You are on page 1of 4

Pengetahuan Dasar Pelajaran Nahwu Untuk Pemula

FEB 19 Posted by sunnah lover

BAGIAN 1. PENDAHULUAN Tahap Pertama Mengenali istilah-istilah dasar dalam bahasa arab Dalam bahasa arab kata disebut dengan al-Kalimah. al-Kalimah dibagi menjadi 3; isim(kata benda), fiil (kata kerja) dan harf (kata depan). Suatu susunan kalimat sempurna dalam bahasa arab disebut dengan al-Jumlah al-Mufidah/al-Kalam. Ada 4 syarat jumlah mufidah, yaitu: [1] Berupa lafazh, yaitu suara yang terdiri dari huruf-huruf hijaiyah, [2] Tersusun (murokkab) lebih dari satu kata, baik tampak maupun tidak tampak/ada yang disembunyikan, [3] Berfaedah sempurna (mufid), artinya pendengar tidak menyimpan tanda tanya lagi setelah kalimat itu diucapkan karena ada sesuatu yang kurang lengkap dalam kalimat tersebut, [4] Mengikuti kaidah penyusunan kalimat dalam bahasa arab dan menggunakan bahasa arab, bukan bahasa selain arab (bil wadhi). Tahap Kedua Mengenali Isim, Fiil dan Harf al-Kalimah atau kata sebagaimana sudah diterangkan di atas terdiri dari isim, fiil danharf. Berikut ini akan dijelaskan lebih detil mengenai ketiga macam kata tersebut, mulai dari pengertian, ciri-ciri, serta pembagiannya. Pengertian Isim: Isim adalah suatu kata yang menunjukkan suatu makna sempurna dengan sendirinya dan tidak menggambarkan latar belakang waktu kejadian, dalam bahasa Indonesia isim dikenal dengan istilah kata benda. Kata benda ini bisa mencakup manusia, hewan, benda mati, tumbuhan, dan lain sebagainya. Ciri-ciri Isim: Isim bisa dikenali dengan melihat ciri yang ada padanya, di antara ciri tersebut adalah: [1] Bisa dikasrah akhir katanya, [2] Bisa ditanwin akhirannya, [3] Bisa diberi alif-lam (al) di awalnya, [4] Didahului oleh harf jer (akan diterangkan nanti di bagian harf) Pembagian Isim: Isim dapat dibagi berdasarkan bilangannya menjadi 3 jenis: [1] Isim mufrad; yaitu yang menunjukkan tunggal. [2] Isim mutsanna; yaitu yang menunjukkan ganda/dua. [3] Isim

