Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama Anggota
- Siti Zakiyah - Ahmad Indra M. - Cecep Gunawan - Surya Efendy - Yohanes M.U. - Arius Virgo S.
DBD 109 005 DBD 109 017 DBD 109 022 DBD 109 061 DBD 109 066 DBD 109 080
: : : : :
II. TUJUAN PERCOBAAN 1. 2. 3. Dapat menimbang massa benda dengan neraca Ohaus. Dapat menentukan volume benda. Dapat menghitung massa jenis benda.
III. ALAT DAN BAHAN 1. 2. 3. 4. 5. Benda berbagai bentuk Gelas Ukur Neraca Ohaus Jangka Sorong Mikrometer Sekrup
IV. LANDASAN TEORITIS DAN PROSEDUR PENGUKURAN A. Dasar Teori Salah satu sifat penting dari suatu zat adalah massa jenis atau kerapatannya. Istilah lainnya adalah densitas (density). Massa jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume zat. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Massa jenis fluida homogen pada dasarnya berbeda dengan massa jenis zat padat homogen. Besi atau es batu misalnya, memiliki massa jenis yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan fluida, misalnya atmosfer atau air. Pada atmosfer bumi, makin tinggi atmosfir dari permukaan bumi, massa jenisnya semakin kecil sedangkan untuk air laut, misalnya, makin dalam massa jenisnya semakin besar. Massa jenis dari suatu fluida homogen dapat bergantung pada fakor lingkungan seperti temperatur (suhu) dan tekanan. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
dengan = massa jenis benda m = massa benda V = volume benda Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Satuan massa jenis dalam CGS [centi-gram-sekon] adalah: gram per centimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan Massa Jenis Relatif. Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
B. Prosedur Kegiatan 1. 2. Menimbang massa kubus dengan Neraca Ohaus. Mengukur panjang sisi-sisi pada kubus dengan menggunakan Jangka Sorong, dan menghitung volumenya. 3. 4. Menghitung massa jenis kubus tersebut. Melakukan prosedur 1 sampai 3 untuk benda yang mempunyai bentuk teratur yang lain (untuk mengukur diameter benda menggunakan Mikrometer Sekrup). 5. 6. 7. Menimbang massa benda yang bentuknya tidak teratur dengan Neraca Ohaus. Memasukkan air ke gelas ukur hingga menunjukkan angka tertentu. Menjatuhkan benda yang tidak teratur bentuknya ke dalam gelas, lalu mengamati kenaikan volume air. Kemudian mencatat kenaikan tersebut sebagai volume benda. 8. Menghitung massa jenis benda tersebut.
No. 1. 2. 3. 4.
Massa Benda (m) 66,4 gram 18,56 gram 20,27 gram 24,76 gram
Massa Jenis Benda () 8,3 gram/cm3 2,53 gram/cm3 7,67 gram/cm3 2,48 gram/cm3
VI. ANALISIS DATA DAN JAWABAN TUGAS A. Analisis data Massa jenis kubus:
B. Tugas 1. Jabarkan rumus hubungan antara massa jenis dengan berat jenis.
Jawab: Untuk menentukan hubungan antara berat jenis dan massa jenis, terlebih dahulu mengetahui definisi dari massa jenis dan berat jenis. Berat jenis adalah berat benda (w) tiap satuan volume (V). Massa jenis adalah perbandingan antara besarnya massa suatu zat dengan volume zat tersebut.
Bila berat jenis dapat dilambangkan dengan S dan massa jenis dilambangkan dengan simbol (dibaca rho), maka:
Karena
, maka:
Keterangan: S = berat jenis (N/m3 atau dyne/cm3) w = berat benda (N atau dyne) = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3) m = massa benda (kg atau gram) V = volume benda (m3 atau cm3)
Jadi, hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah berat jenis benda merupakan hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
b. Mikrometer Sekrup
c. Neraca Ohaus
Jawab: Menurut teori: tembaga = 8,9 gram/cm3 kaca = 2,5 gram/cm3 Sedangkan dari percobaan yang telah dilakukan, kami mendapatkan hasil: kubus tembaga = 8,3 gram/cm3 kelereng kaca = 2,53 gram/cm3 silinder tembaga = 7,67 gram/cm3 batu = 2,48 gram/cm3
Ternyata antara pengukuran massa jenis berdasarkan data hasil percobaan dengan teori terdapat perbedaan terutama pada massa jenis tembaga dan kaca. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Neraca yang digunakan kurang setimbang. 2. Kesalahan paralaks. 3. Kesalahan acak. 4. Kesalahan dalam menghitung.
Kesalahan relatif tiap percobaan Kr Kr1 = 8,3 - 8,9 8,9 Kr2 = 2,53 - 2,5 2,5 Kr3 = 7,67 - 8,9 8,9 Krata-rata = 6,74% + 1,2% + 13,82% 3 x 100% = 13,82% x 100% = 1,2% x 100% = 6,74%
X X x x100%
= 7,25%
X x100 % X
Penyimpangan (deviasi)
X = X X (harga mutlak)
Rata-rata penyimpangan
n i 1
XX n
X1 x n SD i 1 n
VII.
DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN A. Diskusi Beberapa kendala yang ditemui selama praktikum antara lain adalah: 1. Kesulitan menyeimbangkan neraca Ohaus saat sedang mengukur massa benda. 2. Kondisi sekitar tempat pengamatan yang bisa mempengaruhi hasil pengamatan, seperti angin, dan lain sebagainya.
B. Kesimpulan Massa jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume zat. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
= massa jenis benda m = massa benda V = volume benda Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Satuan massa jenis dalam CGS [centi-gram-sekon] adalah: gram per centimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3.
C. Saran
Alonso, Marcelo & Edward J. Finn (1992), Dasar-dasar Fisika Universitas, Edisi Kedua, Jakarta : Penerbit Erlangga. Bueche, Frederick J. (1999), Fisika, Edisi Kedelapan, Jakarta : Penerbit Erlangga. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU kelas 1, Caturwulan 2, Jakarta : Penerbit Erlangga Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga