Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(Darmojo;2004).
fisik dan psikososial. Perubahan fisik dapat dilihat antara lain dari perubahan
penampilan pada bagian wajah, tangan dan kulit. Perubahan lainnya yaitu pada
bagian dalam tubuh seperti pada sistem saraf otak, limpa, hati. Perubahan pada
psikososial lanjut usia antara lain keadaan pensiun dari pekerjaan, kehilangan
kematian, perubahan cara hidup. Disamping itu lanjut usia juga mengalami
1
2
Dampak dari perubahan pada lanjut usia cenderung pada bentuk perubahan
antara lain stroke yang merupakan penyakit karena organ tubuh termasuk
setelah jantung dan kanker. Menurut survei tahun 2004, stroke merupakan
mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari
populasi 55-64 tahun. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali,
penderita terus menerus di kasur. Menurut Ketua Tim Stroke RSSA Malang, Eko
tercatat sebanyak 56 orang pada Januari dan 63 orang pada Februari 2007.
Jumlah ini naik lagi pada Mei hingga mencapai 76 orang, sehingga stroke
usia makin meningkat. Perubahan yang sering terjadi pada penderita stroke
kesulitan berjalan, berpakaian, mengendalikan buang air besar dan kecil, mandi,
halusinasi dan depresi, khususnya bila hanya berbaring di tempat tidur sehingga
kebutuhan ADL (Activity Daily Living) tidak terpenuhi, keadaan seperti ini secara
3
bertambah.
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lanjut usia
lanjut usia. Keterbatasannya lanjut usia karena stroke juga dapat menyebabkan
stroke.
stroke.
dengan stroke.
dengan stroke.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy,2000). Hal ini
dalam keluarga. Keluarga juga dipandang sebagai instansi (lembaga) yang dapat
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
komuniti dalam adat istiadat yang sangat kuat. Bentuk keluarga ini
dalam satu rumah, tipe keluarga luas seperti ini saling memberikan
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
d. Keluarga duda atau janda (single family), adalah keluarga yang terjadi
keluarga yang berusia dewasa dan berada dirumah, baik full time atau part time,
anggota keluarga akan mempunyai tanggung jawab pada anggota keluarga yang
tahun sampai 43 tahun. Hal ini akan berbeda jika yang dirawat berusia 50 tahun
keatas, usia rata-rata pemberi perawatan adalah 47 tahun, dan jika yang dirawat
50%-75%, wanita lebih kepada mengerjakan perawatan yang sulit seperti buang
air, mandi dan berpakaian, sedangkan laki-laki lebih kepada kebutuhan finansial,
2.3.1 Peran
perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
saling memelihara. Freeman membagi lima tugas keluarga yang harus dilakukan
keluarga yaitu:
anggotanya
8
keluarga.
salah satu anggota keluarga, hal yang perlu dikenal keluarga tentang
(Friedman,1998).
stroke (Effendi,1998).
keluarga lain yang sakit sebagai fungsi pokok keluarga secara asuh
(Effendi,1998).
terpenuhi (Friedman,1998)).
di tata dengan bahan yang tidak licin, serta kebersihan rumah yang
(Friedman,1998).
a. Faktor Internal
1). Umur
2). Pendidikan
(Kuncoroningrat, 2000).
3). Pekerjaan
4). Informasi
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
(Nursalam,2001).
2) Kebudayaan
13
3) Kepercayaan
pengetahuan.
4) Ras
5) Sosial ekonomi
keadaan sosial ekonomi yang tinggi akan efektif dan mudah untuk
Aging proses disebut sebagai siniscere yang artiya adalah menjadi tua,
usia. Banyak cara yang ditempuh lanjut usia untuk mengurangi penuaan
(Nugroho,1995).
Pembagian usia lanjut terdiri dari kelompok aktif yaitu kelompok usia lanjut
yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain dan
pasif, yaitu kelompok usia lanjut yang keadaan fisiknya membutuhkan bantuan
orang lain karena bisa disebabkan penyakit atau kelumpuhan atau karena
kondisi fisik yang merupakan akibat proses penuaan sehingga ketahanan tubuh
2.5 Stroke
Stroke dalam istilah awam adalah merupakan serangan otak yang terjadi
secara tiba-tiba dengan akibat kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh.
Secara sederhana, stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Berat dan
lokasi dan luas daerah otak yang rusak. Stroke ringan sesungguhnya merupakan
peringatan yang sangat umum terjadi pada mereka yang berusia diatas 60 tahun,
waktu satu tahun, dan sepertiganya akan terkena serangan susulan yang lebih
berat. Serangan stroke sebetulnya dapat dicegah bila isyarat-isyarat awal dapat
di perhatikan.
