You are on page 1of 10

ANGGARAN PERUSAHAAN

Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disausun setelah semua tujuan dan program kerja disusun. Jenis Anggaran 1. Anggaran Komprehensif 2. Anggaran Parsial Anggaran komprehensif merupakan anggaran secara menyeluruh mulai dari Substantive Plan, Financial Plan, Anggaran Variabel, data Statistik Pembantu, dan laporan Internal. Tipe Anggaran 1. Anggaran Statis 2. Anggaran Dinamis 3. Anggaran Fleksibel/Varianel

1. Anggaran Statis Anggaran statis dususun untuk selama satu periode ke depan yang akan digubnakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program kerja. Anggaran ini akan disusun kembali jika periode anggaran yang lalu telah berakhir.

2. Anggaran Dinamis Anggaran dinamis disusun dalam periode yang lebih pendek, misalnya: per semester, per catur wulan, atau per tri wulan. Setiap periode tertentu (mis. Bulan) setelah periode tersebut berlalu, dilakukan revisi anggaran untuk kemudian disusun anggaran selama periode tersebut ke depan. Jadi misal anggaran dibuat untuk bulan Januari s/d Maret, kemudian bulan januari telah dilalui, maka disusun anggaran untuk bulan April dengan melakukan penyesuaianpenyesuaian yang mungkin dilakukan setelah adanya pelaksanaan bulan Januari.

3. Anggran Fleksibel/Variabel Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel. Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat.

Dalam menyusun anggaran pada umumnya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Anggaran Operasional: a. Anggaran Penjualan b. Anggaran Produksi c. Anggaran Biaya Produksi: i. Anggaran Biaya Bahan Baku ii. Anggaran Biaya Tenaga Kerja iii. Anggaran Biaya Overhead Pabrik d. Anggaran Biaya Operasi i. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum ii. Anggaran Biaya Pemasaran e. Anggaran Rugi-Laba

2. Anggaran Keuangan a. Anggaran Neraca i. Anggaran Kas ii. Anggaran Piutang iii. Anggaran Persediaan iv. Anggran Hutang v. Anggaran Perubahan Modal b. Anggaran Modal

Penyusunan anggaran perlu ditentukan lebih dahulu tujuan organisasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek, kemudian dijabarkan ke dalam program kerja tahunan. Untuk jenis organisasi laba, perlu ditentukan target penjualan barang atau jasa yang harus dicapai dalam setahun yang akan datang. Dalam membuat atau menentukan target (ramalan) penjualan yang akan datang, dibgunakan beberapa pendekatan sebagai berikut: 1. Pendekatan Judgment (berdasarkan pendapat), jadi cukup dikira-kira seberapa besar target penjualan yang akan datang berdasarkan kemampuan yang dimiliki. 2. Pendekatan Analisis Industri 3. Pendekatan Statistik a. Metode Rata-rata b. Metode setengah rata-rata c. Metode Rata-Rata Bergerak d. Metode Regresi e. Metode Eksponensial f. Metode Variasi Musim

Dengan demikian, ramalan penjualan merupakan pedoman utama dalam menyusun anggaran secara keseluruhan.

Alur Proses Sumber Penyusunan Anggaran:

METODE PERAMALAN: 1. Judgment 2. Rata-rata 3. Regresi 4. Eksponensial 5. Variasi Musim

RAMALAN PENJUALAN (FORECAST)

Metode Penentuan Persediaan Akhir Barang Jadi Anggaran bahan baku Anggaran Kebutuhan BB Anggaran Pembelian BB Anggaran Tenaga Kerja Anggaran jam Kerja Anggaran Biaya tenaga K Anggaran BOP

ANGGARAN PRODUKSI

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

ANGGARAN PERSEDIAAN BARANG JADI

ANGGARAN RUGI-LABA

ANGGARAN BIAYA ADM DAN UMUM

ANGGARAN BIAYA PEMASARAN

RAMALAN PENJUALAN Diketahui data penjualan 5 tahun terakhir sebagai berikut: Tahun I 2000 2001 2002 2003 2004 Jml 40.000 42.500 50.000 55.000 57.500 245.000 Tri Wulan (dalam unit) II III 50.000 55.000 60.000 67.500 70.000 302.500 75.000 85.000 105.000 110.000 120.000 495.000 Jumlah IV 60.000 65.000 75.000 80.000 85.000 365.000 225.000 247.500 290.000 312.500 332.500 1.407.500

Rata-Rata 49.000 60.500 99.000 73.000 281.500 % 17,41% 21,49% 35,17% 25,93% Berdasarkan data di atas dapat disusun ramalan penjualan untuk tahun 2005 sebagai berikut: Analisis yang digunakan adalah Regresi ddengan metode Least Square: Perasamaan regresi: Y= a= a+bX Y/n XY/ X2 Th 2000 2001 2002 2003 2004 Y 225.000 247.500 290.000 312.500 332.500 1.407.500 X -2 -1 0 1 2 0 X2 4 1 0 1 4 10 312.500 665.000 280.000 XY (450.000) (247.500) -

b=

a=

1407500/5 281500 280000/10 28000 281500 + 28000 X

b=

Y=

X untuk tahun 2005 = 3 Y 2005 = 281500 +28000 (3) 365500

II

ANGGARAN PENJUALAN Ramalan penjualan tahun 2005 sebesar 365.500 unit Triwulan I II III IV JUMLAH Dasar Alokasi 17,41% 21,49% 35,17% 25,93% Anggaran Penjualan 63.634 78.546 128.546 94.774 365.500

