You are on page 1of 11

1

INTI BUMI (CORE)


Oleh : Arys Rafiah / K2310018 / Pendidikan Fisika 2010 A

Pengertian dari inti bumi adalah lapisan bumi yang terletak paling dasar dibawah lapisan mantel bumi dan merupakan lapisan pusat bumi. Lapisan inti bumi ini bersuhu sangat panas sekitar 3.000 derajat Celcius sampai dengan 5000 derajat Celcius. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. (http://blogsfiw.blogspot.com/2012/09/Lapisan-Bumi-Kerak-Bumi-Mante-BumiInti-Bumi.html)

Inti bumi merupakan bagian pusat bumi yang dibagi lagi menjadi inti bagian luar (outer core) dan inti bagian dalam (inner core). Bagian ini disusun oleh material yang panas dan berat. Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dubandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkan naiknya titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.

Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adaalah unsur besi dan nikel.

Susunan Bagian dalam Bumi

(http://susunanbumi.blogspot.com/
Diposkan oleh www.mikha_suryadi.com di 10.35)

Isi Perut Bumi

Inti Bumi yang sangat panas mengandung magma yang berada di dalam perut bumi. Lapisan dalam inti bumi ini menyambung dalam lapisan lithosfera yang menyambung pada gunung-gunung berapi yang ada , magma yang berasal dari lapisan athenosfera akan menjadi lahar setelah dimuntahkan oleh gunung berapi.

Inti Bumi Bagian Luar (Outer Core) Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 C.

Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core) Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200 km dan berdiameter 2600 km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 C.

Gambar penampang dalam bumi (http://luckyx1-isiperut-bumi.blogspot.com/2012/11/penjelasan-singkat-isi-perutbumi.html/ oleh Lucky Jonathan)

Inti Bumi Memiliki Oksigen dan Elemen Cahaya Inti Bumi relatif teroksidasi dan semakin berkurang melalui transfer oksigen pada pembentuk inti logam yang mampu menyatukan kebutuhan dalam elemen cahaya pada inti, dan konsentrasi elemen Sederophile di dalam mantel silikat. Hal ini menunjukkan bahwa oksigen adalah konstituen penting dalam inti Bumi. Adakah kemungkinan bahwa inti bumi mampu mengkontribusi kebutuhan oksigen didalamnya? Dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa inti Bumi memiliki oksigen yang sangat berperan penting dalam pembentukan inti logam dan elemen cahaya.

Oksigen, Unsur Penting Inti Bumi Komposisi inti bumi masih menjadi misteri, para ilmuwan mengetahui bahwa inti luar cair sebagian besar terdiri dari besi, namun diyakini adanya sebagian kecil elemen lain. Oksigen merupakan unsur paling melimpah di planet ini, sehingga tidak masuk akal mengharapkan unsur oksigen yang mungkin menjadi salah satu unsur-unsur cahaya dominan dalam inti Bumi. Implikasi ini sangat besar dalam pemahaman tentang periode ketika Bumi terbentuk melalui pertambahan debu dan gumpalan materi. Di samping sebagian besar zat besi, inti cair luar juga mengandung sebagian kecil yang disebut unsur cahaya, mungkin belerang, oksigen, silikon, karbon, atau

hidrogen. Dalam penelitian Fei tahun 2011, (Laboratorium Geofisika Carnegie dan China Wuhan University of Technology) mengemukakan data eksperimen yang mempersempit identitas elemen cahaya muncul dalam inti luar bumi. Semakin kedalaman bumi, tekanan dan panas juga meningkat. Akibatnya, materi berperilaku berbeda daripada materi yang bereaksi di permukaan. Di pusat bumi merupakan inti luar cair dan solid, sementara unsur-unsur ringan diperkirakan memainkan peran penting dalam mendorong konveksi inti luar cair, yang tentunya menghasilkan medan magnet bumi. Dampak kecepatan tinggi dapat menghasilkan gelombang kejut yang meningkatkan temperatur dan tekanan bahan secara bersamaan. Hal ini menyebabkan mencairnya materi pada tekanan yang sesuai dengan yang ada pada inti luar. Oksigen tidak dapat menjadi elemen komponen utama cahaya pada inti luar Bumi, karena percobaan pada materi kaya oksigen tidak sejajar dengan pengamatan geofisika yang mendukung diferensiasi inti bumi awal di bawah lingkungan yang kurang teroksidasi, yang mengarah pada inti yang miskin oksigen.

