Professional Documents
Culture Documents
MUHAMMAD YUSUF (Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Email : yusuf3163sbc@yahoo.co.id
ABSTRACT A bond is a term used in the financial world that is a statement of the issuer's debt to the bondholders and promise to repay the capital with interest coupons will be in the current due date of payment. SBI interest rate hike is expected to provide alternative investment because people would rather buy SBI which provides interest high. In turn, increases in interest rates SBI definitely have an impact on increase in commercial rates. because bond prices are inversely related to market interest rates. so that increase in commercial rates would likely result in price reductions bonds. Then the investor can realize capital gains when the government a deduction on the interest rate of SBI. because of cuts SBI interest rate of appreciation of the impact on bond prices. Key word : interest rates SBI and value in the short term bond issuance I.PENDAHULUAN Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan. Untuk melanjutkan kebijakan perpanjangan profil
jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per1Juni2010 (http://makmunr.blogspot.com/2010/08/men ahan-arus-dana-asing.html), Bank Indonesia (BI) menerbitkan paket kebijakan pada pertengahanJuni2010. Ada dua kebijakan yang terkait dengan SBI, yakni penerapan minimum one month holding period SBI dan penerbitan SBI berjangka waktu sembilan dan 12 bulan. ampukah kebijakan ini membendung arus dana asing agar tak melampaui batas. Paket kebijakan yang terbit pada pertengahan pelebaran Juni koridor 2010 bunga itu meliputi uang
bunga SBI, yang secara umum berada di atas suku bunga deposito. Sementara pengganti SBI itu, adalah alternatif SBI lain
overnight.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga SBI yang merupakan realisasi dari BI Rate (suku bunga acuan BI), membuat beban bunga SBI yang ditanggung APBN sangat tinggi. Karena merupakan implementasi BI Rate, tingkat suku bunga SBI menjadi lebih tinggi dari suku bunga komersial. Ukuran bunga komersial mengacu pada tingkat suku bunga deposito. Oleh karena itulah, SBI menjadi lahan bisnis yang sangat menarik bagi bank, karena memberi keuntungan yang cukup memadai. Setelah anda mengenal apa itu obligasi dan bagaimana karakteristiknya, anda perlu mengetahui apa risiko ketika ingin berinvestasi pada obligasi sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi. Sebaiknya memerhatikan resiko dari tingkat suku bunga,karena tingkat suku bung sangat mempengaruhi obligasi,seseorang
pasar
antarbank (PUAB) over night Ada dua isu ekonomi yang paling hangat dalam.
Pertama, gagasan berbagai kalangan untuk mengamandemen UU No 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Kedua, gagasan penghapusan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Gagasan kedua dimaksudkan untuk menghilangkan fasilitas SBI sebagai tempat penyimpanan dana-dana perbankan. Sebab keberadaan SBI dinilai menjadi faktor yang mendorong melemahnya penyaluran kredit oleh perbankan. Di samping itu, keberadaan SBI juga menjadi beban bagi keuangan negara, karena APBN harus membayar
harus dapat memperkirakan jika pada saat telah memiliki obligasi berhati hati pada tingkat suku bunga, jika tingkat suku bunga
naik maka harga suatu obligasi itu akan turun. Jadi ketika ingin membeli obligasi itu perlu memperhatikan tingkat suku bunga, dan mengetahui prospek tingkat suku bunga untuk waktu kedepan apakah tingkat suku bunga naik atau turun,sehingga untuk dapat
uang
dan
obligasi.
