Professional Documents
Culture Documents
diberikan pertama kali oleh orangtua di rumah, mengingat yang paling tahu
keadaan anak adalah orang tuanya sendiri. Tetapi sayangnya di Indonesia
tidak semua orangtua mau terbuka terhadap anak di dalam membicarakan
permasalahan seksual. Selain itu, tingkat sosial ekonomi maupun tingkat
pendidikan yang heterogen di Indonesia menyebabkan ada orang tua yang
mau dan mampu memberikan penerangan tentang seks tetapi lebih banyak
yang tidak mampu dan tidak memahami permasalahan tersebut. Dalam hal
ini maka sebenarnya peran dunia pendidikan sangatlah besar.
Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak dengan dewasa,
dan reaktif belum mencapai tahap kematangan mental dan social sehingga
mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan social yang saling
bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi, tidak saja akan
menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi
berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa krisis.
Di negara-negara berkembang, masa transisi ini berlangsung sangat
cepat. Bahkan usia saat berhubungan seks pertama kali ternyata selalu lebih
muda daripada usia ideal untuk menikah. Menurut data yang ada, sekitar
60% kelahiran anak di kalangan remaja di dunia adalah kehamilan yang tidak
diharapkan. Hal ini diperkuat oleh semakin canggihnya perkembangan
teknologi komunikasi yang menyebarkan berbagai informasi dan hiburan
budaya pop sehingga justru memancing remaja untuk mengadopsi perilaku-
perilaku yang tidak sehat, mempercepat usia awal seksual aktif, serta dapat
mengantarkan remaja pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko
tinggi. Mengingat dampaknya tersebut, maka sebagian masyarakat tidak
perlu ragu dan segera menyadari pentingnya pendidikan seks bagi remaja.
anak hasil perzinahan, 75% gadis mengandung di luar nikah, setiap hari
terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak
hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak
tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit
gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun. Di negara
liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian, incest, orgy, bistiability, merupakan
hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang menghasilkan keuntungan
ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang.
Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi
pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi
dilakukan oleh tenaga ahlipun masih menyisakan dampak yang
membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi jika dilakukan oleh
tenaga tidak profesional (unsafe abortion). Secara fisik tindakan aborsi ini
memberikan dampak jangka pendek secara langsung berupa perdarahan,
infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak jangka panjang
berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pranikah memberikan dampak hilangnya harga
diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua
belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta
penghinaan terhadap masyarakat.
Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar SMP,
10,53% pernah melakukan ciuman bibir, 5,6% melakukan ciuman dalam,
dan 3,86% pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut Dr.
Budi Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya,
penyakit menular seksual, (PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker.
Tidak heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran
kandungan, dan penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di
kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS).
Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah
panjangnya problem sosial yang dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia,
setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak menginginkan
kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu
mengalami kematian oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50%
diantaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan 90%
terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Bahaya seks bebas
antara lain :
• HIV/AIDS
• Kemandulan
• Cacat bawaan
• Kehamilan
• Narkoba
• Putus sekolah
• Pernikahan dini
• Perceraian
Untuk menghindari perilaku seks remaja yang berisiko, peran orang tua
dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lain bahwa
orang tua harus bisa menjadi sahabat remaja. Agar hubungan orang tua
dengan remaja terjalin dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah remaja
dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yang baik dan efektif.
Perilaku seks bebas tidak aman di kalangan remaja dapat dan banyak
menimbulkan dampak negatif, baik pada remaja putra maupun putri. Biasanya
dampak negatif atau akibat buruk dari perilaku seks bebas tidak aman tersebut
lebih berat dirasakan oleh remaja putri ketimbang remaja putra. Seringkali
remaja berperilaku seks berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan
mengenai akibatnya. Akibat perilaku seks bebas bagi remaja antara lain:
Kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila
dilakukan pada masa subur.
Penyakit kelamin
Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan
dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. virus yang bisa
ditularkan melalui hubungan seks bebas adalah virus HIV dan sipilis.
Tertular HIV/AIDS
Untuk menghindari perilaku seks remaja yang berisiko, peran orang tua
dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lain bahwa
orang tua harus bisa menjadi sahabat remaja. Agar hubungan orang tua
dengan remaja terjalin dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah
remaja dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yang baik dan
efektif.
