Professional Documents
Culture Documents
I.
Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan bagian butir ( gradasi ) . Agregat kasar dengan menggunakan saringan.
I.
persentase butiran kasar, distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel.
II.
4. Mesin Penggetar
5. Density Spoon
6. Timbangan Digital
UJI BAHAN 1
b. Bahan :
IV. Teori Dasar Analisa Agregat memberikan suatu informasi penting mengenai persentase agregat yang lolos dari saringan yang sidah ditentukan. Dari hasil ini maka dapat ditentukan agregat tersebut memiliki gradasi yang baik, cukup baik maupun kurang baik. Semakin baik gradasi yang di dapat maka akan didapatkan kekuatan yang lebih dari beton yang di hasilkan.
V. Langkah Kerja a. Timbang berat cawan yang digunakan. b. Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 5 ) C, sampai berat tetap. c. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit. d. Ambil agregat kasar dengan ukuran lolos 37,5 mm. e. Timbang agregat kasar dengan beratnya 2000 gr di dalam cawan. f. Masukkan agregat yang akan disaring ke dalam saringan, misalnya agregat kasar yang dimulai dengan ukuran 37,5- 19-9,5- 4,75- 2,36- 1,18- 0.6- 0.30.15 dan terakhir 0.075.
UJI BAHAN 1
Ukuran Saringan (mm) 37.5 19 9.5 4.75 2.36 1.18 0.6 0.3 0.15 0.075 Pan / Sisa Total
% Kumulatif Tertinggal 0 75.764 99.366 99.41 99.430 99.468 99.468 99.468 99.468 99.468 100 573.438 Lolos 100
= 7.719
VI. Kesimpulan
UJI BAHAN 1
VII. Referensi /Acuan Normatif SNI 0319741990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar Departemen Pekerjaan Umum, 1989, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar. Nomor: SK SNI M-08-1989-F, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta SNI 03-4428-1997 - Metode pengujian agregat kasar. SNI 03-1968-1990 Agregat Kasar, Analisa Saringan agregat http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/LKN2004-85-Bab%202.pdf
UJI BAHAN 1
I.
Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan bagian butir ( gradasi ). agregat halus dengan menggunakan saringan.
II. Tujuan Tujuannya yaitu untuk dapat menghitung perbandingan agregat halus menjadi agregat gabungan yang mempunyai gradasi yang diinginkan atau untuk memperoleh distribusi besaran / jumlah persentase butiran halus, distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan dalam tabel.
III. Alat Dan Bahan a. Alat : 1. Cawan 2. Timbangan (gr) 3. Destiny Spoon
4. Saringan
5. Mesin penggetar
6. Kuas
UJI BAHAN 1
b. Bahan :
IV. Teori Dasar Dalam pratikum ini mengunakan bahan uji agregat halus yaitu pasir lalu bahan uji disaring dengan alat pengguncang dan di timbang sesuai ukuran bahan yang lolos di saringan. Agregat didefinisikan secara umum sebagai formasi kulit bumi yang keras dan penyal (solid). ASTM (1974) mendefinisikan batuan sebagai suatu bahan yang terdiri dari mineral padat berupa massa berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragment. Agregat diklasifikasikan menjadi 3 bagian berdasarkna ukuran partikelnya yaitu: Agregat kasar, yaitu agregat dengan ukuran > 4.75 mm menurut ASTM atau >2 mm menurut AASHTO. Agregat halus, yaitu agregat dengan ukuran <4.75 mm menurut ASTM atau < 2 mm menurut AASHTO. Abu batu / mineral filler, yaitu agregat halus yang umumnya lolos saringan no. 200. Gradasi atau dapat dikatakan distribusi partikel-partikel berdasarkan ukuran agregat. Gradasi agregat diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan satu set saringan, dimana saringan yang paling kasar diletakkan paling atas dan yang paling bawah adalah untuk yang paling halus, satu set saringan dimulai dari pan dan diakhiri dengan tutup.
UJI BAHAN 1
Gradasi dari jenis agregat dibedakan atas 3 (tiga) yaitu : Gradasi seragam / uniform graded yaitu agregat dengan ukuran sama atau seragam atau agregat yang memiliki sedikit agrerat halus sehingga tidak bisa mengisi rongga antar agregat. Gradasi rapat / menerus / dense graded yaitu agregat memiliki semua ukuran butir atau campuran agregat kasar dan halus dalam porsi yang berimbang, sehingga dinamakan juga dengan agregat bergradasi baik (well graded). Agregat dinamakan bergradasi baik jika persen yang lolos saringan lapis dari sebuah gradasi memenuhi. Gradasi sela /gap gradation/ buruk / poorly graded yaitu salah satu atau lebih ukuran butir agregat tidak ada atau campuran agregat dengan / fraksi hilang/ fraksi sedikit sekali. Sering disebut dengan gradasi senjang. Analisa Saringan Ageregat adalah penentuan presentase berat butiran aggregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka angka presentase digambarkan pada grafik pembagian butir. Dalam pratikum ini punguji akan menguji analisa saringan agregat halus. Bahan uji pratikum ini adalah agregat halus berupa pasir.
V. Langkah Kerja a. Timbang berat cawan yang digunakan. b. Timbang agregat halus atau pasir dengan berat bersih pasir 1000 gr, letakkan di dalam cawan. c. Masukkan agregat yang akan disaring ke dalam saringan. d. Hidupkan mesin penggetar, kemudian susun saringan-saringan tersebut. Getarkan selama 15 menit. e. Setelah selesai digetarkan, timbang berat masing-masing agregat yang ada di dalam saringan.
UJI BAHAN 1
VI. Data- data Hasil Lab dan Perhitungan Agregat Halus: 1000 gram (Pasir)
Ukuran Saringan (mm) 37.5 19 9.5 4.75 2.36 1.18 0.6 0.3 0.15 0.075 Pan / Sisa Total
Agregat Tertinggal Gram 0 0 0 0 21.15 132.85 345.11 222.21 270.35 5.44 2.89 1000 (%) 0 0 0 0 2.115 13.285 34.511 22.221 27.035 0.544 0.289 100
% Kumulatif Tertinggal Lolos 0 0 0 0 2.115 15.4 49.911 72.132 99.197 99.711 100 100 100 100 100 97.8 4.6 50.1 27.86 0.83 0.28 0
= =
= 3,230,66 Zona VII. Kesimpulan Dari hasil pengujian di Laboratorium dapat disimpulkan bahwa Pasir mempunyai MHB sebesar 3,230,66.
UJI BAHAN 1
VIII. Referensi/Acuan Normatif SNI 03 1974 1990, Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar SNI 03-1968-1990 Metode tentang analisis saringan agregat halus
UJI BAHAN 1