Uang
merupakan
kekayaan yang paling likuid karena uang mempunyai kemampuan untuk membeli setiap saat. Sedangkan obligasi tidak dapat untuk membeli sesuatu kecuali kalau diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk uang tunai. Keyness mengatakan bahwa, permintaan terhadap uang merupakan tindakan rasional, meningkatnya permintaan uang akan
menentukan
pilihan
membeli
obligasi,tetap memegang obligasi ataupun menjualnya pada saat yang tepat. Pasar obligasi yang berfluktuasi
menaikkan tingkat suku bunga. (Menurut Keynes) Suku bunga adalah pembayaran
setiap hari merupakan penentu utama dalam pengaturan suku bunga. Padahal, yang benar-benar bisa menebak dengan gelar menakjubkan akurasi untuk setiap gerakan dalam satu hari pada bisnis jika akan ada penyesuaian level suku bunga. II. KERANGKA TEORITIS 2.1 Teori tentang Suku Bunga SBI Suku bunga adalah harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya langka (uang) mereka, akan tetapi, uang yang dikeluarkan debitur mempunyai
bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. . (Menurut Karl dan Fair) (2001:635) Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi.( Menurut Lipsey, Ragan, dan
kemungkinan adanya kerugian berupa risiko tidak diterimanya tingkat bunga tertentu. Di dalam teori ini terdapat dua macam investasi yang dikembangkan, yaitu
Faktor penentu suku bunga tcrbagi alas 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut
mengalami jatuh tempo. (Adler, Desmon, Wilson; 2007) Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang mengindikasikan
pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku
bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai
bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syaratsyarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga. (Gitman; 2003) Teori ini dari struktur tingkat bunga mengatakan bahwa tinkat bunga jangka panjang akan sama dengan rata-rata tingkat bunga jangka pendek. Asumsi dibalik teori ini adalah bahwa investor tidak suka memegang obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda, sehingga ia akan memegang obligasi dengan waktu jatuh tempo yang
permintaan dan penawaran uang. Bila mekanisme pasar dapat berjalan tanpa hambatan maka pada prinsipnya
keseimbangan di pasar uang dapat terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik
menarik antara permintaan dan penawaran uang. (Menurut Edward dan Khan) (1985) 2.2 Teori tentang Nilai Emisi
Obligasi Dalam Jangka Pendek Obligasi sumber merupakan salah satu bagi
sama tetapi tingkat pengembaliannya (imbal hasil) lebih rendah. Dua atau lebih obligasi dengan karakteristik waktu jatuh tempo berbeda tetapi tingkat pengembaliaannya sama dengan obligasi susbtitusi sempurna. (Menurut Kasmir dalam Teori ekspektasi murni) (pure exspectation theory). Teori ini dari struktur tingkat bunga obligasi jatuh berbeda dapat dipisahkan atau
pendanaan
(financing)
pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara
sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder),
dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang
2. 3 Kerangka Pemikiran
permintaan dan penawaran obligasi itu sendiri dan tidak dipengaruhi oleh spektasi imbal dari hasil dari obligasi lainnya serta tidak ada substitusi. Artinya investor X Suku Bunga SBI ( Teori Keynes) . Y Nilai Emisi Obligasi dalam jangka pendek (Teori segmentasi pasar dari Kasmir)
mempunyai refrensi atau pilihan tertentu terhadap suatu obligasi karena ekspektasi imbal hasil obligasi itu sendiri. Seorang investor akan lebih suka terhadap obligasi dengan waktu jatuh tempo yang lebih singkat karena resiko tingkat bunga akan lebih rendah.( Menurut Kasmir dalam Teori segmentasi pasar )(market segmentation theory). Teori ini merupakan kombinasi dari teori ekspektasi murni dan teori segmentasi pasar, tingkat bunga jangka panjang akan sama sengan tinkat bunga obligasi jangka pendek ditambah premi liquiditas yang peka terhadapt penawaran dan permintaan
2.4 Hipotesis 2.4 Hipotesis H0 : = 0 tidak terdapat hubungan antara Suku Bunga SBI dengan Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek. H1 : 0 terdapat hubungan antara Suku Bunga SBI dengan Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek.
obligasi. Asumsi pokok dari teori adalah bahwa obligasi dengan jatuh tempo berbeda dapat disubstitusikan secara sempurna. Sumber data dari penelitian ini ialah dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bank Indonesia, adapun objek penelitian yang diteliti adalah Suku Bunga SBI dan Nilai Emisi Obligasi Dalam Jangka Pendek periode 2010 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi sederhana.
Artinya, ekspektasi imbal hasil dari suatu obligasi dipengaruhi ekspektasi imbal hasil obligasi lainnya. (Menurut Kasmir dalam Teori premi likuiditas )(liquidity premium theory).
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabelvariabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal). . Model fungsi LnOBL = f (LnSB) Persamaan LnOBL = + LnSB + ; = 5% Tabel Operasional Variabel No Variabel Desk (konseptual) Rasio Pengu kuran 1. Suku Bunga SBI (X) Suku bunga adalah harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya Rasio 2. Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek (Y) (Teori segment asi pasar dari Kasmir)
langka (uang) mereka, Di dalam teori ini terdapat dua macam investasi yang dikembangkan, yaitu uang dan obligasi (Teori Keynes) Tingkat bunga setiap obligasi ditentukan oleh permintaan dan penawaran obligasi itu sendiri dan tidak dipengaruhi oleh spektasi imbal dari hasil dari obligasi lainnya serta tidak ada substitusi. Seorang investor akan lebih suka terhadap obligasi dengan waktu jatuh tempo yang lebih singkat karena resiko tingkat bunga akan lebih rendah. Rasio
Berikut adalah data suku bunga sbi dan nilai emisi obligasi dalam jangka pendek. Data-data berikut di peroleh dari bank indonesia, dengan sumber data adalah dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia,Bank Indonesia.