Oksigen Sebagai Oksidator Inti Bumi Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Lawrence Livermore National Laboratory akhir tahun ini telah menemukan bahwa inti bumi terbentuk dalam kondisi oksidasi lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Melalui serangkaian percobaan laser yang dipanaskan pada sel berlian dengan tekanan tinggi (350,000 hingga 700,000 tekanan atmosfer) dan suhu 5,120 hingga 7.460 derajat Fahrenheit. Tim ini menemukan bahwa penipisan Sederophile yang juga dikenal sebagai elemen Iron Loving dapat diproduksi melalui pembentukan inti di bawah kondisi oksidasi lebih dari prediksi yang diperkirakan sebelumnya. Akresi Planet (pertumbuhan planet) di bawah kondisi pengoksidasian mirip dengan temuan meteorit yang paling umum. Ilmuwan tahu bahwa bumi bertambah massa dari beberapa campuran bahan meteor, tidak ada cara sederhana untuk

mengukur secara tepat proporsi dari berbagai bahan. Hal ini mendefinisikan bagaimana berbagai materi mungkin telah didistribusikan dan disebarkan dalam tata surya awal. Pembentukan inti dan akresi terkait erat, menghambat proses pembentukan inti yang memungkinkan peneliti menempatkan batasan pada berbagai bahan yang membentuk planet Bumi. Dan menentukan apakah komposisi bahan-bahan berubah seiring waktu, dengan kata lain 'Adakah kemungkinan pertambahan heterogen atau homogen?' Beberapa percobaan menunjukkan bahwa pengurangan sedikit elemen Siderphile (seperti vanadium, kromium, moderat nikel, dan kobalt) dapat dihasilkan selama pembentukan inti Bumi, yang memungkinkan oksigen memainkan peran lebih menonjol. Pembentukan inti planet merupakan salah satu tahap akhir dari rangkaian pembentukan debu menjadi meteorit planet. Meteorit adalah bahan baku dalam pembentukan planet dan formasi inti merupakan sebuah proses yang mengarah pada diferensiasi unsur kimia pada planet Bumi. Tapi pembentukan meteorit dan pembentukan inti Bumi merupakan proses yang sangat berbeda. Semua ini didorong sumber panas yang berbeda dan terjadi tekanan yang sangat berbeda dan rentang temperatur. Medan magnet bumi dihasilkan dalam inti dan melindungi bumi dari angin matahari dan erosi atmosfer. Sedangkan pada inti bumi yang padat, terdapat inti luar yang masih cair. Kemampuan untuk mempertahankan inti luar yang cair dan medan magnet tergantung pada komposisi inti bumi dan konsentrasi unsur cahaya yang dapat mengurangi suhu pelelehan. (http://solusinews.blogspot.com/2013/01/inti-bumi-memiliki-oksigen-danelemen.html) Struktur Bumi Tidak seperti di permukaan bumi, batuan yang terpendam jauh di inti bumi dipengaruhi oleh tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Akibatnya, meskipun batuan di inti bumi berbentuk padatan, mereka dapat mengalir pelan seperti gletser yang bergerak menuruni lereng gunung. Di awal sejarah planet bumi,

materi rapat berupa besi dan nikel mengendap dan membentuk inti bumi. Inti adalah bagian paling pekat, dengan jari-jari lebih dari 2.900 km. Ada dua lapisan inti: inti dalam dan inti luar. Di atas bagian inti terdapat lapisan selubung mantel, yang terdiri dari batuan silikat (senyawa silikon dan oksigen) yang relatif rapat. Kerak samudra dan kerak benua mengapung di atas lapisan-lapisan tersebut laksana genangan minyak di atas permukaan air.

Perhatikan gambar di atas, Batuan yang rapat dan pejal ini berasal dari mantel bumi dan mengandung mineral olivin yang berwarna hijau. la terbawa ke permukaan ketika terjadi letusan gunung api di Kepulauan Kanari. Proses-proses geologis tertentu, seperti letusan gunung api, biasanya dapat memberi petunjuk penting seputar struktur bagian dalam bumi

Besi adalah unsur terbesar penyusun bumi. Logam ini terpusat di inti bumi. Senyawa magnesium silikat, yang mengandung magnesium, silikon, dan oksigen, menjadi penyusun utama lapisan mantel. Sebagian besar dari unsur-unsur penyusun tersebut telah tercipta di ruang angkasa sejak jutaan tahun silam.

Di Dalam Inti Bumi Kondisi inti bumi sungguh tak terbayangkan. Tekanannya begitu besar dan suhunya diduga lebih dari 3.000 0C. Para geolog dapat mengukur suhu pada lapisan antara inti dalam dan luar. Inti bumi terdiri dari besi bercampur dengan beberapa unsur asing. Para ilmuwan telah membuat model tiruan inti bumi. Tekanannya ternyata mencapai hampir 4.000 0C. Besi pijar di bagian inti luar bersirkulasi dengan lambat. Arus listrik di dalamnya membangkitkan medan magnet bumi yang cakupannya merambah jauh ke ruang angkasa. Medan magnet membentuk semacam selimut magnetik di sekitar planet, membelokkan partikelpartikel bermuatan listrik dari matahari, dan melindungi kita dari radiasi sinar matahari. Medan magnet yang dibangkitkan di bagian inti bumi diduga terus berubah dengan variasi sangat besar, walaupun variasi tersebut senantiasa diredam oleh mantel. Namun, setiap 100.000 tahun, variasi medan magnet sedemikian besar sehingga dapat membalik arah medan.