III

ANGGARAN PRODUKSI Untuk menyusun anggran produksi, perlu diketahui besarnya persediaan akhir tahun yang dianggarkan (dalam hal ini persediaan akhir tahun 2005). Untuk engetahui persediaan akhir tahun yang dianggarkan, perlu diketahui persediaan awal dan akhir tahun-tahun yang lalu. Misalnya: Persediaan awal tahun 2004 Persediaan akhir tahun 2004 12.000 14.000

Cara untuk menentukan persediaan akhir tahun 2005 1. Dicari tingkat perputaran tahun 2004, sebagai berikut:

ITO =

Volume penjualan / Persediaan Rata-Rata 332500 / ((12000 + 14000)/2) 26

ITO 2005 = ITO 2004 = 26 =

ITO 2004 Ramalan Penjualan 2005 / ((Persediaan awal 2005 + persediaan akhir 2005)/2) 365500 / (14000 + persediaan akhir 2005)/2) = 365500 365500 365500 - 182000 183500 14115

26 (14000+persediaan akhir 2005)/2 182000

+ 13 x persediaan akhir 2005 = =

13 x persediaan akhir 2005

Persediaan akhir 2005

ANGGARAN PRODUKSI Ramalan Penjualan Persediaan akhir Jumlah Barang Yang Tersdia Persediaan Awal Anggaran Produksi 365500 14115 379615 14000 365615

ANGGARAN PRODUKSI PER TRIWULAN Untuk menyusun anggran produksi per triwulan atau per bulan, diperlukan beberapa kebijakan 1. Mengutamakan stabilitas produksi 2. Mengutamakan stabilitas persediaan 3. Gabungan dari kedua di atas 1. Mengutamakan Stabilitas Produksi: Jumlah produksi per tahun dibagi dengan jumlah triwulan atau bulan. Kelemahannya adalah hasil baginya kadang-kadang menghasilkan angka pecahan. Untuk menanggulangi hal itu, angka pembaginya ditentukan mendekati jumlah triwulan atau bulan sehingga menghasilkan angka bulat.

Anggaran produksi = Anggran produksi per triwulan

dibulatkan menjadi 91400 365615 - (91400 x 4) sisa = 15 Sisa 15 unit ditambahkan pada volume penjualan tertinggi, yaitu triwulan III I Anggaran Penjualan Persediaan Akhir Jumlah tersedia Persediaan awal Anggaran produksi 63.634 41.766 105.400 14.000 91.400 II 78.546 54.620 133.166 41.766 91.400 III 128.546 17.489 146.035 54.620 91.415 IV 94.774 14.115 108.889 17.489 91.400 TOTAL 365.500 14.115 379.615 14.000 365.615

365615 365500/4 91403,75

IV

ANGGARAN BAHAN BAKU Untuk menyusun anggaran bahan baku perlu diketahui berapa standar pemakaian bahan baku per unit produk jadi (SUR = Standard Used Rate) Misalnya untuk memproduksi 1 unit produk jadi dibutuhkan bahan baku sebanyak 5 kg

IV a

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU I Anggaran produksi SUR Anggaran Kebutuhan BB 91.400 5 457.000 II 91.400 5 457.000 III 91.415 5 457.075 IV 91.400 5 457.000 TOTAL 365.615 5 1.828.075

IV b

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU Untuk menyusun anggran pembelian bahan baku, perlu diketahui besarnya persediaan akhir tahun yang dianggarkan (dalam hal ini persediaan akhir tahun 2005). Untuk mengetahui persediaan akhir tahun yang dianggarkan, perlu diketahui persediaan awal dan akhir tahun-tahun yang lalu.

Misalnya: Persediaan awal tahun 2004 Persediaan akhir tahun 2004 35.000 40.000

Cara untuk menentukan persediaan akhir tahun 2005 1. Dicari tingkat perputaran tahun 2004, sebagai berikut: ITO = Volume Produksi / Persediaan Rata-Rata 365615 / ((35000 + 40000)/2) 8 ITO 2005 = ITO 2004 = 8 = ITO 2004 Anggaran produksi 2005 / ((Persediaan awal 2005 + persediaan akhir 2005)/2) 365615 / (40000 + persediaan akhir 2005)/2)

8 (40000+persediaan akhir 2005)/2

365.615

160000

+ 4 x persediaan akhir 2005 = =

365.615 365615 - 160000

4 x persediaan akhir 2005

Persediaan akhir 2005

205.615 51.404

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU

Kebutuhan Bahan Baku Persediaan Akhir BB Bahan Baku tersedia Persediaan Awal B B Anggaran Pembelian BB

1.828.075 51.404 1.879.479 40.000 1.839.479

kg kg kg kg kg

ANGGARAN TENAGA KERJA Untuk menyusun anggaran tenaga kerja perlu diketahui kebutuhan jam kerja per tahun dan tarip upah per jam kerja Kebutuhan jam kerja diketahui dari berapa jam dibutuhkan untuk memproduksi 1 (satu) unit produk jadi

VI

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan jumlah anggaran setahun berdasarkan jam mesin Anggaran biaya overhead per tahun dapat disusun dengan melihat komponen biaya overhead dan berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya. Setelah ditentukan anggaran overhead per tahun, kemudian ditentukan tarip biaya overhead per jam mesin untuk dapat menentukan anggaran biaya overhead per bulan

10

You might also like