You are on page 1of 2

HUKUM DASAR KIMIA.

1. Hukum Kekekalan Massa.


Dikemukakan oleh : Antoine Laurent Lavoiser, sehingga dikenal sebagai Hukum Lavoiser.
Isi : Massa Zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap).
Contoh : a. 14 gram Besi dapat bereaksi dg. 8 gram belerang membentuk senyawa besi belerang dg
massa 22 gram.
b. 1 gram Hidrogen + 8 gram Oksigen membentuk 9 gram air.
c. 2 gram Hidrogen + 9 gram Oksigen dihasilkan … gram air ?

2. Hukum Perbandingan Tetap.


Dikemukakan oleh : John Joseph Proust, sehingga dikenal sebagai Hukum Proust.
Isi : Massa zat yang dapat bereaksi membentuk senyawa sudah mempunyai perbandingan tertentu dan tetap.
Contoh : a. Perb. Massa Fe : S = 7 : 4 , yang dapat membentuk FeS .
b. Perb. Massa H : O = 1 : 8 , yang dapat membentuk H 2 O .
Catatan : Hukum Lavoiser dan Hukum Proust Tidaka dapat saling dipisah-pisah.
Latihan :
1. jika 24 gram besi + 10 gram belerang dihasilkan ... gram besi belerang, zat apa yang
tersisa ?
2. jika 17,5 gram besi + 12 gram belerang dihasilkan ... gram besi belerang, zat apa yang
tersisa ?

3. Hukum Perbandingan Lipat (Ganda).


Dikemukakan oleh : John Dalton, sehingga dikenal sebagai Hukum Dalton.
Isi : Jika suatu Unsur A dapat bersenyawa dengan unsur lain membentuk lebih dari satu jenis
senyawa, maka jika massa unsur lain dalam senyawa ke 1 dan ke 2 sama, perbandingan massa unsur A
pada senyawa ke 1 dan ke 2 merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Contoh : 1. H dan O , dapat membentuk senyawa : 1 . H 2 O . 2. H 2 O2 .

Jika massa H dalam H 2 O dan H 2 O2 sama, maka perb. O I : O II , merupakan bilangan bulat dan mudah.
2. C dan O , dapat membentuk senyawa : 1. CO . 2. CO2.
Dalam CO, massa C = 30 g. dan massa O = 40 g. Dalam CO2, massa C = 15 g dan massa O = 40 g. (Massa O
dalam CO dan CO2 adalah sama), maka perb. CI : CII = 2 : 1.

4. Hukum Penyatuan Volume, Untuk Reaksi Gas.


Dikemukakan oleh Gay Lussac, sehingga dikenal sebagai Hukum Gay Lussac.
Isi : Volume gas gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan mudah dan bulat.
Dalam reaksi Gas berlaku : Perbandingan Koefisien reaksi = perbandingan Volume
Pengukuran Volume Gas sangat tergantung Kondisi Suhu (T) dan Tekanan (P).
Contoh : a. N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
4L 12 L 8L
…L 24 L …L
15 L …L …L
…L …L 100 L

1
b. Pada pembakaran sempurna gas Propana ( C3H8 ) dalam kondisi T,P menurut persamaan
reaksi : C3H8 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g) (reaksi belum setara), ternyata diperlukan 32,5 L gas
Oksigen. Hitung Volume gas Propana yang habis terbakar dan volume gas Karbon dioksida yang dihasilkan.

5. Hipotesis Avogadro.
Dikemukakan oleh Avogadro, selanjutnya dikenal sebagai hukum Avogadro.
Isi : Pada kondisi Suhu (T) dan Tekanan (P) sama, Gas gas yang Volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Contoh : a. Jika 40 mL gas Amoniak ( NH3 ) mengandung 400 butir molekul (T,P) maka pada kondisi
yang sama, gas lain yang volumenya 40 mL juga akan mengandung 400 butir molekul.
b. Pada (T,P) tertentu, 600 mL gas CO2 mengandung 3000 butir molekul, maka pada kondisi
(T,P) sama, untuk 150 mL gas CH4 akan mengandung … butir molekul.

Kesimpulan dari Hukum Avogadro :


1. Pada (T,P) sama, untuk Gas berlaku : n1 / V1 = n2 / V2
Dimana : n1 = jml. Molekul gas 1, V1 = volume gas 1, n2 = jml. Molekul gas 2, V2 = volume gas 2.

2. Dalam reaksi Gas berlaku :


Perb. Koefisien reaksi = Perb. Volume = Perb. Jumlah molekul.

3. Pada keadaan Suhu dan tekanan tertentu (T,P) Rumus Gas Ideal :
P.V = n. R. T
Keterangan : P = Tekanan Gas = 1 Atm = 76 CmHg = 760 mmHg
V = Volume Gas = Liter
n = mol Gas
R = Tetapan Gas = 0,08205 Liter.Atm.mol-1.K-1
T = Suhu Kelvin.

Ternyata pada keadaan standar suhu 0 oC dan tekanan 1 atm (STP), setiap 1 mol gas sembarang
akan mempunyai volume sebesar 22,4 L

Latihan : Hitunglah volume gas berikut jika diukur pada keadaan stsndar (STP) :
a. untuk 0,25 mol gas SO3 , volumenya = … L
b. Untuk 3 mol gas SO3, volumenya = … L
c. Untuk 4 gram gas SO3, volumenya = … L
d. Untuk 90 gram gas SO3, volumenya = … L
e. Untuk 6,02 x 10 23 butir molekul SO3, volumenya = … L
( diketahui Ar.S = 32; Ar.O = 16)

Oleh :
Drs.Djoko Sriyadi
SMA N 7 Surakarta
Jl.Mr.Muh.Yamin No.79 Surakarta
2007

You might also like