You are on page 1of 97

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

Disusun Oleh : Tanti Fajarini Arum Tirta Ratnasari Eni Ariyani Megamurti Desiliawati Nur Afni Apriliani Rossa Sulistyowati Yuniati (2220111972 / 07) (2220111980 / 14) (2220111987 / 21) (2220111995 / 28) (2220112002 / 35) (2220112009 / 42) (2220112016 / 49)

KELOMPOK 7 KELAS : 2C AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA, MARET 2013

LAKI - LAKI
MORFOLOGI TESTIS & SPERMA SPERMATOGENESIS EJAKULASI

Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa.Testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).

Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut.

Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelokkelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. 1. Vesikula seminalis Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. 2.Kelenjar prostat Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. 3. Kelenjar Cowper Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.

Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

SPERMATOGENESIS

Spermatogonium berasal dari sel sel primitif pada tubulus tubulus testis , setelah janin lahir jumlah spermatogonium yg ada tak mengalami perubahan hingga masa pubertas tiba , lalu saat pubertas sel sel tersebut mengalami mitosis menjadi spermatosit primer (diploid) Lalu membelah lagi (meiosis I ) menjadi spermatosit sekunder (haploid), kemudian mengalami meiosis II menjadi spermatid (haploid) yg kemudian berkembang menjadi spermatozoa , rata rata proses ini

EJAKULASI
Peristiwa keluarnya cairan berupa semen ( air mani ) yg mengandung sperma dan sekret ( cairan ) dari vesica seminalis , kelenjar prostat & kelenjar Cowperi Volume rata rata per ejakulasi adalah 2,5 3,5 ml ( setelah beberapa hari membatasi diri ) , kisarannya antara 2-5 ml dengan jumlah sperma 300 500 juta pada kasus yg berulang volumenya berkurang

WANITA
MORFOLOGI OVARIUM & OVUM OOGENESIS MENSTRUASI

Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.

Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

Rahim

1.

2.

3.

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. . Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu: Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi). Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi

OVARIUM

Ukuran saat pubertas kurang lebih 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,6-1,5 cm Pada garis besarnya ovarium terdiri dari korteks dan medulla Korteks terdiri atas stroma yg padat yg padanya terdapat folikel-folikel dengan sel telurnya , folikel dijumpai dalam berbagai perkembangan , primer , sekunder dan folikel de Graaf ( folikel yg masak ) , juga folikel yg mengalami degenerasi ( atresia folikel ) Dijumpai pula korpus rubrum , korpus luteum dan korpus albikans

Pada siklus menstruasi mula mula dibawah rangsangan FSH beberapa folikel - folikel berkembang akan tetapi hanya satu yg terus tumbuh , dimana sel- sel sekelilng ovum berlipat ganda lalu sekitar sel sel tersebut muncul rongga yg berisi liquor folikuli , Ovum sendiri terdesak kepinggir diantara tumpukan sel , tumpukan sel tersebut menonjol kedalam ruang folikel , tonjolan ini disebut kumulus ooforus

Pada perkembangannya dengan semakin matangnya folikel bertambah banyak cairan folikel membuat folikel semakin terdesak ketepi / kepermukaan ovarium dan menonjol keluar , dan akhirnya folikel pecah , cairan keluar bersama ovum yg dikelilingi sel - sel kumulus ooforus -----disebut ovulasi

Ovulasi terjadi 14 +/- 2 hari dari hari pertama menstruasi yg berikutnya Umur ovum 24 jam post ovulasi

Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

OOGENESIS

Pada kehidupan fetal ovarium mengandung kurang lebih 7 juta sel benih ( Oogonium ) , akan tetapi banyak diantaranya mengalami atresia ( teresorpsi sebelum mencapai kematangan ), saat lahir hanya sejuta yg bertahan hingga saat dewasa , atresia terus berlangsung hingga saat pubertas yg tersisa hanya kurang dari 300 ribu , dan yg terangsang untuk matang kurang lebih 500 , yg secara periodik mengalami ovulasi pada kedua ovarium kiri / kanan secara bergantian pada setiap siklus menstruasi ( 4 minggu / 28 hari )

Setelah mengalami mitosis ( diploid ) , Menjelang ovulasi , meiosis I selesai menjadi oosit sekunder ( haploid ) , dan badan polar pertamanya terfragmentasi / menghilang . selanjutnya oosit sekunder mengalami meiosis II tetapi berhenti pada metafase dan hanya akan diselesaikan bila sperma menembus oosit ( ovum ) menjadi zigot

