Professional Documents
Culture Documents
Kegiatan ini merupakan pengganti dari kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang
dianggap oleh pihak kampus ataupun mungkin dunia pendidikan pada umumnya kurang
tepat sasaran untuk mahasiswa program FKIP. Walaupun, mahasiswa telah menjalani
serangkaian kegiatan dalam PPL (Praktek Pengajaran Lapangan) pada semester
sebelumnya, namun, kegiatan PPL tersebut masih perlu dimantapkan dengan kegiatan
P2K ini.
Sebenarnya, kegiatan ini sangat bermanfaat buat mahasiswa FKIP karena akan menjalani
kegiatan mengajar yang sebenarnya di sekolah-sekolah.Namun, yang menjadi
permasalahan bagi kami dan khususnya saya, adalah adanya PTK ataupun Penelitian
Tindakan Kelas yang merupakan prasyarat kegiatan PPK ini.
Walaupun kami dibekali materi yang cukup mengenai PTK ini, namun masih saja banyak
mahasiswa yang bertanya-tanya tentang apa yang akan mereka laksanakan dalam PPK
ini. Begitu pula dengan sekolah yang akan menjadi tempat PTK kami, masih ada
sebagian guru yang belum mengetahui dengan jelas apa itu PTK. Oleh karena itu, saya
mencari dari berbagai sumber untuk mengetahui hakikat PTK yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, saya, ingin menampilkan berbagai hasil pencarian saya di internet
mengenai PTK dan juga perlu diketahui tentang pembelajaran efektif guna mencapai
keberhasilan pengalaman belajar.
Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran
Peran Guru :
Peran Siswa :
Strategi Pembelajaran
Metode-metode Pembelajaran
Keterampilan-keterampilan pembelajaran
STRATEGI PENGAJARAN
1.Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
• Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi
di antara peserta didik.
• Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi
akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta
mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
• Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan
dan metode-metode interaktif.
• Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau
pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan.
METODE PENGAJARAN
PENGEMBANGAN MEDIA
PENGERTIAN MEDIA
AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi
Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar
Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar
NEA : media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta
peralatannya
MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi
KEGUNAAN MEDIA
PEMILIHAN MEDIA
KLASIFIKASI MEDIA
Audio visual gerak / diam
Visual gerak / diam
Audio Cetak
A. Latar belakang
Undang undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan dengan tegas
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan
sebagainya. Kompetensi akadenik meliputi kompetensi pedagogic, kepribadian, social,
dan professional, sesuai dengan dengan tuntutan di atas, maka guru memliki sejumlah
hak peningkatan pangkat profesionalnya.
Untuk memperoleh hak kenaikan pangkat dari IVa ke IVb diperlukan kemampuan guru
dalam penulisan karya tulis ilmiah (KTI), untuk membantu guru keluar dari kesulitan
tersebut diperlukan pelatihanpenyusunan karya tulis ilmiah, dan salah satu kegiatan yang
memungkinkan untuk membantu guru adalah pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas pada hakekatnya merupakan kegiatan ilmiah yang mampu
merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas melalui penelitian ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan prosedur dan persyaratan yang bisa dilakukan seorang
guru tanpa mengurangi perhatiannya pada kelas dan prestasi siswa.
B. Tujuan
Pelatihan dalam sesi ini bertujuan untuk membantu guru agar bisa:
− Menjelaskan arti penelitian tindakan kelas
− Membuat rumusan masalah
− Membuat tujuan
− Membuat hipotesa
C. Bentuk kegiatan
− Ceramah
− Pendampingan
− Pemberian tugas
D. Nara Sumber
E. Pelaksanaan
BAGAIMANA MEMBUAT
RUMUSAN MASALAH
Action Research is a three step spiral process of (1) planning which involves
reconnaissance; (2) taking actions; and (3) fact finding about the results of the action.
Action Research is a fancy way of saying let�s study what�s happening at our school
and decide how to make it a better place.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi di dalam kelas.
Action research is a process in which participants examine their own educational practice
systematically and carefully, using the techniques of research.
