You are on page 1of 8

Gaya Desain Rangkaian Bunga

Prinsip Dasar Merangkai Bunga bagian 5

7/05/1998
DPD IPBI Jawa Timur
Hastuti Budianto
GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

A. Gaya Desain Tradisional


BIEDERMEIER
Desain-desain tradisional tidak mengenal jaman / masa. Desain-desain itu menyerupai gaya
atau sikap dan menimbulkan perasaan nostalgia. Gaya desain Biedermeier ini diambil dari suatu
periode antara 1815-1848 di Jerman & Austria. Periode ini digambarkan sebagai masa
konvesionalisme & suburnya romantisme. Gaya Biedermeier adalah suatu adaptasi jaman
kekaisaran Perancis & punya karakteristik yang sama. Bentuk desain oval & lingkaran yang
kompak & penempatan bahan secara melingkar yang terpusat/konsentrik adalah bagian dari wajah
desain ini.
Lingkaran yang konsentrik & tepat dikenal dari periode Biedermeier. Bahan-bahan dibatasi
pada baris-baris tertentu. Setiap baris tersusun dari unsur-unsur yang berukuran sama agar tetap
konsisten pada bentuk lingkaran. Pembeda-bedaan tekstur bahan menciptakan daya tarik visual.
Penafsiran lain dari gaya Biedermeier dikatakan terjadi, jika penempatan dari lingkaran
konsentrik diperlonggar, seperti dalam contoh kecil ini. Bahan-bahan tampak dicampur diseluruh
komposisi itu, tetapi bahan-bahan itu mengikuti pola yang direncanakan. Baris-baris bahan itu
saling bercampur didalamnya, untuk melembutkan segenap penampilan desain itu.

MILLE DE FLEUR
Gaya desain Mille De Fleur muncul dari periode sejarah yang sama dengan Biedermeier.
Arti gaya Mille de Fleur adalah ribuan bunga/kumpulan bunga diperoleh dari romantisme masa itu.
Desain ini punya banyak rasa & menggabungkan banyak warna/jenis bunga. Desain bentuk klasik
ini menyerupai bentuk kipas untuk menampung banyak jumlah bunga yang dipakai.
Bahan-bahan bunga yang indah ini adalah gaya Miele de Fleur klasik. Penempatan bahan &
warna secara simetris & terpola ini menangkap esensi/intisari gaya itu. Perasaan mewah & meluap-
luap diciptakan oleh sejumlah besar bahan yang dipakai dalam desain itu.

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 2


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

WATER FALL / AIR TERJUN


Banyak orang yakin bahwa water fall adalah gaya desain baru, tetapi pengaruh desain ini
bisa dilacak kembali dari awal tahun 1900-an. Wajah / penampilan water fall pertama kali
diciptakan untuk karangan bunga upacara perkawinan di Eropa pada awal abad itu dan sekarang
menikmati kebangkitan daya tariknya lagi sebagai suatu penyusunan kontainer. Gaya itu ditandai
oleh suatu aliran bahan yang curam dalam suatu air terjun kecil yang diperpanjang. Bahan-bahan
yang mengalir, seperti bear grass (rumput beruang, asparagus sprengeri dan plumose digunakan
untuk menciptakan efek menetes/mengucur dari atas. Bahan-bahan reflektif (memantulkan cahaya)
seperti Bouillon, shard (bejana kaca) nilon kecil, benang metalik sering digunakan untuk
menangkap cahaya yang mendebur (seperti pukulan ombak) dari suatu air terjun. Penunjuk dari
gaya ini adalah pelapis-lapisan bahan-bahan untuk menciptakan kedalaman. Benang woll/yarn,
bulu-bulu dan bahan-bahan yang mengalir denganlembut dapat pula dipakai dalam desain ini.
Desain air terjun ini ditekankan dengan mawar stardard putih. Komposisi air terjun
digambarkan secara demikian rumit dengan bahan-bahan kecil yang beberapa aksen/tekanannya
diperlukan untuk membuat desain itu menyenangkan dari segi keindahan.a-busa bunga ditambah
lebih dari normalnya untuk menampung jumlah penempatan dan sudut batang-batang. Penempatan
mawar putih adalah santai dan tanpa pola, seolah-olah penempatan itu telah terjadi secara alami.
Semua bahan mengalir dengan arah yang sama dari kumpulan bunga-bunga pada bagian belakang
kontainer.