1) Usia
Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang
berusia diatas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke dapat
umur.
2) Jenis kelamin
Pria lebih beresiko terkena stroke dari pada wanita, tetapi penelitian
karena stroke. Serangan stroke pada pria terjadi pada usia yang lebih
3) Keturunan
16
darah. Gaya hidup dan pola suatu keluarga juga dapat mendukung
resiko stroke.
b. Faktor terkendali
1) Hipertensi
umur, pada orang lanjut usia faktor-faktor lain diluar hipertensi lebih
beresiko.
2) Penyakit jantung
diduga plak terlepas dari dinding aorta dan hanyut ikut aliran darah ke
3) Diabetes
mengidap hipertensi.
17
5) Merokok
pada usia dewasa muda daripada usia tengah baya atau lebih tua.
menjadi lemah.
6) Alkohol berlebihan
darah.
berbahaya.
a. Sistem Kardiovasculer
kaku dan kurang lentur. Hal ini terjadi karena zat- zat lemak oleh
menempel pada pembuluh darah dan timbul plak. Begitu plak terbentuk
pembuluh darah menyempit dan aliran terhambat. Selain itu plak bisa
pecah bisa ikut dalam aliran darah dan bisa sampai ke otak, menyumbat
b. Sistem Persyarafan
19
c. Sistem Musculoskeletal
mendukung dalam latihan gerak pasca stroke, bila dalam jangka waktu
yang lama pasien stroke tidak segera melakukan latihan gerak pada
yang akan memperparah dari penyakit stroke ini adalah terjadinya kaku
sendi dan otot mengkerut, misalkan bila otot-otot kaki mengerut, kaki
d. Sistem Endokrin
20
(Tim vitahealth,2004).
Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa yang dapat dimulai
di usia pertengahan (Middle Age) yaitu kelompok usia 45 tahun keatas sampai
usia lanjut sangat tua (Very Old Age) diatas 90 tahun sedangkan menua (menjadi
menurun sekitar 50% pada usia 90 tahun, curah jantung ternyata menurun dan
menimbulkan efek pada otot, paru, ginjal karena aliran darah ke organ
berkurang. Adanya aktivitas fisik pada lanjut usia menyebabkan tekanan darah
meningkat lebih cepat daripada orang muda, selain itu perubahan yang lebih
bermakna pada orang lanjut usia adalah perubahan pada pembuluh darah.
proses yang menghambat aliran darah yang suatu saat dapat menutup
pembuluh darah tadi. Pada tahap awal, gangguan dari pembuluh darah yang
jaringan yang dialiri zat asam oleh pembuluh darah ini akan rusak atau mati hal
ini disebut infark. Bila kejadian ini terjadi pada pembuluh darah otak akan terjadi
gejalanya sudah muncul jauh sebelum serangan itu terjadi, karena mirip dengan
tidak serius. Sebagian besar penyakit stroke mengalami serentetan gejala dari
sampai akhirnya timbul gejala mati rasa mendadak pada wajah lengan atau kaki
di satu bagian saja kiri atau kanan, mendadak bingung, sulit bicara dan sulit
yang biasanya dibarengi rasa pusing serta sakit kepala mendadak tanpa
yang tidak di inginkan. Akibat atau dampak dari penyakit stroke di tentukan oleh
bagian otak mana yang cidera, tetapi perubahan–perubahan yang terjadi setelah
stroke, baik yang mempengaruhi bagian kanan atau kiri otak pada umumnya
adalah kelumpuhan sebelah bagian tubuh adalah cacat yang paling umum akibat
22
stroke. Bila menyerang bagian kiri otak terjadi hemiplegia kanan dan sebaliknya.
Kelumpuhan terjadi dari wajah bagian kanan hingga kaki sebelah kanan
hemiparesis kanan. Bila yang terserang adalah bagian kanan otak, yang terjadi
adalah hemiplegia kiri dan yang lebih ringan adalah hemiparesis kiri.
makan, atau mengendalikan buang air besar atau kecil, terlebih bila kerusakan
pada cerebellum maka koordinasi gerak akan berkurang sehingga pasien sulit
jalan, duduk, tidur meraih barang dan ada juga yang mengalami disfagia
berbahaya. Dampak dari pasien stroke yang lain adalah mengalami gangguan
emosi. Penderita mudah merasa takut, gelisah, marah, dan sedih atas
kekurangan fisik dan mental mereka. Perasaan seperti ini tentunya merupakan
23
pengaruh kerusakan otak secara fisik. Penderitaan yang umum adalah depresi
dengan tanda – tanda antara lain sulit tidur, kehilangan nafsu makan atau ingin
makan terus, lesu, menarik diri dari pergaulan, mudah tersinggung cepat letih,
membenci diri sendiri, dan berfikir untuk bunuh diri. Depresi dapat menghalangi
tidak mampu mengenali anggota tubuhnya sendiri. Ada pasien stroke yang
merasa nyeri, mati rasa, seperti ditusuk- tusuk pada anggota tubuh yang lemah.
