You are on page 1of 74

Analisis Novel Demi Cintaku Pada-MU Karya Wiwit Prasetyo CHA BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang masalah Dalam nove l Demi Cintaku Pada-Mu mengungkapkan ciri khasnya, yaitu tentang keteguhan hati seseorang dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan. Walau banyak sekali godaan yang mengharuskan dirinya mengikuti aliran sesat dan menghadapi ujian dalam rumah tangga yang sekian lama tidak memiliki keturunan sehingga banyak hinaan dan cemoohan dari banyak orang. Ia harus berjuang di tengah kecaman dari orang-orang yang tidak suka padanya, keadaan ekonomi pun yang pas-pasan membuat ia tidak mudah menyerah dan putus asa dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Peristiwa yang sederhana dapat memungkinkan tokoh-tokoh yang ada di novel ini hidup dan bisa dianggap terlalu sederhana. Dalam penggambaran watak dan konflik yang dialami sang tokoh utama dan akhir cerita yang tidak menggenakkan. Oleh sebab, itu penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara struktural dengan menggunakan pendekatan Tzvetan Todorov untuk mengetahui lebih dalam lg kedalaman makna keseluruhan dari novel Demi Cintaku Pada-Mu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini adalah bagaimana aspek sintaksis, aspek semantis, dan aspek verbal saling mendukung dan membentuk kesatuan cerita yang terdapat dalam novel Demi Cintaku Pada-Mu ditinjau dari studi struktural Tzvetan Todorov. 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan masalah yang telah penulis sajikan di atas, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai aspek sintaksis, aspek semantis, dan aspek verbal yang

text]

[Type Page 1

saling mendukung dan membentuk satu kesatuan Todorov. 1.4 Sumber Data

berdasarkan teori Tzvetan

Sumber data yang dijadikan kajian oleh penulis adalah sebuah novel yang berjudul Demi Cintaku Pada-Mu karya Wiwid Prasetyo yang terdapat dalam antologi novel yang berjudul Demi Cintaku Pada-Mu (Yoyakarta: Garailmu,2009). 1.5 Kerangka Teori Dalam teorinya, Todorov (1985: 11-13) menyatakan bahwa hakikat karya sastra terbangun oleh unsur-unsur yang beragam, yaitu unsur yang hadir bersama dan unsur yang tidak hadir (dalam teks). Unsur yang hadir bersama, disebut dengan istilah koherensi in praesentia; sedangkan koherensi yang hadir dan unsur yang tidak hadir disebut koherensi in absentia. Oleh karena itu, koherensi struktur itu ditentukan pula oleh hadirnya aspek verbal sistem sastra (fiksi). Secara ringkas, Todorov menjelaskan bahwa dalam pemahaman karya sastra ada tiga jalur yang harus ditempuh, yaitu melalui pembahasan yang terdiri atas : aspek sintaksis, semantis, dan verbal. Aspek pertama untuk menelitiurutan peristiwa yang harus ditempuh secara kronologis dan logis, aspek kedua untuk meneliti tema,tokoh, dan latar. Dan aspek ketiga untuk meneliti sarana atau alatalat pengungkapannya seperti sudut pandang, gaya, atau pengujaran. Dalam pemahaman maknanya kajian ini menggunakan metode induksi. Data-data pendukung, keseluruhan makna dikonklusikan dari teks secara objektif kemudian ditarik generalisasi dan simpulannya.

text]

[Type Page 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aspek Sintaksis : Alur Dalam pembahasan alur dinovel ini menggunakan alur maju mundur, yaitu cerita berawal dari masa depan kemudian mengulas kembalibkejadian masa lalu yang dihadapi sang tokoh utama. Hal tersebut tampak dalam uraian berikut : 1. Peristiwa awal, Aku (Ridwan) bersusah payah menghadapi banjir di desanya. 2. Sulitnya mencari pekerjaan dengan bermodalkan ijazah yang hanya lulusan SMA. 3. Aku (Ridwan) tidak mengenal lelah dan mudah menyerah dalam mengarungi kehidupan didunia meskipun banyak cobaan yang menghampirinya, ia tetap tersenyum menghadapi itu semua. 4. Ia mendapatkan seorang istri( Umi Hanif) yang begitu baik, soleha, dan pengertian dengan keadaan yang serba pas-pasan. 5. Teman-temannya banyak yang mengajak ke dalam aliran yang sesat, akan tetapi ia tetap teguh pendiriannya, tidak mudah dipengaruhi sebab ia mempunyai prinsip dan ke imanan yang kuat dihatinya. 6. Ia terjebak dalam lingkaran yang menyesatkan, walaupun demikian ia tidak mau mengikuti aliran tersebut. Lebih baik mati bagi dirinya daripada harus mengingkari agama Allah swt. 2.2 Aspek Semantik : Tokoh Dalam pembahasan ini, analisis tokoh ditekankan pada tokoh utama, yaitu Aku (Ridwan), ia seorang jurnalistik yang ingin menegakkan sebuah kebenaran tentang agama rintangan yang menyertai perjalanannya, banyak hal-hal yang bisa membuat keteguhan imannya runtuh karena pernah dijumpai beberapa aliran yang menyesatkan, tetapi ia tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Dalam kehidupan rumah tangga pun banyak ujian yang diberikan Allah kepada dirinya yaitu dengan belum dikaruniainya seorang anak, akan tetapi dengan sabar dan tidak mudah

text]

[Type Page 3

putus asa ia tetap tersenyum, tawakal serta ikhtiar kepada-Nya, walau banyak sekali hujatan, hinaan serta cemoohan dari orang-orang sekitar. Kutipan diatas menunjukkan kesengsaraan dan pengabdian seorang hamba yang tak berdaya dalam menghadapi cobaan hidup, akan tetapi ia tetap rendah diri, tawakal terhadap Tuhan. Ia tidak berusaha menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Berikut ini kutipan yang menggambarkan hal tersebu, adalah : jaga diri baik-baik ya, bi. Kalau kerja berkhianat, Umi lebih senang punya rejeki sedikit, namun halal, daripada rejeki sekarung, tapi hasil menipu; ( Demi Cintaku Pada-Mu, hlm 27). Puncaknya saat ridwan dan temannya Ucok terjebak dalam sebuah tempat dimana banyak terdapat aliran-aliran yang sangat menyesatkan, apabila tidak kuat iman kita bisa terjebak dan terjerumus didalamnya. Berikut kutipan yang menggambarkan hal tersebut : kepada orang-orang kafir, perangi mereka! Telah nyata kebencian dari mulut mereka, apalagi tersimpan dihati mereka? Pastinya lebih besar lagi. Umat islam harus bersatu agar kehidupan kita tidak diperintah oleh mereka. Kita punya hukum yang lebih mulia daripada hukum kafir, maka dari itu, selamatkanlah orang-orang beriman semampu kita. Hidup jihad.....! hidup jihad..!!!! Hidup!hidup......!!! Allahu akbar...!! Allahu akbar......!!!! (Demi Cintaku Pada-Mu). Begitulah aspek pembahasan tokoh dalam novel Demi Cintaku Pada-Mu. Yang sebenarnya masih banyak lagi yang perlu dibahas dalam kaitannya dengan makna dibalik lambang kebahasaan yang hadir, tetapi analisis tokoh dibatasi sampai disini. 2.3 Aspek verbal : sudut pandang Pada pembahasan aspek verbal hanya dibatasi satu hal saja, yakni tentang sudut pandang yang akan digunakan oleh penulis, akan tetapi aspek yang lain tidak dibicarakan. Berdasarkan cerita pada novel Demi Cintaku Pada-Mu ini bahwa sudut pandang yang digunakan oleh penulis adalah sudut pandang Aku sebagai tokoh utama, karena si Aku yang menjadi tokoh utama menjadi tokoh protagonis. Hal itu amat memungkinkan pembaca menjadi merasa benar-benar
[Type Page 4

text]

terlibat, dan dapat mengidententifikasikan diri terhadap tokoh Aku bisa memberikan empati secara penuh, walau hanya secara imajinatif, kita akan ikut mengalami dan merasakan pengalaman dan petualangan. Pengalaman batin yang benar-benar hanya mungkin dirasakan oleh individu yang bersangkutan, dan tidak mungkin, atau sulit, dimanifestasikan secara tepat kedalam bentuk kata dan tindakan, sebab yang bersangkutan mungkin merasa tidak mampu atau segan melakukannya. Berikut kutipan yang menunjukkan Aku sebagai pelaku utama : Dulu, Aku telah bersumpah dalam hati, aku harus benar-benar bisa menjadi pemimpin di dalam rumah tanggaku, aku harus memenuhi kriteria seorang mukmin yang sempurna, penyabar, penyayang, santun, dan ikhlas menjalani kehidupan ini diatas jalan yang lurus. Itulah sekadar contoh peristiwa yang menyangkut aspek verbal dari sudut pandang penulis. Dengan memahami sudut pandang ini memberikan tambahan pada kita bahwa novel Demi Cintaku Pada-Mu ini adalah cerita yang menarik dan mengesankan bagi pembaca.

text]

[Type Page 5

BAB III KESIMPULAN 3. Simpulan Dari keseluruhan analisis diatas, pada akhirnya dapat disimpulkan dalam beberapa hal berikut. Secara sintaksis novel Demi Cintaku Pada-Mu terkesan sederhana dan menarik karena alur yang terjalin sangat padu dari awal peristiwa hingga akhir cerita. Alurnya sangat sederhaa mengisahkan seorang jurnalistik yang hidupnya pas-pasan tidak merasa berkecil hati dan tetap teguh keyakinannya mesti halangan dan rintangan selalu datang menghampiri kehidupannya. Akan tetapi dia tetap ikhlas dan sabar menerima semua itu. Dilihat dari sisi aspek verbalnya, novel ini bersifat subyektif yang terkesan pada keberpihakkan penulis terhadap seseorang yang tetap ikhlas dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup ini, walau didunia ini jarang sekali orang seperti itu. Dalam sebuah karya sastra yang berbentuk novel yang lebih merinci dan mendetail, sehingga dapat berhasil memikat hati para pembaca untuk direnungi kedalaman intinya dan nilai-nilai moral maupun nilai-nilai yang lain yang terkandung dalam novel ini dapat dikatakan bahwa berhasil menyampaikan pesanpesan dan nilai-nilai yang tersembunyi dari penulisnya. LAMPIRAN SINOPSIS Dalam novel ini mengungkapkan tentang seseorang yang bernama Ridwan, dia seorang jurnalistik yang mampu menegakkan kebenaran agamanya ditengah maraknya aliran-aliran yang menyesatkan. Banyak sekali halangan dan rintangan yang ia hadapi mulai dari hinaan, cacian bahkan hujatan orang-orang, akan tetapi ia tetap tersenyum dan tawakal dalam menghadapi itu semua. Cobaan yang pertama menimpa dirinya adalah sulitnya mencari pekerjaan, lamaranya selalu ditolak. Namun ia tetap berusaha dan tidak mudah menyerah

text]

[Type Page 6

serta putus asa, dan pada akhirnya ia mendapatkan pekrjaan sebagai jurnalistik. Kemudian ia mendapatkan ujian kehidupan rumah tangganya dengan belum dikaruniai seorang anak, tetapi istrinya selalu memberi pandangan kepada suaminya bahwa mungkin Allah belum percaya kepada kita dan ia tidak berkecil hati walau banyak sekali yang menggunjingkan mereka, mereka terima dengan ikhlas dan lapang serta tidak merasa sakit hati. Demi tugasnya sebagai jurnalistik yang mengharuskan ia meliput laporan berita, akhirnya Ridwan pergi keluar kota atau luar negeri. Disitu ia banyak menemukan hal-hal yang berhubungan dengan hal aneh dan membuat dirinya merasa canggung dengan sebuah keyakinan (agama) dan ia punmencari kebenaran tersebut dengan mewawancarai salah satu temannya yang termasuk golongan itu, sebut saja namanya Ucok. Walaupun ia mencari sebuah kebenaran, akan tetapi ia tidak terjebak dalam lingkaran yang menyesatkan itu. Oleh karena itu ia tidak mau berlama-lama di tempat yang menyesatkan, dimana sangat bertolak belakang dengan hati nuraninya sebagai umat islam. Akhirnya pada suatu malam ia mencoba melarikan diri bersama salah satu temannya Hamid dan mereka pun terbebas dari tempat yang menyesatkan itu.

text]

[Type Page 7

DAFTAR PUSTAKA

Nurgiantoro,Burhan.2007: Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Todorov,Tzvetan. 1985: Tata Sastra. TerjemahanOkke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Jambatan. Prasetyo,Wiwid.2009.Demi CintakuPada-Mu. Yogyakarta: Garailmu.

text]

[Type Page 8

STUDI STRUKTURAL MENURUT TZEVETAN TODOROV DALAM NOVEL NYANYIAN SURGAWI AKHIR PERJALANAN SANG GADIS AUSTISTIK CUT IRMA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ini yang terdapat didalamnya adalah novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austestik ini sangat menonjolkan sebuah perjuangan seorang gadis bernama Donna Wiliams yang barani berjuang semasa hidupnya yang penuh rintangan dan cobaan yang melanda setiap harinya. Mulai dari kehilangan seorang ayah yang di cintainya kemudian suaminya yang menceraikannya begitu saja. Kemudian kegagalan-kegagalan dalam mencari pasangan hidup dan kemudian Donna Wiliams berjuang untuk dirinya sendiri karena Donna Wiliams mempunyai penyakit yaitu penyakit austistik yang harus menjaga agar penyakit itu tidak mengakibatkan tubuhnya hilang kendali. Donna Wiliams menjaga kualitas makanannya, dia tidak sembarangan untuk memakan sesuatu, karena banyak larangan yang membuat Donna Wiliams agar selalu sehat. Ketegangan dan ketakutan yang ada dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gsdis Austistik. Tampak jelas dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik Donna Wiliams sangat berpihak kepadatokoh utama yang ada dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik melalui gambaran watak dan konflik yang dialami tokoh utamanya dan akhir cerita yang sangat menyenangkan. Donna Wiliams dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. Juga mengungkapkan ciri khasnya, kehidupan gadis austestik yang bertokoh orang-orang yang mengalami kesamaan penyakit seperti Donna Wiliams sang pencertita dirinya dirinya sendiri. Itu yang sangat menonjol pada novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ini dan

text]