Northeast and Islands Regional Educational Laboratory At Brown University by Eileen
Ferrance ( 2008 )
A. Beberapa langkah yang harus anda lakukan sebagai landasan mengawali masalah
penelitian
a. merasakan adanya masalah
b. mengindetifikasi masalah
c. menganalisis masalah
d. merumuskan masalah
b. Mengidentifikasi Masalah
Secara garis besar, masalah dapat kita klasifikasikan ke dalam 2 kategori, yaitu:
1. Rendahnya kualitas proses pembelajaran
2. Rendahnya kualitas hasil belajar
Setelah mengidentifikasi masalah pembelajaran hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan akar masalahnya
c. Analisis Masalah
Masalah yang perlu dipilih adalah yang sangat mendesak untuk segera diatasi dan bisa
dilaksanakan oleh guru.
Jika kesulitan menganalisis masalah, gunakan pertanyaan – pertanyaan berikut :
1. Apa yang saya prihatinkan?
2. Mengapa saya prihatin?
3. Apa yang dapat saya lakukan?
d. Perumusan Masalah
Setelah menetapkan masalah dan menganalisisnya, selanjutnya adalah merumuskan
masalah secara jelas yang merupakan titik awal dari sebuah proses penelitian.
Contoh Rumusan Masalah:
Pada tahap perencanaan anda harus menyiapkan RPP, alat evaluasi, lembar obserevasi,
bahan ajar, media pembelajaran dan perangkat lain yang diperlukan.
2. Mengidentifikasi Masalah
3. Analisis Masalah
4. Rumusan Masalah
Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait. McNiff,
Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil, yaitu sebagai
berikut:
1. Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk
meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan
mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional. Andil itu mungkin terwujud
jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut.
2. Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk
bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai.
3. Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik
pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, maupun pengetahuan teknis
prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang
lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan), berdasarkan nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya. Refleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh
keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri, khususnya kejujuran mengakui
kelemahan/kekurangan diri.
4. Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi
dapat diubah ke arah perbaikan.
5. Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan
melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.
6. Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah
dan jenis perbaikan, yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebih baik
terkadap praktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi.
7. Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan
yang dilaksanakan dalam riwayat faktual, perekaman video and audio, riwayat subjektif
yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
8. Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik
tersebut di atas, yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin diperoleh
(dibantu) wawasan teoretik yang relevan, pengaitan dengan penelitian lain (misalnya
lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pakar lain perlu
dijelaskan), dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya;
(2) mempermasalahkan deskripsi terkait, yaitu secara kritis mempertanyakan motif
tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya; dan (3) teorisasi, yang dilahirkan dengan
memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu.
9. Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk: (1) tulisan
tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian dan dialog, yaitu percakapan
dengan dirinya sendiri; (2) percakapan tertulis, yang dialogis, dengan gambaran jelas
tentang proses percakapan tersebut; (3) narasi dan cerita; dan (4) bentuk visual seperti
diagram, gambar, dan grafik.
10. Kesepuluh, Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan
Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data
mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri), meminta teman
sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbaikinya (validasi
sejawat), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public).
Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya
berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan, pasti
ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Abstrak
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
a. Gambaran situasi lapangan
b. Mengapa perlu dilkukan?
c. Sedikit ulasan tentang penelitian
d. Sedikit ulasan tentang metodologi
2. Rumusan Masalah
3. Hipotesis Tindakan
4. Tujuan Penelitian
5. Signifikasi Penelitian
Oleh
Faiz
Bab I
A. Latar belakang
Identifikasi masalah
Tulislah bagaimana
• Kualitas proses pembelajaran
• Bagaiman kualitas hasil belajar
Analisis masalah
• Sampaikan keprihatinan anda
• Tulis mengapa anda priharin
• Lalu apa yang akan anda lakukan
Mengapa anda memilih rumusan masalah yang telah anda tulis
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Hipotesis Tindakan
E. Signifikasi Penelitian
Bab 2
Metode Penelitian
A. Subjek penelitian
B. Perencanaan
E. Pengumpulan data
Tulis bagaimana cara mengumpulkan data
F. Reflkesi
Contoh Proposal
1. Pendahuluan
1.3. Latar Belakang
Pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran wajib yang harus dilalui oleh semua
siswa SMP dan SMA di Indonesia bahkan telah menjadi pelajaran muatan local di SD
terutama di SD yang ada di kota kota di Indonesia. Pelajaran yang meliputi empat skill ini
sangat tidak disukai oleh sebagian besar siswa dengan alasan yang berbeda beda.
Sehingga rata rata nilai yang mereka peroleh di bawah standar yang kita harapkan
wlaupun bermacam macam metode pengajaran telah digunakan.