Jamak; yaitu yang menunjukkan banyak/lebih dari dua. Selain pembagian ini masih ada pembagian lain yang akan diterangkan di belakang, insya Allah. Pengertian Fiil: Fiil adalah suatu kata yang menunjukkan suatu makna sempurna dengan sendirinya dan menggambarkan latar belakang waktu kejadian, dalam bahasa Indonesia fiildikenal dengan istilah kata kerja. Namun, terdapat sedikit perbedaan yaitu dalam bahasa arab bentuk kata kerja itu berubah sesuai dengan latar belakang waktu kejadiannya, tidak sebagaimana pada bahasa Indonesia. Kata kerja ini mencakup kata kerja lampau ( fiil madhi), kata kerja sekarang/akan datang (fiil mudhari), dan kata kerja perintah (fiil amr). Ciri-ciri Fiil: Fiil bisa dikenali dengan melihat ciri yang ada padanya, di antara ciri tersebut adalah: [1] Didahului dengan kata qad (sesungguhnya), [2] Didahului dengan katasaufa (kelak), [3] Didahului dengan kata sa (akan), [4] Diakhiri dengan ta tanits sakinah(huruf ta sukun yang menunjukkan pelakunya adalah perempuan), [5] Bisa bersambung dengan ta fail (huruf ta yang menunjukkan pelaku), [6] Bisa bersambung dengan nun taukid (huruf nun tasydid yang menunjukkan penegasan) Pembagian Fiil: Fiil dapat dibagi berdasarkan bentuk penunjukan waktunya menjadi 3: [1] Fiil madhi; menunjukkan suatu kejadian/perbuatan di waktu yang telah berlalu. [2] Fiil mudhari; menunjukkan suatu kejadian/perbuatan di waktu yang sedang berjalan atau akan datang. [3] Fiil amr; menunjukkan tuntutan akan terjadinyaa suatu perbuatan di masa depan/sesudah waktu pembicaraan. Pengertian Harf: Harf adalah suatu kata yang menunjukkan suatu makna sempurna tidak pada dirinya sendirinya, artinya dia memerlukan kata yang lain (isim atau fiil) untuk menyempurnakan maksudnya. Harf semacam ini disebut juga dengan harf maani; huruf yang bermakna. Karena di sana terdapat juga jenis harf lain yang tidak bermakna dan disebut dengan harf mabani yaitu huruf-huruf hijaiyah (alif sampai ya). Di antara contoh harf maani adalah harf jer, yaitu harf yang menyebabkan isim sesudahnya menjadi kasrah. Ciri-Ciri Harf: Harf tidak memiliki ciri khusus sebagaimana halnya isim atau fiil. Pembagian Harf: Harf dapat dibagi menjadi 3: [1] Harf yang bisa masuk kepada isim saja, contohnya adalah harf jer [2] Harf yang bisa masuk pada fiil saja, contohnya harf lamdan lan[3] Harf yang bisa masuk kepada isim maupun fiil, contohnya wa (yang artinya; dan). Tahap Ketiga Mengenal keadaan akhir kata Dalam bahasa arab, akhir kata itu bisa berubah, dan ada juga yang tetap. Peristiwa perubahan akhir kata ini disebut irab. Kata yang bisa berubah akhirannya disebut dengan kata yang murab. Adapun peristiwa tetapnya akhir kata disebut dengan istilah bina. Kata yang senantiasa tetap keadaan akhirnya disebut dengan kata yang mabni. Tahap Pertama: Mengenal Macam-Macam Irab Sebagaimana sudah diterangkan di depan, bahwa dalam bahasa arab kata itu terbagi menjadi isim, fiil dan harf. Apabila ditinjau dari keadaan akhir katanya masing-masing kata tersebut dapat dirinci sebagai berikut: [1] Isim, ada yang murab akhirannya bisa berubah- dan

ada yang mabni -akhirannya selalu tetap-, [2] Fiil, ada yang murab dan ada yang mabni, [3] Harf, semuanya mabni. Macam Irab: Irab ada 4 macam: rofa, nashab, jer/khafdh, dan jazm. Irab yang ada pada isim adalah rofa, nashab, dan jer. Adapun irab yang ada pada fiil adalah rofa, nashab dan jazm. Kata yang irabnya rofa disebut marfu. Kata yang irabnya nashab disebut manshub. Kata yang irabnya jer disebut majrur. Dan kata yang irabnya jazm disebut majzum. Maka isim itu ada yang marfu, ada yang manshub, dan ada yang majrur(tidak ada isim majzum). Sedangkan fiil, ada yang marfu, ada yang manshub, dan ada yang majzum (tidak ada fiil majrur). Tahap Kedua: Pengenalan Isim Murab dan Isim Mabni Isim Murab: adalah isim yang akhir katanya bisa berubah karena perubahan kedudukan/jabatan kata (misal sebagai pelaku) atau karena adanya kata lain yang mendahuluinya (misal harf jer). Isim murab ada 9, yaitu: isim mufrad, mutsanna, jamak mudzakar salim, jamak muannats salim, jamak taksir, maqshur, manqush, asmaul khamsah, dan isim laa yansharif . Isim Mabni: adalah isim yang akhir katanya senantiasa tetap meskipun kedudukan/jabatan katanya berubah atau didahului oleh kata-kata yang menyebabkan perubahan pada isim murab. Isim mabni ada 5, yaitu: isim dhamir (kata ganti), isim maushul (kata sambung), isim isyarah(kata penunjuk), isim istifham (kata tanya), danisim syarat (jika atau barangsiapa). Tahap Ketiga: Penjelasan Tanda-Tanda Irab Pada Isim Tanda irab pada isim terdiri dari tanda asal/pokok dan tanda cabang. Tanda pokok irab pada isim adalah: 1. Marfu dengan tanda dhommah; pada isim mufrad, jamak taksir, jamak muannats salim, dan isim laa yansharif 2. Manshub dengan tanda fathah; pada isim mufrad, jamak taksir, dan isim laa yansharif 3. Majrur dengan tanda kasrah; pada isim mufrad, jamak taksir, dan jamak muannats salim Tanda cabang irab pada isim adalah sbb: Tanda 1. 2. 3. rofa Marfu dengan tanda Alif; pada isim mutsanna Marfu dengan tanda Wawu; pada isim asmaul khomsah dan jamak mudzakar salim Marfu dengan tanda Dhommah muqaddarah/dhommah yang tidak ditulis; pada isim maqshur dan manqush Tanda nashab 1. Manshub dengan tanda Ya; pada isim mutsanna dan jamak mudzakar salim 2. Manshub dengan tanda Alif; pada isim asmaul khomsah 3. Manshub dengan tanda Kasrah; pada isim jamak muannats salim 4. Manshub dengan tanda Fathah muqaddarah; pada isim maqshur Tanda jer 1. Majrur dengan tanda Ya; pada isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim 2. Majrur dengan tanda Fathah; pada isim laa yansharif 3. Majrur dengan tanda Kasrah muqaddarah; pada isim maqshur dan manqush Tahap Keempat:

Pengenalan Fiil Murab dan Fiil Mabni Fiil Murab: adalah fiil yang akhir katanya bisa berubah karena disebabkan masuknya alat-alat penashob atau penjazem. Fiil yang murab mencakup; semua fiil mudhari yang tidak bersambung dengan nun inats atau nun taukid. Fiil mudhari yang murab ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok: 1. Fiil shohih akhir; yaitu yang akhirannya adalah huruf shohih (selain alif, wawu dan ta) 2. Fiil mutal akhir; yaitu yang akhirannya adalah huruf illat (alif, wawu atau ta) 3. Fiil afalul khomsah; yaitu yang akhirannya adalah huruf illat dan nun Fiil Mabni: adalah fiil yang akhir katanya senantiasa tetap meskipun dimasuki oleh alat penashob atau penjazem. Fiil yang mabni mencakup; semua fiil madhi, semua fiil amr, dan fiil mudhari yang bersambung dengan nun inats atau nun taukid. Tahap Kelima: Penjelasan Tanda-Tanda Irab Pada Fiil Tanda irab pada fiil adalah sebagai berikut: Mudhari Shohih Akhir 1. Marfu dengan tanda dhommah 2. Manshub dengan tanda fathah 3. Majzum dengan tanda sukun Mudhari Mutal Akhir 1. Marfu dengan tanda dhommah muqoddarah 2. Manshub dengan tanda fathah pada mutal ya dan wawu sedangkan untuk mutal alif manshub dengan tanda fathah muqoddarah 3. Majzum dengan tanda dihapus huruf terakhirnya/ hadzful akhir Mudhari Afalul Khomsah 1. Marfu dengan tetapnya huruf nun di akhir/tsubutun nun 2. Manshub dengan dihapusnya huruf nun di akhir/ hadzfun nun 3. Majzum dengan dihapusnya huruf nun di akhir/hadzfun nun Semoga bermanfaat

You might also like