You are on page 1of 8

Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia didefinisikan sebagai keseluruhan orang-orang dalam organisasi yang memberikan kontribusi terhadap jalannya organisasi. Sebagai sumber daya utama organisasi, perhatian penuh terhadap sumber daya manusia harus diberikan terutama dalam kondisi lingkungan yang serba tidak pasti. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa penempatan pegawai yang tepat tidak selalu menyebabkan keberhasilan. Kondisi lingkungan yang cenderung berubah dan perencanaan karir dalam organisasi mengharuskan organisasi terus-menerus melakukan penyesuaian. Pengembangan sumber daya manusia meliputi aktivitas-aktivitas yang diarahkan terhadap pembelajaran organisasi maupun individual. Pengembangan sumber daya manusia terwujud dalam aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk merubah perilaku organisasi. Pengembangan sumber daya manusia menunjukan suatu upaya yang disengaja dengan tujuan mengubah perilaku anggota organisasi atau paling tidak meningkatkan kemampuan untuk berubah. Jadi ciri utama pengembangan sumber daya manusia adalah aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada perubahan perilaku. A. Pengertian Pembangunan Sumber Daya Manusia Berikut adalah beberapa pengertian pembangunan Sumber daya manusia: 1. Menurut .M. Papayungan Pembangunan sumber daya manusia adalah suatu proses peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas dari semua penduduk suatu masyarakat. 2. Menurut Payaman J. Simanjuntak Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian: Pertama, Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan pengertian kedua dari Sumber Daya Manusia adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. 3. Menurut Efendi Pengembangan sumber daya manusia sebagai upaya untuk

memberikan kesempatan seluas-luasnya pada penduduk untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan.

4. Armstrong (1997:507) Menyatakan sebagai berikut: Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat program-program training yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut. 5. McLagan dan Suhadolnik (Wilson, 1999:10) Mengatakan: HRD is the integrated use of training and development, career development, and organisation development to improve individual and organisational effectiveness. (Terjemahan bebas: Pengembangan SDM adalah pemanfaatan pelatihan dan

pengembangan, pengembangan karir, dan pengembangan organisasi, yang terintegrasi antara satu dengan yang lain, untuk meningkatkan efektivitas individual dan organisasi). 6. Mondy and Noe (1990:270) Pembangunan menurutnya sebagai berikut: Human resorce

development is a planned, continuous effort by management to improve employee competency levels and organizational performance through training, education, and development programs (Terjemahan bebas: Pengembangan SDM adalah suatu usaha yang terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan). 7. Harris and DeSimone (1999:2) Mengatakan sebagai berikut: Human resource development can be defined as a set of systematic and planned activities designed by an organization to provide its members with necessary skills to meet current and future job demands. (Terjemahan bebas: Pengembangan SDM dapat didefinisikan sebagai seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang oleh organisasi dalam memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang). 8. Stewart dan McGoldrick (1996:1) Mengatakan: Human resource development encompasses activities and processes which are intended to have impact on organisational and

individual learning. (Terjemahan bebas: Pengembangan SDM meliputi berbagai kegiatan dan proses yang diarahkan pada terjadinya dampak pembelajaran, baik bagi organisasi maupun bagi individu). Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karir dan pengembangan organisasi. Dengan kata lain, PSDM berkaitan erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan/atau sikap anggota organisasi serta penyediaan jalur karir yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Kemudian pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia juga dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia di Indonesia khususnya, sangat terkait erat dengan kualitas manusia atau masyarakat sebagaimana sasaran utama Pembangunan Nasional yaitu menciptakan manusia dan masyarakat yang berkualitas. B. Tujuan Pembangunan Sumber Daya Manusia Secara umum tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa organisasi mempunyai orang-orang yang berkualitas untuk mencapai tujuan organisasi untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan (Armstong, 1997:507). Tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan memastikan bahwa setiap orang dalam organisasi mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam mencapai tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif. Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa dalam upaya pengembangan sumber daya manusia ini, kinerja individual dan kelompok adalah subjek untuk peningkatan yang berkelanjutan dan bahwa orang-orang dalam organisasi dikembangkan dalam cara yang sesuai untuk memaksimalkan potensi serta promosi mereka. Secara rinci tujuan pengembangan Sumber daya manusia dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas kerja Program pengembangan yang dirancang dengan baik akan membantu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kuantitas kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena meningkatnya technical skill, human skill, dan managerial skillkaryawan yang bersangkutan. 2. Mencapai efisiensi Efisiensi sumber-sumber daya organisasi akan terjaga apabila program pengembangan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain pemborosan dapat ditekan, karena biaya produksi kecil dan pada akhirnya daya saing organisasi dapat meningkat. 3. Meminimalisir kerusakan Dengan program pengembangan yang baik, maka tingkat kerusakan barang/produksi dan mesin-mesin dapat diminimalisir karena para pegawai akan semakin terampil dalam melaksanakan tugasnya. 4. Mengurangi kecelakaan Dengan meningkatnya keahlian/kecakapan pegawai dalam melaksanakan tugas, maka tingkat kecelakanaan pun dapat diminimalisir. 5. Meningkatkan pelayanan Pelayanan merupakan salah satu nilai jual organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, salah satu tujuan pengembangan sdm adalah meningkatkan kemampuan pegawai dalam memberikan layanan kepada konsumen. 6. Memelihara moral pegawai Moral pegawai diharapkan akan lebih baik, karena dengan diberikannya kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti program pengembangan pegawai, maka pengetahuan dan keterampilannya diharapkan sesuai dengan pekerjaannya, sehingga antusiasme pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan akan meningkat. 7. Meningkatan peluang karier Karena pada umumnya promosi didasarkan pada kemampuan dan

keterampilan peagwai, maka kesempatan pegawai yang telah mengikuti program pengembangan untuk meningkatkan karier akan semakin terbuka dengan karena keahlian dan kemampuannya akan menjadi lebih baik. 8. Meningkatkan kemampuan konseptual

Pengembangan ditujukan pula untuk meningkatkan kemampuan konseptual seorang pegawai. Dengan kemampuan yang meningkat, maka diharapkan pengambilan keputusan atas suatu persoalan akan menjadi lebih mudah dan akurat. 9. Meningkatkan kepemimpinan Human relation adalah salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam program pengembangan. Dengan meningkatnya kemampuan human relation, maka diharapkan hubungan baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping akan lebih mudah dilaksanakan. 10. Peningkatan balas jasa Prestasi kerja pegawai yang telah mengikuti program pengembangan diharapkan akan lebih baik. Seiring dengan meningkatnya prestasi kerja pegawai, maka balas jasa atas prestasinya pun akan semakin baik pula. 11. Peningkatan pelayanan kepada konsumen Dengan meningkatnya kemampuan pegawai, baik konseptual, maupun teknikal, maka upaya pemberian pelayanan kepada konsumen pun akan berjalan lebih baik pula. Dengan demikian diharapkan kepuasan konsumen seagai pemakai barang/jasa akan terpenuhi Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Berikut adalah contoh tujuan pembangunan Sumber Daya manusia di kalimantan Selatan. Berdasarkan visi, misi dan kondisi strategis yang ada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Kalimantan Selatan menetapakan tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Tujuan ini terkait dengan misi kedua, Pembinaan kompetensi tenaga kerja melalui pembinaan pelatihan dan pengembangan produktivitas. 2. Meningkatnya kesejahteaan masyarakat dengan perluasan lapangan kerja. Tujuan ini terkait dengan misi ketiga, Pembinaan penempatan tenaga kerja untuk perluasan kesempatan kerja sektoral/regional di dalam dan luar negeri dengan memperhatikan pendapatan yang layak.

3. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja. Tujuan ini terkait dengan misi keempat, Pembinaan hubungan industrial dan perlindungan, pengawasan serta peningkatan kesejahteraan pekerja. 4. Peningkatan kualitas transmigran. Tujuan ini terkait dengan misi ke lima pengendalian pertumbuhan dengan pengembangan kualitas transmigran 5. Pemberdayaan kawasan transmigrasi sebagai pengembangan tanaman pangan, tanaman perkebunan dan industri kecil. Tujuan ini terkait dengan misi ke enam penciptaan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. 6. Pemerataan penduduk dan hasil-hasilnya. Tujuan ini terkait dengan misi ketujuh Pengerahan persebaran dan mobilitas penduduk dalam upaya pemerataan dan peningkatan produktivitas 7. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembangunan dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang mandiri. Tujuan ini terkait dengan misi kedelapan memberdayakan transmigran dan penduduk sekitarnya menuju masyarakat mandiri dan sejahtera dalam rangka menunjang pembangunan daerah. C. Kendala dan Tantangan Pembangunan Sumber Daya Manusia Dalam rangka pembangunan, tentu pasti ada suatu kendala. Tidak terkecuali dalam pembangunan sumber daya manusia. Berikut adalah beberapa kendala pembangunan sumber daya manusia itu sendiri: 1. Masih rendahnya tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang ditandai oleh besarnya jumlah dan tingkat pengangguran sehingga resiko

ketergantungan semakin tinggi. 2. Mutu produktivitas sumber daya manusia secara relatif masih harus banyak ditingkatkan terutama untuk menghadapi perubahan ekonomi dan

perkembangan teknologi yang semakin cepat. 3. Masalah besarnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat baik antar kelompok maupun antar daerah. 4. Penyebaran sumber daya manusia masih belum merata. 5. Masih rendahnya tingkat kesesuaian dan keserasian dunia pendidikan dengan dunia kerja.

