You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pemerintah dab aparatur pemerintah yang menjaga kredabilitas dan kewibawaannya yang tinggi akan dihormati oleh masyarakat yang dilayaninya. Aparatur Pemerintah yang memiliki etika dan moralitas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya, tentu

memiliki akuntabilitas dan penghormatan yang tinggi pula terhadap tuntutan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang dilayani itu. Berdasarkan latar belakang tersebut, pemahaman mengenai etika dan moralitas dalam pemerintahan merupakan kompetensi dasar yang penting dan strategis yang harus dimiliki dan dipraktekkan secara konsisten oleh setiap individu Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsure aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat dalam praktek penyelenggaraan

pemerintah. Etika dalam kehidupan berbangsa merupakan satu wahana dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara dimana dengan adanya etika yang dipahami menjadi dasar pola perilaku dalam berbangsa dan bernegara akan

mengarah pada satu tatanan kenegaraan yang stabil, karena persepsi akan perilaku yang diharapkan oleh masing-masing individu sebagai warga negara dapat teramalkan dengan baik. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga negara. Etika kehidupan berbangsa ini meliputi etika social budaya, etika politik dan pemerintahan, etika ekonomi dan bisnis, etika penegakan hokum yang berkeadilan, etika keilmuan, dan etika lingkungan. Pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan

pembangunan.

Dalam kedudukan dan tugas tersebut, pegawai negeri sipil harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Untuk menjamin netralitas, pegawai negeri sipil dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna, diperlukan adanya manajemen pegawai negeri sipil yang didukung oleh pegawai negeri sipil yang professional,

bertanggungjawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan system prestasi kerja dan system karier yang dititikberatkan pada system prestasi kerja. Untuk mencapai daya-guna dan hasilguna yang sebesar-besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan dan keterampilan. B. Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan etika profesi PNS 2) Apa yang menjadi larangan dan kewajiban bagi PNS 3) Bagaimana proses pengangkatan PNS dalam jabatan dan karateristik PNS yang professional 4) Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi jabatan, tujuan, serta manfaatnya bagi PNS.

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika profesi PNS, larangan dan kewajiban bagi PNS, proses pengangkatan, dan standar kompetensi jabatan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Profesi


Dalam kamus besar bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, ilmu tentang hak dan kewajiban moral (ahlak). Sifat dasar dari etika adalah bersifat kritis, sedangkan etika untuk mempersoalkan normanorma yang dianggap berlaku. Dengan demikian etika dapat mengantar orang kepada kemampuan untuk bersikap kritis dan rasional untuk membentuk pendapatnya sendiri. Objek dari etika adalah pernyataan moral tentang tindakan manusia dan pernyataan tentang manusia sendiri atau tentang unsur pribadi manusia. Demikian juga halnya dalam rangka upaya menjamin kesempurnaan pegawai negeri diatur dalam etika profesi PNS. Etika profesi PNS adalah norma dan nilai moral yang mengatur hak dan kewajiban serta larangan yang harus dilakukan PNS dalam menjalankan tugasnya. Untuk

mewujudkan pegawai negeri yang memenuhi kualitas yaitu pembinaan mekanisme pegawai yang negeri harus direalisasaikan dan melalui pola

benar-benar

tepat

dengan

pembinaan yang sebaik-baiknya.

Pembinaan dan pemgembangan profesionalitas sumber daya manusia menjadi salah satu upaya yang tepat untuk menghadapi dan merespon segala tantangan yang berkaitan dengan perubahan lingkungan strategis. Sebagai upaya untuk mewujudkan tuntutan profesionalitas pegawai negri sipil,

undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 telah menetapkan beberapa perubahan tsb dalam membawa baik manajemen konsekuensi maupun Pegawai bahwa daerah Negri setiap harus

Sipil.Perubahan organisasi

pemerintah

pusat

memiliki sumber daya manusia pegawai negeri sipil (SDM PNS) yang memenuhi persyaratan baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara professional.

Pentingnya pembinaan bagi pegawai Negeri Sipil secara normatife telah tertuang dalam undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian penjelasana undangundang tersebut disebutkan bahwa sebagian dari pembinaan pegawai negeri sipil, pembinaan PNS perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya bedasarkan pada perpaduan system prestasi kerja dan system karir yang di titik beratkan pada sistim

prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberi peluang bagi PNS yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan

kemampuannya secara professional dan berkompetisi secara sehat.

B. Kewajiban dan Larangan yang Harus Dilakukan oleh Seorang PNS Menurut Peraturan Pemeritah Peraturan pemerintah no.30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil. Dalam meningkatkan disiplin PNS, telah diatur kewajiban dan larangan bagi PNS mengenai kewajiban PNS sebagai berikut: a. Setia dan taat sepenuhnya pada pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah b. Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan

golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri/pihak lain. c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara,

pemerintah dan pegawai negari sipil.

d. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji pegawai negeri sipil dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. e. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya; f. Memperhatikan pemerintah dan melaksanakan langsung segala ketentuan tugas

baik

yang

menyangkut

kedinasannya maupun yang berlaku umum; g. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; h. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; i. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan

persatuan, dan kesatuan korps pegawai negeri sipil. j. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan

negara/pemerintah, terutama di bidang keamanan keuangan, dan materiil; k. Mentaati ketentuan jam kerja; l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;

m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; n. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada

masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing. o. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksan terhadap bawahannya; p. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya; q. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya. r. Mendorong kerjanya; s. Memberikan kesempatan bawahannya untuk bawahannya untuk meningkatkan prestasi

mengembangkan kariernya; t. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan; u. Berpakaian rapi dan sopan seta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama pegawai negeri sipil, dan terhadap atasannya. v. Hormat-menghormati antara sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang berlainan;

w. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat; x. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan

peraturan kedinasan yang berlaku; y. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang ber-wenang; z. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin. Di samping itu, pegawai negeri sipil dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, pemerintah atau pegawai negeri sipil b. Menyalahgunakan wewenangnya c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara asing; d. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat

berharga milik negara; e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang, dokumen, atau suratsurat berharga miliki negara secara tidak sah; f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman, sejawat, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya

10

dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara. g. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya; h. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin

bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan pegawai negeri sipil yang bersangkutan; i. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan

kehormatan atau martabat pegawai negeri sipil kecuali untuk kepentingan jabatan. j. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; k. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berkibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan karugian bagi pihak yang dilayani; l. Menghalangi jalannya tugas kedinasan;

11

m. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain. n. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari

kantor/instansi pemerintah; o. Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya; p. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilikan langsung saham tersebut dapat langsung atau tidak

menentukan

penyelenggaraan

atau

jalannya

perusahaan; q. Melakukan kegiatan usaha dagang baik sacara resmi maupun sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komisaris

perusahaan swasta bagi yang berpangkat pembina golongan ruang IV/a ke atas atau yang memangku jabatan eselon I; r. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untk kepentingan

pribadi,golongan, atau pihak lain.

12

Dalam peraturan yang dimaksud dengan peraturan disiplin PNS adalah peraturan yang mengatur kewajiban,

larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak di taati atau larangan di langgar oleh PNS. Pelanggaran disiplin dimaksud adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang

melanggar ketentuan peraturan disiplin PNS, baik yang dilakukan didalam maupun diluar jam kerja. Dalam peraturan disiplin PNS tahun 1980 ini, pada pokoknya mengatur : 1. Halhal yang harus dilakukan oleh seorang PNS (kewajiban) 2. Halhal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang PNS

(larangan) 3. Hukumanhukuman yang dijatuhkan kepada PNS yang tidak mematuhi atau melanggar hukum tersebut. 4. Tata cara pemeriksaan, penjatuhan dan penyampaian

keputusan hukuman disiplin. C. Pengangkatan PNS dalam Jabatan Pengangkatan PNS dalam jabatan dilaksanakan

berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu, serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin,

13

suku, agama, ras, atau golongan. Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS berupa pengetahuan keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan tugasnya secra profesional efektif dan efisien. D. Karakteristik PNS Yang Profesional

1. Memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang masa depan 2. memiliki kompetensi di bidangnya 3. Memiliki jiwa kompetisi secara jujur dan sportif 4. Menjujung tinggi etika profesi E.Kebijakan Pokok Pembinaan PNS : 1. Pembinaan dan pengembangan PNS berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja dengan titik berat lingkup pembinaan adalah nasional 2. Pada sistem prestasi kerja 3. Standar kompetensi jabatan PNS berlaku nasional dan

berorientasi global 4. Pembentukan perilaku perilaku dan etos kerja yang peka terhadap pelayanan dan pemberdayaan masyarakat F.Standar Kompetensi Jabatan struktural (SKJ)

14

Standar kompetensi jabatan adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimilki seorang PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatan struktural. G. Tujuan Utama Standar Kompetensi Jabatan 1. Sebagai persyaratan dalam penyusunan pola karir PNS 2. Menjamin obyektifitas, keadilan dan transparansi dalam pengangkatan PNS dalam jabatan 3. Menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas jabatan secara profesional, efektif dan efisien 4. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan beribawa

H.

Manfaat Kompetensi dalam Sistem Manajemen PNS

sebagai Dasar dalam Proses: 1. Rekrutmen dan seleksi 2. persyaratan mutasi dan promosi 3. perencanaan pengembangan karir 4. penilaian kinerja 5. pendidikan dan pelatihan 6. penentuan kompensasi

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Etika profesi PNS adalah norma dan nilai moral yang mengatur hak dan kewajiban serta larangan yang harus dilakukan PNS dalam menjalankan tugasnya. 2. Kewajiban dan larangan PNS diatur dalam Peraturan

pemerintah no.30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil. 3. Pengangkatan PNS dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu,

16

serta syarat obyektif lainnya

tanpa membedakan jenis

kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. 4. Standar kompetensi jabatan adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimilki seorang PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatan struktural yang memiliki manfaat dan tujuan tersendiri bagi PNS.

B. Saran Adapun saran yang ingin disampaikan melalui penulisan makalah ini yaitu hendaknya para PNS merealisasikan semua apa yang menjadi aturan dan norma dalam etika tercapai lingkungan kerja yang harmonis. etika profesi agar

17

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi, Gering. Dkk. 2006. Budaya Kerja Organisasi Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.

http://www.bkan.go.id.penelitian pengaruh pembinaan.htm. http://one .indoskripsi.com/category/jurusan/hukum-perdata

18

You might also like