Professional Documents
Culture Documents
tumbuhan dimanfaatkan untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah banyak dan cepat.sel-sel tumbuhan dapat bersifat
totipotensi (berpotensi penuh), yaitu sel-sel tersebut dapat mempertahankan membentuk semua
Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1950, F.C. Steward dan mahasiswanya
memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar wortel.
Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru adalah sebagai berikut: 1. Floem akar tanaman wortel 2. Dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mg 3. Ditumbuhkan pada media bernutrien 4. Sel-sel membelah, terbentuk kalus ( jaringan yang belum terdiferensiasi ) 5. Kalus dipisahkan dalam media nutrisi 6. Kalus membelah diri membentuk embrio 7. Terbentuk tanaman baru
Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identik secara genetik. Usahan memperoleh individu baru dari suatu sel atau jaringan dikenal sengan kultur sel atau kultur jaringan. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembanga secara
tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan
Pada kultur jaringan, sel atau jaringan ditumbuhkan untuk membentuk organisme yang memiliki bagian yang lengkap. Pemberian nutrisi dan hormon auksin dan sitokinin pada media pertumbuhannya, akan memacu pebelahan sel-sel sehingga terjadi pertumbuhan. Jika tanaman dilukai, asam traumalin akan menyembuhkan luka. Pemberian hormon auksin pada luka tersebut menyebabkan pembelahan sel berlangsung cepat dan terbentuk gumpalan halus yang disebut kalus yang belum terdiferensiasi. Sel-sel kalus tersebut dapat dikembangkan menjadi individu baru. Dengan kultur jaringan, seluruh bagian tumbuhan dapat dikembangkn menjadi individu baru (solomon et al.2005).
Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur Waktu yang dibutuhkan relatif singkat Tidak membutuhkan ruangan yang luas Cepat menghasilkan sejumlah tanaman baru dari satu jenis tanaman
o Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciriciri : tidak memiliki dinding sel tidak berklorofil mampu bergerak bebas.
o Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciriciri : memiliki dinding sel berklorofil mampu berfotosintesis
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu Carolus Linnaeus tahun 1735.
Sistem 3 Kingdom
o Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri : o Autotrof Eukariot Multiseluler Kingdom Protista (Organisme bersel satu atau uniseluler dan organisme multiseluler
sederhana). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst Haeckel) tahun 1866. Sistem 4 Kingdom
o Kingdom Animalia (Dunia Hewan) o Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) o Kingdom Protista o Kingdom Monera ciri-ciri: memiliki inti tanpa membran inti (prokariotik) Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Herbert Copeland) tahun 1956. Sistem 5 Kingdom
o Kingdom Monera o Kingdom Protista o Kingdom Fungi (Dunia Jamur) Ciri : Eukariotik Heterotrof tidak berklorofil dinding sel dari zat kitin.
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Robert H. Whittaker) tahun 1969. Sistem 6 Kingdom
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologi bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudian disebut Eubacteria.