LENDIR CERVIKS

Pada fase proliferasi hingga saat ovulasi , dibawah pengaruh estrogen konsentrasi protein ( terutama albumin ) berkurang , Sedangkan air & musin bertambah sehingga viskositasnya berkurang memudahkan sperma menerobos , dan jika sesudah ovulasi menjadi lebih kental dan keruh

Spinbarkeit -tes, saat ovulasi lendir cerviks elastis , jika diambil dengan pinset tak terputus sepanjang 20 30 cm Fern tes ( tes daun pakis ) , lendir yg diletakkan diatas obyek glass dan dikeringkan lalu dilihat dibawah mikroskop terlihat gambaran seperti daun pakis

Sel sel membrana granulosa dan teka interna yg tertinggal di ovarium membentuk korpus rubrum ( berwarna merah karena perdarahan saat ovulasi ) Kemudian akan menjadi korpus luteum ( berwarna kuning karena mengandung lutein )yg menghasilkan hormon estrogen & progesteron , dalam 8 hari jika tak terjadi konsepsi akan mengalami degenerasi , dan dalam 14 hari akan atrofi (mengecil) menjadi korpus albikans Jika terjadi konsepsi korpus luteum akan dipelihara oleh HCG (Human Chorionic Gonadotropin ) , yg dihasilkan oleh sinsiotroblas dari korion pada Plasenta yg berlangsung selama 9-10 minggu

MENSTRUASI

Luruh , gugur atau terkelupasnya stratum fungsionale dari endometrium pada uterus , akibat ovum tak mengalami Fertilisasi ( terjadinya konsepsi antara sperma dan ovum pada Tuba uterina / Tuba fallopi )

HORMON-HORMON

FSH = Folicle Stimulating Hormon LH = Luteinizing Hormon Estrogen Progesteron Prostaglandin

UTERUS PADA MENSTRUASI

Dibawah pengaruh Estrogen folikel endometrium bertambah tebal ( proliferasi) dimana kelenjar uterus bertambah panjang tapi tak bersekresi -------Fase proliferasi Selanjutnya setelah ovulasi dibawah pengaruh Estrogen & Progesteron corpus luteum , endometrium agak sedikit oedem dan kelenjar-kelenjar menjadi sangat berkelak kelok -------Fase sekresi

Jika Corpus luteum mengalami regresi hormon yg menyokong endometrium berkurang dengan cepat arteri spiralis menyempit dan akibatnya iskemik dan bagian ini sering disebut stratum fungsionale untuk membedakan dg stratum basale yg letaknya lebih dalam yg diperdarahi arteri basalis Saat dinding yg nekrotik pecah arteri spiralis kemudian melebar sehingga menimbulkan perdarahan & penglupasan yg dipermudah oleh prostaglandin yg dilepaskan dalam endometrium . Darah menstruasi adalah darah arteri hanya 25 % drah venosa , aliranya kuat dan perdarahan akan berhenti bila arteri spiralis konstriksi Rata rata lamanya menstruasi 5 hari dan darah yg hilang kurang lebih 30 80 ml , tetapi pada umumnya sangat bervariasi Secara periodik menstruasi yg normal ( sesuai saat ovulasi ) terjadi 4 minggu ( 28 hari ) sekali +/- 1 minggu

HORMON-HORMON YANG BERPENGARUH PADA SISTEM REPRODUKSI

FSH
FOLIKEL STIMULATING HORMON

PENGERTIAN
FSH, atau hormon perangsang folikel, adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis pada pria dan wanita. Ini adalah salah satu hormon yang paling penting karena bertanggung jawab atas masa pubertas dan juga diperlukan untuk reproduksi pada manusia. Hormon ini melakukan tindakan yang berbeda pada pria dan wanita. FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior

Kegunaan

Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma

Lanjutann...
Peningkatan atau penurunan tingkat FSH menyebabkan komplikasi atau masalah pada laki-laki maupun perempuan

Tingkat FSH Rendah

Defisiensi Gonadotropin adalah penurunan kadar FSH dan LH yang bersirkulasi. Defisiensi gonadotropin biasanya disebabkan oleh tekanan tumor hipofisis dari jenis sel penghasil hormon lain terhadap sel penghasil gonatropin. Tingkat FSH lebih rendah pada wanita dapat menyebabkan masalah dalam siklus menstruasi yang teratur. Dalam kasus pria, itu mengarah ke jumlah sperma rendah, yang dapat menjadi penyebab infertilitas menonjol.

