You are on page 1of 5

A.

JUDUL Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan : Fotosintesis.

B.

TUJUAN Untuk melihat pengaruh panjang gelombang terhadap aktivitas fotosintesis.

C.

TINJAUAN PUSTAKA Fotosintesis merupakan proses penyusunan zat makanan yang melibatkan energi yang dihasilkan cahaya. Proses tersebut dikenal dengan istilah anabolisme. Makhluk hidup yang dapat melakukan proses pembentukan zat makanan berupa karbohidrat dari bahan baku lingkungan, dengan bantuan energi cahaya matahari dan klorofil adalah tumbuhan. Zat makanan yang terbentuk dalam proses fotosintesis akan terurai dan menghasilkan energi melalui proses respirasi sel. Respirasi sel berlangsung baik siang maupun malam. Pembentukan hasil fotosintesis, yaitu karbohidrat dan gas oksigen terjadi pada tahap yang berbeda. Gas oksigen dihasilkan pada waktu reaksi terang dari hasil penguaraian air, sedangkan karbohidrat merupakan hasil fiksasi CO2 dan hidrogen yang terjadi pada reaksi gelap. (Anonim, 2011). Energi sinar yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis hanya 0,5 sampai 2% saja dari jumlah energi yang tersedia. Seperti pernah kita ketahui sinar matahari terdiri atas berbagai sinar yang memiliki panjang gelombang yang beragam. Pada hasil penyelidikan Thomas dan Hill yang menyinari Chlorella berganti-ganti dengan sinar merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan kita teliti kegiatan fotosintesis dalam hubungannya dengan masing sinar, maka hasil fotosintesis yang tertinggi kita dapati salah satunya pada sinar merah. Pada hasil praktikum menunjukkan bahwa daun yang tidak ditutupi menunjukkan hasil tertinggi karena sinar dapat langsung diterima klorofil, selanjutnya daun yang ditutup kertas minyak berwarna merah berada dibawahnya karena sifat klorofil yang spektrumnya mempunyai puncak pada sinar merah. (Dwidjoseputro, 1984). Pengaruh cahaya tidak hanya bergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick &

Fotosintesis

Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spektrum merah dengan panjang gelombang 660 nm. Percobaan dengan menggunakan spektrum infra merah dengan panjang gelombang 730 nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon spectrum cahaya adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya (Anonim, 2011). Cahaya memberikan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman secara langsung melalui tumbuhan hijau atau melalui organisme lain. Hal ini bergantung pada zat-zat organik yang disintesis oleh tumbuhan hijau. Kualitas cahaya berkaitan erat dengan panjang gelombang, dimana panjang gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibanding dengan panjang gelombang jingga dan merah. Kualitas cahaya dibedakan berdasarkan panjang gelombang menjadi (Ismail, 2010) : a. Panjang gelombang 750-626 nm adalah warna merah. b. Panjang gelombang 626-595 nm adalah warna orange/jingga. c. Panjang gelombang 595-574 nm adalah warna kuning. d. Panjang gelombang 574-490 nm adalah warna hijau. e. Panjang gelombang 490-435 nm adalah warna biru. f. Panjang gelombang 435-400 nm adalah warna ungu. Semua warna dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang gelombang yang paling banyak diabsorbsi berada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah (Ismail, 2010). D. BAHAN DAN ALAT

1. Tumbuhan Hydrilla verticillata. 2. Buffer : - K2CO3 (1,36 gram) - NaHCO2 (16 gram) (Dicampur dalam 2 liter aquades). 3. Air. 4. Chamber. Fotosintesis 2

5. Lampu warna merah, kuning, hijau dan biru. 6. Pipa kapiler dengan diameter 1 mm / jari-jari 0,5 mm. 7. Tabung kapiler. 8. Spite. 9. Statif. 10. Penggaris. 11. Alat tulis (Pulpen dan buku tulis).

E.

CARA KERJA

1. 2.

Siapkan bahan dan alat-alat di atas. Letakan tabung kapiler dalam chamber tepat ditengah-tengah chamber, lalu isi chamber dengan air dan isi tabung kapiler dengan buffer.

3. 4. 5. 6. 7.

