dan indeks " " atau " " ditambahkan untuk tidak memasukkan angka 0 kedalam himpunan.

1. Defenisi defenisi bilangan asli. a. Suatu cara untuk memperoleh bilangan asli dari satu atau beberapa bilangan lainnya, dinamakan operasi hitung. Operasi hitung yang dikenal dalam bilangan adalah: opreasu penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian, pemangkatan dan operasi penarikan akar. b. Apabila a dan b dua bilangan asli, maka a dikatakan sam dengan b, dituliskan a=b, jika dan hanya jika a dan bmenyatakan nama nama untuk suatu bilangan yang sama. Contoh: 6 dan 4+2 adalah bilangan yang sama, karena 4+2=6 jadi 6 dan 2+4 itu adalah bilangan yang sama. c. Misalkan a dan b bilangan asli sembarang, A dan B dua himpunan ynag saling lepas, dimana n(A)= a dan n(B)=b, maka a+b = n(AuB) Contoh: A={a,b,c}, maka n(A)=3 B={d,e,f,g}, maka n(B)=4 A+B= {a,b,c,d,e,f,g}, maka n(AuB)= 7 Jadi: 3+4=7 d. Apabila a dan b adalah bilangan bilangan asli, selisih dari a dan b ditulis a-b adalah bilangan asli c, jika dan hanya jika a=b+c Contoh: 7-5=2, karena 7=5+2 e. Apabila a dan b adalah bilangan bilangan asli, hasil bagi a dan b ditulis a:b, adalah bilangan asli c, jika dan hanya jika a= b.c Contoh: 8:4= 2, karena 8= 4.2

2. Sifat sifat dari bilangan bilangan asli. A. Sifat perkalian Apabila a dab adalah bilangan bilangan asli, dimana b muncul sebanyak a kali. Maka: axb = b+b+b+b...+b. Contoh: 7x6= 6+6+6+6+6+6+6=30 B. Sifat tertutup 1. Sifat tertutup penjumlahan Apabila a dab adalah bilangan asli, maka a+b adalah bilangan asli. Contoh: 3 adalah bilangan asli 4 adalah bilangan asli Maka 3+4 =7 adalah bilangan asli. 2. Sifat tertutup perkalian. Apabial a dan b adalah bilangan bilangan asli maka a.b adalah bilangan asli. Contoh: 9 adalah bilangan asli dan 5 adalah bilangan asli, maka: 9x5=45 adalah bilangan asli. C. Sifat komutatif. Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

1. Sifat komutatif penjumlahan secara umum

contoh: 3 + 5 = 8, dan 5 + 3 = 8 Jadi, 3 + 5 = 5 + 3 3. Sifat komutatif perkalian secara umum 3 x 5 = 15, dan 5 x 3 = 15, Jadi, 3 x 5 = 5 x 3 Tapi berbeda dengan sifat komutatif pada pengurangan 3 5 = -2, sedangkan 5 3 = 2 Ternyata 3 5 5 3, atau secara umum dapat ditulis
Jadi, sifat komutatif tidak berlaku pada pengurangan

(sifat komutatif pada perkalian)

D. Sifat assosiatif Pada penjumlahan dan perkalian tiga buah bilangan bulat atau lebih kita juga mengenal sifat asosiatif, atau yang disebut juga sifat pengelompokkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di contoh berikut: 1. Sifat assosiatif penjumlahan Secara umum dapat ditulis Contoh: (3 + 4) + 5 = 7 + 5 = 12

3 + (4 + 5) = 3 + 9 = 12 Jadi, (3 + 4) + 5 = 3 + (4 + 5)

2. Sifat assosiatif perkalian Secara umum dapat ditulis ( a x b ) x c = a x (b x c ) Contoh : (3 x 4) x 5 = 12 x 5 = 60 3 x (4 x 5) = 3 x 20 = 60 Jadi, (3 x 4) x 5 = 3 x (4 x 5) E. Sifat distributif Selain sifat komutatif dan assosiatif, masih terdapat satu lagi yaitu sifat Distributif. Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran. 1. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Secara umum dapat ditulis: a. a x ( b + c ) = ab + ac b. ( b + c ) x a = ba + ca contoh: 3 x (4 + 5) = 3 x 9 = 27, dan (3 x 4) + (3 x 5) = 12 + 15 = 27 Ternyata 3 x (4 + 5) = (3 x 4) + (3 x 5)

F. Identitas perkalian Apabila 0 adalah bilangan asli, maka 0 x 1 = 1 x 0 Bukti : misalkan : 1 = n(B) 0 = n(A) Maka: 1 x 0 = n(B) x n(A) = n(B x A)

B x A terdiri dari pasangan himpunan dimana anggota himpunan pertama adalah 1 dan anggota, himpunan kedua adalah 0. Jadi BxA dan A adalah mempunyai anggoya yang sama, yaitu 0. Jadi 0 x 1 = 1 x 0 = 0

G. Persamaan dan kesamaan 1. Persamaan Adalah suatu pernyataan persamaan yang berlaku untuk satu atau beberapa harga variabel yang terdapat didalam pernyataan persamaan tersebut.
Contoh:

a + 3 =10 5a = 15 a2 3a + 2 = 0

2. kesamaan. Kesamaan atau identitas adalah pernyataan persamaan yang berlaku untuk semua harga variabel yang terdapat didalam pernyataan tersebut. Jadi pada kesamaan , himpunan jawaban adalah semua anggota domain. Contoh: ( a 2 )( a + 2) = a2 4 ( b + 2) + ( b + 1) = 2b + 3

You might also like