You are on page 1of 4

Manfaat Daun Inai

Leave a reply

3 Hari setelah menggunting kuku, ada rasa ngilu seperti tertusuk duri pada ujung jari. Ternyata telunjuk jari, mengalami pembengkakan, kuku yang seharusnya tumbuh normal, telah masuk kedalam daging. Sedikit saja tersentuh benda, sakitnya lumayan tak tertahan. Alhasil, sulit sekali untuk melakukan aktifitas dengan menggunakan jari telunjuk. Akhirnya saya pasrah saja menunggu bengkaknya membesar, sehingga nanti di tusuk dengan jarum, untuk mengeluarkan nanahnya. Saya bingung bagaimana cara mengobatinya, pelan-pelan saya tusuk sedikit, agar bisa diobati dengan betadine. Logikanya saya, jika ada lubang, maka betadine bisa masuk, dan bisa terobati. Ibu saya ngeliat saya sedang mengobati jari dengan betadine, bertanya : kenapa jarimu, ini ma, kukunya masuk kedalam daging, oo..bukan itu obatnya, sini di kompres dengan inai. Saya pun membungkus ujung jari telunjuk dengan inai yang sudah di giling halus. Semenit setelah dibungkus, rasa nyeri ngilu di ujung cari perlahan hilang, wah..ajaib juga nih. Setelah 1 jam lebih, karena saya mau tidur, maka jaripun dibersihkan. Keesokan harinya, dimalam hari, saya bungkus kembali jari dengan selembar kain yang di beri inai secukupnya yang akan menutupi daerah yang membengkak, lalu di ikat dengan karet. Alhamdulillah hari ke 4, tanpa disadari jari telujuk saya, sudah berganti kulit. Ternyata inai itu sudah lama di giling halus oleh bapak saya, dan disimpan di lemari es. Beliau menjadikannya sebagai obat dengan meminum air perasan inai. Iseng-iseng saya mencari tahu lebih banyak, apa sih inai ini, kok bisa ya mengobati bengkak bernanah di jari saya. Ini hasil pencarian saya, semoga bermanfaat. Daun inai mengandung bermacam -macam glikosida, senyawa asal gula dengan zat yang dapat terhidrolisis. Glikosida yang terpenting adalah lawsonia dengan struktur senyawanya 2-hidroksil-1, 4-naftokuinon, yaitu materi yang bertanggung-jawab atas terjadinya pewarnaan. Daun inai juga mengandung beberapa materi resin dan tanin yang dikenal dengan nama hennatannin. Sementara itu, bunga inai mengandung minyak yang mudah

menguap dan berbau wangi. Kandungannya yang paling penting adalah beta-ionone (A dan B). (Sumber: Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunah). PEMANFAATAN INAI PADA ZAMAN RASULULLAH SAW Hadits Riwayat Ibnu Majah menyebutkan bahwa daun inai (pacar) bermanfaat bagi penyembuhan penyakit kepala. Hadits Riwayat Turmudzi, menjelaskan, Dari Salma Ummu Rafi seorang pelayan rumah tangga Nabi SAW ia berkata : Tidaklah pernah Nabi kena tertusuk duri dan ditumbuhi kutil, kecuali ia meletakkan daun inai di atasnya (sebagai obat). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. ia berkata, Biasanya Abu Bakar mewarnai tubuhnya dengan inai dan katam, sedangkan Umar mewarnai tubuhnya dengan inai saja. (HR. Muslim). Dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleh Abu Dzar ra., ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda. Sesungguhnya yang terbaik untuk mewarnai rambut beruban kalian adalah menggunakan inai dan katam. (HR. Asbab as Sunan) Dihikayatkan bahwa pernah seorang laki-laki pecah jari kelingking tangannya dan sudah menyatakan akan memberikan hadiah yang besar bagi orang yang dapat mengobatinya (supaya utuh kembali). Lalu seorang wanita mengatakan kepadanya agar meminum air daun inai selama 10 hari dan merendamkan tangan pada air rendaman daun inai tersebut. Ternyata, jari kelingking tangan laki-laki itu utuh dan sehat kembali. Khasiat inai antara lain :

Digunakan sebagai cat kuku, sebagai pengganti manicure, karena manicure dapat menghambat masuknya air ke kuku, ketika berwudhu. Menghilangkan rasa panas karena terbakar api, dengan membalurkan daun inai yang telah ditumbuk halus. Menyembuhkan luka pada mulut dan lidah tersayat, dengan mengunyah daun inai.

Mengobati bisul maupun bengkak yang panas menusuk, dengan melumurkan daun inai yang telah ditumbuk halus, ini yang saya alami.

Mengobati anak-anak yang mulai dikenai gejala penyakit cacar, dengan melumurkan daun inai pada tapak kakinya.

Menumbuhkan, menyuburkan dan mengindahkan rambut. Dengan mengeringkan daun pacar, menumbuk dan melarutkan dengan air, terkadang juga ditambahkan zat lain, agar dapat warna yang diinginkan, seperti : chamomile, yaitu warna merah yang cerah. Namun para dokter menyarankan ketika menggunakan pacar untuk menyemir rambut, hendaknya dicampur dengan zat asam, karna zat pewarna yang terkandung tidak dapat menyemir bagian tengah secara merata, oleh karena itu lebih baik dicampur denga cuka atau jeruk nipis. Telah dibuktikan secara klinis, jika pacar dioleskan di atas kepala dalam waktu yang lama setelah terjadi fermentasi, maka zat pelekat dan membersihkan kulit kepala dari bakteri mikroba, parasit dan kelenjar lemak. Bermanfaat untuk mengatasi ketombe pada rambut dan berfungsi untuk mengurangi kelenjar keringat, sehingga kondisi rambut menjadi sejuk. menguatkan, menyuburkan dan memperindah rambut.

Menyembuhkan bintil di badan dengan melumurkan Daun inai yang telah ditumbuk halus dan dicampur sedikit dengan air. menghilangkan bintil yang timbul dilutut , kaki dan seluruh badan.

Dapat menyembuhkan penyakit kurab dengan mencampur daun inai bersama air kompres (rivanol) (Sumber : Achmad Sunarto, dalam tulisannya yang berjudul Pengobatan Penyakit Menurut Petunjuk Rasulullah SAW).

Bubuk daun Pacar (al-hina) yang diolah menjadi kenyal digunakan untuk mengobati Penyakit varises, khususnya gangguan untuk merapatkan luka, karena mengandung zat hanatatin yang cepat merekat.

Inilah sedikit manfaat dari daun inai, ternyata Allah itu sudah menyediakan solusi dari setiap penyakit. Dan terkadang dekat dan mudah kita dapatkan. Hanya karena ketidak tahuan, membuat kita menyepelekannya. Pemikiran modern, kemajuan ilmu kedoteran, membuat kita kurang menerima hal seperti ini, apa iya..dalam hati kita, mungkin akan berkata demikian. Padahal, jauh sebelum ada ilmu kedokteran modern seperti sekarang ini, Rasulullah sudah menggunakan inai sebagai pengobatan.

Tidaklah Aku menciptakan penyakit kecuali tanpa obatnya. Ini dia janji-Nya Allah yang harus kita yakini.

You might also like