Letakan Hydrilla verticillata di dalam tabung kapiler yang telah diisi buffer. Tutup ujung Hydrilla verticillata dengan pipa kapiler. Sambungkan pipa kapiler dengan spite. Pasang statif untuk menyangga pipa kapiler agar tetap dalam posisinya. Setelah semua siap, hidupkan lampu warna merah dan arahkan pada Hydrilla verticillata yang ada di dalam chamber dengan jarak 30 cm.

8.

Amati dan hitung volume oksigen yang dihasilkan Hydrilla verticillata pada aktivitas fotosintesis dengan cara menarik spite untuk menghisap oksigen bersamaan dengan mengisi tabung kapiler dengan buffer agar udara luar tidak masuk. Hitung panjang udara yang muncul pada pipa kapiler untuk mendapatkan volume oksigen yang dihasilkan dari proses tersebut. Lakukan hal tersebut dalam waktu 30 menit.

9.

Lakukan cara yang sama pada langkah 7 dan 8 dengan lampu berwarna kuning, hijau dan biru.

F.

HASIL PERCOBAAN o Pada percobaan dengan cahaya warna kuning, diperoleh total panjang udara O2 yang dihasilkan adalah 163 mm. Volume total O2 yang dihasilkan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Fotosintesis

o Pada percobaan dengan cahaya warna hijau, diperoleh total panjang udara O2 yang dihasilkan adalah 32 mm. Volume total O2 yang dihasilkan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : o Pada percobaan dengan cahaya warna merah, diperoleh total panjang udara O2 yang dihasilkan adalah 83,5 mm. Volume total O2 yang dihasilkan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : o Pada percobaan dengan cahaya warna biru, diperoleh total panjang udara O2 yang dihasilkan adalah 35 mm. Volume total O2 yang dihasilkan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

G.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan cahaya warna kuning, hijau, merah dan biru, maka diperoleh volume oksigen yang paling besar dihasilkan pada cahaya warna kuning, yaitu 127,955 mm3, kemudian cahaya warna merah 65,5475 mm3, cahaya warna biru 27,475 mm3 dan volume oksigen terkecil terjadi pada cahaya warna hijau, yaitu 25,12 mm3. Ternyata hasil percobaan di atas kurang sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Semestinya cahaya yang menghasilkan volume oksigen paling banyak diperoleh pada cahaya warna merah, berikutnya secara berurutan cahaya warna kuning, hijau dan biru. Kemungkinan hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu intensitas cahaya yang disinari, jumlah gas CO2 yang disediakan oleh buffer maupun dari faktor kekurangcermatan pengukuran yang sebenarnya memiliki pengaruh sangat kecil pada percobaan ini. Padahal, sesuai dengan teori klorofil memiliki puncak spektrum aksi pada kisaran cahaya biru dan merah. Hal ini menunjukkan bahwa pigment tersebut menyerap sangat banyak spektrum cahaya biru dan merah, sedangkan cahaya lain khusunya cahaya hijau (panjang gelombang 550 nm) hampir semuanya dipantulkan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa daun pada tumbuhan kebanyakan berwarna Fotosintesis 4

hijau. Hal yang serupa juga ditunjukkan oleh respon tumbuhan secara utuh. Yaitu apabila tumbuhan disinari dengan berbagai panjang gelombang, maka laju fotosintesis akan mencapai puncaknya pada kisaran panjang gelombang biru dan merah . Sedangkan pada cahaya hijau atau infra merah, laju fotosintesis yang terjadi sangat rendah.

H.

KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan fotosintesis tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil yang didapat kurang sesuai dengan teori yang telah ada sebelumnya. Pada umumnya warna atau spektrum cahaya sangat mempengaruhi laju fotosintesis, yang ditandai dengan hasil gas oksigen yang berbeda-beda pada setiap spektrum cahaya.

I.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Fotosintesis.

http://zaifbio.wordpress.com/2011/10/28/fotosintesis/. Dwidjoseputro, 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia. Jakarta. Ismail, A. Y., 2010, Kualitas Cahaya Dan Pertumbuhan Tanaman, http://duniatumbuhandanhewan.wordpress.com/. Xaveria, Wulan. SPT 2 ; Perc.8 Pengaruh Panjang Gelombang pada Fotosintesis, http://nightray13-kuro.blogspot.com/2012/05/spt-2-perc8-

pengaruh-panjang gelombang.html.

Fotosintesis

You might also like