You are on page 1of 17

Balantidium coli

Klasifikasi Balantidium coli

Phylum Kelas Subkelas Ordo Subordo Famili Genus

: Ciliophora : Kinetofragminophorea : Vestibuliferia : Trichostomatida : Trichostomatina : Balantiidae : Balantidium

Balantidium coli

Sinonim:

Paramoecium coli Leukophyra coli

Habitat

usus besar (terutama caecum) manusia, babi, dan kera Balantidiasis/balantidosis Ciliate dysenteri/disentri balantidium Tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropik, tetapi frekuensinya rendah. Di Indonesia jarang ditemukan.

Penyakit:

Distribusi geografis:

Morfologi
B. coli merupakan protozoa usus manusia terbesar yang mempunyai 2 bentuk yaitu:
1.

Tropozoit:
Bentuk oval (seperti kantung). Ukuran 65 x 45 mikron. Tubuh berdinding tipis diliputi cilia. Pada bag. anterior terdapat cytostome (mulut). Cilia di daerah mulut ini lebih panjang yang disebut adoral cilia. Pada bag. posterior terdapat cytopyge (lubang ekskresi). Mempunyai makronukleus berbentuk ginjal dan mikronukleus berbentuk bintik kecil. Terdapat juga vakuol kontraktil dan vakuol makanan.

Tropozoit Balantidium coli

Morfologi
2. Kista:

Bentuk bulat. Ukuran 50-60 mikron. Terdapat makronukleus dan mikronukleus (biasanya mikronukleus tak tampak). Terdapat vakuol kontraktil.

Kista Balantidium coli

Siklus Hidup

Babi adalah hospes alami. Manusia merupakan hospes insidental. Stadium infektif : kista Reproduksi: Binary transverse fission (membelah diri melintang) Konjugasi

Siklus hidup

Patologi

B. coli mengeluarkan bahan yang disebut enzim hyaluronidase. Dengan bantuan enzim hyalurinidase dan gerakan aktif menginvasi dinding usus, merusak mukosa/submukosa usus besar (colon dan caecum). Bakteri usus lainnya ikut masuk bersama dengan B. coli dan menyebabkan infeksi sekunder. Pada dinding usus timbul abses kecil-kecil yang bila pecah dapat timbul ulkus. Sifat ulkus tidak khas, bentuk bulat, tepi menggaung, bagian dasar terdapat pus dan bahan nekrotik.

Gejala klinis

Infeksi ringan asimptomatis Diare kronis Disentri (tinja mengandung darah dan lendir) Mual, muntah Anoreksia BB turun Nyeri abdomen Perforasi usus

Diagnosis

Dx pasti dengan menemukan tropozoit dalam tinja encer atau kista dalam tinja padat.

Pengobatan

Tetracycline Hcl
4 x 500 mg selama 10 hari.

Nitrimidazine
Dosis dalam 24 jam, pagi 1 gram, sore 1 gram, pagi berikutnya 1 gram. Atau dosis tunggal 2 gram.

Metronidazol
Orang dewasa diberi dosis tunggal 2 gram pada malam hari, 3 hari berturut-turut. Anak-anak: 50 mg/kg BB.

Prognosis

Penderita dengan infeksi ringan dan menahun dapat sembuh dengan pengobatan. Pada penderita yang lemah, infeksi dengan B. coli dapat menjadi fatal.

Epidemiologi

Parasit ini banyak ditemukan pada babi. Penularan dapat terjadi dari babi ke manusia, dari manusia ke babi, atau dari manusia ke manusia. Pada manusia biasanya banyak didapatkan pada peternak babi.

Pencegahan

Menghindari kontak dengan babi dan kotorannya. Dalam mengolah makanan harus dijaga kebersihan seperti menghindari bahan makanan dihinggapi lalat, makanan dimasak sempurna. Minum air yang bersih atau dimasak. Mencuci tangan sebelum makan. Hindari makanan yang tidak dimasak atau buah yang tidak dikupas kulitnya bila bepergian ke negeri yang endemis balantidiasis. Sanitasi pembuangan kotoran manusia harus baik.

You might also like