You are on page 1of 10

KONSEP KALOR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika Dosen Pengampu : Bp. Nathan Hindarto

Oleh : Eko Nur Pujiyanto Hery Siswanto Sri Utami Eris Mulyaningsih 42114090 4211410002 4211410007 4211410015

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Fisika (Bahasa Yunani: (physikos), "alamiah", dan (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang lingkup dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Salah satu sifat fisika adalah panas, besaran dalam pokok bahasan ini yakni kalor. Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi yang kita butuhkan tidak hanya berasal dari tubuh kita tetapi juga berasal dari alam, misalnya energi panas, energi gerak/kinetic dan energi bunyi. Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah karena adnya perbedaan suhu. Satuan panas dalam SI adalah Joule. Panas bergerak dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah. Jumlah energi yang disalurkan adalh energi yang tertukar. Jika kalor diberikan pada suatu zat, maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat mengalami perubahan suhu, zat mengalami perubahan wujud, dan zat mengalami pemuaian. Prinsip kerja alat rumah tangga dan industry juga banyak menggunakan manfaat dari kalor. Kalor dapat mengalami perubahan bentuk dan memberikan pengaruh terhadap benda disekitarnya. Benda-benda disekitar kita juga tidak hanya menerima kalor namun juga dapat melepaskan kalor. Hal inilah yang banyak dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah yang kami susun adalah : 1. Bagaimana sejarah perkembangan kalor ? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya kalor ? 3. Apa perbedaan antara suhu dan kalor ? C. TUJUAN 1. Mengetahui sejarah perkembangan kalor 2. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi besarnya kalor 3. Mengetahui perbedaan antara suhu dan kalor

BAB II PEMBAHASAN
A. TEORI DASAR KALOR Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie Energy Lavoiser (1743 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius. Teori Kalor Dasar dapat dituliskan sebagai berikut : 1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas Ini merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black adalah Joseph Black (1720 1799) dari Inggris. Joseph Black adalah seorang ilmuwan dari Skotlandia. Dia menyatakan bahwa es dapat mencair tanpa berubah suhunya. Hal ini berarti bahwa es dapat menyerap panas dan menggunakan energi panas tersebut untuk mengubah bentuknya menjadi cair. Ia juga menemukan bahwa kejadian yang sama akan terjadi saat air berubah menjadi uap air. Energi yang diserap oleh suatu bahan untuk berubah dari padat menjadi cair disebut kalor laten peleburan, sedangkan saat benda cair berubah menjadi gas disebut kalor laten penguapan. Black juga menyatakan bahwa sejumlah substansi yang berbeda akan membutuhkan sejumlah energi panas yang berbeda pula untuk menentukan suhunya dengan kenaikan yang sama. Berikut adalah teori yang dikemukakan oleh Joseph Black atau lebih dikenal azas Black. a. Apabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicampur, maka benda yang lebih panas melepas kalor kepada benda yang lebih dingin sampai suhu keduannya sama. b. Banyaknya kalor yang dilepas benda yang lebih panas = banyaknya kalor yang diterima benda yang lebih dingin. c. Sebuah benda untuk menurunkan T akan melepaskan kalor yang sama besarnya dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan benda itu untuk menaikkan suhunya sebesar T juga.

2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 1814) dari Amerika Serikat.

3. Kalor adalah salah satu bentuk energy Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 1878) Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energy disebut kalor mekanik. Digagas oleh James Prescott (1818 1889). Julius Robert Mayer adalah seorang ilmuwan yang pertama kali mengajukan bahwa kalor atau sering kita ucapkan sebagai panas merupakan salah satu bentuk energi. Sekitar tahun 1840,Mayer bekerja sebagai dokter kapal pada Angkatan Laut Hindia Belanda di Surabaya.Mayer mengamati bahwa darah pasien orangorang di jawa berwarna lebih merah terang dibandingkan dengan pasiennya di eropa.Ini berarti darah penduduk daerah tropis mengandung lebih banyak oksigen. Mayer menyimpulkan bahwa di daerah tropis diperlikan lebih sedikit pembakaran makanan untuk menjaga agar tubuh konstan,dan panas dari pembakaran makanan itu lebih banyak dipakai untuk melaksanakan kerja dari individu.Jika ternyata kalor dapat diubah menjadi usaha,hal ini berarti bahwa keduanya merupakan bentuk energi.Mayer mempublikasika pemikirannya itu tatkala ia kembali ke Eropa tahun 1842.

4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energy disebut kalor mekanik. Digagas oleh James Prescott (1818 1889). James Prescott Joule, seorang ilmuwan Inggris yang namanya diabadikan menjadi satuan energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24 Desember 1818. Joule (simbol J) adalah satuan SI untuk energi dengan basis unit kg.m2/s2. Nama joule diambil dari penemunya James Prescott Joule. Joule disimbolkan dengan huruf J. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Mayer of Heilbronn.Joule diambil dari satuan unit yang didefinisikan sebagai besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 joule sama dengan 1 newton meter (simbol: N.m). Selain itu, satu joule juga adalah energi absolut terkecil yang dibutuhkan (pada permukaan bumi) untuk mengangkat suatu benda seberat satu kilogram setinggi sepuluh sentimeter.

Dari pengertian energy dan kalor di atas, maka energy kalor dapat didefinisikan sebagai energy yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat. contoh : apabila kedua tanganmu digosok-gosokkan selama beberapa detik maka tanganmu akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa pada telapak tanganmu telah terjadi perubahan energi dari energi gerak menjadi energi panas. Umumnya energy kalor dihasilkan dari gesekan. Energi kalor menyebabkan perubahan suhu dan perubahan wujud. Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari matahari.

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

B. KONSEP KALOR Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air. Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk

energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda bergantung pada beberapa factor. Antara lain massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu pada benda tersebut. Hubungan kalor dengan ketiga factor tersebut adalah : 1. Kalor yang diperlukan sebanding dengan massa benda. Semakin besar massa benda semakin besar kalor yang diperlukan. 2. Kalor yang diperlukan sebanding dengan kalor jenis benda. Untuk jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda bergantung pada jenis bendanya. 3. Kalor yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu benda. Untuk jenis dan massa benda yang sama, jumlah kalor yang diberikan besarnya mempengaruhi kenaikan suhu benda. Makin banyak kalor yang diberikan kepada benda, semakin besar kenaikan suhu benda. Jadi, banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bergantung pada massa benda(m), kalor jenis benda ( c ), dan perubahan suhu ( T). dapat dirumuskan : Q = m c T Keterangan Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule) m = Massa zat (kg) c = Kalor jenis zat (joule/kg K) t = Perubahan suhu (K)

C. SUHU DAN KALOR Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda. Dengan demikian suhu contoh

menggambarkan

bagaimana gerakan molekul-molekul benda. Sebagai

ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan beberapa sifat

fisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik Kalor adalah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur. Kalor merupakan suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.

D. PERPINDAHAN KALOR 1. Konduksi Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-pertikel zat tersebut dinamakan konduksi. Molekul-molekul dipindahkan melalui

tumbukan kepada atom-atom pada ujung batang logam yang bersinggungan. Kemudian energi kalor berpindah ke reservoir dingin, dan berhenti sampai mencapai kesetimbangan termal. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor. Sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator. Pada umumnya, benda logam kuningan seperti besi, alujmunium, tembaga dan

merupakan konduktor. Sedangkan benda selain logam seperti kaca,

kayu, plastic, udara dan air merupakan isolator.

Koefisien konduksi dapat dihitung dengan persamaan :

2. Konveksi Pada proses konveksi, molekul-molekul benda yang dipanaskan berpindah dari bagian fluida yang panas ke bagian yang dingin dan molekul-molekulnya tidak berpindah.

Di mana h disebut koefisien konveksi. Contoh konveksi lain seperti terjadinya angin darat dan angin laut dan ruangan dengan sebuah kipas angin. Pada angin laut terjadi karena udara panas di atas daratan naik karena massa jenisnya berkurang, dan udara dingin dari laut bertiup ke daratan. Demikian sebaliknya.

3. Radiasi Radiasi merupakan suatu peristiwa di mana benda memancarkan panas dalam bentuk gelombang elekromagnetik. Benda yang secara sempurna mampu menyerap dan memancarkan semua radiasi gelombang elektromagnetik disebut benda hitam. Rumusan matematis kelajuan kalor yang diradiasikan dituliskan :

E. KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR Kalor jenis suatu zat adalah adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepas tiap satu kilogram massa, untuk menurunkan atau menaikkan suhunya sebesar satu Kelvin atau satu derajad Celsius.

Banyaknya kalor yang diperlkan untuk menghasilkan perubahan suhu T ternyata sebanding dengan massa benda m dan perubahan suhunya. Disamping itu, banyaknya kalor juga tergantung pada jenis benda yang dipanaskan atau

didinginkan. Dimana besaran c disebut kalor jenis benda. Kalor jenis benda merupakan karakteristik termal suatu benda

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Kalor pertama kali ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie Energy Lavoiser (1743 1794). 2. Besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sebuah benda bergantung massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu pada benda. 3. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda sedangkan kalor adalah sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkandari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur

You might also like