[Type Page 9

merupakan daya tarik utama. Perwatakannya yang keras yang memungkinkan tokoh-tokoh ciptaannya hidup dan penuh semangat. Penggambaran yang ada menggambarkan suasana yang sangat tegang dan keras didalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. Oleh sebab itu, penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara struktural dengan menggunakan pendekatan Tzevetan Todorov untuk mengetahui lebih dalam lagi kedalaman makna keseluruhan dari novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini adalah bagaimana aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal saling mendukung dan membentuk kesatuan relita yang terdapat dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ditinjau dari studi sruktural Tzevetan Todorov. 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis sajikan di atas, tujuan yang hendak di capai oleh penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana sapek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal yang saling mendukung dan membentuk kesatuan cerita dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik berdasarkan teori Tzevetan Todorov. 1.4 Sumber Data Sumber data yang di jadikan kajian oleh penulis adalah sebuah novel yang berjudul Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik karya Donna Wiliams yang terdapat dalam antonologi novel Donna Wiliams berjudul Nnyayian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. 1.5 Kerangka Teori Menurut penulis, teori struktural sebagaimana dikembangkan oleh Tzevetan Todorov lah yang antara lain sesuai di gunakan untuk mengkaji masalah yang telah disebutkan di atas. Dalam teorinya, Todorov menyatakan baha pada

text]

[Type Page 10

hakekatnya karya sastra (fiksi) terbangun oleh unsur-unsur yang beragam, yaitu unsur yang hadir bersama dan unsur yang tidak hadir (dalam teks). Unsur yang hadir bersama, dalam arti unsur yang pertama kita baca dalam teks, disebut dengan istilah koheensi in praesentia: sedangkan koherensi antara unsur yang hadir (dalam teks, bahasa, wujud verbal) dan unsur yang tidak hadir (dalam arti apa yang ada di balik wujud verbal) disebut koherensi in absentia. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan, yakni sistem lambang dalam sastra sebagai wacana bahasa. Pada dasarnya, sistem lambang primer (sastra) berbeda dengan sistem lambang sekunder (bahasa) sebagai medium pengungkapannya. Perbedaan terletak pada sifatnya yang relatif bebas (berjarak) antara peristiwa atau tokoh-tokohnya dengan kalimat-kalimat konkret yang mengungkapkannya. Oleh karena itu, koherensi struktur itu di tentukan pula oleh hadirnya aspek verbal sistem sastra (fiksi). Secara ringkas, Todorov (1985: 12-13) menjelaskan bahwa dalam pemahaman karya satra ada tiga jalur yang harus di tempuh, yaitu melalui pembahasan aspek semantik, aspek sintaksis, dan aspek verbal. Aspek pertama untuk meneliti urutan peristiwa yang harus ditempuh secara kronologis dan logis khusus di dalam alur; aspek kedua untuk meneliti tema, tokoh, dan latar, ini sudah berkaitan dengan penafsiran makna atas lambang (verbal bahasa); aspek ketiga untuk meneliti sudut pandang, gaya atau pengujaran. Jadi, pembahasan hanya di fokuskan pada alur, tokoh dan sudut pandang.

text]

[Type Page 11

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aspek Sintaksis: Alur Novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik terdiri atas 315 alinea panjang dan 35 alinea pendek. Disebut alinea pendek karena hanya memuat satu atau dua kalimat saja dan biasanya berbentuk dialog. Berdasarkan penelusuran terhadap satuan teks per alinea atau urutan peristiwa atau sastranya, dalam cerpen ini terdapat sekuen. Sekuen-sekuen ini menduduki fungsi utama yang menggambarkan kerangka logis cerita. Jadi, ada sekitar 10 peristiwa yang berfungsi merangkai jalannya alur. Hal tersebut tampak dalam uraian berikut. Daftar urutan sekuen novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. 1. Peristiwa awal, Donna Wiliams menikah dengan seorang laki-laki yang ia cintai yang bernama Ian. 2. Donna Wiliams sangat terpukul ketika seorang ayah yang sangat di cintainya meninggal karena penyakit yang di deritanya. 3. Donna Wiliams berputus asa, dia mencoba terus tetapi selalu gagal. Teman-temannya selalu mengejeknya karena dia sangat berbeda dengan orang lainnya. 4. Kepergian suaminya Ian yang ia cintai, telah menceraikannya karen sudah tidak tahan dengannya. 5. Donna Wiliams mempunyai binatang kesayangannya yaitu anjing yang bernama Monty, meskipun pada akhirnya Monty meninggal karena penyakit yang di deritanya. 6. Tiba-tiba Donna Wiliams menerima email yang berisi. Aku adalah penggemarmu, aku juga adalah orang yang mempunyai penyakit sepertimu. Pada akhir kata-kata itu dia menuliskan bahwa aku mencintaimi.

text]

[Type Page 12

7. Donna Wiliams jatuh jatuh sakit karena dia memakan-makanan yang tidak boleh di makannya. 8. Donna Wiliams menemukan kembali seseorang laki-laki yang bernama Chris yang mencintainya apaadanya. 9. Donna Wiliams menikah dengan Chris karena Donna percaya dia pria yang sangat baik. 10. Dan pada akhir perjalanannya Donna percaya sedikit demi sedikit ia pasti akan sembuh, adanya Chris yang menemaninya membuatnya hidup dengan bahagia. Berdasarkan satuan-satuan peristiwa novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik di atas, dapat di lihat bahwa alur yang di miliki oleh Nyanyian Surgawi adalah alur maju karena peristiwa yang ada terus maju dan tidak ada peristiwa yang menengok kebelakang atau ke masa lalu. Meskipun keras tetapi kesatuan cerita tetap terjaga dan padu hingga oleh cerita membuat isi cerita sangat menarik dan berkesan. Keterangan: A. Paparan (exposition) berupa peristiwa Donna Wiliams sebagai penderita penyakit seperti dia. B. Rangsangan (inciting moment) berupa teman-teman Donna Wiliams yang selalu mengejek dia saat penyakitnya kambuh. C. Gawatan (rising action) berupa peristiwa pada saat ayahnya meninggal, Donna Wiliams tidak bisa mengantar ayahnya untuk terakhir kali, karena Donna Wiliams sedang ada di Amerika pada saat itu. D. Tikaian (conflict) digambarkan pada saat Donna Wiliams jatuh sakit dan masuk rumah sakit, tidak ada yang menemaninya. E. Rumitan (complication) terlihat saat Donna Wiliams memutuskan untuk bercerai dengan suaminya Ian. F. Klimaks, ditandai dengan keterkejutannya saat Chris melamar dia untuk menjadi istri pendamping hidupnya. austistik yang menjadi bahan ejekan teman-temannya yang tidak

text]

[Type Page 13

G. Leraian (falling action) dapat dilihat saat Donna Wiliams berpidato kepada seluruh penderita penyakit austistik dengan sangat gembira. Donna Wiliams hanya tersenyum, tetapi ada mantan suaminya yang melihatnya justru merasa dihina dengan senyuman Donna Wiliams. H. Selesaian (denoument) ditandai dengan Donna Wiliams tidur bersama Chris suaminya orang yang sangat di cintainya. Chris memeluk Donna Wiliams dan bilang aku akan mencintaimu selamanya sampai nafas ini berhenti. Dan Donna tersenyum. 2.2 Aspek Semantik: Tokoh Dalam pembahasan ini, analisis tokoh ditekankan pada tokoh utama, yakni Donna Wiliams, seorang gadis penderita penyakit austistik. Sedangkan tokohtokoh lain hanya di bicarakan dalam kaitannya dengan tokoh utama. Dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ini ditampilkan seorang tokoh bernama Donna Wiliams, seorang gadis penderita penyakit austistik, yang berjuang demi hidupnya. Donna Wiliams yang mewakili gambaran dan golongan penderita penyakit austestik. Seperti kebanyakan golongan penderita penyakit austistik ini yang menggantungkan hidupnya kepada orang yang dicintainya. Dilukiskan oleh pengarang sebagai sosok yang sangat kuat, hebat, tegar, dan rapuh. Donna Wiliams sebagai penderita penyakit austistik yang juga di rasakan oleh tokoh lainnya, digambarkan bagaimana seorang gadis yang mempunyai penyakit austistik yang ingin terus hidup layaknya orang lain yang hidup secara normal, semua hal yang menggambarkan tentang tokoh Donna Wiliams yang pada saat itu saat-saat paling menegangkan tergambar dalam kutipan berikut. Dokter sudah tiba. Dia membawa kabar buruk. Mereka sudah membuat lubang sampai ke indung telurku yang sebelah kanan dan kemudian menyadari bahwa itu bukan indung telur sebelah kanan. Itu adalah indung kiri yang pindah kesebelah kanan bersama beberapa pembuluh yang sudah sangat rusak, meradang dan bengkak, serta melekat pada organ-organ yang lain. Pendeknya, keadaan di tempat itu sangat kacau. Aku harus kembali. Aku ditanya apakah aku menginginkan memiliki anak dan di beri tahu bahwa cara terbaik

text]

[Type Page 14

untuk mengatasi kekacauan itiu adalah membuang seluruh organ reproduksi itu. Aku benar-benar ketakutan. Kutipan di atas menunjukan bagaimana hati dan perasaan Donna Wiliams pada saat itu, saat indung kirinya bermasalah dan harus di buang, Donna Wiliams sudah sangat sedih, pikirannya kacau dia kembali seperti orang gila hilang kesadarannya. Pada saat itu pula Chris suaminya yang mendampingi dia pada saat sekarat ini pun ikut sedih atas semua ini entah apa yang harus dilakukannya, pikirannya sama seperti istrinya Donna Wiliams sangat kacau tetapi Chris segera menenangkan istrinya agar tetap tenang. Dapat dikatakan bahwa watak tokoh Donna Wiliams berdasarkan pembahasan adalah memiliki sifat, rapuh, takut, tetapi berani mengambil keputusan. Dengan di tampilkan sosok tokoh Donna Wiliams tersebut, ada makna lain di balik pemunculan tokoh yang berani ini. Barangkali figur tokoh demikian di tampilkan oleh pengarang dengan tujuan tertentu, kita dapat memberi tafsiran bahwa lewat tokoh yang demikian pencerita merasa lebih bebas untuk berbicara tentang penderita penyakit austistik yang sangat vatal in. Yang akhirnya membawa kesan tersendiri bagi sang pengarang dan pembaca. Begitulah aspek pembahasan aspek semantik (tokoh) dalam novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. Sebenarnya, masih banyak hal yang perlu dibahas dalam kaitannya dengan makna di balik lambang kebahasaan (teks) yang hadir. Analisis tokoh dibatasi disini saja. Berikut akan disajikan pembahasan mengenai aspek verbal yang membangun unsur-unsur novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. 2.3 Aspek Verbal: Sudut Pandang Pembahasan aspek verbal pun dibatasi satu hal saja, yaitu tentang sudut pandang yang digunakan oleh pencerita. Sedangkan aspek yang lain, seperti modus, kata, dan penuturan tidak di bicarakan. Berdasarkan pengamatan terhadap novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik tampak bahwa sudut pandang yang di gunakan oleh pencerita adalah sudut pandang orang

text]

[Type Page 15

pertama sebagai pelaku utama. Seperti terlihat dalam kutipan berikut Aku mengambil kesempatan terakhir. Bisakah kita pergi keperbukitan itu? Tanya aku. Kami menuju perbukitan dan berhenti tidak jauh dari tempat kami mendaki malam itu. Hari sudah senja, cahaya matahari mulai pudar dan angin menari-nari diseputar kami saat kami mendaki bukit itu. Kali ini, kami berjalan dengan sangat hati-hati, maju dengan langkah-langkah yang kecil. Kami tiba di sebuah bangku dibawah sebuah pohon yang besar dengan pemandangan indah dari bukit-bukit dibawah sana. Chris dan aku duduk, aku merogoh kantongku. Aku mengeluarkan kartu yang berisi surat itu. Dia membuka surat itu dan membacanya. Chris terdiam, matanya bersinar, wajahnya dihiasi senyum ketika dia melipat surat itu, ya katanya. Jawabannya adalah ya. Itulah sekadar contoh beberapa peristiwa yang menyangkut aspek verbal dari sudut pandang pencerita. Dengan semakin memahami sudut pandang ini memberikan tambahan pada kita bahwa novel Nanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik ini adalah cerita yang sangat mengesankan.

text]

[Type Page 16

BAB III KESIMPULAN Dari keseluruhan analisis di atas, dapat di simpulkan beberapa hal berikut. Secara sintaksis, novel Nyanyian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austestik dapat di lihat bahwa alur yang di miliki oleh Nyayian Surgawi adalah alur maju karena peristiwa yang ada terus maju dan tidak ada peristiwa yang menengok kebelakang atau ke masa lalu. Meskipun keras tetapi kesatuan cerita tetap terjaga dan padu hingga oleh cerita membuat isi cerita sangat menarik dan berkesan. Alurnya yang maju mengetahkan kisah seorang tokoh penyakit austistik, sementara Donna Wiliams sebagai tokoh utamanya terus berusaha melawan penyakitnya itu, yang terkadang seperti anak kecil dan susah terkendali. Kehidupannya yang selalu menyidihkan, membuatnya semakin terpuruk dalam hari-harinya, tetapi setelah datang seseorang yang membuatnya bangkit kembali untuk hidup, Donna percaya kalau hidup ini indah. Mengembara sepanjang hidupnya hanya untuk menulis cerita hidupnya untuk membagi cerita kepada penyandang penyakit yang sama seperti dia. Hal ini membuktikan bahwa Donna Wiliams sebagai pengarang sangat terlihat keberpihakannya kepada tokoh utama. Hal inilah yang menjadi keunggulan Donna Wiliams yang konsisten dengan perjuangan penyakitnya ini. Tema-tema yang di angkatnya memang perjuangan seperti dalam novel Nyanyian Surgawi. Terakhir, di lihat dari sisi aspek verbalnya, novel ini bersifat obyektif sehingga terkesan berpihak pada pengarang terhadap perjuangan yang digambarkannya dalam novel Nyanyian Surgawi ini sedemikian nyata. Sehingga novel ini terkesan merupakan sarana penyampaian pesan pengarang kepada pembaca meskipun sebenarnya, hal itu sah-sah saja dilakukan oleh penulis dimana saja manapun. Namun, sebagai sebuah karya sastra berbentuk novel ini, nonel Nyanyian Surgawi ini berhasil memikat hati untuk di renungi kedalaman intinya. Sehingga dapat dikatakan disini bahwa novel Nyanyian Surgawi termasuk novel yang menghibur sekaligus berhasil menyampaikan pesan-pesan tersembunyi dari pengarangnya.

text]

[Type Page 17

Daftar Pustaka Todorof, Tzevetan. 1985. Tata Sastra. Tejemahan Okke K.S Zaimar, dkk. Jakarta: jambatan. Wiliams, Donna. 2004 Nyayian Surgawi Akhir Perjalanan Sang Gadis Austistik. Bandung: Qanita.

