You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Manajemen sekolah merupakan salah satu dari mata kuliah dasar yang harus diambil oleh mahasiswa yang memilih program kependidikan di jurusannya. Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada manajemen sekolah. Disini jelas terlihat bahwa Manajemen sekolah merupakan bagian dari Manajemen Pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh sistem pendidikan. Manajemen sekolah memiliki kedudukan sebagai dasar, bagi seorang tenaga pendidik, organisasi lembaga pendidikan serta unsur pendukung di dalamnya untuk dapat melaksanakan program pendidikan sebagaimana mestinya. Seperti apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai standar pendidikan di Indonesia. Dilihat dari asal katanya manajemen berarti seni mengatur sesuatu (dalam hal ini aspek pendidikan) melalui orang lain yang dimulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi dimana didalamnya diperlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak yang terkait. Sementara itu sekolah memiliki makna sebagai suatu organisasi atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Manajemen sekolah sendiri terdiri dari berbagai aspek. Aspek manajemen kurikulum, peserta didik, personel, anggaran, hubungan sekolah dengan masyarakat, dan layanan khusus. Dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah merupakan pedoman dan tata cara bagaimana mengatur dan mengelola suatu lembaga pendidikan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah nama sekolah yang sudah di observasi? 2. Dimanakah alamat sekolah berada? 3. Apakah tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang? 4. Bagaimana analisis swot di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai? 5. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kurikulum di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai? 6. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen peserta didik dan tenaga pendidik di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai ? 7. Fasilitas apa yang terdapat di sekolah? 8. Bagaimanakah hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat? 3. PROFIL SEKOLAH

Nama sekolah Alamat sekolah


Visi Misi

: SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai :jln Protokol Desa kec.pulo bandring

Berilmu terlatih dan berbudi pekerti leluhur

Meletakan pendidikan agama dan budi pekerti sebagai dasar berpijak dalam tata kehidupan

Menyiapkan lulusan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan berkopetensi tinggi

Menjadikan kegiatan ekstrakuliluler sebagai wadah pegembangan mental,minat, dan bakat untuk peserta didik

Mewujudkan sekolah menjadi tempat belejar yang nyaman dan aman Mengembangkan pola kemitraan dalam proses pembelajaran dan pemasaran peserta didik

Tujuan Jangka Pendek Jumlah siswa meningkat Penegakkam Disiplin siswa/Guru Lingkungan sekolah tertata baik

Jangka Menengah Kwalitas dan kwantitas siswa tinggi Menejemen sekolah tertata dengan baik Terciptanya sekolah kawasan Lingkungan

Jangka Panjang Tercapainya visi Berilmu, terlatih, dan berbudi pekerti khusus

4. ANALISA POTENSI DAN TANTANGAN/ANALISIS SWOT A. POTENSI DAN KELEMAHAN INTERNAL 1. Potensi kelemahan

1.1letak sekolah yang strategis, jauh dari kebisingan. 1.2 Lahan sekolah masih tersedia luas, memungkinkan untuk penataan dan pengembangan 1.3Hubungan kekelurgaagn terkondisi dengan baik sehingga terjalinnya kerja sama yang baik pula antara personil personil yang terlibat dalam pengelolahan sekolah yaitu Kepala Sekolah ,Guru Tata usaha, Komite Sekolah , Orang tua siswa dan Siswa. 1.4Grafik jumlah siswa stabil.

1.5Sarana dan prasarana yang telah dimiliki: N o 1 2 3 4 5 Ruang kepala sekolah Ruang administrasi Ruang guru Ruang belejar teori Ruang komputer 6 Ruang motor 7 8 9 10 11 12 Ruang perpustakaan Musolah Komputer Ruang praktek Akt Tape Recorder Printer 17 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 13 praktek sepeda 1 1 1 1 1 10 JENIS JUMLAH KEADAAN BAIK 1 1 10 1 SEDANG 1 RUSAK -

praktek 1

2. Kelemahan internal 2.1 Fasilitas pendukung pembelajaran dan manajemen sekolah kurang. 2.2 Dana untuk pemeliharaan dan perawatan fasilitas tidak tersedia cukup. 2.3 Ketersediaan buku untuk pegangan guru , perpustakaan ,pegangan siswa dan buku penunjang lainnya masih jauh dari pada cukup. masih

