You are on page 1of 3

Salmonella typhi Salmonella typhi merupakan serotipe Salmonella enterica spesies.

Bakteri ini termasuk bakteri gram negatif berbentuk batang. Salmonella tumbuh cepat dalam media yang sederhana, tetapi mereka hamper tidak pernah memfermentasikan laktosa atau sukrosa. Mereka membentuk asam dan kadang gas dari glukosa dan mannose. Selain itu juga memproduksi H2S ( Brooks, 2005 ). Bakteri ini tumbuh baik antara suhu 35 C dan 37 C tetapi dapat tumbuh antara 7 C dan 45 C. Tumbuh melalui berbagai pH 3,8-9,5, serta tumbuh baik dalam kehadiran atau tidak adanya oksigen . Bakteri ini akan mati dengan pemanasan 70 C selama 1 menit atau kurang. Salmonella bertahan dengan baik dalam makanan dan pada permukaannya, 190 hari pada biscuit cokelat, 230 hari pada permen, selama 4 hari di kerang pada 10 sampai 13 C dan lebih dari 90 hari di es. Pertumbuhan sangat berkurang kurang dari -15 C ( Cristchurch city council, 2004 ). Meski pada awalnya salmonella dideteksi berdasarkan sifat-sifat biokimianya,golongan, dan spesiesnya harus diidentifikasi dengan analisis antigen. SepertiEnterobacteriaceae lain, salmonella memiliki beberapa antigen O dan antigen H.Beberapa salmonella juga memiliki antigen simpai (K), yang disebut Vi, yang dapatmenggangu aglutinasi melalui antiserum O dan protein membran terluar/outer membrane protein yang juga bersifat sebagai antigen . Penjelasan masing-masingantigen tersebut adalah sebagai berikut : a. Antigen O Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman.Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadappemanasan 100C selama 25 jam, alkohol dan asam yang encer.

b. Antigen H Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S . typhi dan berstruktur kimia protein.S. typhi mempunyai antigen H phase-1 tunggal yang juga dimiliki beberapa Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif padapemanasan di atas suhu 60C dan pada pemberian alkohol atau asam.

c. Antigen Vi Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kumandari fagositosis dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskanselama 1 jam pada suhu 60C, dengan pemberian asam dan fenol. Antigen inidigunakan untuk mengetahui adanya karier. d. Outer Membrane Protein (OMP) Antigen OMP S typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadaplingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin danprotein nonporin. Porin merupakan komponen utama OMP, terdiri atas proteinOMP C, OMP D, OMP F dan merupakan saluran hidrofilik yang berfungsi untukdifusi solut dengan BM < 6000. Sifatnya resisten terhadap proteolisis dandenaturasi pada suhu 85100C. Protein nonporin terdiri atas protein OMP A,protein a dan lipoprotein, bersifat sensitif terhadap protease, tetapi fungsinyamasih belum diketahui dengan jelas. Beberapa peneliti menemukan antigenOMP S typhi yang sangat spesifik yaitu antigen protein 50 kDa/52 kDa (Wardaniet al., 2005)

Tes aglutinasi dengan antiserum serapan untuk antigen O dan H yang berbeda merupakan dasar untuk klasifikasi salmonella secara serologik.3. KlasifikasiKlasifikasi kelompok SalmonellaArizona cukup rumit karena organis

Referensi Cristchurch city council. 2004. Salmonella Typhi. Diakses di

http://www1.ccc.govt.nz/Health/SalmonellaTyphi.pdf pada 18 September 2011. Wardani, Puspa, Prihartini, Probohusodo. 2005. Kemampuan Uji Tabung Widal Menggunakan Antigen Import dan Antigen Lokal. Indonesian Journal of Clinical andMedical Labolatory. 12. 1. 2005 : 31-7 Brooks, F G, Butel, J S, Morse, S A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika.

Tanda dan Gejala Meningitis Thyposa merupakan salah satu komplikasi dari demam tifoid yang harusdiwaspadai karena dapat menyebabkan kecacatan dan kematian bila tidak segeradiobati. Beberapa gejala yang harus diperhatikan pada meningitis thyposa antara lain: a. Kaku pada tengkuk b. Menghindari cahaya c.Demam d. Terlihat sakit keras e. Bercak bercak merah pada kulit f. Nadi cepat g. Cengeng (terutama pada anak-anak) h. Lemah dan lesu i. Kejang Tanda lokalisatorik yang khas untuk meningitis karena bakterial adalah kaku kudukdan likuor yang memperlihatkan cirri-ciri sebagai berikut : 1. Pleitosis polinuklearis yang berjumlah lebih dari 1000 per mm kubik 2. Kadar glukosa yang rendah 3. Protein dalam likuor meninggi 4. Preparat dan biakan likuor memperlihatkan bakteri, khususnya dalam penyakit iniadalah bakteri Salmonella (Mardjono et al., 1994)

Referensi Mardjono, Mahar, dan Priguna Sidharta. 1994. Neurologi Klinis Dasar . Jakarta : Dian Rakyat.

You might also like