You are on page 1of 8

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TELUR CACING

Ascaris ASCARIS Lumbricoides LUMBRICOIDES Klasifikasi: Kerajaan : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Ascaridida Famili : Ascarididae Genus : Ascaris Spesies : Ascaris lumbricoides Nama binomial Ascaris lumbricoides Linnaeus, 1758 * Askariasis adalah penyakit parasit yang di sebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit. Morfologi Morfologi Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior).Pd cacing betina, pd sepertiga depan terdapat bagian yg disebut cincin atau gelang kopulasi.Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yg telah dibuahi inilah yang dpt menginfeksi manusia. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya. maka dapat menyebabkan akut abdomen. SikluS Hidup Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa. Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali. B. TRICHURIS Trichiura ( cacing cambuk )

TRICHURIS TRICHURIS Trichiura Trichiura

KLasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Nematoda Class : Adenophorea Ordo : Trichurida Family : Trichuridae Genus : Trichuris Species : T. trichiura Binomial name Trichuris trichiura (Linnaeus, 1771) )

Siklus Hidup Daur hidup cacing cambuk mirip dengan daur hidup cacing gelang, hanya pada cacing cambuk tidak ada siklus paru. Gejala Penyakit cacing cambuk (trikuriasis) Nyeri di ulu hati Kehilangan napsu makan Diane Anemia. Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit , salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamuk Anopheles betina. P. falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi. C. ANKYLOSTOMA

ANKYLOSTOMA Klasifikasi Kerajaan : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea

Ordo : Strongiloidae Famili : Ancylostomatidae Genus : Necator/Ancylostoma Spesies : N. americanusA. duodenale

Definisi Infeksi Cacing Tambang disebabkan oleh cacing gelang usus,baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering di temukan di daerah yang hangat dan lembab,dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India,Cina dan Jepang.Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika,Asia dan Amerika. Siklus Hidup Cacing tambang atau cacing cambuk adalah cacing parasit(nematoda) yang hidup pada usus kecil, yang dapat berupa mamalia seperti kucing, anjing ataupun manusia. Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Necator americanus banyak ditemukan di Amerika,Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, and Indonesia,Ankylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab,dengan tingkat kebersihan yg buruk. bentuk infektif dari cacing tersebut adalah bentuk filariform. Setelah cacing tersebut menetas dari telurnya, muncullah larva rhabditiform yang kemudian akan berkembang menjadi larva filarifor. PENYEBAB Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Telur dari kedua cacing tersebut di temukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari,larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah.Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yg terkontaminasi oleh tinja manusia,karena larva bisa menembus kulit. Telur Cacing Tambang Larva sampai ke paruparu melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan.Sekitar 1 minggu stlh masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dgn kait di dlm mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah. D. ENTEROBIUS vermicularis ( cacing kremi )

ENTEROBIUS ENTEROBIUS vermicularis vermicularis KLASIFIKASI Kingdom : Animalia

Phylum : Nematoda Class : Secernentea Subclass : Spiruria Ordo : Oxyurida Family : Oxyuridae Genus: Enterobius Species : Enterobius vermicularis(Linnaeus, 1758) Enterobius anthropopitheci(Gedoelst, 1916) Enterobius gregorii (Hugot, 1983) )

Siklus Hidup Cara penularan penyakit cacing kremi adalah melalui telur yang tertelan. Larva menetas dalam usus, yang kemudian menembus dan tumbuh dalam mukosa usus menjadi dewasa. Cacing dewasa akan mengembara ke sekitar dubur dan bertelur. Gejala Penyakit cacing kremi (enterobiasis atau oksiuriasis) Gatal disekitar dubur terutama pada malam hari pada saat cacing betina meletakkan telurnya Gelisah dan sukar tidur. E. NECATOR AMERICANUS

NECATOR NECATOR AMERICANUS AMERICANUS Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Nematoda Class : Secernentea Ordo : Strongiloidae Famili : Ancylostomatidae Genus : Necator Species : americanus

CARA PENULARAN Cara penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit ( biasanya diantara jari-jari kaki ), cacing ini akan berpindah ke paru kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk saluran cerna. GEJALA PENYAKIT cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis) Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare dan nyeri di ulu hati. Pusing, nyeri kepala. Lemas dan lelah. Anemia. Gatal didaerah masuknya cacing. Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Bisa dari telur, larva atau

karena makan daging. GEJALA Kadang-kadang tanpa ada gejala Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat badan menurun Jarang terjadi : sakit perut, kembung dan sumbatan usus. F. STRONGLOYDES Stercolaris

ENTEROBIUS vermicularis KLASIFIKASI Kingdom : Animalia Phylum : Nematoda Class : Secernentea Ordo : Rhabditida Famili : Strongyloididae Genus : Strongyloides Species : S. stercoralis Binomial name Strongyloides stercoralis Bavay, 1876 )

