You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah suatu kenikmatan dalam hidup.

Di negara kita, khususnya kota-kota besar, kita beruntung sekarang bisa menikmati banyak sekali variasi makanan, dari yang murah sampai yang mahal, dari masakan Indonesia, masakan dari daerah-daerah dengan aneka rasa, sampai pada masakan yang berasal dari manca negara. Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kepadatan penduduk menimbulkan problem baru dalam hal higiene sanitasi, edukasi, ekonomi, serta sosial. Semua hal di atas akan mengakibatkan makin bertambahnya kasus-kasus penyakit serius akibat kesalahan memilih makanan. Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat akan menyebabkan berbagai penyakit bermunculan, antara lain diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan kanker. Penyakit akibat kesalahan makanan ini bukan hanya milik kalangan atas atau kaum kaya, tetapi juga bisa didapatkan pada masyarakat yang kurang mampu akibat kurang pengetahuan akan makanan yang sehat. Pola makan adalah salah satu prioritas utama bagi setiap manusia untuk bertahan hidup, baik muda maupun tua, semua membutuhkan makanan agar dapat menjalankan aktivitas dengan baik. Hubungan antara makanan dengan kesehatan amatlah erat. Arti makanan lebih luas dari sekedar untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja. Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia, hal mana merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan

mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
1

kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004). Ilmuwan memperkirakan 75% kanker bisa dicegah melalui diet yang lebih baik. Konsumsi makanan yang salah dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi-nutrisi vital yang diperlukan agar tubuh dapat bekerja dengan baik. Dalam hal ini gizi ternyata sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan produktivitas kerja manusia. Apalagi bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan perkuliahan tentu mereka akan sangat membutuhkan banyak energi, dan energi itu mereka peroleh dari asupan makanan yang mereka makan. Tetapi bagi mahasiswa yang jauh dari orangtua tentu pemenuhan asupan makanan akan berkurang karena kesibukan dari kegiatan perkuliahan, dan tidak ada yang akan menyiapkan makanan yang bergizi karena jauh dari orangtua mereka. Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini, tentang upaya meningkatkan pola makan sehat bagi anak kos untuk dibahas lebih lanjut.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud denganMakanan ? 2. Apa yang dimaksud dengan Makanan Sehat? 3. Bagaimana pola makan anak kost? 4. Bagaimana upaya untuk meningkatkan pola makanan sehat bagi anak kos?

1.3

Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan tentang maksud dari Makanan 2. Menjelaskan tentang maksud dari Makanan Sehat 3. Menjelaskan bagaimana pola makan anak kost
2

4. Menjelaskan tentang upaya untuk meningkatkan pola makanan sehat bagi anak kos

1.4

Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat dijelaskan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti : Untuk dapat memberikan informasi tentang upaya meningkatkan pola makanan sehat bagi anak kos 2. Bagi Pembaca : Khususnya Bagi anak kos yang sebagian besar mahasiswa/mahasiswi untuk dapat menerapkan informasi tersebut tentang upaya meningkatkan pola makanan sehat bagi anak kos

1.5

Metode dan Teknik Penelitian Metode dari makalah ini adalah menggunakan metode deskriptif yaitu dengan menganalisa data yang ada. Sedangkan teknik penelitian yng digunakan adalah studi pustaka yaitu dengan melakukan mengumpulan beberapa buku dan mencari data dari berbagai sumber.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Makanan Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Menurut Sunita Almatsier (2004: 3) makanan adalah bahan selaain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi secara antropometri. Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka. Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Makanan yang biasa dikonsumsi oleh Manusia Sumber tumbuhan

Sumber Hewan

Buah Sayuran Biji Padi-padian

Daging Telur Produk-produk Perusahaan

Biji Tumbuhan Polong (Buncis,kacang ijo, miju-miju, dan lain-lain.)