text]

[Type Page 18

SINOPSIS Si gadis autistik, Donna Wiliams, terus mengembara sepanjang hidupnya. Perjalanan panjangnya memiliki satu tujuan, yaitu mencari kebahagiaan yang selalu dia idam-idamkan. Tetapi, pengembaraan Donna Wiliams mencari kebahagiaan ini bagaikan menembus onak duri. Banyak ujian yang harus dilewtinya: perceraiannya dengan Ian membuatnya sangat terpukul, penyakit-penyakit yang dideritanya, kematian ayahnya pada saat komunikasi mereka baru saja beranjak membaik, dan peristiwaperistiwa lain yang membuatnya berduka. Setelah bertahun-tahun menjadi gadis pengembara, yang terus-menerus menjelajah dunia untuk mencari diri dan cinta sejatinya. Akhirnya Donna Wiliams pun menemukan pelabuhannya. Kini, Donna Wiliams telah mengepakkan sayap-sayapnya yang penuh warna, menikmati rasa dunia seutuhnya, dan meninggalkan jauh-jauh kepompongnya, dunia dibalik kaca.

text]

[Type Page 19

Studi Struktur Tzvetan Todorov dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy Desi Ratnawati STUDI STRUKTURAL MENURUT TZVETAN TODOROV DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Habiburrahman El Shirazy pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung. Habiburrahman El Shirazy juga telah mengahasilkan beberapa karya terjemahan, seperti Ar-Rasul dan Biografi Umar bin Abdul Aziz cerpen-cerpennya termuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum, Merah di Jenin, Kutemukan Warna, dan Kado untuk Mujahid. Selain itu tulisannya pernah menghiasi Republika, Annida, Jurnal Sastra dan Budaya Kinanah, Jurnal Justisia dan sebagainya. Adapun buku yang telah terbit adalah : Bercinta Untuk Surga : Kisahkisah Islami Pembangun Jiwa, Di Atas Sajadah Cinta : Kisah- kisah Islami Pembangun Jiwa, Pudarnya Pesona Cleopatra : Novel Psikologi Islam serta Ayat Ayat Cinta. Pudarnya Pesona Cleopatra adalah sebuah novel psikologi Islam pembangun jiwa yang sederhana tetapi novel ini terasa amat sangat jernih, liris serta dapat mengoyak perasaan pembacanya, dan keharuan yang mendalam , pengarang begitu halus menggambarkan konflik psikologis dan sangat

text]

[Type Page 20

meyakinkan. Novel ini diceritakan dengan lebih menonjolkan kepada perasaan atau psikologi tokohnya serta adat kebanyakan pada saat itu dengan adanya perjodohan serta kebanyakan orang yang mencintai seseorang dengan menganggap kecantikan adalah segalanya. Oleh sebab itu, penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara struktural dengan menggunakan pendekatan Tzvetan Todorov untuk mengetahui lebih dalam lagi kedalaman makna keseluruhan dari novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan masalah yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini adalah bagaimanakah aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal saling mendukung dan membentuk satu kesatuan cerita yang terdapat dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra yang ditinjau dari studi struktural Tzvetan Todorov. 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis jelaskan di atas, tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini berdasarkan teori Tzvetan Todorov sesuai dengan yang dijelaskan dalam rumusan masalah di atas. 1.4 Sumber Data Sumber data yang dijadikan kajian oleh penulis adalah sebuah novel yang berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy, yang pertama kali terbit pada tahun 2004 dan bersambung dalam harian Republika. 1.5 Kerangka Teori Menurut penulis, teori struktural sebagaimana dikembangkan oleh Tzvetan Todorov-lah yang antara lain sesuai digunakan untuk mengkaji masalah yang telah diuraikan diatas. Dalam teorinya Tzvetan Tedorov (1985: 11-13) pada awalnya novel ini dimuat

text]

[Type Page 21

menyatakan bahwa pada hakikatnya sebuah karya sastra atau fiksi terbangun oleh unsur-unsur yang bergam, yaitu unsur yang hadir bersama dan unsur yang tidak hadir (dalam teks). Unsur yang hadir bersama, dalam arti unsur yang pertama kita baca dalam teks disebut dengan istilah koherensi in praesentia; sedangkan koherensi antar unsur yang hadir (dalam teks, bahasa, wujud verbal) dan unsur yang tidak hadir (dalam arti apa yang ada dibalik wujud verbal) disebut koherensi in absentia. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan, yakni sistem lambang dalam sastra sebagai wacana bahasa. Pada dasarnya, sistem lambang primer (sastra) berbeda dengan sistem lambang sekunder (bahasa) sebagai medium pengungkapannya. Perbedaan terlatak pada sifatnya yang relatif bebas (berjarak) antara peristiwa atau tokohtokohnya dengan kalimat-kalimat konkret yang mengungkapkannya. Oleh karena itu, koherensi struktur itu ditentukan pula oleh hadirnya aspek verbal sistem sastra (fiksi). Secara ringkas Tzvetan Tedorov (1985: 12-13), menjelaskan bahwa dalam pemahaman karya sastra ada tiga jalur yang harus ditempuh, yakni melalui pembahasan (1) aspek sintaksis, (2) aspek semantik, dan (3) aspek verbal. Aspek yang pertama untuk meneliti urutan peristiwa yang harus ditempuh secara kronologis dan logis khusus didalam alur; aspek kedua untuk meneliti tema, tokoh, dan latar, ini sudah berkaitan dengan penafsiran makna atas lambang (verbal, bahasa); dan aspek yang ketiga untuk meneliti sarana atau alat-alat pengungkapannya seperti sudut pandang, gaya, atau pengujaran. Akan tetapi, di dalam kajian ini tidak semua aspek atau unsur tersebut dibahas, tetapi hanya dibatasi pada unsur yang dominan meskipun dalam pembahasan itu unsur lain tetap disertakan. Jadi, pembahasan hanya difokuskan pada alur, tokoh dan sudut pandang. Secara metodologis kajian ini menggunakan metode deduksi, dalam artian analisis berangkat dari batasan-batasan umum (teori struktural Todorov) baru kemudian masuk ke dalam teks (roman); sementara itu dalam pemahaman

text]

[Type Page 22

maknanya kajian ini menggunakan metode induksi. Data-data pendukung, keseluruhan makna dikonklusikan dari teks secara objektif baru kemudian ditarik generalisasi dan simpulannya. Lebih jelasnya, dalam studi ini digunakan metode dialektif-objektif. Sementara itu, dalam hal cara pengumpulan dan klasifikasi data dilakukan dengan model atau teknik pembacaan aktif, retroaktif yang hasilnya dicatat dan dideskripsikan.

text]

[Type Page 23

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aspek Sintaksis: Alur Novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini terdiri dari 5 sub judul atau bagianbagian, yang didalamnya memiliki satu kesatuan untuk menceritakan ceritanya secara utuh. Dalam novel ini terdapat sekuen-sekuen yang sesuai dengan urutan peristiwa atau tata sastranya, dan sekuen-sekuen ini menduduki fungsi utama yakni yang menggambarkan kerangka logis cerita. Jadi, ada beberapa sekuen yang berfungsi merangkai jalannya alur. Hal tersebut tampak dalam uraian berikut : Daftar urutan sekuen novel Pudarnya Pesona Cleopatra : 1. Peristiwa awal, seorang lelaki yang menikahi seorang wanita pilihan orang tuanya. 2. Wanita pilihan orang tuanya itu bernama Raihana, ia adalah gadis sholihah yang cantik dan hafal Al-Quran. 3. Lelaki itu menikahi Raihana bukan atas dasar cinta melainkan tidak ingin mengecewakan orang tuanya, karena orang tuanya sudah menjodohkan mereka sebelum mereka dilahirkan. 4. Sudah beberapa bulan lamanya lelaki itu menjalani hidupnya dengan Raihana tetapi benih-benih cinta itu masih belum juga tumbuh, karena lelaki itu mengharapkan wanita yang dinikahinya adalah gadis Mesir titisan dari ratu Cleopatra. 5. Setelah 6 bulan akhirnya Raihana hamil dan meminta izin untuk tinggal bersama orang tuanya, agar Raihana bisa mendapat perhatian lebih dari orang tuanya. 6. Kini lelaki itu hidup sendiri tanpa ada Raihana di sampingnya, dan segala sesuatu pun ia lakukan sendiri, dari mulai makan, menyetrika, dan mencucu baju ia lakukan sendiri. 7. Sampai akhirnya lelaki itu mendengar perbincangan teman kerjanya membicarakan pak Agung dosen muda dan terkemuka.
[Type Page 24

text]

8. Pak Agung menyunting promotornya Judith Barton, Judith ketahuan berselingkuh dengan mantan pacarnya dan pak Agung memberi pilihan pada istrinya untuk memilih dia atau mantan pacarnya. Judith memilih mantan pacarnya. 9. Pak Agung bercerai, sampai akhirnya pak Agung menjadi gila. 10. Kemudian lelaki itu bertemu pak Qalyubi dan bercerita tentang kisahnya yang pernah menikah dengan gadis Mesir yang sangat cantik, diawal pernikahannya sangat bahagia tinggal bersama seorang istri cantik. 11. Pada akhirnya pak Qalyubi pindah ke Indonesia dan usahanya bangkrut, sehingga mengaharuskan orang tuanya menjual sawah dan rumahnya. 12. Puncaknya pak Qalyubi serta istri dan anaknya pulang ke Mesir, pada saat pak Qalyubi meminta istrinya untuk kembali ke Indonesia, Yasmin istrinya menolak. 13. Terbongkarlah keburukan Yasmin yang berselungkuh dan bercerita bohong kepada keluarganya bahwa pak Qalyubi suami yang jahat. 14. Seketika pak Qalyubi tidak dapat menahan diri, ia memukul habishabisan istrinya hingga akhirnya ia ditahan beberapa hari. 15. Akhirnya pak Qalyubi dan Yasmin bercerai, dan pak Qalyubi pulang kembali ke Indonesia dengan hanya membawa si sulung. 16. Setelah mendengarkan kisah dari pak Qalyubi, lelaki itu terisak-isak, ia sadar dan teringat kepada Raihana. 17. Perlahan wajahnya terbayang dimata, dan tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dalam hatinya, Raihana istri yang salehah. 18. Pulang dari pelatihan, dikontrakannya ia menemukan surat cinta Raihana, ia terisak menangis setelah membaca surat itu. 19. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar, berganti cahaya cinta Raihana yang terang di hati. 20. Lelaki itu segera pulang menjemput istrinya, sesampainya di rumah Raihana, mertuanya langsung menangis dan memeluk, menceritakan

text]

[Type Page 25

bahwa Raihana telah meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi. 21. Lelaki itu menangis terisak-isak dan ia menyesal kenapa benih-benih cinta tumbuh disaat Raihana telah pergi meninggalkannya. Berdasarkan sekuen-sekuen peristiwa novel Pudarnya Pesona Cleopatra diatas, dapat dilihat bahwa alur yang dimiliki oleh novel ini adalah alur rapat karena peristiwa terjalin rapat atau susul-menyusul. Peristiwa demi peristiwa yang dijalin dengan runtut, dan terus berkesinambungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa selanjutnya, yang melinear, dan sederhana. Meskipun sederhana, tetapi kesatu paduanan cerita tetap terjaga dan sangat tersusun hingga akhir cerita sehingga membuat isi cerita sangat menarik untuk diikuti dan amat dalam Keterangan : A. Paparan (exposition), berupa seorang lelaki yang menikahi seorang wanita pilihan orang tuanya, wanita itu bernama Raihana, ia gadis sholihah yang cantik dan hafal Al-Quran, walaupun dia lebih tua dua tahun, tetapi kelihatan lebih muda. Lelaki itu menikahi Raihana bukan atas dasar cinta melainkan tidak ingin mengecewakan orang tuanya, karena orang tuanya sudah menjodohkan mereka. Sudah beberapa bulan lamanya lelaki itu menjalani hidupnya dengan Raihana tetapi benih-benih cinta itu masih belum juga tumbuh, karena lelaki itu mengharapkan wanita yang dinikahinya dan disampingnya adalah gadis Mesir titisan dari ratu Cleopatra. B. Rangsangan (inciting moment), yang berupa ada kekagetan yang lelaki itu tangkap dalam wajah Raihana. Dan dengan mata berkacakaca Raihana diam, menunduk, tak lama kemudian ia menangis terisak-isak sambil memeluk kedua kaki suaminya itu. Raihana mengiba penuh pasrah, namun lelaki itu tidak merasakan apa-apa, ia tidak bisa iba sama sekali pada Raihana. C. Gawatan (rising action), berupa peristiwa saat Raihana hamil, sanak saudara semuanya bergembira, ibu dan mertuanya bersuka cita tetapi

text]

[Type Page 26

lelaki itu hatinya menangis meratapi cintanya yang tak kunjung tiba. Ia takut nanti ia juga tidak bisa mencintai bayi yang dilahirkan Raihana, bayi yang tak lain adalah darah dagingnuya sendiri. D. Tikaian (conflict), digambarkan pada saat tokoh lelaki itu merasa sangat sulit untuk hidup bersama Raihana, dan ia tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka itu semakin menjadi-jadi, ia tak mampu lagi meredamnya. Lelaki itu dan Raihana nyaris hidup dalam dunia masing-masing. Aktivitas mereka hanya sesekali bertemu di meja makan dan saat sesekali shalat malam. Tangis Raihana tak juga mampu membuka jendela hati lelaki itu. E. Rumitan (complication), pada saat Raihana tinggal di temapat ibunya, lelaki itu pulang kehujanan, ia sakit dan terlintas di hatinya andaikan ada Raihana ia pasti telah menyiapkan air hangat, bubur, membantu mengobati masuk anginnya dan menyuruhnya untuk istirirahat. Lelaki itu tidur, dan terbangun jam enam pagi, ada penyesalan dalam hati : aku belum shalat Isya dan terlambat shalat Shubuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana dia pasti sudah membangunkanku untuk shalat. F. Klimaks, pada saat lelaki itu pulang menjemput istrinya dan sesampainya di rumah Raihana, mertuanya langsung menangis dan memeluk, menceritakan bahwa Raihana telah meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi. Lelaki itu menangis terisak-isak dan ia menyesal kenapa benih-benih cinta tumbuh disaat Raihana telah pergi meninggalkannya. G. Leraian (falling action), dapat dilihat dari peristiwa saat lelaki itu mendengar pembicaraan mengenai pak Agung dosen muda terkemuka menikah dengan promotornya istrinya selingkuh dan lebih memilih selingkuhannya, akhirnya pak Agung gila. Kemudian saat pelatihan ia bertemu pak Qalyubi yang menceritakan kisahnya menikah dengan gadis Mesir dan istrinya berselingkuh serta menjelek-jelekkannya

text]