Pada pasien yang menderita kelumpuhan merasakan bahu ke arah luar, ini
disebabkan sendi yang tidak dapat bergerak lagi karena kurang di gerakkan,
pembekuan juga agar kekuatan motorik pulih kembali sehingga gerakan tersebut
buang air besar atau buang air kecil kehilangan kendali kandung kemih secara
BAB 3
Gangguan 3. Memberikan
komunikasi perawatan
Gangguan 4. Modifikasi
emosional. lingkungan
Gangguan 5. Memanfaatka
indera rasa n fasilitas
kesehatan
Faktor intern:
Keterangan: Umur, pendidikan, pekerjaan,
informasi
Diteliti
Faktor ekstern:
-------------- Tidak diteliti Lingkungan, kebudayaan,
kepercayaan, ras
BAB 4
METODE PENELITIAN
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari satu tahap keputusan yang
dengan pendekatan cross sectional dengan dimana dua variable diukur pada
satu waktu.
Populasi pada penelitian ini adalah lanjut usia dengan penyakit stroke dan
penelitian dilakukan dalam waktu 3 minggu dan didapatkan jumlah pasien yang
27
subyek penelitian.
Keluarga yang tinggal satu rumah dan merawat lanjut usia dengan stroke.
a. Lanjut usia stroke yang dalam keadaan parsial care dimana pasien
hari.
subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.
dalam membaca.
lingkungan untuk
lanjut usia
mengenai
lingkungan fisik
untuk
menghindari
cidera,
lingkungan
sosial yang
memberikan
dukungan agar
tidak menarik
diri, modifikasi
lingkungan agar
pasien tenang
dalam masa
sakitnya..
5). Keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
lanjut usia
mengenai
fasilitas
kesehatan apa
yang digunakan,
pemeriksaan
yang berulang
untuk cek status
kesehatan.
2 Variabel Tingkat pemenuhan kebutuhan Kuesioner Ordinal Skor:
dependen kebutuhan perawatan perawatan skala likert
46-60= Baik
pemenuhan pada lanjut usia dengan sehari-hari,
kebutuhan stroke sesuai gangguan kebutuhan 31-45=Cukup
perawatan yang dialami penderita motivasi,
15-30 = Kurang
lanjut usia meliputi ADL, psikologi. kebutuhan
dengan motivasi dan finansial. psikologis,kebut
stroke. uhan finansial
responden dan diisi oleh responden pada saat dilakukan penelitian. Instrumen
penelitian telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini terdiri
30
dari dua kuesioner 20 soal dengan pilihan jawaban dan penilaian skor adalah
sangat setuju=4, setuju=3, tidak setuju=2 sangat tidak setuju=1 dan telah
dilakukan iju validitas dengan korelasi (r) 1,000 > r tabel dan hasil reliabilitas
mempunyai alpha 0,9661> tabel sedangkan kuesioner kedua (15 soal) dengan
Instrument ini mempunyai korelasi (r) 1,000 > r tabel dan hasil uji reliabilitas
mempunyai nilai alpha 0,9047 > r tabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas
pada kebutuhan lanjut usia dengan stroke dan pemenuhan kebutuhan perawatan
pada lanjut usia dengan stroke. Adapun tahap pengumpulan data sebagai
berikut:
telah diisi oleh responden dan mengucapkan terima kasih pada pihak-
1. Editing untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah terisi lengkap,
tulisan sudah lengkap, dan sudah dipahami. Dalam penelitian ini semua
data yang ada pada 16 responden sudah terisi lengkap, tertulis jelas
berikut:
menghitungnya.
a. Karakteristik responden
perawatan lanjut usia dengan stroke. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
kesimpulan ujinya yaitu H0 ditolak bila ρ < nilai α, dan H0 di terima bila > nilai α.
dan ditindak lanjuti oleh pihak pendidikan kepada pihak RS.Dr.Saiful Anwar
lahan penelitian.
sebagai berikut:
yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden bersedia menjadi subyek
penggunaan kode.