Penyebab

Kerusakan kelenjar pituitari Retardasi mental Sindrom Turner Kista ovarium Merokok, dan stres berlebih

Gejala
Pada wanita 1. Siklus menstruasi yang tidak teratur. 2. Berat badan berlebih 3. keuntungan rambut 4. pendalaman suara Hal ini penting untuk mengetahui hubungan antara rendahnya tingkat FSH dan menopause pada wanita. Selama fase menopause, tingkat FSH pada wanita tertinggi, sedangkan jika itu adalah rendah, wanita belum ke dalam fase menopause . Pada pria 1. Peningkatan tinggi 2. Ginekomastia 3. Penurunan jumlah rambut tubuh

Perangkat Diagnostik

Pemerikasaan darah lengkap yang mengukur kadar estrogen, testosteron, dan gonadotropin akan memungkinkan diaknosis kondisi dan lokasi masalah di tingkat SSP, ovarium atau testis

Penatalaksaan

Pembadehan apabila terdapat tumor Penggantian gonadotropin, estrogen atau testosteron dapat dipertimbangkan Reduksi stres, kenaikan berat badan atau penurunan berat badan.

Tingkat FSH Tinggi


Tingginya kadarFSHpada wanitadapat menyebabkanhilangnya fungsi ovarium/ fungsi ovarium begitu rendah. bisa juga menandakansindrom ovariumpolikistikataudapat menunjukkanbahwa segera menopause. Semua kondisi iniakan memilikidampak negatifpada kesuburan. Rendahnya tingkathormondapat menunjukkanbahwa telur tidak diproduksi secara matang,bahwa kelenjarpituitaritidak berfungsi dengan benar,bahwa adatingkat signifikan terhadap stres ataubahwa orang tersebutdengan berat badanyang menyebabkanmasalahterjadi.

Luteinizing Hormone (LH)

Pengertian

Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon gonadotropin pada hipofisis anterior yang berperan pada stimulasi pematangan ovum (sel telur) dan ovulasi (pengeluaran sel telur dari ovarium). Pada lakilaki, LH diperlukan untuk spermatogenesis (fungsi sel Sertoli) dan produksi testosteron (fungsi sel Leydig). Kadar LH normal untuk pria biasanya antara 7 dan 24 U / L. Pada wanita, LH diperlukan untuk produksi estrogen, ketika estrogen mencapai puncak kritisnya, pituitari melepaskan LH (lonjakan LH), yang bersama follicle stimulating hormone (FSH) mempromosikan ovulasi (pelepasan sel telur dari folikel). Kadar LH normal bagi perempuan biasanya antara 6 dan 30 U / L. Berbeda dengan Follicle Stimulating Hormone (FSH), kerja hormon ini tidak dipengaruhi oleh aktivitas aktivin, inhibin dan hormon seks.

Fungsi Luteinizing Hormone ( LH )

Untuk produksi sperma, sel telur, dan hormon seks Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian) Menginduksi ovulasi pada wanita, sehingga kadar LH rendah dapat mencegah ovulasi. Hal ini akan mencegah kehamilan. Tingginya kadar LH selama waktu yang salah dari siklus Anda juga dapat berkontribusi pada

Kekurangan Luteinizing Hormone (LH)


Kekurangan LH akan menyebabkan Luruhnya dinding rahim dan mengakibatkan menstruasi

Kelebihan Luteinizing Hormone (LH)

Kelebihan LH akan menyebabkan kuatnya dinding rahim dan mengakibatkan telatnya menstruasi

ESTROGEN

Estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin. Struktur estrogen yaitu siklopentanoperhidrofenantren. Derivat estrange pada wanita masa reproduksi terdiri dari : estrone (E1), estradiol (E2) dan estriol (E3). Sintesis estrogen terutama terjadi di dalam sel teka dan sel granulose ovarium. Metabolisme estrogen terjadi di hepar Hasil metabolisme berupa konjugasi dengan asam sulfat atau dengan asam glucuronat diekskresikan sebagian besar molekul urine dan sisanya melalui feses. Fungsi estrogen terutama mempengaruhi

PD WANITA JIKA ESTROGEN MENYEBABKAN GANGGUAN PEMBENTUKAN OVUM GANGGUAN MENSTRUASI AMENORE

PADA LAKI2 JIKA ESTROGEN TERJADI KEGAGALAN PEMBENTUKAN KELAMIN SEKUNDER

JIKA ESTROGEN MENYEBABKAN PEMBENTUKAN FAM (FIBROADENOMA MAMMAE)

Sintesis ovarium, transport dan metabolism e estrogen

Efekefek estrogen pada system organ yang berbeda

PROGESTERON
. Fungsi Hormon Progesteron

1. Siklus haid -Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi. -Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma. 2. Masa kehamilan -Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat kontaraksi uterus. -Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. -Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi. -Meningkatkan suhu tubuh dan respitasi rate -Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap kemungkinan infeksi.

