You are on page 1of 5

Universitas Sanata Dharma

@sylvanrea

SILA KEDUA PANCASILA : MEMANUSIAKAN MANUSIA


Oleh Stefanus Sylvan

Kemanusiaan yang adil dan beradab. Demikianlah bunyi sila kedua, sila yang telah begitu akrab di telinga warga Indonesia pada umumnya. Pada sila kedua ini, terkandung nilai yang amat mendalam mengenai harkat dan martabat manusia sendiri. Mungkin kebanyakan orang di Indonesia akan mampu menyebutkan bunyi dari sila kedua dari Pancasila ini, karena memang kata-katanya pendek dan mudah diingat. Meskipun demikian, tak semua orang mengetahui sepenuhnya makna yang terkandung di dalam sila kedua ini. Pertanyaan yang mendasar dalam pembahasan mengenai sila kedua ini selanjutnya adalah Apakah makna kemanusiaan yang adil dan beradab ini sendiri? Setelah pertanyaan ini terjawab, maka hal yang menjadi pertanyaan lain adalah mengenai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam kegiatan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Makna Sila Kedua Pembahasan ini akan dimulai dengan sedikit member penjelasan mengenai pengertian atau pun makna yang terkandung di dalam sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab ini. Sila kedua ini merupakan prinsip atau pedoman untuk menghormati manusia secara utuh, artinya manusia yang lengkap dengan segala macam hak-hak asasi yang menyertainya. Meski manusia itu masing-masing memiliki hak-hak asasi yang kurang lebih sama, namun masing-masing manusia memiliki sebuah privasi, baik dalam perwujudan hak-hak asasinya, maupun dalam hal-hal yang lain. Dengan demikian, pola pikir pertama yang harus dipegang adalah bahwa manusia itu harus dihormati, dihargai. Atau dengan kata lain, manusia harus diperlakukan sebagai manusia; dan bukan sebagai benda. Manusia sendiri harus diperlakukan secara manusiawi, artinya manusia diperlakukan sebagai subjek, dan bukan sebagai objek. Dengan memperlakukan manusia sebagai subjek, maka sebenarnya kita telah menghargai manusia sebagaimana keberadaannya sebagai manusia. Penjabaran mengenai hak-hak asasi manusia pada intinya mengajak kita untuk mampu menghargai dan memperlakukan manusia sebagai subjek, dan tidak memperalatnya sebagai objek belaka. Dan Pancasila, secara

Universitas Sanata Dharma

@sylvanrea

keseluruhan, terutama sila kedua ini, memiliki keterbukaan untuk mengembangkan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia itu sendiri. Sejarah perumusan adanya berbagai hak asasi manusia ini sendiri tidak lepas dari adanya kesadaran manusia akan martabatnya sebagai manusia, sekaligus adanya kesadaran akan hal-hal paling esensial yang harus dipenuhi dalam kehidupan manusia. Untuk itulah, sebenarnya rumusan dari Pancasila ini dapat disebut sebagai rumusan dan penjabaran hak-hak asasi manusia, mengingat sejarah perumusannya sendiri di jaman perjuangan pada waktu itu. Perumusan ini juga berkaitan dengan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan pemerintah yang cenderung otoriter dan mengabaikan segi-segi kemanusiaan warganya. Dengan demikian, perkembangan perumusan hak-hak asasi manusia ini juga berkaitan dengan wujud perjuangan masyarakat berlawanan dengan kekuasaan mutlak. Hak-hak asasi manusia itu sendiri bersifat universal, artinya bahwa hak-hak manusia itu tidak hanya mencakup satu atau dua segi kehidupan saja, melainkan melingkupi seluruh segi kehidupan manusia sebagai manusia yang utuh dan hal ini bersifat esensial. Universalitas hakhak asasi manusia ini mengacu pada dua makna, yaitu: Pertama, hak-hak asasi manusia dipahami sebagai hak-hak paling mendasar dan esensial yang diperlukan manusia untuk dapat menjalani kehidupannya sebagai manusia. Hal ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan asasi manusia untuk dapat hidup layak sebagai manusia, di mana pun dan pada jaman apa pun manusia itu hidup. Kedua, universalitas itu jika dipahami dalam lingkup yang lebih sempit, dalam kehidupan bersama sebagai manusia, misalnya, maka hal ini dapat pula menunjukkan bahwa kesadaran manusia untuk semakin mampu merasakan dan menentukan standard kesetaraan kemanusiaan yang sama itu semakin meningkat. Dengan demikian, jika standard kemanusiaan itu kurang lebih sama, maka akan mudah menentukan halhal mana yang tidak sesuai dengan hak-hak asasi manusia, dan hal-hal mana yang memang pas dan cocok dalam penerapan dan penegakan hak-hak asasi manusia itu sendiri. Penerapan di Indonesia Setelah mengetahui beberapa makna yang terkandung dalam sila kedua ini, kemudian kita akan sedikit menilik aplikasi atau penerapan sila kedua ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia kita ini.
2