Suku Bunga SBI tahun 2010 - 2012 Januari 2010 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2011 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2012 febuari maret april mei juni juli 6.7 6.69 6.68 6.67 6.68 6.72 6.83 6.84 6.84 6.84 6.7 6.6 6.5 6.71 6.72 7.18 7.36 7.36 7.28 6.78 6.28 5.77 5.22 5.04 4.88 3.82 3.83 3.93 4.24 4.32 4.46
Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek tahun 2010 - 2012 Januari 2010 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2011 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2012 febuari maret april mei juni juli agustus 179 179 181 183 186 187 187 187 187 201 208 215 216 221 222 226 228 242 242 243 245 246 248 261 262 269 269 273 287 302 303 305
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
2010 - 2012 Januari 2010 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2011 febuari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Januari 2012 febuari maret april mei juni juli agustus 5.19 5.19 5.20 5.21 5.23 5.23 5.23 5.23 5.23 5.30 5.34 5.37 5.38 5.40 5.40 5.42 5.43 5.49 5.49 5.49 5.50 5.51 5.51 5.56 5.57 5.59 5.59 5.61 5.66 5.71 5.71 5.72
Variables Entered/Removed
Removed
Method
LnsukubungaSBI
. Enter
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data yang diambil dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2010-2012
Dari tabel Variables Entered / Removedb, menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan adalah Suku Bunga SBI,sedangkan yang dikeluarkan tidak ada.
mengenai Suku Bunga SBI dan Nilai Emisi Obligasi Dalam Jangka Pendek, yang terjadi adalah sebagai berikut :
Model Summary
Descriptive Statistics Model Std. Mean Deviation N 1 36 .77 9 Lnnilaiemisiobligasi LnsukubungaSBI 5.4645 1.7519 .19173 .21366
a
R R Square
Adjusted R Square
.608
.596
.12186
Dari tabel Model Summary angka Berdasarkan tabel descriptive statistics diatas,maka dapat diketahui bahwa rata-rata Nilai Emisi Obligasi sebesar 5,4645 dengan standar deviasi sebesar 0,19173. Sedangkan rata-rata Nilai Suku Bunga SBI sebesar 1.7519 dengan standar deviasi sebesar 0,21366. R square adalah 0.608 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi (0.779x0.779=0.606). Nilai tersebut menunjukkan 60% dari Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek Dipengaruhi oleh Suku Bunga SBI. Dan 40% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Nilai standar error of Estimate adalah 0.12186. Pada standar deviasi tingkat Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek sebesar 0.19173 , jauh lebih besar dari standar error. Maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai predictor Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek .
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model ANOVA
b
Std. Error
Beta
Sig.
(Const ant)
6.690
.170
39.328 .000
Mean Square F Sig. Lnsuku bunga -.699 .096 -.779 -7.256 .000
1 Regre ssion
.782
.782
52.646
.000
Resid ual
.505
34
.015
Lnnilaiemisiobligasi
diketahui bahwa besarnya nilai t test = 7.256 sedangkan besarnya signifikansi = 0.000 lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian ditolak dan diterima yang berarti
ada pengaruh variabelSuku Bunga SBI Berdasarkan tabel ANOVAb, dapat terhadap Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek . Dan dari tabel Coefficient di atas, kolom B pada Constant (a) adalah 6.690 sedangkan Suku Bunga SBI (b) adalah -0,699. Sehingga persamaan Regresinya adalah: Y = a+bX dan menjadi Y = 6.690 0,699X.
diketahui bahwa besar signifikan regresi sebesar 0.000. nilai F hitung sebesar 52.646 maka berdasarkan nilai signifikan 0.000 berarti probabilitas 52.646 lebih besar dari
0.05 maka diterima. Karena 0.000 < 0.005 maka berarti H1 diterima. Dan dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara suku
V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dan menurut teori yang telah dikemukakan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa perubahan laju Suku Bunga SBI diimbangi dengan perubahan tingkat Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek . Hal ini diketahui dari hasil persamaan regresi yaitu: Y = 6.690 0,699X Dari data diatas juga dapat dilihat bahwa pengaruh Suku Bunga SBI terhadap perubahan tingkat Nilai Emisi Obligasi dalam Jangka Pendek di Indonesia sebesar 60%. sisanya 40% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Mungkin saja dipengaruhi oleh Inflasi. Masyarakat seharusnya harus lebih selektif dan lebih hati-hati dalam membeli obligasi,baik yang jangka panjang dan pendek dan juga harus memerhatikan keuntungan dan resiko sebelum membeli obligasi. Pemerintah juga harus dapat mengawasi penjualan dan kepemilikan obligasi untuk menghindari adanya kerugian yang akan terjadi nantinya.
VI. REFERENSI 1. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,(Jakarta :Rajawali Press), Hlm 123-124.
2. http://makmunr.blogspot.com/2010/0 8/menahan-arus-dana-asing.html
3. http://thoifursholahudin.blogspot.co m/2013/03/teori-tingkat-sukubunga.html