You are on page 1of 17

GAYA GESEK A.

TUJUAN Menyelidiki gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis

B. RUMUSAN MASALAH Apakah koefisien gesekan bergantung pada kekasaran dari permukaan benda yang bersentuhan?

C. RUMUSAN HIPOTESIS Jika semakin kasar permukaan benda yang bergesekan, maka semakin besar pula koefisien gesekannya.

D. VARIABEL Variabel Kontrol Variabel yang dijaga tetap / tidak berubah. Dalam hal ini variabel tetapnya adalah massa balok(m) Variabel manipulasi Variabel yang sengaja di ubah-ubah pada setiap percobaan. Variabel manipulasi dalam percobaan ini adalah : sudut kemiringan bidang (). Variabel Respon Variabel yang besarnya / nilainya dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Variabel Respon dalam percobaan ini adalah : koefisien gesek kinetik bidang miring (k).

E. ALAT DAN BAHAN No 1 2 3 4 Alat dan bahan Balok Pegas Statif Busur Jumlah 2 1 1 1

5.

Bidang miring

F. DASAR TEORI Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling bersentuhan,gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan.Dulu diyakini bahwa

permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek(tepatnya koefisien gaya gesek)menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar,akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.Konstruk mikro(nano tepatnya)pada permukaan benda padat menyebabkan gesekan menjadi minimum bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya(efek lotus). Untuk benda yang dapat menggelinding terdapat pula jenis gaya gesek lain yang ddisebut gaya gesek menggelinding(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau berspin,terdpat pula gaya gesek spin(spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolisstokes atau gaya viskos(viskos force). Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya.seperti contoh gerakan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring.Koefisien gesek statis umumnya dinotasikn dengan s,dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak,gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statif dikalilan dengan gaya normal f= s F n. Ketika tidak ada gesekan yang terjadi,gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum.

Setiap gaya yang lebih kecil dari gya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut,namun berlawann arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi,setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statif tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda,sehingga digunakan gaaya gesek kinetis. Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan sling bergesekan.Koefiien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan k,dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama. Misalnya sebuh balok yang beratnya W diletakkan pada lantai.balok memberikan gaya tekan pada lantai sebesar W.

W Gaya tekan ini diimbangi oleh lantai dengan memberikan gaya normal N(N=W)sehingga benda dalam keadaan seimbang(diam).Pada balok kemudin di berikan gaya F cukup kecil,balok masih diam(seimbang).karena gaya F masih dapat diimbangi oleh gaya gesek fs.Gaya gesek yang timbul pada balok yang masih diam ini disebut gaya gesek statif(fs).Bila gaya F diperbesar,gaya fs pun makin besar selama balok itu masih diam.

fs

F=fs

Bila gaya F terus diperbesar,suatu saat fs akan mencapai harga maksimumnya(fsm),saat ini balok tepat saat akan bergerak,artinya bila gaya F ditambah lagi sedikit saja,maka benda akan bergerak.

fk w

F>fs>fk

Ketika balok sudah bergerak,gaya geseknya lebih kecil dari pada gaya gesek statis maksimum.gaya gesek yang timbul saat benda sudah bergerak disebut gaya gesek kinetis(fk). Gaya gesek statis terjadi pada saat benda masih diam Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda sudah bergerak Gaya gesek kinetis lebih kecil dari pada gaya gesek statis(fk<fs)

Kekasaran permukaan bidang sentuh mempengaruhi besar kecilnya gaya gesekan,kekasaran permukaan bidang sentuh ini dinyatakan dalam koefisien().Koefisien gesekan terdiri atas dua jenis yaitu koefisien gesekan statis(s)dan koefisien gesekaan kinetis(k). Koefisien gesekan statis selalu lebih besar dari pada koefisien gesekan kinetis(s>k). Besar kecilnya gaya gesekan,selain bergantung pada koefisien gesekan bidang sentuh,bergantung pula pada gaya normal(N).Hubungan gaya gesek(f),koefisien gesek(),dan gaya normal (N). Hubungan antara koefisien gesek statis(s) dengan gya gesekan statis yaitu:

fsm=s N

Dengan: fs=gaya gesekaan statis(N) fk=gaya gesekan kinetis(N) N=gaya normal(N ) s=koefisien gesekan statis k=koefisien gesekan kinetis, Nilai koefisien gesekan dari dua permukaan yang bergesekan menunjukkan nilai kekasaran kedua permukaan tersebut,nilai ini berkisar antara 0 dan1.Jadi secara matematis nilai koefisien gesekan()ini dapat dinyatakan: 0 1 artinya: =0 bila permukan yang bergesekan licin sempurna

=1 bila permukan yang bergesekan sangat kasar Besarnya gaya gesek kinetis bergantung pada sifat antara dua permukaan benda yang bersentuhan dan tidak bergantung pada luas permukaan bidang sentuh. Sifat kasar atau licinnya permukaan bidang yang bersentuhan dinyatakan oleh suatu koefisien yang disebut koefisien gesekan. Hubungan antara koefisien gesek statis(s) dengan gaya gesekan statis: Hubungan antara koefisien gesek kinetis(k)dengan gaya gesekan kinetis: Fsm=s N