Universitas Sanata Dharma

@sylvanrea

Sebenarnya ada begitu banyak segi kehidupan yang akan dibahas, jika kita ingin menilik penerapan Pancasila, termasuk sila kedua ini, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Meskipun demikian, kita akan mencoba untuk menilik beberapa hal yang berkaitan langsung dengan kehidupan bersama, sebagai sebuah bangsa, karena membahas sila kedua ini berarti juga bahwa kita sedang membahas kehidupan bersama seluruh bangsa Indonesia. Dengan demikian, membahas tentang kemanusiaan yang adil dan beradab adalah pembahasan tentang suatu pola hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan bukan pembahasan mengenai kehidupan orang perseorangan; meskipun sebetulnya hal ini juga tak kalah penting. Dalam kehidupan politik, sila kedua ini dituangkan dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat (1), yang memiliki norma hukum yang mengatur kehidupan bersama dalam bidang hukum dan pemerintahan. Dalam hal ini dikatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dan dalam pasal 28 ditegaskan setiap warga negara memiliiki kebebasan untuk berserikat, berkumpul, dan juga mengemukakan pendapat. Hal ini jelas memberi kebebasan kepada setiap warga negara untuk berkembang dalam kemanusiaan di bidang hukum dan pemerintahan. Hanya saja, memang kadang terjadi penyelewengan yang menodai nila-nilai mulia yang terkandung di dalam sila kedua yang dituangkan dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 UUD 1945 ini sendiri. Dalam bidang social-ekonomi, pasal 27 ayat (2), pasal 33, dan pasal 34 telah mengatur kesehjahteraan setiap warga negara. Setiap warga negara berhak untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Selain itu, setiap warga negara juga berhak untuk mendapatkan pemeliharaan dari negara, terutama bagi kaum miskin dan tersingkir, serta anak-anak terlantar. Penetapan hak setiap warga negara dalam bidang social-ekonomi ini sendiri merupakan wujud nyata pemerintah dalam mengupayakan usaha memanusiakan manusia. Kehidupan bersama diatur sedemikian rupa untuk menciptakan suasana kondusif untuk menumbuhkan penghargaan satu sama lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Upaya ini sendiri tidak hanya dijalankan di daerah-daerah tertentu,melainkan diupayakan untuk mengembangkan semangat ini ke semua penjuru daerah di Indonesia, dari Sabang sampai ke Merauke.

Universitas Sanata Dharma

@sylvanrea

Contoh kasus yang sedang menjadi topik pembicaraan hangat di media pada saat ini adalah bencana kemanusiaan yang terjadi di daerah Warior, Papua. Beberapa waktu lalu, telah terjadi bencana alam berupa banjir bandang yang menewaskan kurang lebih 144 orang dan 123 lainnya hilang dan belum diketemukan. Bencana ini, menurut laporan beberapa pihak, diakibatkan oleh aksi penebangan dan pembalakan hutan secara liar dan tak terkendali. Hal ini mengakibatkan tanah menjadi labil dan tidak ada akar tumbuhan yang mampu menahan dan menyerap air hujan yang telah mengguyur daerah tersebut selama beberapa hari. Karena tak ada yang menyerap dan menahan luapan air hujan dalam jumlah yang tidak sedikit itu, maka tanah di sekitar pegunungan di daerah itu menjadi mudah sekali longsor. Akibatnya, seluruh warga yang bertempat tinggal di daerah lereng pegunungan itu, mau tidak mau, harus menerima dampak fatal dari hal tersebut. Banjir bandang yang membawa puluhan batang pohon yang masih tersisa di lereng tersebut beserta batu-batuan telah terjadi dan mengakibatkan kerusakan yang tak ternilai harganya. Ratusan nyawa manusia melayang dan ratusan lainnya hilang tertimbun longsoran tanah yang disertai dengan batang-batang pohon serta bebatuan itu. Sebagai sebuah komunitas bangsa yang ingin menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang tercantum pada sila kedua Pancasila, maka berbondong-bondong masyarakat Indonesia dari berbagai penjuru negeri datang dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada para korban dalam bencana tersebut. Hal ini menunjukkan adanya penerapan dari nilai-nilai kemanusiaan yang tertera pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini. Inilah salah wujud nyata sikap menghargai dan memperlakukan manusia sebagai manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wujud kepedulian akan penderitaan yang sedang dihadapi oleh saudara-saudara kita yang berada di Papua ini dinyatakan dalam bentuk aneka macam bantuan yang dikirimkan dari berbagai pihak. Bahkan bencana kemanusiaan ini tidak hanya mengundang kepedulian dari dalam negeri, melainkan juga mengundang perhatian dan ungkapan kepedulian dari masyarakat internasional, sehingga banyak bantuan juga datang dari luar negeri. Perwujudan nilai sila kedua menjadi Nampak dalam hal ini, karena manusia saling memberi perhatian kepada sesama yang membutuhkan. Hal ini menjadi bukti bahwa kemanusiaan, yaitu harkat dan martabat manusia, telah semakin mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Perkembangan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia telah memperoleh tempat dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, sehingga banyak pihak
4

Universitas Sanata Dharma

@sylvanrea

semakin mampu merasakan perasaan senasib sebagai manusia yang bersama-sama berjuang untuk menegakkan keadilan. Untuk itulah, sekiranya nilai-nilai Pancasila, termasuk sila kedua ini, telah dihidupi oleh bangsa Indonesia, meskipun kadang terjadi penyelewengan dalam berbagai hal. Namun demikian, kita masih patut untuk berbesar hati bahwa penegakkan nilainilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab ini telah mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai macam pihak. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak sepenuhnya nilai-niiai Pancasila mulai ditinggalkan oleh bangsa Indonesia.

You might also like