Perhatikan gambar di atas, Gelombang seismik menyebar menyusul sebuah peristiwa gempa di Afrika timur. Para geolog dapat mengira seluk-beluk struktur dalam planet dengan cara mencatat waktu tiba gelombang di stasiun-stasiun pengamat gempa di seluruh dunia. Gelombang tekanan berwarna merah mampu menembus bagian inti luar yang leleh. Getombang transversal (biru) hanya dapat menembus tapisan mantel dan kerak yang padat.

Medan magnet bumi membentuk kulit-kulit selubung yang disebut magnetosfer, yang merenggang jauh di atas permukaan planet dan mencapai ruang angkasa. Angin partikel bermuatan yang menghembus keluar dari matahari mendorong magnetosfer sehingga terbentuk ekor arus, mirip ekor komet.

10

Bentuk aliran medan magnet seakan-akan menunjukkan bahwa di dalam bumi ada sebuah magnet raksasa. Garis gaya magnet yang kuat sebenarnya adalah hasil dari sirkulasi arus listrik di bagian inti luar yang leleh.

Isi Dalam Planet Bumi Panas yang dibangkitkan oleh proses pembentukan planet bumi hingga sekarang masih dilepaskan ke permukaannya. Panas terus dibuang dari interior bumi. Bagian inti dalam makin membeku dan unsur-unsur radioaktifnya meluruh. Panas yang hendak meloloskan diri terhalang oleh lapisan-lapisan batuan, yang merupakan isolator kuat. Agar panas dapat lolos, batuan mantel yang menyelubungi inti dalam harus bersirkulasi. Panas dihantar ke atas bersama dengan batuan mantel panas yang bergerak naik. Di dekat permukaan, pada lapislapis batuan yang rapuh, gerakan lapisan batuan menyebabkan gempa terjadi. Seismolog, atau ilmuwan yang mempelajari gempa bumi, mengoperasikan jaringan stasiun pengamat gempa. Dengan mencatat waktu kedatangan gelombang gempa (seismik) di beberapa stasiun yang berjauhan, komputer canggih dapat membuat gambaran bagian dalam interior) bumi.

Aktivitas di dalam Tubuh Bumi Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa ada cerobong dari bagian mantel bumi yang mengarahkan materi panas naik ke permukaan, lalu muncul sebagai kawah gunung api. Laju gelombang seismik melambat ketika melewati materi yang panas dan lunak ini. Ini berlawanan dengan lapisan batuan keras dan dingin yang menurun-ke mantel, di mana kerak samudra yang dingin lenyap di bawah lempeng benua. Berdasarkan analisis data seismik, para ahli geologi dapat menemukan sebuah batas peralihan sekitar 670 km di bawah permukaan bumi, tepatnya di dalam mantel. Batuan yang bergerak turun tampaknya berkumpul di lapisan tersebut. Ini membuat beberapa geolog mengajukan teori bahwa seluruh mantel tidak bercampur dalam satu sirkulasi melainkan di dalam dua lapis sirkulasi batuan. Analisis data seismik terkini menunjukkan ada lapisan tipis lain di dasar mantel, dengan tebal beberapa puluh kilometer. Lapisan tersebut tidak

11

sinambung dan tidak utuh, melainkan lebih mirip tebaran lempeng-lempeng benua raksasa di bawah lapisan mantel. Lempeng-lempeng tersebut diduga terbentuk ketika batuan silikat di dalam mantel bercampur dengan materi dari inti yang kaya kandungan besi. Namun, ahli lain berpendapat bahwa lempeng-lempeng ini adalah tempat samudra purba berakhir. Setelah bergerak turun ke dasar lapisan mantel atas, kerak samudra purba yang dingin tertekan hingga menjadi lapisan batuan yang sangat rapat. Lalu, lapisan ini menembus lapisan setebal 670 km dan bahkan terbenam lebih dalam lagi. Lapisan tersebut terus menyebar di dasar mantel. Ketika bagian inti bumi lambat laun memanaskan lapisan batuan yang rapat, lapisan ini sekali lagi bergerak naik untuk membentuk kerak samudra baru.

Membaca Petunjuk Daratan yang termampatkan oleh tekanan es selama zaman es terakhir, bersama dengan pengaruh gaya tarik bulan (gejala pasang surut), perlahan melambatkan laju rotasi bumi. Akibatnya, panjang siang atau malam sedikit bertambah. Perubahan-perubahan lain juga berlangsung walaupun terukur jauh lebih kecil, yaitu hanya sepersekian miliar dari satu detik. Ini diduga diakibatkan oleh perubahan tekanan atmosfer terhadap baris-baris pegunungan. Selain itu sirkulasi bagian inti luar mendesak punggung perbukitan, yang landasannya di dasar mantel mirip gunung terbalik. Perubahan panjang siang dan malam menjadi petunjuk dari gejala sirkulasi di bagian inti bumi, selain memberi petunjuk tentang berbagai proses geologis penting lain di dalam bumi. (http://darmawan.pro/wisnu/struktur-bumi-memahami-struktur-bumi/ oleh Wisnu Darmawan)

You might also like