Susu

Tumbuhan-tumbuhan bumbu Bumbu

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan didapatkan dari makanan. Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi. 2.2 Definisi Makanan Sehat Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi, dan berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makan yang tidak mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan

kondisi tertentu. Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut, perlu diperhatikan juga cara memasak makanan, suhu makanan pada saat disajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna. Tiga fungsi utama makanan sehat : 1. Sebagai sumber energi, yaitu zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan dalam menghasilkan energi adalah karbohidrat dan lemak. Dalam keadaan darurat, protein juga bisa sebagai sumber energi. Kandungan Kalori setiap 1gram zat makanan karbohidrat adalah 4,1 Kalori ; lemak 9,3 Kalori ; protein 4,1 Kalori ( 1 Kalori = 1 kilokalori ) 2. Sebagai pembangun tubuh, yaitu zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan penggantian sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan adalah protein dan beberapa mineral. 3. Sebagai pelindung, yaitu zat makanan yang berperan menjaga keseimbangan (homeostasis) proses biologis atau metabolisme dalam tubuh. Metabolisme itu misalnya mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls sel syaraf. Zat makanan yang berperan adalah protein, vitamin, mineral, air. Selain ketiga fungsi utama tersebut, makanan juga berfungsi untuk : 1. Menjaga tubuh dari kondisi stres yang biasanya terjadi jika seseorang terkena penyakit, menerima tekanan kerja yang cukup berat, atau mendapat masalah yang menggangu emosionalnya. Jika cukup nutrien akan tahan terhadap kondisi stres ini, karena nutrien yang cukup menjaga tubuh dalam kondisi optimal. 2. Meningkatkan inteligensi, beberapa penelitian menunjukan bahwa kecukupan gizi pada masa bayi mempengaruhi inteligensi. Ibu hamil kurang gizi (terutama jika kekurangan protein dan karbohidrat) melahirkan anak dengan kemampuan belajar rendah.

3. Memelihara fungsi reproduksi, terdapat kolerasi antara kecukupan nutrien dengan kemampuan bereproduksi wanita. Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang mengalami defisiensi nutrien lebih sering keguguran ketika hamil dan bermasalah selama hamil. 2.3 Pola Makan Anak Kos Menghemat uang adalah alasan utama kenapa anak kos kadang harus berpikir dua kali untuk mengeluarkan kocek untuk makan. Kadang mereka hanya bisa makan sekali sehari, tetapi sudah jarang terjadi karena mereka akan mengantisipasinya dengan meminjam terlebih dahulu uang teman atau menginap dirumah teman yang tinggal bersama orangtua. Karena keterbatasan biaya pula yang menyebabkan mereka tidak memikirkan pemenuhan gizi yang seimbang. Mereka hanya mementingkan tentang harga yang murah dan bisa membuat kenyang. Tetapi ada pula suatu keadaan dimana anak kos memikirkan tentang pemenuhan gizinya tetapi hanya pda awal-awal bulan saja, pada saat uang kiriman datang, mereka membeli makanan yang cukup banyak, tetapi pada saat memasuki akhir bulan mereka sudah melakukan misi penghematan. Menurut ahli antropologi Margaret Maed, pola makan, atau food pattern, adalah seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan makanan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosio-budaya yang dialaminya. Sebenarnya hal yang tepenting dari makan adalah pemenuhan energi. Energi itulah yang membantu kita supaya dapat beraktivitas. Contohnya sarapan pagi, dengan sarapan pagi kita bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam bekerja. Dan adalagi kebiasaan makan anak kos yaitu mengonsumsi makanan siap saji (fast food) seperti mie instan atau membeli makanan yang murah lainnya. Mie instan dipilih sebagai makanan bagi anak kos karena alasan yang sudah dijelaskan diatas, karena murah dan mengeyangkan. Mereka tidak memikirkan tentang zat apa yang terkandung dalam mie instan tersebut, padahal dalam mie instan banyak terkandung zat

berbahaya apabila dikonsumsi secara terus menerus. Mie dibuat dari tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polfosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat, dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartazine). Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbubumbu lain. Bumbu mie instan juga tidak lepas dari zat aditif makananseperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penyedap rasa. Dan yang terpenting adalah mie instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimask diatas suhu 120C karena akan berpotensi menjadi korsinogen atau pembawa kanker. Perhatikan pada prosedur penyajian pada bungkus mie instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbu ditaruh terlebih dahulu di mangkok. Jadi cara memasak mie instan yang baik agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, adalah sebagai berikut: 1. Rebus mie dalam panci sampai mendidih 2. Masukkan mie setelah air mendidih 3. Buang air rebusan mie yang pertama jangan dijadikan kuah 4. Masukkan lagi ke dalam air dingin dan direbus lagi untuk yang kedua, baru bisa dibuat kuah 5. Angkat dan mie siap disantap. Walaupun sudah demikian tetap saja konsumsi mie instan yang terlalu sering juga tidak diperbolehkan, tentu yang berlebihan itu tidak baik. Selain mie instan, yang jadi kebiasaan anak kos lainnya adalah membeli makanan diluar, yang tidak diketahui zat apa sja yang mereka masukkan kedalam makanan tersebut. Kadang para pedagang sembarangan memasukkan penyedap rasa