Alasan pertama, bahasa Inggris sulit untuk dipelajari terutama masalah ucapan yang
mana antara tulisan dan ucapan jauh berbeda. Alasan lain adalah bahwa bahasa inggris
tidak terlalu berguna karena walau bias bahasa Inggris ahirnya akan tetap tinggal di
Negara ini. Ada juga yang beralasan bahwa mereka tidak mau belajar karena “gurunya
tidak enak” atau metode yang guru pakai tidak efektif dari segi waktu dan hasil belajar.
Apapun alasannya para siswa ini tidak mempunyai motivasi untuk belajar Bahasa Inggris
sehingga bagaimanapun bentuk kurikulumnya, lulusan manapun gurunya, tidak akan
pernah berhasil pembelajaran yang dilakukan pembelajar. Pebelajar harus memiliki
motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan secara maksimal. Dengan motivasi yang
tinggi, peran pembelajar tidak begitu diperlukan lagi. Untuk itu peneliti akan melakukan
peneletian tentang bagaimana meningkatkan keinginan pebelajar untuk belajar Bahasa
Inggris dengan menggunakan dialog dialog yang mana rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Dialog Bahasa Inggris Bisa Meningkatkan Motivasi
Siswa SMPN 1 Sumberasih Untuk Belajar Bahasa Inggris”.
Penulis percaya bahwa dengan meningkatnya motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris
“the students’ achievement”, akan tercapai dengan baik, tidak peduli apa sumber motivasi
tersebut seperti yang dikatakan oleh Gardner,”Tha source of the motivating impetus is
relatively unimportant, provided that motivation is aroused”
(1985b,p.169).
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana dialog Bahasa Inggris dapat meningkatkan motivasi siswa
SMPN 1 Sumbersiah Probolinggo untuk belajar bahasa Inggris
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan prinsip prinsip penelitian tindakan, prosedur penelitian ini melalui langkah
langkah sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Peneliti mengadakan orientasi tentang latar SMPN 1 Sumberasih Probolinggo, dan
pembelajaran Bahasa Inggris.
2. Kegiatan analisis dan temuan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan permasalahan.
3. Merencanakan tindakan
Peneliti bersama guru melakukan : (a) diskusi strategi pembelajaran Bahasa Inggris. (b)
menyusun rencana tindakan siklus 1. (c) menyusun rencana pembelajaran siklus 1.
4. Tindakan Siklus 1
Tahap pembelajaran dengan memanfaatkan dialog dialog meliputi : (a) Membaca dialog.
(b) mengartikan dialog. (c)menampilkan dialog
5. Refleksi siklus 1
Apabila dalam siklus 1 ditemui hambatan, maka disusun siklus 2 sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang masih mengalami hambatan. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini
berfokus pada refleksi siklus 1.
6. Kegiatan refleksi siklus 2
Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran siklus 2 akan menentukan rencana tindakan
siklus berikutnya. Bila masih ada hambatan pada siklus 2 maka akan dibuat rencana
tindakan selanjutnya, yaitu siklus 3.
III.4 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan pelaksanaan penelitian meliputi tahap pelaksanaan penelitian, tahap
pengamatan dan tahap refleksi.
Dalam melaksanakan tindakan, peneliti yang mana juga sebagai guru mengikuti prosedur
pelaksanaan sebagaimana disusun sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
1. Mengenalkan pada siswa topic yang akan dibicarakan.
2. Menanyakan siswa beberapa pertanyaan pemotivasi.
b. Kegiatan pokok
1. Memberikan handouts kepada masing masing siswa.
2. Menyuruh siswa mencari arti dari dialog 1.
3. Menyuruh siswa melatih dialog dengan teman sebangku.
4. menyuruh siswa melatih dialog dengan teman sebangku tanpa melihat buku.
5. Menyuruh siswa mencari arti dari dialog 2 dan seterusnya.
6. Menyuruh siswa melatih dialog dengan teman sebangku.
7. menyuruh siswa melatih dialog dengan teman sebangku tanpa melihat buku.
8. Menyuruh siswa membaca text yang disediakan.
9. Menyuruh siswa menjawab semua pertanyaan.
c. Kegiatan ahir
1. Menyuruh siswa berlatih membaca
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar.
III.5.1 Assessment
1. Peneliti dan guru menilai penampilan siswa selama proses belaja mengajar sedang
berlangsung.
2. Peneliti dan guru menilai hasil test ahir pelajaran.