[Type Page 27

akhirnya mereka bercerai. Lelaki itu teringat Raihana istrinya, dan memutuskan untuk menemuinya H. Selesaian (denouement), ditandai dengan setelah mendengarkan kisah dari pak Qalyubi, lelaki itu terisak-isak, ia teringat kepada Raihana dan menyesal serta sadar. Perlahan wajah Raihana terbayang dimata, dan tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dalam hatinya, Raihana istri yang salehah. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar, berganti cahaya cinta Raihana yang terang di hati. Lelaki itu segera pulang menjemput istrinya, tetapi telah meninggal dunia, hatinya perih tiada terkira. 2.2 Aspek Semantik : Tokoh Dalam pembahasan ini, analisis tokoh dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini ditekankan pada tokoh utama, yaitu tokoh Aku, seorang lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya dan berumahtangga dengan gadis itu. Kemudian ada tokoh lainnya seperti Raihana, Ibunya, Mertuanya, Pak Qalyubi, serta tokoh yang lainnya atau tokoh tambahan yang hanya dibicarakan dalam kaitannya dengan tokoh utama saja. Analisis tokoh ini tentu berbeda dengan analisis sebelumnya atau anlisis pada alur karena hal ini sudah berkaitan dengan persoalan makna yang terdapat dibalik lambang kebahasaan (teks). Yang terpenting dalam hal ini adalah hubungan antara unsur yang hadir dan yang tidak hadir (in absentia) sehingga cenderung berupa interpretasi. Dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini diceritakan tentang tokoh seorang lelaki yang harus menikah dengan gadis yang tidak ia cintai dan ia merasa sangat sulit harus tinggal dengan seseorang yang tidak ia cintai. Tokoh Aku menggambarkan dan mewakili penggambaran masyarakat atau seorang anak pada saat itu yang menuruti perjodohan dari orang tuanya dan tidak bisa menolak karena ia tidak ingin mengecewakan ibunya, dan dilukiskan juga bahwa tokoh Aku ini adalah seorang yang kokoh, sebenarnya berbakti kepada orang tuanya, dan rajin beribadah. Tetapi tokoh Aku juga memiliki sifat yang egois, tidak bertanggung jawab, dan terkadang tidak memiliki rasa iba terhadap istrinya. dan

text]

[Type Page 28

terdapat pula gambaran bahwa tokoh Aku ini mengalami tekanan batin sehingga terkadang mengalami kebingungan dan sering mengacuhkan orang sekitarnya, ia terkadang tidak bisa memahami tingkahnya. Serta penggambaran tokoh Aku yang merasa bahwa dirinya menyesal dan sadar setelah ia kehilangan istri sholehahnya itu. Dan semua hal yang menggambarkan tokoh Aku hidup dalam sulitnya hidup dengan gadis yang tidak ia cintai, keegoisannya dan kebimbangan atas sikapnya itu semua tergambar jelas dalam novel ini, dan berikut kutipannya : ...Aku tak merasakan apa-apa. Aku tak bisa iba sama sekali padanya. Katakatanya terasa bagaikan ocehan penjual jamu yang tidak kusuka...( Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 10). Serta tokoh Aku merasa bimbang tergambar pada kutipan berikut ...Aku heran pada diriku sendiri, aku ini manusia ataukah patung batu? Kalau pun aku menitikkan air mata itu bukan karena Raihana tapi karena menangisi ke-patung-batu-an diriku...(Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 10) . Kemudian pada kutipan berikut Aku tak mampu meredamnya. Aku dan Raihana nyaris hidup dalam dunia masing-masing...(Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 16).Serta pada kutipan ...Rayu dan dan ratapannya yang mengharu-biru tak juga meluruhkan perasaanku. Aku meratapi dukaku. Raihana menangisi dukanya. Dan duka kami belum juga bisa bertemu. Aku heran pada diriku sendiri... (Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 16). Kutipan-kutipan di atas tersebut menunjukkan penggambaran dari tokoh Aku merasakan sulit untuk hidup bersama orang yang ia cintai, lelaki itu menikahi seorang wanita pilihan orang tuanya, bukan atas dasar cinta melainkan tidak ingin mengecewakan orang tuanya, karena orang tuanya sudah menjodohkan mereka. Walaupun sudah beberapa bulan lamanya lelaki itu menjalani hidupnya dengan Raihana tetapi benih-benih cinta itu masih belum juga tumbuh, karena lelaki itu mengharapkan wanita yang dinikahinya dan disampingnya adalah gadis Mesir titisan dari ratu Cleopatra. Kemudian Raihana hamil dan ingin tinggal bersama orang tuanya, dan tokoh aku mengerjakan sesuatunya sendiri, ia bekerja seperti biasanya di tempat kerjanya ia mendengar perbincangan kisah pak Agung yang gila karena melihat istrinya selingkuh serta memilih laki-laki lain, kemudian ada pula kisah pak Qalyubi yang pernah mempunyai istri sagat cantik dari mesir tetapi berakhir

text]

[Type Page 29

dengan perceraian karena selingkuh. Seketika itu pun bayangan Raihana melintas difikiran lelaki itu, dan seketika pesona Cleopatra memudar, kerinduan kepada Raihana mulai muncul dan lelaki itu segera pulang menjemput istrinya. Sesampainya di rumah Raihana, mertuanya langsung menangis dan memeluk, menceritakan bahwa Raihana telah meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi. Lelaki itu menangis terisak-isak dan ia menyesal kenapa benih-benih cinta tumbuh disaat Raihana telah pergi meninggalkannya. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa watak tokoh Aku adalah seseorang yang memiliki sifat yang menghargai orang tuanya tetapi ia juga sifat yang egois, tidak bertanggung jawab, dan terkadang tidak memiliki rasa iba terhadap istrinya. dan terdapat pula gambaran bahwa tokoh Aku ini mengalami tekanan batin sehingga terkadang mengalami kebingungan dan terkadang tidak bisa memahami tingkahnya. Tokoh Aku ini sangat menggambarkan masyarakat pada saat itu, dan pengarang juga menceritakan ceritanya dengan penuh kesederhanaan, terasa amat jernih, bening dan liris serta Habiburrahman El Shirazy sebagai pengarang juga mampu melukiskan dengan halus dan teliti serta sangat mendalam dalam setiap konflik psikologis para pelakunya dengan sangat meyakinkan. Ditampilkannya sosok tokoh Aku ini memiliki makna lain dibalik pemunculannya tokoh yang sederhana dan penuh kebimbangan ini. Mungkin figur tokoh Aku ini dimunculkan oleh pengarang dengan tujuan tertentu. Sehingga kita dapat menafsirkan bahwa dengan melalui tokoh Aku pengarang lebih bebas menceritakan tentang kondisi sosial dan adat masyarakat pada masa itu. Yang dalam novel ini seorang anak haruslah berbakti dan jangan mengecewakan orang tua, tetapi ia tetap tidak bisa hidup dengan orang yang tidak ia cintai, ia mengalami tekanan atau konflik psikologis. Mungkin pengarang ingin mengajak pembaca agar kita lebih bisa menerima seseorang apa adanya dan berusaha menerima kenyataan, dalam novel ini tokoh Aku terlalu egois dan kemudian pada akhirnya ia sangat menyesal karena Raihana telah meninggal dunia.

text]

[Type Page 30

Demikian pembahasan aspek semantik (tokoh) dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini, yang sebenarnya masih banyak yang harus dibahas dalam kaitannya dengan makna dibalik lambang kebahasaan (teks) yang hadir, dan analisis tokoh dibatasi sampai disini saja. Selanjutnya akan dibahas mengenai aspek verbal yang membangun unsur-unsur novel Pudarnya Pesona Cleopatra 2.3. Aspek Verbal : Sudut Pandang Pembahasan aspek verbal pun dibatasi pada satu hal saja, yaitu tentang sudut pandang yang digunakan oleh pengarang, sedangkan aspek yang lainnya seperti modus, kala, dan penuturan tidak dibicarakan. Berdasarkan pengamatan terhadap novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini, tampak bahwa sudut pandang yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama Aku, dalam sudut pandang ini si aku mengisahkan peristiwa yang dialaminya, baik bersifat batiniah dirinya sendiri maupun fisik. Tokoh aku menjadi fokus dan pusat cerita, segala yang diluar diri si aku peristiwa dan tindakan, diceritakan jika berhubungan dengan dirinya, atau dipandang penting. Jika tidak, hal itu tidak disinggung sebab aku memiliki keterbatasan terhadap segala di luar dirinya, dan bebas memilih masalah yang akan diceritakannya. Seperti terlihat dalam kutipan berikut : Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal. Sedihnya, aku tiada berdaya sama sekali untuk melawannya. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya (Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 1), kedua selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana. Aku sendiri tidak tahu dari mana sulitnya. Aku tak mampu meredamnya. Aku dan Raihana nyaris hidup dalam dunia masing-masing, (Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 16), kemudian, Pulang dari pelatihan aku sempatkan untuk mampir ke toko busana muslim untuk Raihana serta pakaian bayi dan aku tertarik membelikan gelang untuknya. Aku ingin memberikan hadiah kejutan untuknya. Aku ingin dia tersenyum bahagia melihat kedatanganku, (Pudarnya Pesona Cleopatra, hlm. 40).

text]

[Type Page 31

Kutipan-kutipan tersebut semakin memperjelas bahwa sudut pandang yang digunakan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini adalah sudut pandang orang pertama palaku utama, karena tokoh aku menceritakan masalahnya sendiri.Demikian sekedar contoh beberapa peristiwa yang menyangkut aspek verbal dari sudut pandang pengarang. Dengan memahami sudut pandang ini memberikan tambahan pada kita bahwa novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini adalah cerita yang sederhana, dan terdapat konflik psikoligis islami tetapi tetap mengesankan.

text]

[Type Page 32

BAB III SIMPULAN 3. Simpulan Dari keseluruhan analisis diatas, akhirnya penulis dapat menyimpulkan beberapa hal berikut. Secara sintaksis, novel Pudarnya Pesona Cleopatra terkesan sangat sederhana, linear, lurus dan menarik karena alur yang terjalin sangat padu atau padat dari awal peristiwa hingga akhir cerita. Alurnya yang sederhana mengisahkan seorang tokoh yang menikah dengan seorang gadis yang tidak ia cintai pilihan ibunya, walaupun telah beberapa bulan tinggal dengan istrinya itu tetapi cinta tidak juga muncul, kemudian terjadi konflik psikologi, batin tokoh tersebut dan kesulitan untuk hidup bersama dengan orang yang tidak ia cintai. Sementara secara semantik, novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini juga begitu ironis, realis dan informatif. Karena menggambarkan kisah yang akrab dengan kehidupan mereka dan mau tidak mau harus dihadapi sesulit apa pun. Kisah ini berakhir sangat menyedihkan sampai pada saat Raihana meninggal dunia, dan lelaki itu menyadari pengabdian dan pengorbanan yang tulus dari istrinya. Dikatakan informatif, karena novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini menampilkan kisah dari seorang lelaki yang dijodohkan orang tuanya, dan demi orang tuanya ia menikahi gadis itu, cintanya tidak juga tumbuh pada istrinya itu dan pada saat benih-benih cinta itu tumbuh istrinya telah meninggal dunia, novel ini juga menggambarkan tentang konflik batin dan psikologi islam yang mengajarkan tentang kesabaran dan pengorbanan tulus. Terakhir, dilihat dari aspek verbalnya, novel ini bersifat subjektif karena pengarang menggambarkan tokoh-tokohnya secara lebih nyata dalam masyarakat pada saat itu, dan novel ini juga merupakan sebuah karya sastra yang mengesankan bagi pembacanya dan di dalamnya terdapat banyak pesan moral, pelajaran mengenai kehidupan. Dapat dikatakan novel ini sangat memikat karena ceritanya yang sederhana, jernih, dan liris.

text]

[Type Page 33

Daftar Pustaka :

El Shirazy, Habiburrahman. 2005. Pudarnya Pesona Cleopatra. Jakarta : Republika. Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra. Terjemahan Okke K. S. Zaimar, dkk. Jakarta : Jambatan. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

text]

[Type Page 34

Sinopsis : Seorang lelaki yang menikahi seorang wanita pilihan orang tuanya, wanita itu bernama Raihana, ia gadis sholihah yang cantik dan hafal Al-Quran, walaupun dia lebih tua dua tahun, tetapi kelihatan lebih muda. Lelaki itu menikahi Raihana bukan atas dasar cinta melainkan tidak ingin mengecewakan orang tuanya, karena orang tuanya sudah menjodohkan mereka. Sudah beberapa bulan lamanya lelaki itu menjalani hidupnya dengan Raihana tetapi benih-benih cinta itu masih belum juga tumbuh, karena lelaki itu mengharapkan wanita yang dinikahinya dan disampingnya adalah gadis Mesir titisan dari ratu Cleopatra. Setelah 6 bulan akhirnya Raihana hamil dan meminta izin untuk tinggal bersama orang tuanya. Kini lelaki itu hidup sendiri tanpa ada Raihana di sampingnya, dan segala sesuatu pun ia lakukan sendiri. Ketika ditempat kerja, lelaki itu mendengar perbincangan tentang pak Agung dosen muda dan terkemuka. Ia menyunting promotornya Judith Barton, Judith ketahuan berselingkuh dengan mantan pacarnya dan pak Agung memberi pilihan pada istrinya untuk memilih dia atau mantan pacarnya. Judith memilih mantan pacarnya, dan pak Agung bercerai, sampai akhirnya pak Agung menjadi gila. Kemudian lelaki itu bertemu pak Qalyubi dan bercerita tentang kisahnya yang pernah menikah dengan gadis Mesir yang sangat cantik, diawal pernikahannya sangat bahagia tinggal bersama istri cantik, ia pindah ke Indonesia dan usahanya bangkrut, orang tuanya menjual sawah dan rumahnya. Puncaknya pak Qalyubi serta keluarga pulang ke Mesir, dan terbongkarlah keburukan Yasmin yang berselungkuh dan bercerita bohong bahwa pak Qalyubi suami yang jahat, dan akhirnya mereka bercerai. Seketika itu pun bayangan Raihana melintas difikiran lelaki itu, dan seketika pesona Cleopatra memudar, kerinduan kepada Raihana mulai muncul dan lelaki itu segera pulang menjemput istrinya. Sesampainya di rumah Raihana, mertuanya langsung menangis dan memeluk, menceritakan bahwa Raihana telah meninggal dunia karena terpeleset di kamar

text]