yang berlebihan ke dalam makanannya, atau bahkan pengawet seperti formalin atau boraks yang berbahaya bagi tubuh. Apabila dikonsumsi terus-menerus memang dampaknya tidak terlihat dalam jangka waktu dekat, tetapi dalam jangka panjangnya gar sangat berbahaya. Penyakit yang akan muncul tidak main-main seperti kanker, penyakit jantung, dan lainnya sebagainya atau bahkan kematian. 2.4 Upaya untuk Meningkatkan Pola Makan bagi Anak Kos Anak kos yang identik dengan penghematan, bahnkan dalam hal makan pun mereka berhemat, padahal apabila asupan gizi tidak terpenuhi akan sangat mengganggu aktivitas. Menu sehari yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa adalah 2500 kkal sehari. Bahkan mereka hanya akan makan dua kali sehari, yaitu sarapan dan makan siang digabung pada waktu yang sama dan makan selanjutnya adalah pada waktu malam hari. Tetapi makan yang baik menurut pakar kesehatan ternyata hanya 2 kali sehari. Makan makanan berat 2 kali sehari disinyalir adalah waktu yang ideal untuk menuju hidup sehat. Karena perut umumnya membutuhkan waktu 6-8 jam untuk mengosongkan isi perut, jadi sangat baik jika makan saat merasakan sensasi lapar yang benar-benar optimal. Makan 3 kali sehari tidak dianjurkan karena suplai karbohidrat akan berlebih, kedepannya bisa menyebabkan penyakit diabetes. Tetapi esensi dari makan itu harus dipenuhi juga, tidak asal enak, tetapi asupan gizi yang seimbang yang diperlukan tubuh juga harus dipenuhi. Sebaiknya jam makan yang baik bagi anak kos (dan orang ada umumnya) sebaiknya antara jam 7 pagi hingga jam 10 pagi, cukuplah dengan roti dan susu. Dan jangan terlalu kenyang kerena hati bisa menyebabkan rasa kantuk saat melakukan aktivitas setelahnya. Enam jam setelah kita makan pagi, sebaiknya kita makan lagi (makan siang), kira-kira jam 1 sampai jam 4 sore. Saat makan inilah diperbolehkan makan lengkap dengan lauk dan sayuran sehat. Hal ini sangat sesuai dengan waktu yang anak kos

punya. Sebelum berangkat kuliah sebaiknya disempatkan waktu untuk sarapan terlebih dahulu, saat jeda kulaih/ jam makan siang, diperbolehkan makan lagi. Pada malam harinya sebaiknya menghindari untuk makan makanan berat. Perbanyaklah makan buah, sayuran, dan air putih, hindari rokok dan kurangi makan makanan berlemak seperti mie instan dan sejenisnya karena banyak mengandung zat pengawet. Untuk minum, sebaiknya diperbanyak minum air putih, hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, soda, dan minuman yang kadar gulanya tinggi. Oleh sebab itu, mulai lah pola hidup sehat, tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang baik.

10

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Anak kos yang identik dengan penghematan, bahkan dalam hal makan pun mereka berhemat, padahal apabila asupan gizi tidak terpenuhi akan sangat mengganggu aktivitas. Menu sehari yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa adalah 2500 kkal sehari. Makan makanan berat 2 kali sehari disinyalir adalah waktu yang ideal untuk menuju hidup sehat. 3.2 Saran Sebagai anak kos yang jauh dari orangtua, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makan yang dimakan sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Tips sehat bagi anak kos yang disarankan, adalah sebagai berikut: 1. Minumlah air putih yang cukup 2. Makanlah makanan yang memenuhi kecukupan energi 3. Batasi konsumsi lemak 4. Biasakan makan pagi (susu dan roti) 5. Hindari rokok dan minuman beralkohol

11

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia, 2004
Website:

http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan http://food.lintas.me/article/olterus.com/kebiasaan-makan-mie-instangaswat&utm_source=LATEST&utm_medium=LATEST_1&utm_campaign=LATEST

12

You might also like