HIV singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. Virus ini adalah
virus yang diketahui menjadi penyebab AIDS [Acquired Immune Deficiency
Syndrome]. Jika seseorang positif HIV, ini berarti mereka terinfeksi virus
tersebut. Seseorang yang terinfeksi dengan HIV tidak mempunyai AIDS
selama virus tersebut secara serius merusak sistem kekebalan, membuat
mereka lemah/mudah terserang infeksi, beberapa di antaranya
menyebabkan kematian. HIV ditularkan melalui cairan tubuh kebanyakan
dalam darah, sperma, cairan vagina dan ASI.
Dalam agama tentu saja seks bebas sangat dilarang, maka dari itu
untuk mencegah terjadinya seks bebas khususnya pada anak-anak remaja,
yang sangat rentan untuk melakuakan hubungan seks bebas, di perlukan
adanya penyuluhan agama lebih banayak dan menanamkan nilai-nilai agama
ke dalam diari anak tersebut. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan agama dengan
kecenderungan seseorang untuk tidak menggunakan narkoba, dan tidak
melakukan seks bebas. Karena itu pengetahuan agama sangat penting
untuk menghindarkan remaja dari narkoba dan seks bebas.
Pengetahuan agama lebih signifikan untuk menghindarkan seseorang
melakukan perilaku beresiko tinggi untuk dijangkiti AIDS dibandingkan
dengan pengetahuan yang tinggi tentang AIDS, karena remaja sangat perlu
ditanamkan nilai-nilai agama dan moral yang dapat membentangi mereka
dari perilaku yang beresiko tinggi untuk dijangkiti AIDS.
Keluarga sangat lah penting bagi pertumbuhan seorang anak, dan nilai-
nilai moral yang sangat penting merasuk kepada anak melalui lingkungan
dan keluara. Dan orang yang sangat berperan penting dalam hal itu adalah
orang tua. Maka diharapkan orang tua dapat memberikan contoh dan
nasehat-nasehat yang sangat berarti kepada anak, sehingga seorang anak
akan dapat menyikapi hal-hal yang buruk dengan baik seperti menolak
berhubungan seks secara bebas dan menjauhinya.
Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja
menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna sosial. Ditambah
lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang
tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak
tepat terhadap organ reproduksinya. Data menunjukkan dari remaja usia
12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari
film porno, dan hanya 5% dari orang tua.
Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang
menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter
bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu
menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan
sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu
yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation). Terlebih lagi ketika remaja
tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku
amoral yang merusak masa depan remaja.
Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang
seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta
berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).
IV. Penutup
Seperti kita ketahui bahwa masalah HIV/AIDS bukan semata-mata
masalah kesehatan tetapi mempunyai implikasi politik, sosial, agama dan
hukum. Bahkan bila tidak dilakukan penanganan yang sungguh-sungguh
maka dampaknya secara nyata, cepat atau lambat dapat menyentuh hampir
semua aspek kehidupan manusia dan pada akhirnya hal ini akan mengancam
upaya bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Penanggulangan HIV/AIDS yang cukup efektif dilakukan melalui
pendidikan baik kepada peserta didik, guru maupun tenaga kependidikan
baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara termasuk mengintegrasikan materi HIV/AIDS pada
setiap kegiatan pelatihan atau kegiatan belajar mengajar yang relevan,
bahkan dapat pula dilakukan secara khusus melalui media komunikasi,
informasi dan edukasi yang relevan.
Strategi pencegahan HIV/AIDS ini disusun dengan mengacu kepada
strategi nasional penanggulangan HIV/AIDS 2003-2007 dan keputusan
menteri pendidikan nasional tentang pedoman pencegahan HIV/AIDS melalui
pendidikan. Strategi nasional ini dimaksudkan sebagai acuan dan pedoman
bagi para pengelola pendidikan baik di pusat maupun daerah, serta lembaga
swadaya masyarakat (LSM) dalam melakukan upaya pendidikan pencegahan
HIV/AIDS. Setiap unit kerja/lembaga penanggung jawab program dapat
mengembangkan lebih lanjut strategi yang tetap serta program yang sesuai
dengan situasi dan kondisinya masing-masing.