[Type Page 35

mandi. Lelaki itu menangis terisak-isak dan ia menyesal kenapa benih-benih cinta tumbuh disaat Raihana telah pergi meninggalkannya.

text]

[Type Page 36

STUDI STRUKTURAL MENURUT TZVETAN TODOROV DALAM NOVEL JOURNEY OF LOVE KARYA EMMYLIA HANNIG Devi Novitasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam novel Journey of Love karya Emmylia Hannig, novel inilebih menonjolkan tentang pengalaman yang pernah dialami oleh pengarang sendiri, dalam kehidupanya yang kemudian menginspirasikanya kedalam sebuah novel yang tak lain bercerita tentang pengalamanya sendiri. Dengan berbagai konflik yang tokoh utama alami, dari masalah pribadi sampai dengan lingkungan masyarakat disekitarnya yang menuntut tokoh utama untuk berempati, dengan kondisi di sekitarnya. Dengan perbedaan keyakinan yang dialami oleh tokoh utama bersama pasanganya, walaupun akhirnya suaminya memeluk agama yang sama tetapi terkadang membuat tokoh utama merasa sedih karena suaminya masih akan lupa dengan kewajibanya sebagai muslim dan imam yang baik dalam keluarganya. Penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara struktural dengan menggunakan pendekatan Tzvetan Todorov untuk mengetahui lebih dalam makna keseluruhan dari novel ini. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini adalah bagaimana aspek sintaksis, aspek semantik dan aspek verbal saling mendukung dan membentuk satu kesatuan cerita dalam novel Journey of Love berdasarkan teori Tzvetan Todorov. I.3. Tujuan Pembahasan

text]

[Type Page 37

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis sajikan diatas, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam bagaimana aspek semantik, aspek sintaksis dan aspek verbal yang saling mendukung novel Journey of Loveberdasarkan struktural Tzvetan Todorov I.4. Sumber Data Sumber data yang dijadikan oleh penulis adalah sebuah novel yang berjudul Journey of Love karya Emmylia Hannig, yang bercerita mengenai pengalaman hidup pengarang sendiri yang banyak memberi motivasi kepada penbaca. I.5. Kerangka Teori Menurut penulis, teori struktural sebagaimana dikembangkan oleh Tzvetan Todorov-lah yang antara lain sesuai digunakan untuk mengkaji masalah yang telah disebutkan diatas. Dalam teorinya Tzvetan Todorov (1985. 11-13) menyatakan bahwa pada hakikatnya karya sastra terbangun oleh unsur-unsur yang beragam, yaitu unsur yang hadir bersama dan unsur yang tidak hadir (dalam teks). Secara ringkas Todorov (1985: 12-13), menjelaskan bahwadalam pemahaman karya sastra ada tiga jalur yang harus ditempuh, yaitu melalui pembahasan yaitu, aspek sintaksis, aspek semantik dan aspek verbal. Aspek pertama untuk meneliti urutan yang harus ditempuh secara kronologis dan logis alur atau plot, aspek kedua untuk meneliti tema, tokoh dan latar, ini sudah berkaitan dengan penapsiran makna akan lambang (verbal, bahasa), dan aspek ketiga untuk meneliti sarana atau alat-alat pengungkapanya seperti sudut pandang. Dalam kajian ini semua aspek akan dibahas

text]

[Type Page 38

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Aspek Sintaksis: Plot/Alur Novel Journey of Love mengikuti satu plot utama disamping menampilkan su-subplot. Plot utama adalah urutan peristiwa yang ditokohi oleh tokoh utama yaitu Ayu, namun tokoh-tokoh lain seperti Alex dan Richard pu membawakan plot, konflik dan penyelesaian sendiri, walau keduanya menjadi penting karena kaitanya dengan tokoh Ayu pendukung plot utama. Jadi ada beberapa peristiwa yang berfungsi merangkai jalanya plot. Hal tersebut tampak pada uraian dibawah ini: 1. Peristiwa awal, bagai disambar geledek rasanya saat kekasihku itu meyakini bayi itu memang anaknya, buah dari kecelakaan atas kekhilafan yang ia lakukan. 2. Saat Richard pergi dan meninggalkan bekas luka dan kekecewaan, datang Alex yang hadir membawa cinta yang tulus, tetapi ada hal yang sama pada Richard dan Alex mereka adalah bule dan memiliki keyakinan yang berdeda denganku. Sebenarnya Alex saat ini ia tidak memiliki agama yang ia yakini saat keluar dari kristen. Dia keluar dari agamanya kristen karena gara-gara pendeta yang ditanyainya mengenai hal-hal krusial tidak bisa menjawab dengan logis tentang kristen. Akhirnya, dia memutuskan untuk keluar dan tidak memiliki agama. 3. Kegigihan dan kesungguhanya membuat ayah dan ibu luluh, mereka mengizinkan kami menikah dengan amanat mutlak harus seagama. Akhirnya Alex masuk islam dan datang melamarku, kami menikah setelah 1 bulan lamaran. Aku bersyukur sekali Alex masuk islam, tapi aku ingin Alex menjalankan ibadah dengan hati nuraninya sendiri. 4. Akhirnya pernikahan kami dikaruniai anak laki-laki yaitu Marco, anak yang begitu lucu, tampan seperti Alex dan pintar.

text]

[Type Page 39

5. Pergi berkunjung ke tempat lahir suamiku Jerman dan bertemu dengan mertuaku saat kami sampai di Jerman yaitu saat natal tiba, Alex dan keluarganya begitu senang merayakan natal begitupun Marco dia begitu bahagia mendapatkan kado dan bermain dipohon natal, ya Allah betapa sedihnya hatiku, apakah Alex lupa bahwa dia sudah menjadi seorang muslim begitupun Marco, haruskah dia mengenal sesuatu yang bukan dari ajaran agamanya. Selama ini Alex tidak pernah menjalankan kewajibanya untuk beribadah dan menjadi imam dalam keluarga, sebenarnya aku ingin membicarakanya pada Alex tapi aku takut Alex akan marah dan sama sekali tidak ingin beribadah, aku hanya bisa berdoa lewat sholatku. 6. Kebahagian tak hentinya Allah limpahkan pada keluarga kami, dengan memberikan malaikat kecil teman Marco yaitu Daniel saat kami pindah ke Malawi. Tapi sampai sekarang Allah masih belum memberikan hidayah pada suamiku, kadang aku berpikir akankah selamanya seperti ini, aku tidak bisa membingbing suamiku untuk melakukan kewajibanya. 7. Di Aceh saat magrib tiba dan suara azan berkumandang, tiba-tiba Alex memelukku sambil menangis dan berkata maafkan aku Ayu, selama ini aku tidak pernah menjadi imam dalam keluarga kita. Dalam hati aku mengucap syukur, terimakasih ya Allah akhirnya engkau memberikan hidayah untuk suamiku. 8. Kami pergi ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji dan untuk lebih mendekatkan diri padanya, itu adalah hadiah terindah yang Alex berikan padaku saat dihari ulang tahun pernikahan ikta yang menginjak 20 tahun. Dari peristiwa-peristiwa pada novel Journey of Love diatas, dapat dilihat bahwa plot yang dimiliki pada novel tersebut saling berkaitan dari peristiwa awal sampai akhir yang memberi kesan yang baik sehingga membuat isi cerita menarik dari awal sampai akhir 2.2. Aspek Semantik: Tema, Tokoh dan Latar Dalam analisis ini, tema yang terdapat dalam analisis novel Journey of Loveyaitu tentang perjalanan hidup rumah tangga seorang wanita sholekha yang

text]

[Type Page 40

bernama Ayu Anjani, dengan kisah cintanya yang selalu dihiasi dengan perbedaan keyakinan yang membuat dia bimbang untuk menentukan pilihan hidupnya, tetapi kebimbanganya kini telah menemukan jalan keluar yaitu setelah ada seorang lelaki berkebangsaan Jerman yang sudah lama tinggal di Jogjakarta datang membawa kebahagiaan untuknya dan membuang semua masa lalu bersama seorang lelaki bule yang telah mengecewakanya. Perbedaan keyakinan yang selalu menghalangi perjalanan cintanya, dia tidak pernah menyangka bahwa lakilaki yang saat ini dia sukai adalah seorang laki-laki yang tidak memiliki agama, saat dia keluar dari agamanya yaitu kristen, tetapi keseriusan diatunjukan untuk menikah dan memeluk agama islam. Selama 20 tahun pernikahanya dan dikaruniai dua orang putra, di tidak pernah melakukan kewajibanya sebagai seorang muslim dan imam dalam keluarga, tetapi istrinya tidak pernah meminta atau menegur suaminya untuk melakukan kewajibanya yang selama ini sudah menjadi seorang muslim ia hanya bisa berdoa agar cepat diberikan hidayah dari Allah SWT kepada suaminya. Tema diatas menunjukkan betapa besar kesabaran hati seorang istri yang bisa menerima sifat akan suaminya dan selalu senantiasa menunggu dan berdoa. Pada pembahaasan ini akan dijelaskan tentang tokoh dan watak yang ada didalam novel Journey of Love analisis tokoh ditekankan pada tokoh utama yakni Ayu Anjani seorang wanita berumur 25 tahun, dia adalah seorang wanita sholeh, yang sabar, baik, penyayang dan peduli sesama. Sosok Ayu adalah seorang istri yang begitu sabar dan patuh akan perintah suaminya, contoh kutipan: Menjelang aku bangun untuk melaksanakan sholat subuh, rupanya Alex terbangun. Aku meliriknya. Alex mengucek mata dan menatapku sekilas. Ya Allah, betapa besar harapan ini agar tiba-tiba dia tergerak untuk menjadi makmumku di sholat subuh ini. Tetapi, harapan itu kosong. Alex tidak berkata apa-apa, dan hanya berjalan menuju kamar mandi.

text]

[Type Page 41

Aku membuang nafas dengan ras tertekan dan mulai kembali mengucap takbir. Di tengah alunan surat Al-Fatiha, masih dapat ku dengar tubuhnya yang tinggi kembali berbaring ditempat tidur dan kembali tidur terlelap. Latar yang digunakan dalam novel Journey of Love yaitu latar waktu, latar tempat dan latar sosial, disini akan dibahas semua latar yang disebutkan diatas untuk memperjelas. Pada latar tempat, pengarang banyak sekali menceritakan tempat-tempat yang sering ditempati oleh tokoh, seperti Bandung, Jakarta, Jogja, Jerman , Malawi, Madagaskar, Bangkok, New Delhi, Aceh dan Mekkah. Adapun kutipan yang menunjukkan latar tempat dibawah ini o Sejenak aku duduk dikursi dan menikmati pemandangan di Jerman ini. Aku merasa seperti berada didunia lain berbeda sekali dengan rumah kami di Jogja. o Mobil melaju kencang dijalan raya yang mulus dan lebar. Sama sekali tidak ada kemacetan , udara panas dan hamparan rumput-rumput berwarna coklat dan kering seperti sudah lama tidak disiram air. Sekali-kali terlihat rumah-rumah yang mengelompok diatas tanah yang luas dan gersang, lalu ada juga rumah yang luas dan berpagar itulah Malawi. Selanjutnya ada latar waktu, yang terdapat dalam novel ini, latar waktu pada novel ini terjadi pada pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Adapun kutipanya dibawah ini: o Setiap pagi, sebelum pegawai-pegawi rumah sakit datang, aku dan suamiku menyempatkan beberapa puluh menit berjalan-jalan disekitar rumah sakit. Menurut buku yang aku baca, berjalan kaki dengan rutin akan sangat membantu kelahiran bayi. o Dini hari itu aku terbangun dengan sendirinya. Mungkin karena sudah biasa, body clock-ku bekerja dengan baik. Dimana jam-jam aku tahajud, aku suka terbangun.

text]

[Type Page 42

o Suara azan subuh di mushola membuyarkan seketika semua lamunan dan renunganku. Aku bagaikan tersadar dari alam mimpi segera aku perbaruiwudhu dan kembali ke sajadah untuk menunaikan kewajibanku. o Malam itu Brigtie datang bersama suaminya dan Carsten, anak mereka. Kami berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Menu kali ini tidak terlalu hangat, tetapi cukup dengan roti dan daging tipis-tipis, keju dan salad.seperti siangnya aku hanya makan sedikit takut mual-mual lagi. Sedangkan pada latar sosial, dalam cerita pengarang banyak mendatangi tempat-tempat baru karena tugas atau pekerjaan suaminya yang mengharuskan mereka berpindah-pindah tempat tinggal. Pada hakekatnya latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks, bisa berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Conyoh latar sosial pad kutipan di bawah: o Alex, lihat! kataku sambil menunjuk wanita yang sedang berjalan di pinggir jalan dengan membawa tsekela diatas kepalanya, yang beratnya kurang lebih 30 kg dan ditambah seorang anak yang digendong di belakang punggungnya. o Masyarakat disini senang sekali berpesta dan berdansa. Salegy adalah ciri khas dansa Madagaskar yang saling mereka tarikan, yaitu berdansa berpasangan, dan saling berpegangan dan menyilangkan tangan kepinggang sambil bergerak maju mundur. o Pada saat bergembira seperti ini semua masyarakat bersatu, baik itu pejabat, pelacur, penduduk berkulit putih, turis ataupun pembantu rumah tangga. Tak ada perbedaan dan tak memandang status, disinilah bagusnya. Mereka tertawa dan berdansa sampai pagi. Semboyan mereka adalah mora-mora (bersenang-senang). Hari ini adalah hari ini, dan esok dilihat nanti.

text]