INTERPRETIVE WATER FALL (AIR TERJUN PENAFSIRAN)


Penafsiran gaya air terjun yang mengalir ke bawah adalah cerah dan merupakan desain
klasik yang bersemangat. Bahan-bahan segar mengalir dalam satu arah dari suatu kumpulan buah &
dedaunan. Garis lengkung yang dramatis dari bear grass memberi penempatan bunga-bunga seolah-
olah ini adalah semburan air yang berdebur dari batu dibawahnya. Warna-warna bunga & buah
dipilih untuk meramu dan menyatukan hisasan di tengah meja itu.

PHOENIX
Gaya ini mengambil namanya dari burung dalam cerita fable yang hidup selama 500 tahun,
kemudian menghancurkan dirinya sendiri dengan membakar dirinya sendiri & bangkit dari abunya
untuk menjadi hidup lagi. Desain Phoenix adalah regenerasi dari bentuk bundar dengan
ledakan/semburan bahan-bahan dari pusatnya. Penyusunan dasarnya adalah suatu desain tradisional
jari-jari roda/radial yang kompak, dengan sangat sedikit jarak antar bunga-bunga. Gayanya segar
dan menarik perhatian : kelahiran kembali bentuk tradisional.

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 3


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

B. Gaya Desain Alami


BOTANICAL
Suatu desain gaya botanical mewakili suatu study dalam struktur, property dan proses
kehidupan tanaman. Desain itu menangkap interaksi tanaman dengan lingkunga fisiknya. Setiap
bagian dari putaran/daur kehidupannya digambarkan dari akar sampai daun, kuncup, bunga-bunga
dan akhir hidupnya.
Desain gaya botanical ini memotret intisari kehidupan tanaman bunga tulip. Akar & balon-
balon bunga telah dipaparkan untuk menceritakan awal ceritanya. Sebuah bunga tulip tampak
dihancurkan oleh angin sepoi-sepoi & daun bunganya melayang dengan lemah gemulai ke tanah.
Dasar desain ini diliputi oleh tanaman alami yang menggambarkan lingkungan asli tempat tulip
tumbuh subur.

RADIAL VEGETATIVE
Ada dua tipe desain gaya vegetative. Satu, adalah radial (jari-jari roda) yang lain adalah
paralel (sejajar). Gaya vegetative berarti menyajikan bahan-bahan seperti bahan-bahan itu tumbuh
di alam. Desain begetative itu popular karena merupakan bidang alami dan menimbulkan perasaan
tenang & kehidupan yang sederhana. Dalam bentuk aslinya, desain vegetatif mengikuti suatu
musim tertentu : semi, panas, dingin atau musim gugur. Musim-musim tak dicampur. Garis bumi
atau tanah juga digambarkan dengan lumut, batu atau tanaman rendah. Biasanya focal areanya lebih
dari satu. Dan mata diberi keberanian untuk menemukan setiap permukaan/segi dari desain itu.
Desain radial vegetative muncul dari suatu titik tertentu. Ranunculus putih didesain untuk
tampak seolah-olah tanaman itu tumbuh. Semua bahan-bahan menyebar dari titik bayangan tertentu
di dalam wadah.

PARAREL VEGETATIVE
Desain pararel vegetatif ini menafsirkan alam di musim semi. Bahan-bahannya ditempatkan
pada pengelompokan-pengelompokan tegak/vertikal yang sama jaraknya pada semua titik. Bahan-
bahannya muncul dari lebih dari satu titik di dalam wadah dan ditempatkan pada ketinggian yang
berbeda-beda. Lumut dan buah polong menggambarkan bumi & garis tanah dan pantai pohon-
pohonan yang menjalar (ivy) yang memperlembut batas wadah keranjang.

LANDSCAPE / PEMANDANGAN
Desain gaya landscape menggambarkan panorama pemandangan area kebun. Desain ini
punya dimensi yang lebih luas daripada desain vegetative, dan meliputi pohon-pohon, semak
belukar, bunga-bunga & dataran tanah. Area-area dalam desain ini adalah formal, direorganisir dan

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 4


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

disajikan dalam pengelompokan warna. Bahan-bahan tumbuhan atau bidang tanah yang hijau
digunakan sebagai relief dari semburan warna yang brilian. Batu-batu, kulit batang pohon, dan
bahan alami lainnya ditempatkan seperti tempatnya di alam.
Contoh desain gaya landscape ini menggunakan cabang-cabang azalea (tanaman berbunga
indah) untuk menunjukkan tingkatan pohon kebun. Tiga bell dari batang-batang Ireland menyerupai
pohon cemara yang menjulang ke langit. Bunga lilin dan heather berfungsi sebagai semak belukar
dan bunga-bunga yang mengembang yang muncul dalam pengelompokkan terencana tertentu. Batas
tanah dipolakan dengan lumut mood, pods/kulit kayu, dan lichen (sebangsa lumut) yang mengalir
ke bawah di atas batas keranjang.
Bahan-bahan yang lebih sedikit digunakan dalam gaya landscape interpretive/penafsiran ini.
Batang-batang bergaris-garis dari dedaunan jambu Kluthuk menggambarkan tiga garis, ketika
desain itu berganti secara cepat ke level kebun bunga. Tuber roses dikelompokkan pada batas wasah
& sebuah batang tersendiri naik dari dasar. Dua bunga chrysan mengambil jalannya sendiri ke
matahari & ditopang oleh semburan eucalyptus kecil.
Suatu buah apokat dibaringkan di dasar seolah-olah telah mendarat disana. Semua
penempatan ini memberi kesan pada orang yang melihat, seolah melihat kebun & pemandangan
yang tidak terawat. Contoh ini adalah suatu desain gaya landscape interpretative (penafsiran).

C. Gaya Desain Linear / Lurus


GARIS BARAT /WESTERN LINE
Garis barat dikenal karena bentuk L-nya yang enak dan malas. Dalam bentuk aslinya, tinggi
desain itu adalah 1,5 sampai 2 kali lebarnya. Gaya ini mudah dirancukan/dibingungkan dengan gaya
segitiga asimetris. Namun garis barat punya suatu bentuk L yang lebih enak & lebih mengalir.
Beberapa penafsiran menggunakan bentuk L ini dalam suatu garis yang melengkung &
meluas/menjalar, di tempat persimpangan/perpotongan garis geometris yang dibentuk.
Gladioli kuning, iris dan anyelir memperkuat bentuk L yang menyenangkan itu dengan
batang lenan/flax dalam komposisi gaya garis barat. Bahan-bahannya dikelompokkan dalam
pasangan-pasangan untuk menambah kekhususan desain. Dua daun croton membedakan aliran
bahan, dan menambah daya tarik visual pada gaya itu.

SISTEM-SISTEM PARAREL
Gaya system paralel (sejajar) tersusun dari dua atau lebih mengelompkan tegak dengan spasi
negative/kosong diantara pengelompokan itu. Gaya ini menggunakan teknik paralelisme untuk
mencapai efeknya. Dalam system paralel bentuk aslinya, tiap pengelompokan vertical/tegak harus
bersih dan tak mengganggu garis-garis tegak parelel bahan-bahan. Contoh system parelel dari

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 5


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

liatris, celosa & snapdragon ini menggambarkan prinsip-prinsip gaya itu. Gerakan garis yang kering
itu tak dicairkan oleh bahan-bahan lain maupun. Busa memantulkan garis-garis tegak dari gladioli
dan tuberoses. Dasar desain itu dikerjakan dengan lumut dan buah polong teratai yang diawetkan
(pickled lotus pod). Spasi negative antara 2 pengelompokan tegak memberi tekanan tambahan.

distinct right angle : sudut yang tepat & jelas


negative space between strong berticcal groups : spasi negative anter kelompok tegak yang kuat.
forward positioning to reflect vertical line : penempatan di depan untuk pemantulan garis vertical
form & texture at base : bentuk & tekstur pada dasar strong horizontal line : garis mendatar yang
kuat

LINEAR FORMAL
Komposisi linear/lurus formal punya garis-garis dan sudut-sudut yang ditentukan dengan
jelas. Keseimbangan/balance-nya selalu asimetris. Tekanan dalam desain linear formal adalah pada
potongan & bentuk bahan yang digunakan & kecocokan bentuk/potongan itu bagi komposisi. Garis-
garisnya bisa tegak, mendatar atau melengkung. Proporsi (hubungan antara ukuran suatu bagian
dengan ukuran bagian yang lain) adalah kunci bagi pelaksanaan gaya ini secara berhasil.
Sebaliknya, garis-garis lengkung dari equisentrum dan bear grass dalam contoh ini
membentuk sifat linear formal desain itu. Bunga itu disembunyikan dengan bunga-bunga dalam
pengelompokan tegak. Dalam penerapan praktis, dasar setiap pengelompokan mungkin bisa
dikerjakan dengan daun-daunan atau lumut. Garis sejajar bahan itu bisa diulang beberapa kali jika
perlu untuk meningkatkan ukuran desain.