Fk=k N Untuk bidang miring besarnya: Fs=m g Sin s N=m g Cos s Karena bergerak maka: k=Tg k fk=k N

G. PROSEDUR KERJA a. Menggantungkan pegas pada statif,kemudian menimbng berat balok. b. Meletakkan balok pada bidang datar,kemudian menarik balok dengan pegas.Dengan melihat skala pegas menentukan fs yaitu ketika menarik pegas,balok tetap dalam keadaan diam.dan fsm pada saat balok tepat akan bergerak.

c. Melakukan percobaan seperti diatas msing-masing sebanyak tiga kali. d. Meletakkan balok pada sisi kanan,dan mengangkat sisi kanan tersebut sampai balok tepat akan bergerak,kemudiaan mengukur besar sudut(f) yang terjadi pada papan sisi kiri. e. Menentukan besar dari fsm,fk,s,dan k setelah mengetahui besar sudut. f. Mengulangi percobaan no 4 dan 5 sebanyak tiga kali.

H. DATA HASIL PENGAMATAN Untuk bidang datar Berat balok (F=m.g) 0,9 2,7 1,2 1,1 3,6 7,6 3,7 4,4 1,1 1,1 0,9 4,1 4,7 4,8 0,7 1,2 1,0 2,7 2,8 2,6 0,33 0,44 0,41 0,47 0,48 0,57 0,26 0,44 0,37 0,35 0,36 0,34

fs

fsm

fk

Untuk bidang miring Berat balok (F=m. g) 20 2,7 17 20 19 7,6 23 0,92 0,78 O,92 2,43 2,96 23 22 25 24 24 1,05 0,99 1,13 3,04 3,04 28 29 26 26 27 1,35 1,43 1,24 3,54 3,57 0,36 0,31 0,36 0,34 0,42 0,53 0,55 0,49 0,49 0,51

fs

sm

fsm

fk

20

2,58

25

3,19

26

3,50

0.36

0,49

I. J.

ANALISIS DATA Untuk bidang data a. Balok I N o. 1. 2. 3. 0,26 0,19 0,26 0,71 0,02 0.05 O,02 4.10 4 25.10 4 4.10 4 33.10 4

s s

s s

s =

0,71 3

Ralat mutlak ()

s s
n (n1 )
4 33 .10 6

4 5 ,5.10

=2,3.10 2

No

k k
0,06 0,05 0,01

k k
36.10 4 25.10 4 1.10 4 62.10 4
4

1 2 3

0,37 0,48 0,44 1,29

1,29 3

=0,43 Ralat Mutlak ( )

k k
n ( n 1 )
4 62 .10 6

4 ,33 .10 = 10

=3,21.10 2

b. Balok 2 No

s s
0,02 0 0,03

s s
4.10 4 0 9.10 4 13.10 4

1 2 3

0,42 0,44 0,47 1,33

1,33 3

=0,44

Ralat Mutlak( )

s s

n ( n 1 )
4 13 .10 6

4 , 17 10 = 2

=1,47 10

No

k k
0,01 0,02 0,04

k k
1.10 4 4.10 4 16.10 4 21.10 4

1 2 3

0,54 0,53 0,59 1,66

k =

1,66 3

=0,55

Ralat Mutlak( )

k k
n (n1 )
4 21 .10 6 6

4 ,5.10 = 3

=1,87.10 2

Untuk bidang miring a .Balok I

No

s s
0,02 0,03 0,02

s s
4.10 4 9.10 4 4.10 4 17.10 4

1 2 3

0,36 0,31 0,36 1,03

1 ,03 3

=0,34

Ralat Mutlak ( )

s s
n ( n 1 )
4 17 .10 6

4 ,83 .10 = 2

=1,68.10 2

No

k k
0,01 0,03 0,03

k k
1.10 4 9.10 4 9.10 4 19.10 4

1 2 3

0,53 0,55 0,49 1,57

1,57 3

=0,52

Ralat Mutlak ( )

K K
n (n1 )

4 19 .10 = 6

4 , 14 .10 = 3

=1,78.10 2

b.Balok II

No

s s
0,03 0,05 0,01

s s
9.10 4 25.10 4 1.10 4 35.10 4

1 2 3

0,34 0,42 0,36 1,12

1 ,12 3

=0,37

Ralat Mutlak ( )

s s

n (n 1 )

4 35 .10 = 6

4 ,83 .10 = 5

=2,41.10 2

No

k k
0,01 0,01 0,01

k k
1.10 4 1.10 4 1.10 4 3.10 4

1 2 3

0,49 0,51 0,49 1,49

1 ,49 3

=0,50

Ralat Mutlak ( )

k k
n ( n 1 )

3.104 6

4 = 0,5.10

=0,71.10 2

J. KESIMPULAN Gaya gesekan di bedakan menjadi dua macam yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk). Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda masih diam Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda sudah bergerak Gaya gesek kinetus lebih kecil dari pada gaya gesek statis (fk< fs)

Kekasaran permukaan benda mempengaruhi koefisien gesekannya.semakin kasar permukaan benda yang bergesekan,semakin besar pula koefisien gesekannya. Koefisien gesekan bergantung pada kekasaran dari permukaan kedua benda yang bersentuhan,selain bergaantung pada koefisien gesekan,juga

bergantung pada gaya normal.

You might also like