D. Dampak Negatif Pembangunan Sumber Daya Manusia Pembangunan sumber daya manusia akan membawa dampak negatif terhadap kualitas masyarakat apabila tidak memperhatikan atau mempertimbangkan manusia dalam proses pembangunan, yaitu dapat menurunkan kualitas masyarakat. Karenanya perlu ada pertimbangan dari berbagai sisi dalam pembangunan yang akan dilaksanakan terutama sisi sosial, spiritual terhadap kesiapan dan daya tanggap sumber daya manusia dengan perubahan yang terjadi akibat pembangunan dan modernisasi.Beberapa dampak negatif dari pembangunan terhadap kualitas manusia antara lain: 1. Menurut Karl Marx Proses industrialisasi akan memakan korban sosial. Oleh karena kurang memperhatikan manusia dalam proses produksi, industrialisasi telah mengakibatkan karyawan menjadi alienated dan mengalami self estrangement. Karyawan merasa asing terhadap karyanya sendiri, asing terhadap kerjanya, dan asing terhadap aktivitas yang dia lakukan sendiri. Semua ini menimbulkan perasaan power lessness, manusia menjadi tidak berdaya, tidak memiliki kontrol pada dirinya maupun kontrol pada sesuatu di luar dirinya. 2. Alfin Toffler (dalam Djamaluddin A.) Mengatakan: Beberapa perubahan tata kehidupan akibat kegiatan

pembangunan yaitu: Kebiasaan membuang barang yang sebenarnya masih bisa digunakan (throw away society), manusia menjadi boros dan memerlukan banyak uang untuk kehidupan yang demikian ini. Hal itu memacu mereka untuk bekerja lebih keras sehingga kehidupan sosial dan keagamaan semakin berkurang. Orang semakin berkurang terlibat dengan kegiatan

bermasyarakat, baik dengan tetangga maupun masyarakat yang lebih luas. Keadaan yang demikian juga dipacu oleh kebiasaan masyarakat untuk sering berpindah tempat kerja dan tempat tinggal (the new nomand). Orang tidak suka membentuk hubungan yang intim dengan tetangga dan masyarakat. Kehidupan sosial berubah bentuk tidak lagi dalam wujud ikatan fungsional tetapi lebih bersifat hubungan fungsional yang hanya melihat kaitan dirinya dengan orang lain dalam hubungan kerja semata-mata. Sifat manusia menjadi modularman.

Akibat dari industrialisasi adalah deversity, kebhinekaan dalam merk dan model suatu jenis produk telah membuat manusia menjadi bingung untuk memilih produk yang telah dibelinya. Semua hal tersebut menimbulkan stress di dalam kehidupan manusia yang selanjutnya akan

mempengaruhi kualitas manusia dalam kehidupannya (Djamaluddin A., 1990: 5). E. Hal-Hal Yang Dapat Mempercepat Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Berikut adalah hal-hal yang dapat mempercepat peningkatan Kualitas Sumber daya manusia menurut Muh. Tholchah Hasan, antara lain: 1. Pendidikan yang memberikan kemampuan-kemampuan intelektual yang terlibat dalam proses kreatif. 2. Teknologi, yang memberikan kemudahan-kemudahan teknis dan standar kerja yang produktif. 3. Kemajuan ekonomi, yang memberi dampak psikologis untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. 4. Terbukanya mobilitas vertikal di dalam masyarakat, yang dapat merangsang orang untuk mencapai posisi yang lebih tinggi melalui prestasi-prestasinya (Muh. Tholchah Hasan, 1987: 191).

F. Daftar Pustaka a. http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/hakikat-pengembangan-sumberdaya.html b. http://disnakertrans.kalselprov.go.id/index.php?option=com_content&view=category &id=5&layout=blog&Itemid=15 c. http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3 89:pengembangan-sdm-bagian-pertama&catid=12:artikel&Itemid=85

You might also like