[Type Page 43

Begitulah pembahasan mengenai asdpek semantik berupa tema, tokoh dan latar yang sudah di jelaskan dan dipaparkan dalam pembahasan ini dalam novel Journey of Love. Berikut akan disajikan pembahasan mengenai aspek verbal yang membangun unsur-unsur novel Journey of Love. 2.3. Aspek Verbal: Sudut Pandang Pembahasaan aspek verbal dibatasi pada satu hal saja, yaitu tentang sudut pandang yang digunakan oleh pencerita itu, sedangkan aspek yang lain seperti modus, kala dan penuturan tidak dibicarakan. Berdasarkan pengamatan terhadap novel Journey of Love ini, tampak bahwa sudut pandang yang digunakan oleh pencerita adalah sudut pandang orang pertamaAku, seperti dalam kutipan berikut: o Aku tersenyum tipis, puas dengan jawaban Alex. Aku tahu dia adalah pria yang setia, tetapi tidak dapat aku ingkari, terkadang aku merasa khawatir juga. Terlebih jika dia dikelilingi wanita-wanita agresif tak bermoral itu. o Di Indonesia, aku tidak akan menemukan kesulitan menemukan arah dan waktu disini, tetapi terus terang aku malah menjadi lebih tertantang untuk lebih kuat beribadah. Saat aku mengucapkan salam dan menengok kesebelah kiri, aku melihat Alex sedang memandangku dengan takjub. Aku tersenyum kecil padanya dan kembali menyelesaikan doaku. o Aku mendongak dan tiba-yiba saja mataku tertumbuk pada dinding didepanku. Disana terpajang rencana kerja suamiku. Sebagian rencana sudah dia coret. Alex pernah memberi tahuku bahwa itu berarti rencanarencana tersebut sudah dikerjakan. Lama aku perhatikan kertas itu dan aku langsung tersenyum gembira. Beberapa kutipan diatas sudah semakin memperjelas bahwa sudut pandang yang digunakan oleh pengarang adalah sudut pandang orang pertamaAku, karena pengarang menceritakan sendiri pengalaman-pengalaman yang dia rasakan. Itulah sekedar contoh beberapa peristiwa yang menyangkut aspek verbal dari sudut pandang orang pertama. Dengan memahami sudut pandang ini

text]

[Type Page 44

memberikan tambahan pada kita bahwa novel Journey of Love ini adalah cerita yang mengesankan.

text]

[Type Page 45

BAB III KESIMPULAN Dari keseluruhan analisis diatas, akhirnya dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Secara sintaksis, novel Journey of Love menarik, karena plot yang terjadi saling padu dari awal peristiwa sampai akhir cerita. Plot yang sederhana menampilkan tokoh utama yang tak lain adalah penulis atau pengarang dari novel ini, yaitu Ayu Anjani wanita yang tinggal di Jakarta, dia juga wanita yang baik, sabar dan berpengang teguh pada agamanya. Sementara secara semantik novel ini begitu berkesan realis dan informatif, karena mengambarkan banyak peristiwa yang terjadi didalam kehidupan, di tingkat apapun. Dan pada akhirnya berakhir dramatis dan bahagia, karena suaminya kini sudah mulai melaksanakn kewajiban untuk beribadah dan menjadi imam dalam keluarganya yang slama ini diharapkan istrinya(Ayu). Dengan latar atau setting yang digambarkan oleh penulis melalui pengalamanya saat tinggal diberbagai tempat dengan memahami setiap keadaan masyarakatnya. Terakhir adalah aspek verbal dapat dilihat pada novel ini, melalui pengalaman-pengalaman yang dialami oleh pengarang sendiri, bahwa novel ini memiliki cerita yang menarik dan meghibur serta memberikan kesan dan pengetahuan bagi pembacanya yang sekaligus memberikan pesan tersembunyi dari pengarang. Lampiran Sinopsis Ayu anjani adalah seorang wanita yang tinggal di Jakarta, dia juga seorang wanita yang baik, sabar , penyayang,peduli dengan orang lain dan wanita yang taat akan agama yang dia yakini.tetapi kisah cintanya penuh dengan lika-liku terutama setiap kali dia memiliki kekasih selalu perbedaan keyakinan yang harus ia hadapi.
[Type Page 46

text]

Ia selalu bekeinginan agar kelak saat ia menikah dapat hidup bahagia dengan siapapun jodoh yang diberikan Allah SWT. Sampai datang laki-laki bule yang berkebangsaan Australia yaitu Richard, meski dia bukan seorang muslim tetapi mereka saling menyukai dan sampai pada akhirnya saat hubungan mereka menginjak 2 tahun terbongkar dari sosok Richard yang begitu menyukainya dan begitu baik bahwa dia telah memiliki anak dari hubungan gelapnya saat masih bersama Ayu, dengan wanita bekebangsaan Jepang. Saat itu Ayu merasa kecewa pada Richard karena selama ini lelaki yang begitu ia cintai telah menyakitinya. Troma pada lelaki bule tidak terlalu lama Ayu rasakan, saat ia berkenalan dengan seorang laki-laki bule, teman dari sahabatnya yang berasal dari Jerman tetapi sudah lama tinggal di Jogjakarta karena dia bekerja disini. Tidak disangka kedekatan yang terjalin antara mereka menimbulkan perasaan saling suka yang pada akhirnya Alex datang menemui orang tua Ayu un tuk melamarnya, tetapi ada hal yang menganjal pada orang tua Ayu dan Ayu sendiri, yaitu agama, Alex saat ini tidak memiliki agama saat ia keluar dari Kristen,dia keluar dari agamanya karena saat dia menanyakan pada pendeta tentang karvisal tidak bisa menjawab dengan logis, sebab itu dia memutuskan keluar dari agamanya tetapi disisi lain dia sanggat menyukai agama islam. Akhirnya mereka diizinkan untuk menikah saat Alex masuk agama islam. Selama menikah Ayu dan keluarganya selalu berpindah-pindah tempat tinggal karena pekerjaan suaminya yang harus membuat mereka melakukanya, Ayu selalu ikut kemana pun suaminya pergi karena dia adalah wanita yang taat akan suami, pernikahan mereka dikaruniai 2 orang anak laki-laki, disatu sisi dia merasa bahagia tetapi disisi lain dia merasa sedih karena suaminya masih saja belum bisa melaksanakan kewajibanya sebagai seorang muslim selama 20 tahun usia pernikahan mereka. Akhirnya hidayah dari Allah diturunkan padanya saat kami tinggal di Aceh dan saat Alex mendengarkan azan magrib, ia sadar akan kewajibanya sebagai musli

text]

[Type Page 47

Daftar Pustaka

Hannig, Emmylia. 2009. Journey of Love. Jakarta: PT. Mizan Publika. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada. Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra. Terjemahan Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Jembatan.

text]

[Type Page 48

STUDI UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK MENURUT WELLEK Dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El-Shirazy

Devi Nurindah Yanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak novel Ayat-ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004) yang mengawali Habiburrahman El-Shirazy dalam kepengarangannya diterima publik dan best seller, maka Kang Abik (begitu ia disapa rekan-rekannya) membuat beberapa karya yang tidak kalah fenomenalnya, yaitu Di Atas Sajadah Cinta (Republik, Basmala, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ketika Cinta Bertasbih (yang akan analisis), Dalam Mihrab Cinta (Basmala-Republika, 2007). Kini beliau tengah merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem. Selain menghasilkan novel, Kang Abik pun telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarai pementasannya di Cairo, diantaranya Wa Islama, Sang Kyai dan Sang Durjana dan Darah Syuhada. Karya-karya beliau lebih condong ke tema-tema realigi sebagai salah satu ciri khas pengarang yang menempuh pendidikan tingginya di Cairo tersebut. Begitu pula dalam novel terbarunya yang berjudul Bumi Cinta pun masih mengusung tema religius. Novel Ketika Cinta Bertasbih ini merupakan novel religi yang dapat dijadikan rujukan sebagai filosofi hidup, karena di dalamnya terdapat beberapa masalah kehidupan yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang religius. Hubungan ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan diri

text]

[Type Page 49

sendiri, manusia dengan manusia yang lain, manusia dengan alam dan hubungn manusia dengan tuhannya. Novel ini menceritakan tentang tiga sosok anak muda yang menuntut ilmu di universitas Al-Azhar Kairo, yang didalam perjalanan menuntut ilmu itu mereka menghadapi konflik, khususnya dalam mencari jodoh, mereka adalah Anna Althafunnisa, Khairul Azzam dan Furqan Andi Hasan. Akan tetapi dengan mereka berpegang teguh pada nilai-nilai agama yang benar maka mereka bertiga khusunya, tidak sampai terjatuh kejalan yang salah. Dalam novel ini pula ciri khas religius yang diusung oleh kang Abik akan sangat terasa kental seperti latar alam di pesantren yang menggambarkan suasana keagamaan, suatu keadaan yang mungkin tidak dijumpai luar dunia religi/dunia pesantren, kang Abik mengemas novel ini secara ringan namun dalam penyampaiannya secara mendalam sehingga orang yang membacanya akan merasa seolah-olah berada / mengalami perasaan yang terdapat dalam novel KCB ini. Penyampaian perwatakan tokoh dalam novel ini dikemas secara kompleks dan mendetail. Sehingga dalam pengembangan karakter dan konfliknya lebih rumit dan berarti. Nilai agama yang tersirat dalam novel ini akan banyak kita jumpai ketika membaca novel KCB seperti adanya taaruf sebelum menikah, pendidikan di Al-azhar, dunia pesantren, santri-santri yang mampu menghafal kitab-kitab dan sikap saling menghormati antar sesama tokoh yang mencerminkan kekhasan. Religi akan banyak dijumpai disini. Daya tarik novel karya kang Abik ini terletak pada kemiskinan-kemiskinan yang amat luas dan eksplorasinya terhadap karakter dan peristiwa religius sehingga paragrafnya kaya akan nilai-nilai agama. Oleh karena itulah penulis sangat tertarik untuk mengkaji secara unsur intrinsik dan estinsik, guna mengetahui kedalaman isi dan makna keseluruhan novel KCB ini di tinjau dari studi Wellek. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan masalah yang akan penulis sajikan dalam penulisan ini adalah bagaimana unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik saling mendukung dan berkaitan membentuk kesatuan cerita yang

text]

[Type Page 50

terdapat dalam novel ketika cinta bertasbih di tinjau dari studi unsur intrinsik dan ekstrinsik menurut Wellek. 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis paparkan diatas, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam makna yang terdapat dalam novel KCB ini dengan dilihat dari unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam membangun dan membentuk kesatuan. 1.4 Sumber Data Sumber data yang dijadikan dasar oleh penulis adalah sebuah novel religi yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih karya dwilogi Habibburahman El-Shirazy, novel ini pertama kali terbit pada tahun 2005 dan langsung menjadi best seller, novel ini merupakan novel dwilogi yang dapat membangun jiwa karena unsur kereligiannya. 1.5 Kerangka Teori Menurut penulis, teori intrinsik dan ekstrinsik sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Wellek, menjelaskan bahwa unsur pembangun sebuah karya-karya sastra novel (fiksi), terbentuk atas dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, unsur intrinsik sendiri merupakan unsur yang terdapat pada karya sastra itu sendiri yang membangun keterkaitan dengan unsur-unsur intrinsik lainnya. Unsur intrinsik terdiri atas sebagai berikut : a. Tema Merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah karya sastra, tema sebuah cerita disajikan secara tesirat atau implisit, untuk menentukan sebuah tema maka kita harus menyimpulkan keseluruhan peristiwa yang dialami pelaku dalam cerita.

b. Latar

text]

[Type Page 51

Adalah segala keterangan, petunjuk dan pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang atau tempat dan keadaan sosial/suasana terjadinya peristiwa dalam cerita c. Alur/plot Merupakan jalan cerita yang dibuat pengarang dalam menjalin kejadian secara beruntun dan memperhatikan hubungan sebab akibatnya sehingga menjadi satu kebulatan cerita yang utuh. d. Konflik Merupakan benturan kepentingan atau masalah antar tokoh cerita, konflik dalam fiksi biasanya terdiri atas konflik internal dan konflik eksternal. e. Tokoh Adalah individu rekaan atau tokoh-tokoh yang terdapat didalam cerita tersebut. f. Penokohan Merupakan watak, sikap atau perilaku tokoh yang digambarkan secara fisik maupun batin, penokohan dapat disampaikan secara langsung maupun dengan cara pelukisan. g. Amanat Merupakan kesan atau pesan moral dalam cerita yang disampaikan pengarang didalam cerita tersebut. h. Sudut pandang (point of view) Merupakan cara pengarang menceritakan tokoh-tokohnya, bisa dengan gaya aku an, dia an, atau pengarang serba tahu. i. Gaya bahasa Adalah cara pengarang mengolah bahasa cerita (komunikatif/mudah dipahami ataukah berbelit-belit).

text]

[Type Page 52

Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang ikut mewarnai karya sastra tersebut dan berada diluar karya sastra tersebut misalnya latar belakang pengarang, lingkungan sosial budaya, politik, ekonomi, agama, adat istiadat, pendidikan dan psikologi pengarangnya.

text]

[Type Page 53

BAB II Pembahasan 2.1 Unsur Intrinsik Novel KCB (Republika-Basmala, 2005) ini terdiri atas 406 halaman inti dan 6 halaman mengenai data pengarang novel (Habiburrahman ElShirazy). Berdasarkan penelusuran jalan dan isi cerita ini penulis akan memaparkan KCB secara unsur intrinsik yaitu sebagai beikut : a. Tema Religi, karena didalamnya banyak terdapat perjuangan hidup untuk menggapai kebahagiaan dengan cara mendekatkan diri pada tuhan (agamanya). b. Latar Dalam novel ini tempat yang dipakai terletak di kairo, di desa kartasura, dan di desa wangen jawa (pesantren). c. Alur (plot) Penulis menggunakan alur maju, karena dimulaid engan awal pertemuan Anna Althafunnisa dengan Azzam, yang mana mereka telah melewati lika-liku kehidupan hingga akhirnya mereka bersatu dan menikah. d. Konflik Konflik yang terjadi dalam novel ini adalah ketika anna salah memilih jodohnya, sehingga mengakibatkan hal yang sangat memukul batinnya serta keluarganya yakni perceraian. e. Tokoh Anna Althafunnisa (tokoh utama) Khairul Azzam (tokoh utama) Furqan Andi Hasan (tokoh utama)

text]

[Type Page 54

Kyai lutfi (tokoh tambahan) Ayatul Husna (tokoh tambahan) M. Ilyaz (tokoh utama)

f. Penokohan/perwatakan Anna : seorang gadis yang sangat sempurna dimata semua orang, selain pintar dan cantiknya, dia juga mempunyai budi pekerti dan ahlak yang baik. Khairul Azzam : Seorang pemuda yang ulet, dan bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas setiap perbuatannya dan merupakan suami dari Anna Althafunnisa. Furqan Andi Hasan : Seorang pemuda yang pintar yang pernah menjadi suami pertama Anna dan bercerai karena suatu masalah yang sangat serius. Elliana Pramestialam : Seorang yang berkecimpung didunia seni (artis), wanita yang baik, cantik dan berpendidikan. Kyai Lutfi : Seorang ayah yang sangat bertanggungjawab atas perbuatannya bagi dan dapat menjadi karena panutan Ayatul Huzna masyarakat

pendiriannya terhadap nilai-nilai agama. : Laki-laki yang religius, bertanggungjawab, cukup dan merupakan suami dari ayatul Huzna. g. Amanat : Cinta yang didasari oleh kejujuran serta penanaman agama yang benar akan selamanya tak terpisahkan.

text]

[Type Page 55

Setiap usaha yang disertai kerjakeras dan selalu menyerahkan semuanya kepada Allah Swt (tuhannya), pasti akan selalu diridhai. Oleh Allah dan akan berhasil.

h. Sudut pandang (point of view) Sudut pandang yang digunakan dalam novel KCB ini adalah orang ke3, karena pengarang hanya sebagai pengamat yang berada diluar cerita dan bertindak sebagai narator yang menjelaskan peristiwa yang berlangsung. i. Gaya Bahasa Dalam novel ini pengarang menggunakan gaya bahasa yang komunikatif karena mudah dipahami oleh pembacanya. 2.2 Unsut Ekstrinsik Dalam pembahasan II ini penulis lebih menekankan kepada analisis unsur yang terdapat diluar novel KCB ini, seperti : 1. Latar Belakang Pengarang Habiburrahman El Shirazy, lahir di Semarang pada hari kamis, 30 September 1976, kang Abik demikian novelis muda ini biasanya di panggil adik-adiknya, semasa SLTA beliau pernah menulis naskalh theater Ikal Puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Theater Mbambung di gedung seni wayang orang Sriwedari Surakarta (1994), beliau pun pernah meraih juara II lomba menulis artikel se MAN I Surakarta pada tahun yang sama. Kang Abik pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua yang diadakan oleh WAMY di Ismaila. Dan profil dan karyanyapun pernah menghiasi beberapa koran dan majalah, baik lokal maupun nasional, seperti Solo Pos, Republika, Annida, Saksi, Sabili, Muslimah dan lain-lain. 2. lingkungan Sosial Budaya

text]

[Type Page 56

sastrawan muda ini, kini sering diundang dalam forum-forum nasional maupun internasional dan masih duduk di pengurus pusat forum lingkar pena. Beliau pun membuka komunikasi untuk silaturahmi terhadap kawan-kawan diluar untuk ikut berpartisipasi bersosialisasi melalui e-mail : kangabik@yahoo.com. Lewat media ini kang abik berharap dapat menjalin dengan sesama diseluruh lapisan sosial dan budaya.