2.4Ruang bangunan administrasi dan penunjang masih belum memadai. 2.5Masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan belum bersertifikat. 2.6karena keterbatasan ruang siswa SMK belajar sore

B. POTENSI DAN KELEMAHAN EKSTERNAL 1. Potensi Eksternal a. Lingkungan sosial sekolah yang kondusif. b. Dukungan pemerintah desa dan masyarakat setempat terhadap pengembangan sekolah. c. Bersedianya DU/DI menerima siswa untuk melakukan praktek. 2. Tantangan Eksternal a. tidak relevannya pekerjaan siswa di DU/DI pada saat melaksanakan praktek dengan latar belakang jurusannya b. kemampuan ekonomi orang tua siswa yang rendah mempengaruhi pelaksanaan program-program sekolah. C.ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH N O 1 Fasilitas pembelajaran praktek) masih kurang pendukun (peralatan a. siswa praktek berkelompok dan penjadwalan pengguna fasilitas. b. Pemberian jam belajar tambahan di luar jam belajar efektif. a. Penggunaan fasilitas di batasi b. Memperbaiki sendiri bila memungkinkan c. Menyimpan sementara fasilitas peralatan yang rusak. a. Mensekat sekat ruang yang tersedia dan digunakan sesuai kebutuhan. b. Tidak menyediakan ruangan khusus untuk wakil kepala PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

Dana

untuk

perawatan fasilitas

dan tidak

pemeliharaan tersedia cukup. 3

Tidak memadainya ruang untuk bangunan penunjang administrasi dan

Kurangnya pegangan

buku siswa, dan

untuk buku

pegangan guru, perpustakaan, penunjang lainnya. 5 Guru mengajar latar dan tidak relevan belakang belum

sekolah dan BK a. Menggunakan buku apa adanya b. Meminjam bukku c. Memoto copy buku

dengan

pendidikannya memiliki sertifikat. 6

Waktu belajar sore pukul 13.20 s/d 18.00 wib

a. Mengikut sertakan dalam penataranpenataran dan pelatihan. b. Pengembangan dan peningkatan kemampuan kompetensinya. a. Mengurangi jumlah jam pelajaran per minggunya untuk mata diklat tertentu. Perjam mata pelajaran hanya 40 menit. b. Memberikan pelajaran pagi untuk mata diklat tertentu dan pada waktu tertentu.

4.Tujuan Melakukan observasi Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dalam penulisan laporan observasi ini, diantaranya : 1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah manajemen pendidikan . 2. Untuk dapat mengetahui secara langsung jalannya pelaksanaan komponen manajemen pendidikan. 3. Untuk dapat mengamati langsung sistem berjalannya manajemen pendidikan. 5. Manfaat Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penyusunan laporan observasi komponen manajemen sekolah ini adalah : 1. Dapat menjadi gambaran yang sebenarnya mengenai pelaksanaan komponen manajemen sekolah. 2. Dapat sebagai sumber informasi mengenai langkah konkret yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen sekolah. 3. Dapat membandingkan antara pelaksanaan manajemen sekolah yang sebenarnya terjadi dengan teori yang dipelajari. 4. Dapat menjadi tolak ukur agar kedepan dapat melaksanakan komponen manajemen sekolah sesuai dengan apa yang telah distandarkan.

6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu Tempat Pelaksanaan Alamat Kode pos :15 Mei 2013 : SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai : jln. Protokol Desa Perhutaan Silau kec. Pulo Bandring Kabupaten Asahan- Sumatera Utara. : 21264

