Professional Documents
Culture Documents
Luka gigit
Dapat disebabkan : - hewan liar - hewan piaraan - manusia Luka gigit dapat berupa luka tusuk kecil atau luka compang-camping luas yang berat.
Gigitan ular
Macam ular : - ular berbisa - ular tak berbisa
Bisa ular
Terdiri dari bermacam polipeptida : - fosfolipase A, hialuronidase, ATP-Ase, 5 nukleotidase, kolin esterase, protease, fosfomonoesterase, RNA-ase, DNA-ase.
Destruksi jaringan lokal, toksik terhadap saraf, hemolisis, pelepasan histamin terjadi anafilaksis
Besar ular
Warna ular Pupil ular Ekor ular Agresifitas
sedang
bervariasi elips Bentuk sisik tunggal Mematuk 1 atau 2 kali
Sangat bervariasi
Tidak terlalu bervariasi bulat Bersisik ganda Mematuk berulang & membelit sampai tidak berdaya
Derajat 1
- Didapatkan bekas taring - Nyeri & eritema sampai 12 jam I - Odema 1-5 cm sekitar gigitan
Derajat 2
Tampak bekas taring Nyeri berat Edema & eritema 6-12 jam I dan meluas + gejala sistemik mual, neurotosik, syok
Derajat 3
Derajat 2 + gejala sistemik hipotensi, petekiae, ekimosis, dan syok
Derajat 4
Derajat 3 dengan multiple organ failure seperti gagal ginjal, koma, sputum berdarah, edema distal dari gigitan
Derajat 0 I II
Venerasi 0 +/+
Luka gigit + + +
Tanda sistemik
3-12cm /12jam 0 >12-25cm /12jam + Neurotoksik, mual, pusing, syok ++ Syok, petekia, ekimosis
III
+++
>25cm/12jam
IV
+++
>ekstremitas
Penatalaksanaan
Menenangkan orang yang tergigit ular Imobilitasi daerah yang tergigit Mempertahankan daerah tersebut lebih rendah dari jantung Menghambat absorbsi dengan memasang torniket beberapa centimeter proksimal gigitan.(observasi pulsasi arteri dan dibuka setiap 30 menit) Insisi dan irigasi Bisa ular tak menembus mukosa intak dan dinetralisir cairan lambung ok. penyedotan cukup dibenarkan bila tidak ada mikrolesi dimulut.
Monitor
Sistem kardiovaskular Neurotoksik Tanda penyebaran venom secara sistemik
RABIES
Rabies : viral encephalitis yang ditularkan melalui saliva dari binatang yang tertular. Macam binatang : kelelawar, anjing, serigala, kucing Masa inkubasi 10 hari sampai beberapa bulan.
Sering fatal, yang penting pencegahan
Gejala rabies
Fase Gejala dan tanda
Prodromal
Panas, nyeri kepala, lemah, disfagia yang nyeri, takut air, anoreksia
Pencegahan
Luka dicuci (irigasi), antiseptik, debridemant. Tetanus prophylacxis Bila luka berat, serum antirabies (1/2 total dosis) secara infiltrasi didaerah luka Bila binatang tak tertangkap, perlu konsultasi dinas kesehatan setempat untuk pemberian serum dan vaccin (daerah endemis) Bila binatang tertangkap, observasi 10 hari
Penanganan
Meliputi pemberian passive antibodi dan vaccine Human rabies immune globulin (20 IU/kg), separuh diberikan infiltrasi sekitar luka, sisanya intramuskuler. Pilihan kedua equine rabies antiserum (40 IU/kg) (resiko hypersensitive) Human diploid cell rabies vaccine, pemberian 5x intramuskuler pada hari ke 0, 3, 7, 14, 28 setelah tergigit. Pilihan lain, duck embryo vaccine, pemberian 23x selama 2 minggu.
Sengatan lebah
Reaksi yang sering adalah reaksi alergi Gejala : - gatal - eritema - edema Keadaan yang lebih berat : gangguan menelan, kelemahan otot mata, bradikardi dan syok.
Penanggulangan
- Sungut yang masih menempel dicari & dicabut. - Daerah sengatan dibersihkan dengan air dan sabun. - Mengurangi nyeri beri injeksi lidokain pada daerah sengatan. - Bila berat beri sedatif, infus dan antibiotik. - Bila ada tanda alergi beri adrenalin dan antihistamin.
Penatalaksanaan
Semua luka di kultur Irigasi dengan saline steril Periksaa kerusakan struktur dalam (tendon) Debridemant Luka di wajah jahit primer, kartilago hidung dan telinga hindari terbuka (exposed) Luka ditempat lain, jangan dijahit. Antibiotik dan anti tetanus Evaluasi kemungkinan terjadi cellulitis atau gangren
Pertanyaan ?