3. Agama Habiburrahman merupakan seorang muslim yang taat, ini dapat terlihat dari riwayat pendidikan, serta keseharian beliau yang sangat dekat dengan urusan agama, seperti melahirkan karya sastra seperti novel, naskah drama, puisi, teatrikal, artikel-artikel yang semuanya berhubungan dengan keagamaan, beliau aktif didunia dakwah dan menjadi pengurus Basmala. 4. Pendidikan Kang Abik, mengawali pendidikan menengahnya di MTS Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di pondok pesantren, Al-Anwar, Demak dibawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 beliau merantau ke kota surakarta untuk belajar madrasah aliyah program khusus dan lulus tahun 1995. setelah melanjutkan pendidikan intelektualnya ke Fak Ushuluddin, jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. dan beliau telah menyelesaikan postgraduate Diploma (Pg.D) -?S2 di The Instute For Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri (2001). 5. Psikologi pengarangnya Sosok habiburrahman dikenal sebagai sosok yang arif bijaksana, menyayangi keluarganya, dan sangat disegani karena pembawaannya yang membuat orang betah lama-lama berdekatan dengan beliau.

text]

[Type Page 57

Sekarang beliau lebih memilih mendedikasikan ilmunya di MAN I Yogyakarta sebagai guru. Dan tercatat sebagai dosen di lembaga pengajaran bahasa arab dan Islam Abu Bakar Ash. Shiddiq Surakarta.

text]

[Type Page 58

BAB III Kesimpulan 3.1 Kesimpulan Dari keseluruhan analisis diatas dapat disimpulkan mengenai dua hal yaitu untuk intrinsik dan untuk ekstrinsik dalam novel KCB ini terkesan menarik, dalam analisis unsur intrinsik diketahui bahwa KCB mempunyai jalan cerita yang menarik karena alur yang terjalin sangat padu dari awal peristiwa hingga akhir cerita. Alurnya yang kompleks mampu menggambarkan sosok manusia yang memperjuangkan cita-citanya dengan berpegang teguh pada agamanya secara ringan namun mendalam sehingga siapapun orang yang membaca novel ini akan tergugah hatinya untuk senantiasa mengingat tuhannya dalam keadaan susah maupun senang. Hal yang paling menonjol dalam penggambarannya yaitu Habiburrahman sebagai pengarang sangat berpihak terhadap agama, terbukti dari pemilihan setting, alur, tokoh, perwatakan dan amanat yang disampaikan kepada pembacanya. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari novel karya kang Abik tersebut, ia selalu konsisten dengan dunia religi sebagai pegangan hidup serta karyakarya sastranya. Sedangkan dalam unsur ekstrinsik, pengarang (Habiburrahman) tercermin sangat religi, hal religi ini tidak hanya tercermin pada karyanya akan tetapi pada kehidupannya sehari-hari, beliau seperti latar belakang hidup, sosial budaya agama, pendidikan dan psikologis pengarang yang sangat dekat/didominasi oleh dunia keagamaan (religi). Novel KCB ini merupakan salah satu novel religi pembangun jiwa, yang dapat dijadikan filosofi hidup sebagai pegangan agar senantiasa berada di jalan Allah yang benar. Sehingga dapat dikatakan disini bahwa novel KCB termasuk novel yang dapat diterima oleh semua kalangan karena sifatnya yang bisa dijadikan referensi hidup karena berhasil menyampaikan pesanpesan religius dari pengarangnya.

text]

[Type Page 59

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarata : Balai Pustaka. Darmawati, Uti. 2010. PR Bahasa Indonesia untuk SMA. Klaten : Intan Pariwara. El-Shirazy, Habiburrahman. 2005. Ketika Cinta Bertasbih. Jakarta : Republik. BASMALA. Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritik Sastra Modern. Yogyakarta : Gama Media.

text]

[Type Page 60

SINOPSIS KETIKA CINTA BERTASBIH Novel KCB ini meceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi yaitu Universitas Al-Azhar di Kairo, yang dimana ketika mereka menuntut ilmu di Universitas tersebut mereka banyak menghadapi konflik kehidupan, khususnya didalam mencari pendamping hidup yang sesuai dengan hati dan keyakinan yang mereka pegang selama ini. Mereka itu adalah Anna Althafunnisa, Khairul Azzam dan Furqan Andi Hasan, serta banyak pendukung lainnya. Anna Althafunnisa adalah anak dari seorang kyai ternama disebuah pesantren termasyur di Desa Wangen yakni kyai Lutfi. Dia tumbuh dan besar dengan akhlak dan budi pekerti yang baik, ditambah lagi dengan paras yang cantik dan menawan sehingga banyak mahasiswa Al-Azhar yang suka serta menaruh perhatian kepadanya termasuk diantara mereka Azzam dan Furqan serta laki-laki yang dikenal Anna di Indonesia khususnya para santri dari pesantren Wangen yaitu M. Ilyas. Saat Anna kembali ke Indonesia karena ia mendapatkan kesempatan untuk membuat penelitian dalam penyelesaian tesisnya, saat itulah ayahnya meminta pada Anna agar memilih salah satu lamaran-lamaran yang telah datang padanya, yang selama ini banyak lamaran yang datang dan banyak juga yang ditolaknya. Saat itu ayahnya mengatakan satu lamaran yang datang dari orang yang sangat dikenalnya yaitu M. Ilyas, sedangkan yang datang langsung kepada Anna adalah Furqan Andi Hasan yang melamarnya melalui ustadz Mujab. Dalam kebimbangannya memilih antara Ilyas dan Furqan ada seorang lelaki yang sebenarnya telah memikat hatinya dan diharapkan dapat bertemu kembali, ia baru pertama kali beremu di Kairo ketika mendapat tumpangan setelah di tolong oleh lelaki yang diketahui Anna bernama Abdullah yang tidak lain adalah Azzam, seorang penjual bakso dan tempe sekaligus mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo. Berhubung lamaran yang datang hanya itu, maka Anna dengan mempertimbangkan hanya secara terburu-buru, memilih Furqan

text]

[Type Page 61

yang pada akhirnya mereka memutuskan bercerai karena diketahui bahwa Furqan tidak mampu melaksanakan kewajibannya sebagai suami dikarenakan ia terjangkit penyakit berbahaya HIV. Hari berganti hari, sekarang Anna tidak bersuami lagi sedangkan Azzam tengah mencari calon pendamping hidupnya, setelah semua ikhtiar yang dilakukan Azzam dalam pencariannya tidak membuahkan hasil maka Azzam pun mendatangi kyai Lutfi yang tidak lain adalah ayah Anna untuk mencarikannya jodoh yang sesuai, dan pada akhirnya kyai Lutfi menyarankan seorang janda yang masih utuh keperawanannya untuk dinikahi Azzam, janda tersebut tidak lain adalah Anna dan Azzam pun menerimanya dengan syukur dan takjub karena Anna yang dulu terasa tidak mungkin berjodoh dengannya malah dipertemukan kembali dalam ikatan pernikahan dan mereka pun berbahagia karena telah menemukan pendamping yang selama ini diharapkan.

text]

[Type Page 62

STUDI STRUKTURAL MENURUT TZVETAN TODOROV DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQUROHMAN AL-AZIZY DIYANTIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufiqurahman al-azizy, lahir pada 9 Desember 1975, namanya melejit setelah meluncurkan novel spiritual Makrifat Cinta, yang terdiri dari Syahadat cinta (2006), Musafir Cinta (2007), dan Makrifat Cinta (2007). Novelnya setelah trilogy novel spiritual Makrifat Cinta yang juga telah beredar adalah kitab Cinta Yusuf Zulaikha (2007). Dan, inilah karya terbarunya, Munajat Cinta. Dalam novel ini, penulis mengeksplorasi hal yang sangat penting dalan kehidupan seorang manusia, yakni kedudukan seorang hamba dihadapan Allah Swt, Baik sebagai seorang muslim, maupun sebagai muslimah. Untuk yang disebut teakhir yakni sebagai muslimah, penulis mendedahkan lebih khusus dan spesifik. Bukan semata dihadapan Allah, tetapi memasuki wilayah yang lebih detail lagi, misalnya kedudukannya dihadapan laki-laki, persoalan rumah tangga, hak dan kewajiban, dan perjuangan dalam meraih ridhaNya. Novel ini akan memberikan banyak inspirasi bagi setiap muslim/muslimah dalam mengelola kehidupan yang lebih baik 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini adalah bagaimanakah aspek sintaksis, aspek semantic, dan

text]

[Type Page 63

aspek verbal saling mendukung dan membentuk kesatuan cerita yang terdapat dalam novel Munajat Cinta ditinjau dari studi structural Tzvetan Todorov. 1.3 tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis sajikan di atas, tujuan yang hendak dicapai penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana aspek sintaksis, aspek semantic, dan aspek verbal yang saling mendukung dan membentuk kesatuan cerita dalam novel Munajat Cinta berdasarkan Tzvetan Todorof. 1.4 Sumber Data Sumber data yang dijadikan kajian oleh penulis adalah sebuah novel yang berjudul Munajat Cinta karya Taufiqurrahman al-azizy. 1.5 kerangka Teori menurut penulis, teori structural sebagaimana dikembangkan oleh Tzvetan Todorof-lah yang antara lain sesuai digunakan untuk mengkaji masalah yang telah disebutkan diatas. Dalam teorinya, Todorov (1985: 11-13) menyatakan bahwa pada hakikatnya karya sastra (fiksi) terbagun oleh unsure-unsur yang beragam yaitu unsure yang hadir bersama dan unsure yang tidak hadir (dalam teks). Unsur yang hadir bersama, dalam artiunsur yang pertama kit abaca dalam teks, sedangkan koherensi antara unsure yang hadir (dalam teks, bahasa, wujud verbal) dan unsure yang tidak hadir (dalam arti apa yang ada dibalik wujud verbal), namun ada satu hal yang harus diperhatikan. Yakni sistem lambing dalam sastra sebagai wacana bahasa. Pada dasarnya, sistem lambing primer (sastra) berbeda dengan sistem lambing sekunder (bahasa) sebagai medium pengungkapannya. Perbedaan terletak pada sifatnya yang relative bebas (berpajak) adtara peristiwa dengan tokoh-tokohnyadengan kalimat-kalimat konkret yang mengungkapkannya. Oleh karena itu,koherensi struktur itu ditentukan pula oleh hadirnya aspek verbal sistem sastra (fiksi).

text]

[Type Page 64

Secara ringkas, Todorov (19:12-13) menjelaskan bahwa dalam pemahaman karya sastra ada tiga jalur yang harus ditempuh, yaitu melalui pembahasan,yang pertama yaitu aspek sintaksis, untuk meneliti urutan peristiwa yang harus ditempuh secara kronologis dan logis khusus didalam alur, aspek yang kedua yaitu aspek semantic untuk meneliti tema, tokoh, dan latar, ini sudah berkaitan dengan penafsiran makna atas lambing (verbal, bahasa), aspek yang ketiga yaitu aspek verbal untuk meneliti sarana atau alat-alat pengungkapannya seperti sudut pandang, gaya atau pengujaran. Akan tetapi, didalam kajian ini tidak semua aspek atau unsure tersebut dibahas, tetapi hanya dibatasi pada unsure yang dominant meskipun dalam pembahasan itu unsure lain tetap disertakan. Jadi, pembahasan hanya difokuskan pada alur, tokoh dan sudut pandang. Secara metodologis kajian ini menggunakan metode deduksi, dalam arti analisis berangkat dari batasan-batasan umum (teori stuktural Todorov) baru kemudian masuk ke dalam teks(novel), sementara itu, dalam pemahaman maknanya kajian ini menggunakan metode induksi. Data-data pendukung, keseluruhan makna dikonklusikan dari teks secara objektif baru kemudian ditarik generalisasi dan simpulannya. Lebih jelasnya, dalam studi ini digunakan metode dialektif-objektif. Sementara itu, dalam hal cara pengumpulan dan klasifikasi data dilakukan dengan model atau teknik pembacaan aktif, retroaktif yang hasilnya dicatat dan dideskripsikan.

text]