Efek kekurangan hormon progesteron


Terganggunya siklus menstruasi - Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi - Tidak terjadinya ovulasi - Meningkatnya resiko keguguran - Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada trimester I. - Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin. - Menurunnya daya ingat - Keringnya mukosa vagina

Pengaruh kelebihan hormon progesteron

Pasien tampak kelelahan Kehiangan gairah seksual Ketidakstabilan emosi Kembung dan nafsu makan berkurang Siklus menstruasi tidak teratur

Testosteron

Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-

Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.

a.) gambar bangun Testosteron

b.) Sel Leydig

Bagan produksi Testosteron

Fungsi Testosteron

Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.

Fungsi testosteron dalam spermatogenesis

Kadar normal

Kadar normal Testosteron adalah 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ) Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.

Khasiat Fisiologi Testosteron


Efek virilisasi. Efek anabol. Efek tulang.

Penyebab kekurangan testosteron

Biasanya penderita menderita kelainan genetik (misalnya sindroma Kallman, sindroma Klinefelter), kerusakan pada testis (infeksi, trauma, obat, kemoterapi / radioterapi), tidak turun testis. Proses penuaan, penyakit medis dan obesitas semua mempengaruhi kadar testosteron.

Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron

Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka.

Apakah semua orang mendapatkan tingkat testosteron rendah dengan bertambahnya usia mereka ?

Tidak selalu, kadar testosteron pria berkurang secara bertahap. Kadar testosteron tertinggi antara usia 20 sampai 30 tahun, kemudian testosteron mulai turun sekitar sepertiga antara usia 30 sampai 80 tahun.

Apa saja gejala dan tandatanda kekurangan hormon testosteron ?

a.) Anak Usia Dini : Penis dan testis tidak tumbuh ke ukuran yang diharapkan b.) Masa remaja awal (pubertas) : Penis dan testis tidak tumbuh ke ukuran yang diharapkan Kegagalan untuk melewati pubertas normal penuh Kurang lebat rambut wajah, tubuh atau kemaluan c.) Dewasa : Mengurangi kekuatan otot Lama waktu untuk pulih setelah latihan fisik Gairah seksual menurun (libido menurun) Gangguan ereksi

GONADOTROPIN

Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

PROLAKTIN

Prolaktin merupakan hasil produksi utama kelenjar hipofisis yang disintesa dan disekresi oleh sel-sel laktotrof dari kelenjar hipofisis anterior. Fungsi utama prolaktin adalah untuk memicu perkembangan payudara saat hamil serta merangsang dan mempertahankan proses laktasi. (Shenenberger D. 2001)

Prostaglandin

Prostaglandin disekresi oleh kelenjar prostat. Prostat adalahkelenjar eksokrinpadasistem reproduksi. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dariair mani.

EFEK PROSTAGLANDIN
Efek dari kelebihan dan kekurangan hormon prostaglandin: Kelebihan hormon : Polip; Rasa nyeri pada saat menstruasi. Kekurangan hormon : Jika jumlah prostaglandin dalam air mani ini kurang dapat juga menjadi masalah infertilitas Kelainan-kelainan yang terdapat dalam rahim dapat mengganggu dalam hal implantasi, pertumbuhan intrauterine (dalam kandung rahim), nutrisi, serta oksigenisasi janin.

OKSITOSIN

Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan diangkut lewat aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan stimulasi yang tepat hormon ini akan dilepas kedalam darah. Hormon ini di beri nama oksitosin berdasarkan efek fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot polos uterus. Peranan fisiologik lain yang dimiliki oleh hormon ini adalah meningkatkan ejeksi ASI dari kelenjar mammae.

MEKANISME OKSITOSIN

Pada otot polos uterus. Mekanisme kerja dari oksitosin belum diketahui pasti, hormon ini akan menyebabkan kontraksi otot polos uterus sehingga digunakan dalam dosis farmakologik untuk menginduksi persalinan. Pada kelenjar mammae . Fungsi fisiologik lain yang kemungkinan besar dimiliki oleh oksitosin adalah merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi mammae, fungsi fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan memungkinkan terjadinya ejeksi ASI.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI


ASKEP FAM ASKEP HIPERPROLAKTINEMIA ASKEP GANGGUAN MENSTRUASI

THANKS

You might also like