BAB II METODE OBSERVASI


1. Metode Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan yang berasal dari penjelasan manajemen sekolah oleh orang-orang yang tahu dan mengerti tentang struktur, isi dan bentuk manajemen organisasi SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan holistik yang artinya latar ilmiah di teliti secara utuh, obyektif dan apa adanya tanpa mengubah sedikit atau seluruh bagian satuan kajian yang diteliti. Metode kualitatif dipakai karena metode ini lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan yang ada. Satuan kajian dari penelitian ini adalah berupa suatu lembaga sekolah yaitu SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai. 2. Sumber Data Data yang penyusun himpun sebagai dasar penelitian laporan observasi ini merupakan data yang berasal dari arsip SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai dan narasumber. Selain itu penyusun juga menggunakan berbagai buku referensi sebagai dasar untuk menjabarkan kajian teori mengenai manajemen komponen sekolah. 3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan penyusun dalam menghimpun informasi dari narasumber mengenai manajaemen komponen sekolah yaitu: Teknik wawancara langsung kepada narasumber.

2. MANAJ MANAJEMEN KURIKULUM Dalam sesi wawancara dengan Bapak Masyi Aril syah Hasibuan, S.pd, selaku kepala sekolah. Menurut beliau mengenai kurikulum yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai mengacu dari pemerintah, setelah itu nantinya akan dikembangkan sendiri oleh SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai.

Elemen kurikulum
Ada beberapa pengertian mengenai apa kurikulum. Kurikulum berasal dari kata curere yang dikatabendakan menjadi curiculum (kurikulum)kemudian digunakan dalam dunia pendidikan dan diberi arti (ditinjau dari segi sematik). Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara operasional kegiatan manajemen kurikulum itu meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah / lembaga pendidikan.: 1. Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran dan ketentuan tentang beban mengajar wajib bagi guru. Tugas ini merupakan serangkaian kegiatan pengajaran / instruksional untuk mencapai hasil pengajaran yang optimal, yaitu: 1. Membuat persiapan / perencanaan pengajaran (desain intruksional) 2. Melaksanakan pengajaran (termasuk pengelolaan kelas) 3. Mengevaluasi hasil pengajaran 4. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Peserta Didik / Siswa: 5. Kegiatan yang Berhubungan dengan Seluruh sivitas Akademika Kegiatan ini merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah, seperti kurikuler, ekstrakurikuler, akademik / nonakademik, hari-hari kerja, libur, karyawisata hari-hari besar nasional / agama, dan sebagainya. 3.MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Manajemen peserta didik (siswa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik

agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Lebih lanjut, proses belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik. 2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik. 3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik. Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut: a. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya. b. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial. c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.

d. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan sebayanya. Manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan diluar kelas dan kegiatan didalam kelas. 1. Kesejahteraan akademik (tersedianya perpustakaan, labolatorium, tempat belajar yang memadai, bimbingan belajar, penasehat akademik). 2. Organisasi (Osis, PNM, pecinta alam, koperasi, PKS dll). 3. Kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler (pengembangan bakat, minat, hobi, prestasi, ekspresi dan seni). 4. Rekreasi, pertandingan persahabatan, acara tutup tahun, study tour. 5. Orientasi studi dan pengenalan sekolah. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan tanggal sebagai suatu prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka memanaj peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomaniSegala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebihlebih di masa depan. Pembinaan Peserta Didik Maksud pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha Pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan daya tangkal terhadap pengeruh negatif yang datang dari luar lingkungan sekolah; memantapkan kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang mencapaian kurikulum, meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni; menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara. Dafrah jumlah peserta didik Tahun pelajaran 2012.2013 Jurusan Jumlah siswa Kelas X Jumlah seluru siswa KelasXI kelasXII

Akutansi RPL TO

A 35 36 32

B 35 34 35

A 32 35 36

B 35 34 32

A 33 36 31

B 35 32 32

205 207 198

4. .MANAJEMEN KETENAGA PENDIDIKAN DAFTAR TENAGA PENDIDIK ( KASEK DAN GURU) N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Masy Aril Hasibuan Rosmilawati Sirait Sudaryono Sri Endang Hasibuan Roaidah Tetty Sahara Sunardi Mujiono Nama Mata diklat Pendidikan yang diajarkan Prod. Akutansi Prod. S1 S1 S1 S1 D3 D3 Status guru GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT

Akutansi Ekonomi Hastini Bahasa Indonesia Agama Islam Bahasa Inggris PKn Sejarah Bahasa Inggris Matematika Penjas Prod.Akutansi Agama Kristen KKPI Prod. Akutansi Matematika

& S1 S1 S1 S1 S1 S1 D1 S1 S1

9. Romiyah 10 Khairul Sirait . 11 Marajahan Hasibuan . 12 Sardiah Simanjutak . 13 Tuti . 14 Rusman . 15 Gustina Murty

. 16 Wahyu . Tarigan 17 Sahlan . 18 Ibnu Najar .