NEW CONVENTION/KONVERSI BARU


Konvensi baru adalah desain gaya linear/lurus dan tersusun. Garis-garis tegak dipantulkan
pada sudut-sudut yang tepat dan tajam, ke belakang, ke depan, dan ke samping. Bahan-bahan yang
dipantulkan adalah sama dasar desain dimana semua garis bertemu. Desain konvensi baru bisa
memiliki satu atau lebih pengelompokan vertical/tegak. Setiap garis tegak bisa dipantulkan. Spasi
negatif digunakan antara pengelompokan-pengelompokan tegak untuk batasan garis.
Desain rangkaian bunga gaya konvensi baru saat ini menunjukkan bahwa garis-garis yang
terefleksikan/terpantulkan ke depan, ke belakang dan ke samping dari penempatan tegak. Garis-
garis yang terpantulkan biasanya kurang dominan/lebih pendek jika dibanding dengan garis-garis
tegak. Desainer mengkombinasikan liatris dan miniatur anyelir pada setiap garis tegak & secara
jelas memisahkan bahan-bahan pada garis-garis yang dipantulkan dengan mengelompokkannya.

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 6


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

Beberapa bahan pada garis-garis yang dipantulkan dari desain konvensi baru ini adalah
berbeda dari bahan-bahan pada pengelompokan vertical. Daun-daun strelitzia dan equisetum
banyak bentuk dan garis bertemu pada pusat desain itu : bentuk dari sepasang daun aspidistra,
bentuk bulan sabit dari daun melengkung tertentu, dua garis melengkung dari liatris (nama
tanaman), garis yang ramping/tipis dari willow yang berombak, dan rincian rumit bahan-bahan
yang disajikan dalam cluster. Penampilan desain itu adalah linear formal karena tekanannya pada
garis, potongan dan bentuk yang bersih.
Garis-garis lurus diciptakan dengan strelitzia, bell irlandia dan bentuk bundar dari willow
yang bergelombang menandakan batas-batas dari desain gaya linear forma ini. Semua bahan-bahan
dalam komposisi ini ditempatkan dalam kelompok-kelompok yang menambah kejelasan desain ini.

D. GAYA DESAIN EKSPERIMENTAL


PAVE/RATA
Pave adalah metode untuk mengorganisir bahan-bahan sedekat dan sebersama mungkin
dengan efek cobble stone (batu bulat untuk pembuatan jalan). Istilah ini berasal dari desain batu
permata dimana batu-batu yang ukurannya sama diatur sedekat dan sebersama mungkin untuk
menutup dasar. Batu-batuan yang diratakan secara total antara batu-batu itu dan tiada yang muncul
dari permukaanya. Contoh ini memperlihatkan pave sebagai gaya desain, tetapi ini bisa juga
digunakan sebagai teknik dalam satu bagian suatu komposisi.
Desain yang digambarkan menunjukkan pave sebagai gaya desain. Bahan-bahan diatur
dekat bersama, dan tak ada yang muncul/menonjol dari permukaan. Masing-masing area dalam
batas wadah (setting) diliputi oleh bahan-bahan yang berukuran sama. Tiap bagian punya tekstur
dan warna tersendiri untuk menambah kejelasan komposisi menyeluruh.

PILLOWING/MENGALASI
Pillowing adalah suatu gaya yang dicapai dengan menempatkan bahan-bahan dalam
cluster/pengelompokan kecil dan bagian-bagian yang fleksibel supaya dekat bersama. Kelompok-
kelompok yang berumbai mengalir seperti lembah dan bukit pada suatu panorama. Setiap kelompok
kecil berkembang dari titik yang terpisah. Bisa ada banyak titik dalam suatu wadah dimana
kelompok-kelompok berumbai ini muncul.
Bunga-bunga merah mudah dan ungu yang kaya membentuk desain gaya pillowing ini.
Beberapa kelompok lebih besar atau lebih tinggi dari yang lain, untuk menciptakan bukit dan
lembah dari gaya itu. Untuk memberikan daya tarik, desainer menempatkan pengembangan heather,
pakis dan willow bergelombang yang memperluas ruang visual yang ditempati desain itu.

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 7


GAYA DESAIN RANGKAIAN BUNGA

E. Gelombang Baru/New Wave


New Wave adalah suatu gaya yang memungkinkan imajinasi desainer menjadi liar/bebas.
Gaya ini popular pada tahun akhir 1970 atau awal 1980-an ketika orang-orang muda mulai
mengalihkan penampilan mereka ke warna-warna, gaya dan bahan gila-gilaan. Dalam desain bunga,
gaya new wave diciptakan dengan jalan mengubah bahan-bahan dengan car, lem atau zat-zat lain
dan menempatkan semua itu dalam konfigurasi/peragaan yang aneh dan garis-garis yang
bertentangan. Asesori dan wadah kadang-kadang di luar ukuran / proporsi dengan sisa komposisi.
Keseimbangan desain ini dianggap terbuka karena garis pedoman keseimbangan simetris/asimetris
tak dapat dipakai.

Ikatan Perangkai Bunga Indonesia provinsi Jawa Timur Page 8

You might also like