G. NEMATODA

Klasifikasi ilmiah Domain: Eukaryota Kerajaan: Animalia Filum: Nematoda Kelas : Chromadorea ( Chromadorea ) Enoplea ( Enoplea ) Incertae sedis ( Incertae sedis ) DEFINISI Nematoda (dari bahasa Yunani (nema): "benang" adalah sebuah filum. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya adalah cacing tambang. H. CACING PIPIH ( flatworm ) DEFINISI Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain : Tubuh simetri bilateral

Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan termasuk kelompok Triploblastik Aselomata Memiliki basil isap (sucker) Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi Saraf Tangga Tali. Beberapa ada yang mempunyai alat keseimbangan Statotista. TIGA KELAS PLATHYHELMINTES TURBELARIA (Cacing Berambut Getar) Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah Planaria yang mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi cepat. CESTODA (Cacing Pita) Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum)terbuat dari kitin. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi. Contoh : Taenia solium . Cacing pita manusia Menyebabkan Taeniasis solium. Taenia saginata Cacing pita manusia Menyebabkan Taeniasis saginata. I. CACING PILIG Definisi Ascaris lumbricoides cacing perut manusia Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior cacing jantan terdapat kait yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang terbuat dari protein. Siklus hidup : Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia menetas menjadi Larva di saluran pencernaan menembus usus , peredaran darah, Jantung ,Paru-Paru , Trakea (tenggorokan) tertelan untuk kedua kalinya dengan gejala batuk-batuk . Usus Cacing dewasa Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada anak-anak 10 th. Ascariasis Ascaris megalocephala Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda di dalam ususnya. Ascaris sulea
Ascaris suum Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi di dalam ususnya Ancylostoma duodenale dan Necator americanus . cacing tambang Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis . Oxyuriasis Oxyuris Vermicularis atau Enterobius vermicularis cacing kremi Hidup di usus halus dan menyebabkan Oxyuriasis. Penularan udara, tanah dan autoinfeksi. Filariasis Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti) Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah Elefantiasis/Filariasis. Ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp. Loa loa hidup di dalam mata mamalia, manusia menyebabkan Loasis Trichuris trichiura ( cacing cambuk )Trichinella spirolis ( cacing otot ) . Strongyloidiasis Strongyloides stercoralis hidup di usus halus menyebabkan Strongyloidiasis

J. CACING GELANG Ciri-Ciri

Simetri bilateral, berbentuk seperti gelang ('anellus' = cincin) Memiliki rongga badan Triploblastik Selomata Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi (nefridium) lubang reproduksi, otot dan
pembuluh darah Sistem pencernaan lengkap/sempuna Sistem peredaran darah tertutup. STRUKTUR tubuh Annelida terbagi 3 :

POLYCHAETA Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).
Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku. OLIGOCHAETA Habitatnya di tanah, memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu). Contoh cacing tersebut adalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah). Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin. Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah. Contoh lain Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera). HIRUDINAE Tidak memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti pembekuan darah) yang dinarnakan Hirudin. Contoh cacing tersebut adalah: Hirudo medicinalis (lintah) Hirudin dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul. Hirudinaria javanica (lintah kuning) Haemadipsa zeylanica /pacet PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS TELUR CACING A. Alat-alat - Objek glass - Cover glass - Lidi - Pipet tetes - Mikroskop B. Bahan - Sampel tinja cair - Eosin 2% - Garam fisiologis - Lugol C. Cara Kerja 1. Membuat sediaan dengan pewarna eosin - Disiapkan objek glass dengan dialasi tissue - Diatas objek glass ditetesi 1 tetes tinja kemudian ditambahkan satu tetes eosin. - Sampel diaduk dengan lidi hingga tercampur rata dengan eosin - Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass - Amati dibawah mikroskop 2. Membuat sediaan dengan garam fisiologis - Disiapkan objek glass dengan dialasi tissue - Diatas objek glass ditetesi 1 tetes tinja kemudian ditambahkan satu tetes garam fisiologis - Sampel diaduk dengan lidi hingga tercampur rata dengan garam fisiologis

- Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass - Amati dibawah mikroskop 3. Membuat sediaan dengan Lugol - Disiapkan objek glass dengan dialasi tissue - Diatas objek glass ditetesi 1 tetes tinja kemudian ditambahkan satu tetes lugol. - Sampel diaduk dengan lidi hingga tercampur rata dengan lugol - Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass - Amati dibawah mikroskop Hasil Pengamatan A. Hasil pengamatan pada sediaan dengan eosin 1. Telur cacing cambuk (Trichuris trichiura) Ciri-ciri: - berbentuk oval lonjong (seperti tong) - terdapat opperkulum di kedua ujungnya - berwarna merah karena eosin 2. Telur cacing tambang Ciri-ciri : - telur berbentuk lonjong - dinding tipis bening - permukaan dinding halus - berwarna merah karena eosin 3. Telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides) Ciri-ciri : - telur berbentuk bulat - dinding telur bergerigi - berwarna merah karena eosin 4. Telur cacing pita ( T.saginata/T.solium) Ciri-ciri : - telur berbentuk bulat sempurna - dinding tebal

DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Plasmodium Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Uncle Google Dan berbagai Sumber

You might also like