Azzus

Lutfi Kewirausahaa S1 n Agama Islam Prod. Akutansi S1 S1

GTT GTT GTT

Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru/ pengajar meliputi: 1. Kepala Sekolah = 6 jam 2. Wakasek = 12 jam 3. Guru tetap dan GTT = 24 jam 4. Diluar jam tersebut = tambahan

5. MANAJEMEN FASILITAS PENDIDIKAN


Sarana dan prasarana yang telah dimiliki: No JENIS JUMLAH KEADAAN BAIK SEDAN G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ruang kepala sekolah Ruang administrasi Ruang guru Ruang belejar teori Ruang praktek komputer Ruang praktek sepeda motor Ruang perpustakaan Musolah Komputer Ruang praktek Akt Tape Recorder 17 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 RUSAK

12

Printer

6. MANAJEMEN ANGGARAN/BIAYA PENDIDIKAN Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan. Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga.

Siswa atau Peserta didik Sumber dana yang diperoleh dari peserta didik diperoleh dari SPP dan pembangunan. Ada juga SPP siswa yang dibayarkan tiap bulannya. Besarnya SPP tergantung pada rapat komite sekolah yang besarnya Rp. 85.000. Kemudian biaya pembangunan sebesar Rp 100.000. Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan permurid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pedidikan.. 7. MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT( HUSEMAS) Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya, pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisisen, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, khususnya masyarkat publik, seperti para orang tua murid/ anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan langsungnya. Hubungan yang serasi, terpadu secara timbal balik yang sebaik-baiknya antara sekolah dengan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu

pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Dengan demikian masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja. Hubungan lembaga pendidikan N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dunia Usaha/Industri & Program Keahlian Akutansi Akutansi Akutansi Akutansi Instansi Kantor BKD kab.asahan Kantor PT BSP Tbk Kisaran Kantor PT Pos Indo Cab Kisaran Kantor PT Jamsostek (persero)

Cab.Kis Kantor DPPKA Kab.asahan Akutansi Kantor KPKNI Kab.asahan Akutansi Kantor PDAM Kab.asahan akutansi Kantor Badan Pengelolaan Perizinan & Penanaman Modal Kab.asahan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Akutansi Kisaran Kantor N-net Komputer Global Komputer Intam Com RPI RPI RPI

9. 1 0. 1 1. 1

2. Hubungan Dengan Masyarakat 1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran komite sekolah; 2. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata; 3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan). 9. MANAJEMEN PENDIDIKAN MUTU BERBASIS SEKOLAH(MPMBS) MPMBS merupakan bagian dari manajemen berbasis sekolah (MBS) Mpmbs bertujuan untuk : Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian,

fleksibilitas,partisifasi,keterbukaan,kerja sama dan inisiatif dalam mengelolah, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan. Pengawasan : Sunardi S.Pd.I Komite sekolah Penanggung jawab : Masy Aril Syah Hasibuan, S.Pd. Kepala SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai Ketua :Sri Endang H.Hsb,SPd. Wakasek Kurikulum Sekretaris Bendahara Anggota : Marajahan Hasibuan, SE : Rosmilawati Sirait : 1. Gustina Murty, S.Pd 2. Bambang Murty 3. Nanang S, Amd.Com 4. Ade Rismalasari, SE

10. MANAJEMEN SUPERVISI PENDIDIKAN Manajemen suvervisi guru di ini di lakukanoleh kepala sekolah dan pengawasan langsung oleh pengawasan sekolah. KEPALA SEKOLAH SELAKU SUPERVISIOR BERTUGAS

MENYELENGGARAKAN SUPERVISI MENGENAI : 1. Proses belajar mengajar; 2. Kegiatan bimbingan dan konseling; 3. Kegiatan ekstrakurikuler;

4. Kegiatan ketatausahaan; 5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait; 6. Sarana dan prasarana; 7. Kegiatan OSIS; 8. Kegiatan 7K FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA SEKOLAH MENURUT JABATAN KEPALA SEKOLAH Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, Pemimpin/Leader Inovator, Motivator 1. KEPALA SEKOLAH SELAKU EDUKATOR Kepala sekolah selaku Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru).