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Anwar Malang. Penelitian ini dilakukan pada 16 pasang responden terdiri dari
pasien dan keluarga pasien. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi meliputi karakteristik responden yaitu pasien dan keluarga, distribusi pena
laki sebesar 56,25%, berusia 56-70 tahun sebanyak 75%, pendidikan terbanyak
SMP (43,37%), apabila dilihat dari serangan stroke yang paling besar adalah
perawatan terbanyak wanita (75%), dengan usia terbanyak adalah berusia 31-45
tahun, berpendidikan SMU (56,25%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
(62,5%).
Dari tabel diatas menunjukkan hasil bahwa peran keluarga yan terbesar
adalah baik yaitu 56,25% dan tak ada satu pun yang kurang
Stroke
1. Baik
9 56,25
2. Cukup
4 25
3. Kurang
3 18,75
Jumlah 16 100
perawatan lanjut usia diperoleh hasil 56,75% dapat dipenuhi dengan baik,
0,593 dan nilai p=0,16. Kesimpulan dari hasil tersebut yaitu terdapat hubungan
perawatan lanjut usia dan berpola positif artinya semakin baik peran keluarga
BAB 6
PEMBAHASAN
37
Peran keluarga terhadap lanjut usia yang sakit stroke adalah cukup.
tugas keluarga. Friedman membagi tugas keluarga dalam lima hal yaitu (1)
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat apabila ada anggota
keluarga, (3) memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
Dari lima tugas keluarga, terdapat tiga tugas yaitu tugas pemanfaatan
keluarga pada fasilitas kesehatan (62,5 %), tugas merawat anggota keluarga
yang sakit (37,5%) dan tugas memodifikasi lingkungan (43,75%) yang cukup
besar adalah ibu rumah tangga, hal menggambarkan seberapa besar peran yang
dalam Friedman para ibu yang menjalankan parenting dan jadwal pekerjaan
dirumah menyisakan sedikit waktu bagi mereka untuk melaksanakan peran yang
lain.
rumah tangga, sehingga intensitas tinggal dirumah lebih besar. Pekerjaan rumah
terdapat banyak pekerjaan yang harus dipenuhi ibu rumah tangga, mengingat
bentuk keluarganya adalah keluarga besar. Keluarga besar yang terdiri dari
keluarga inti (Nuclear family) di tambah anggota keluarga yang lain, sehingga
Medik RS.Dr.Saiful Anwar Malang adalah baik. Keadaan tersebut dapat didukung
perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
besar maka kebutuhan perawatan lanjut usia akan lebih terpenuhi karena
sebagian besar adalah seorang wanita dan bekerja sebagai rumah tangga.
Menurut Finley peran pemberi perawatan dalam keluarga adalah ibu rumah
tangga, peran ini telah dilembagakan dalam masyarakat sebagai pekerjaan para
lebih berat seperti memandikan, berpakaian dan kebutuhan buang air sedangkan
dikarenakan pekerjaan dari pemberi perawatan yang sebagian besar adalah ibu
rumah tangga, meskipun ada juga yang bekerja sebagai wiraswasta. Pekerjaan
sedangkan tuntutan yang berlebihan dari pasien agar ditemani merupakan beban
kedua yang paling berat. Perlu diketahui wanita lebih banyak menerima beban
pemberian perawatan yang kepada orang sakit daripada pria. Dengan keadaan
tersebut hal yang bisa diupayakan oleh keluarga adalah dengan memberikan
pemenuhan kebutuhan perawatan lanjut usia stroke dengan pola positif dapat
lanjut usia.
perawatan lanjut usia dengan stroke bisa disebabkan karena lanjut usia tinggal
keterdekatan jarak antara lanjut usia dan keluarga yang memberinya perawatan.
untuk anggota keluarga. Peran penting itu terutama diberikan untuk anggota
keluarga yang berusia tua. Keluarga besar membuat lanjut usia akan
pemberi peran berada pada kondisi stress dan menurunnya kesehatan (Piquart
konkrit untuk membantu keluarga agar tidak jatuh dalam kondisi yang buruk.
kesehatan keluarga sehingga tidak terjadi kondisi dimana lansia dan keluarga
yang dirawat jatuh pada keadaan yang sama- sama membutuhkan perawatan.
penelitian. Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi peneliti antara lain
variabel diambil dalam satu waktu penelitian, sehingga tidak bisa membuktikan
akan berubah sejalan waktu, sehingga pengukuran secara cross sectional pada
sesuai harapan, maka hasil penelitian jauh dari kesempurnaan dan kurang
maksimal.
43
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
yang berarti semakin baik peran keluarga terhadap lansia maka semakin
stroke.
7.2 Saran
1. Insitusi penelitian
melakukan perawatan.
44
2. Responden penelitian
3. Peneliti selanjutnya