2. KEPALA SEKOLAH SELAKU MANAJER mempunyai tugas : 1. Menyusun perencanaan; 2. Mengorganisasikan kegiatan; 3. Mengarahkan kegiatan; 4. Mengkoordinasikan kegiatan; 5. Melaksanakan pengawasan; 6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan; 7. Menentukan kebijaksanaan; 8. Mengadakan rapat; 9. Mengambil keputusan; 10. Mengatur proses belajar mengajar; 11. Mengatur administrasi Ketatausahaan, Siswa Ketenagaan, Sarana dan Prasarana, Keuangan/RAPBS; 12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS); 13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait. 3. KEPALA SEKOLAH SELAKU ADMINISTRATROR Bertugas Menyelenggarakan Administrasi 1. Perencanaan; 2. Pengorganisasian; 3. Pengarahan; 4. Pengkoordinasian; 5. Pengawasan; 6. Kurikulum;

7. Kesiswaan; 8. Ketatausahaan; 9. Ketenagaan; 10. Kantor; 11. Keuangan; 12. Perpustakaan; 13. Laboratorium;

14. Bimbingan Konseling; 15. OSIS; 16. Serbaguna; 17. Media; 18. Gudang; 19. 7K;

4. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI INOVATOR Melakukan pembaharuan dibidang 1. KBM 2. BK 3. Ekstrakurikuler 4. Pengadaan Bertugas untuk mengaudit tiap-tiap komponen yang ada di sekolah. WAKIL KEPALA SEKOLAH Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program; 2. Pengorganisasian; 3. Pengarahan; 4. Ketenagaan; 5. Pengkoordinasian; 6. Pengawasan; 7. Penilaian; 8. Identifikasi dan pengumpulan data; 9. Penyusunan laporan Wakil kepala sekolah bertugas membantu Kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : A. Kurikulum 1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan; 2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran; 3. Mengatur penyusunan program pengajaran program satuan pengajaran, dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum; 4. Mengatur pelaksanaan keiatan kurikuler dan ekstra kurikuler;

5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB; 6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan pengajaran; 7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar; 8. Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran; 9. Mengatur mutasi siswa; 10. Melakukan supervisi administrasi dan akademis; 11. Menyusun laporan B. Kesiswaan 1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling; 2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan); 3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, Passus (Pasukan Khusus); Keolahragaan, seni dan budaya meliputi kegiatan sepak bola, volley ball, basket, karate, pencak silat, pecinta alam, seni rebana, seni baca Al Qur`an, Jurnalistik, dll; serta keagamaan. 4. Menyeleksi calon untuk diusulkan menjadi tenaga kerja yang professional dalam memenuhi permintaan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha atau industri. C. Sarana Prasarana 1. Merencanakankebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar; 2. Merencanakan program pengadaannya; 3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana; 4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian; 5. Mengatur pembakuannya; 6. Menyusun laporan GURU Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien; Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : 1. Membuat perangkat program pengajaran; a. AMP b. Program Tahunan c. Program Satuan Pelajaran

d. Program Rencana Pengajaran e. Program Mingguan Guru f. LKS 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir; 4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian; 5. Menyusun dan melaksanakan perbaikan program perbaikan dan pengayaan; 6. Mengisi daftar nilai siswa; 7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar; 8. Membuat alat pelajaran atau alat peraga; 9. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni; 10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum; 11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah; 12. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya; 13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa; 14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran; 15. Mengatur kebersihan kelas dan ruang praktikum; 16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya. WALI KELAS Wali kelas membantu kepala sekolah dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Pengelolaan kelas; 2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa Papan absensi siswa Daftar pelajaran kelas Daftar piket kelas Buku absensi siswa 3. Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas Tata tertib siswa Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)

Pembuatan catatan khusus tentang siswa Pencatatan mutasi siswa Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling; 2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar; 3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar; 4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lapangan pekerjaan yang sesuai; 5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling; 6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling; 7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar; 8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling; 9. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling. LABORATORIUM Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium; 2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium; 3. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium; 4. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium; 5. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium; 6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium; 6. KEPALA TATA USAHA Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah; dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah; 2. Pengelolaan keuangan sekolah; 3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa; 4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah;

5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah; 6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah; 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K; 8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

KEADAAN SMK SWASTA TAMANSISWA SUKADAMAI 1. Manajemen kurikulum dan program perencana Setelah saya melihat secara langsung sekolah SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai saya dapat menyimpulkan bahwa sekolah swasta ini berhasil dalam mengembangkan kurikulum bagi peserta didiknya. 2. Manajemen peserta didik Sistem manajemen peserta didik yang ada di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai sudah cukup baik dilihat dari proses manajemen penerimaan peserta didik baru hingga mempersiapkan kelulusan peserta didik setiap tahunya. 3. Manajemen fasilitas pendidikan atau sarana/prasarana Untuk fasilitas atau sarana/ prasarana yang ada di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai bisa dikatakan belum kondusif . 4. Manajemen HUMAS Kalau dilihat dari beberapa kerja sama dengan masyarakat seperti kerjasama dengan orangtua dan masyarakat yang ada di sekelilingnya terjalinnya dengan baik untuk memajukan sekolah tersebut. MASALAH YANG ADA DI DALAM SEKOLAH SMK SWASTA TAMANSISWA SUKADAMAI Setelah melakukan observasi di sekolah SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai saya dapat menyimpulkan beberapa masalah atau kendala yang ada di sekolah tersebut dalam menjalankan manajemen. Masalah atau kendala yang ada di sekolah SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai adalah: 1. Tata letak sekolah tidak ada perbedaan antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan Sekolah Menengah Atas, Aliyah, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Dasar. 2. Tempat parkir yang kurang kondusif. 3. Kurangnya ruang untuk kegiatan belajar mengajar. 4. Banyak ruangan yang rusak. PENYELESAIAN ATAU SOLUSI DARI MASALAHATAU KENDALA YANG ADA DI SMK SWASTA TAMANSISWA SUKADAMAI

1. Adanya pembatas antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan Sekolah Menengah Atas, Aliyah, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Dasar. Agar bisa membedakan antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan sekolah yang lain. 2. Membutuhkan tempat parkir yang luas dan nyaman. 3. Agar menambah ruangan kelas yang baru untuk kegiatan belajar mengajar. 4. Perlu di adakan renovasi terhadap ruangan yang rusak.

BAB V PENUTUP
1. Simpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh tim penyusun, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan komponen manajemen sekolah di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai dirasa telah memenuhi standart yang ditetapkan oleh pemerintah. Dilihat dari berbagai aspek yang dijadikan acuan dalam pelaksanaannya yang sudah tepat. Hal itu dicerminkan melalui kinerja dari para tenaga pendidik yang professional dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. Dari peserta didik pun telah memberikan umpan balik yang postif terhadap pembelajaran diwujudkan melalui penguasaan materi oleh peserta didik. Output (hasil kelulusannya) cukup memuaskan,dilihat dari siswa yang lulus dari tahun ke tahun relative mengalami peningkatan. Selain itu penunjang dari kegiatan pembelajaran di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai telah mendukung. 2. Saran Penyusun merasa komponen komponen yang ada dalam manajamen sekolah di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai harus dikelola dengan baik dan di tingkatkan, agar menajemen berbasisi sekolah (MBS) dapat berjalan dengan lancar dan tertib sebagaimana mestinya. Sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selain itu dari segi fasilitas harus lebih ditingkatkan lagi. Agar seluruh warga sekolah terutama siswa dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah untuk menunjang dan meningkatkan potensi yang dimiliki siswa.

You might also like