[Type Page 65

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aspek Sintaksis: Alur Novel Munajat Cinta berdasarkan penelusuran terhadap satuan teks per alinea atau urutan peristiwa-peristiwa/tata sastranya, dalam novel ini menduduki fungsi utama yang menggambarkan kerangka logis cerita. Jadi, ada 21 peristiwa yang berfungsi merangkai alur. Hal tersebut tampak dalam uraian berikut. Daftar urutan sekuen novel Munajat Cinta 1. Peristiwa awal, ayda dan keluarganya mengalami kebangkrutan,rumah ayda dan orangtuanya disita oleh bank dan orangtuanya selalu bertengkar. 2. Ayda memutuskan untuk pergi dari rumah untuk mencari jati dirinya. 3. Selama perjalanan ayda banyak menemui seseorang yang keadaannya sama spertinya dulu dan wanita iru menyuruh ayda untuk mencari seorang yang berna Pak Burhan, dia seseorang yang akan memberikan jalan keluar bagi dirinya 4. Ayda bertemu dengan kakek yang buta tang tak lain adalah pak burhan yang selama ini telah memberikan pencerahan untuknya. 5. Ayda pulang kerumah dan berkumpul dengan keluarganya kembali, dan adik yang pertamanya memberikan pertanyaan yang begitu menggugah ayda tentang selama ayda perg i dan pertanyaan yang begitu sulit ayda jawab. 6. Ayda bertanya-tanya tentang adiknya yang selalu bertanya yang begitu sulit dimengerti, dan saat itu juga ayda perdi keprumahan tempat mereka tinggal dulu untuk menemui guru mengaji adiknya yaitu Ustadz Mubarok. 7. Ayda pergi kesebuah agen yang menjual berbagai surat kabar dan ingin bekerja sebagai tukang koran

text]

[Type Page 66

8. Ayda pergi kewonosobo untuk kembali mencari jadi dirinya dan ingin bertemu dengan Raudhotul Jannah, kemudian ada seorang pemuda yang datang mendekatinya dan ingin menodainya, pada saat ayda bingung mau mencari tempat kos dimana karna hari sudah malam, kemudian ayda bertemu dengan santi yang menawarkan kos-kosan padanya dan aydapun pergi kekos-kosan santi 9. Ayda dan santi mengorol dan santi menceritakan pengalaman hidupnya semasa ia berkeluarga dan ayda mendapat pengetahuan baru 10. Pada suatu pagi ayda pergi dari kosan santi dan menemui Raudhotul Jannah, dan ia terkejut saat melihat keadaan fisiknya yang cacad. 11. Pada hari itu menulis surat untuk ayah dan ibunya 12. ayda menemukan sahabat-sahabat arunya 13. Pada suatu pagi ayda datang terlambat untuk mngikuti diskusi 14. Hati ayda diterpa dengan keseduhan yang paling menyedihkan ketika membayangkan seorang sahabatnya Raudhotul Jannah telah dipanggil menghadap Yang Ilahi. 15. Ayda dan teman-teman kosnya ingin memecahkan permasalahan yang telah dialami oleh temannya Lis, yang hamper saya diperkosa oleh ayah tirinya 16. Ayda datang kerumah orangtua Lis untuk memberikan surat dari Lis 17. Ayda sedih karna persahabatannya hancur karna perbedaan pendapat 18. ayda selalu mngikuti ceramah-ceramah dari ustad-ustad dan pada saat itu ayda merasakan sesuatu yang membuatnya tidak tenag yaitu tenytang sabda Rasullah Saw. 19. Ayda terjatuh ketika melihat keadaan Raudhoh yang terbaring dan berwajah pucat 20. Ayda terjatuh pingsan saat dia berada di depan jendela 21. Ayda mengunjungi makam Raudhoh,dan Ayda pulang kerumah karna dia rindu dengan keluarganya. Berdasarkan sekuen-sekuen peristiwa novel Munajat Cinta di atas, dapat dilihat bahwa alur yang dimiliki adalah alur rapat kerena peristiwa yang

text]

[Type Page 67

terjalin susul-menyusul. Peristiwa demi peristiwa yang dijalin dengan runtut, linear, dan sederhana. Merkipun sederhana, meskipun sederhana, tetapi kesatuan cerita tetap terjaga dan padu sehingga akhir cerita membuat isi cerita sangat menarik untuk dibaca. Keterangan: A. Paparan (exposition) berupa peristiwa keluarga ayda jatuh miskin dan membuat ayda menyesal dan orangtuanya sering bertengkar. B. Rangsangan (inciting moment) berupa ketika ayda mencoba bunuh diri karna berputus asa ketika keadaan keluarganya hancur C. Gawatan ( rising action), berupa Ayda beniat menjadi pelacur ketika ibu dan ayahnya mau berpisah dan ingn mencari uang supaya orangtuanya kembali bersatu D. Tikaian ( conflict) berupa Ayda ingin pergi dari rumah dan ingin mencari jati dirinya E. Rumitan (complication) disaat Ayda bingung ingin mencari jati dirinya yang sesungguhnya F. Klimaks, ditandai dengan ayda bertemu dengan seorang kakek dan disitu ia mendapatkan ilmu dan pengalaman baru.ketika itu Ayda memutuskan untuk pulang kerumah kembali. G. Leraian (falling action) ditandai dengan Ayda pergi kembali untuk mencari jati dinya dan menemui seorang perempuan yang cacat.dan menemukan sahabat barunya dan disitu Ayda banyak mendapatkan pengalaman baru dari ceramah-ceramah dari para ustad,hingga pada suatu saat sahabatnya yang cacat meninggal H. Selesai (denouement) ditandai Ayda pulang kembali kerumah keluarganya dan berserah kepada-Nya dan menerima takdirnya. 2.2 Aspek Semantik: Tokoh Dalam pembahasan ini, analisis tokoh ditekankan pada tokoh utama, yakni Ayda, seorang anak yang serba kecukupan yang jatuh miskin dan ingn

text]

[Type Page 68

mencari jati dirinya. Sedangkan tokoh-tokoh yang lain hanya dibicarakan dalam kaitannya dengan tokoh utama. Analisis tokoh ini berbeda dengan analisis sebelumnya 9alur) karena hal ini sudah berkaitan dengan persoalan makna yang terdapat dibalik lambing kebahasaan (teks). Yang terpenting dalam hal ini adalah hubungan antara unsure yang hadir dan yang tidah hadir sehingga cenderung berupa interpretasi. Dalam novel Munajat Cinta ditampilkan seorang tokoh bernama Ayda, seorang anak yang dulu waktu sekolahnya pintar dah hidupnya selalu berkecukupan. Ayda ini orang yang dari golongan yang selau berkecukupan yang kemudian jatuh miskin karna kebun tehnya gagal dipanen.dan pada akhirnya dia putus asa dan menyesalinya karna sewaktu dia masih berkecukupan dia bersikap sombong dan tidak mensyukuri kehidupannya. Digambarkan oleh penulis tokok utama sebagai sosok yang dulunya sombong dan dia bertobat dan ingin mencari jati dirinya dan juga ingin kembali dilajan-Nya,karna dulu dia kurang percaya kepada_nya karna keadaannya,dan ingin membahagiakan orangtuanya dan dia juga seseorang yang terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tanpa berfikir Aku sudah berniat untuk melacurkan diri, demi bisa mengumpulkan uang dan harta yang banyak (munajat Cinta,halmn 23). Kutipan diatas menunjukan jiwa yang tertekan dan mengambil keputusan yang tanpa memikirkannya dulu tp mempunyai niat untuk menyatukan orangtuanya kembali. Masalah demi masalah mereka hadapi,dan buat Ayda mendapatkan ridho-Nya sangat penting untuk menjalani hidupnya. apa yang bisa aku katakana?Sayyidah Fatimah adalah teladan agung bagi kaum perempuan. Seorang perempuan yang menghiasi dirinya dengan semua sifat para nabi Kuipan diatas menjelaskan bahwa seorang perempuan yang baik adalah perempuan yang menghiasi dirinya dengan sifat para nabi yang patut menjadi taoladan.

text]

[Type Page 69

Dan sifat yang palinmg baik seperti Fatimah,perempuan yang baik adalah perempuan yang meneladani Rosullah Saw. Dan pada saat itu Ayda memutuskan diri untuk pergi dari rimah untuk mencari jati diri dan mencari ridha-Nya. Saya ingin mencari diri saya yang sejati.Yang dengannya dapat menolong saya. Yang dengannya dapat menjadi petunjuk bagi kehidupan saya. Yang dengannya dapat menjadi peganggan dalam menempuh jalan hidup saya Kutipan diatas menggambarkan kalau Ayni ingin mencari dirinya yang sejati,ingin mengetahui siapa sebanarnya dia dan arti kehidupan. Tetapkan langkahmu. Di bagian bumi manapun, ingatlah bahwa bumi inimilik Allah. Ingat;ah kepada Sang pemiliknya. Puji Dia. Besarkan nama-Nya. Dan janganlah engkau terkecohdengan semua nama selain nama Allah Swt. Semua nama selain nama-Nya, bisa bagus, bisa juga buruk.Sesungguhnya yang bagus bisa saja yang terburuk Kutipan diatas menjelaskan bahwa Ayda harus bisa melangkahkan kakinya kepada jaln yang benar dan dia harus yakin akan jaln yang ditempuhnya dan hanya percaya kepada Allah dan percaya selain dengan-Nya bisa saja buruk atau sesat. Saya melihat kebenaran firman-Nya bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya. Sayang sekali, keindahan ini sering kali dibuat buruk oleh manusia itu sendiri. Kutipan diatas menjelaskan bahwa kita diciptakan manusia paling indah dan paling sempurna dari mahluk lain,sepatutnya kita sersyukur dan menjaga keindahan alam yang ini dengan baik. Malam ini, aku bersimpuh di hadapan-Mu. Aku bersujud di kemahanMu. Kupasrahkan hidupku dan hidup ayah, ibu, dan adikku dalam rengkuh kasih-Mu. Aku memohon kepada-Mu. Inilah senandung munajatku, yang coba terbang dengan sayap-sayap cintaku.
[Type Page 70

text]

Kutipan diatas menunjukan doa Ayda kapda allah dia memohon ampun pada-Nya dan menyerahkan semua kepada-Nya,kebahagiaan,cintanya dalam lindungan-Nya. Dapat dikatan bahwa watak Ayda dalam novel adalah memiliki sifat yang baik, taat beribadah dan taat kepada-Nya,sederhana, memiliki kesabaran yang tinggi dan pada akhirnya dia menemukan siapa dia sebenarnya. Kehidupan orang kecil juga menjadi kekhasan dan juga nuansa religius juga sangat kental dan dominan sekali dalam novel ini. Dengan ditampilkan sosok tokoh seperti Ayda tersebut, kita dapat memberi tafsiran bahwa lewat tokoh yang demikian pencerita merasa lebih bebas untuk berbicara tentang kehigupan social yang berhubungan dengan religi, yang sekarang banyak masyarakat hilang agamanya karna pengarauh dari luar dan pergaulan yang sudah tak mempedulikan lagi dengan agama. Begitulah aspek pembahasan semantic (tokoh)dalam novel Munajat Cinta sebanarnya, masih banyak hal yang perlu dibahas dalam kaitannya dengan makna di balik lambing kebahasaan (teks) yang hadir. Analisis tokoh dibatasi sampai di sini saja 2.3 Aspek Verbal: Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan aleh pencerita adalah sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama ini sedikit banyak memberikan keuntungan kapada sipencerita bahwa dia bisa bebas menceritakan dan berkomentar terhadap apapun secara subjektif terhadap tokoh bahkan mampu menembusi pikiran dan perasaan tokoh cerita. Dengan demikian bisa memberikan manfaat bagi pembaca untuk mamahami kedudukan seorang hamba di hadapan Allah.

BAB III

text]

[Type Page 71

KESIMPULAN 3. Kesimpulan Dari kesimpulan analisis diatas, akhirnya dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Secara sintaksis, novel Munajat Cinta terkesan sangan religius sekali tentang kehidupan, linier, lurus, dan menarik karena alur yang terjalin sangat padu dari awal peristiwa hingga akhir cerita. Alurnya yang sederhana mengetahkan kisah seorang tokoh yang ingin mencari dirinya yang sejati. Secara semantic, novel Munajat Cinta ini begitu ironis, raelis, dan informative. Karena menggambarkan pencarian jati diri yang terjadi pada seseorang. Dikaitkan informative karena novel ini menampilkan kehidupan seseorang di suatu desa yang menggambarkan seseorang yang sabar tan tawakal ingin mencari jati dirinya, cerpen ini terkesan begitu nyata. Novel ini terkesan merupakan sarana pengampaian pesan pengarang kepada pembaca. Sehingga dapat dikatakan di sini bahwa novel yang religius menyampaikan pesan-pesan yang bermakna bagi pembacanya. Novel religius ini munuturkan dengan sangat kuat pergulatan jati diri penuh liku seorang gadis mencari kesejatian hidup, cinta, dan imannya. Sebuah novel yang penuh intrik, kemelut, teganggan, getaran, kasih sayang, sekaligus air mata.

Daftar Pustaka
[Type Page 72

text]

Todorov, Tzvetan.1985. Tata sastra. Terjemahan Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta:Jambatan

Al-azizy, Taufiqurrahman. 2008. munajat cinta. Jogjakarta: Diva Press

SINOPSIS

text]

[Type Page 73

Sudahkah engkau temukan dirimu,ayda? sudah, Ayah. Insa Allah jadi, siapa dirimu? saya bukan sapa-siapa Alhamdullah, kalau begitu. Lalu apa yang engkau lihat sekarang? :Saya melihat kebenaran firman-Nya bahwa Dia mengaruniai ketabahan dan kesabaran manusia seindah-indahnya. Sayang sekali, keindahan ini sering sekali dibuat buruk oleh manusia itu sendiri Terpujilah Allah kita, Nak. Semoga Dia mengaruniai ketabahan dan kesabaran pada kita. Sudah siapkah engkau jika sewaktu-waktu Allah memanggil ayahmi ini? Cepat atau lambat, sayapun akan menghadap-Nya, Ayah Itulah petikan percakapan terakhir Ruwayda dan ayahnya. Ruwayda seorang gadis yang diberkahi dengan kecerdasan istimewa, lahir dari keluarga kaya, tiba-tiba harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang menimpa keluarganya. Ayahnya bangkrut! Cita-citanya untuk menjadi mahasiswi kandas. Hampir setiap hari kedua orang tuannya terlibat pertengkaran kare utang dan kekurangan. Jiwa Ruwayda terguncang. Kebangkrutan telah memorakporandakan keharmonisan cinta ayah dan ibunya. Di atas tanah pekuburan Paponan di daeran parakan, Ruwayda sampai pada kondisi kejiwaan yang amat kritis! Antara menjadi pelacur agar bisa memperoleh uang cepat atau mengakhiri hidupn yang penuh sengsara ini. Ia kehilangan pesona amannya sebagai muslimah gara-gara belenggu uang, cinta, harga diri, dan kebahagiaan.

text]

[Type Page 74

You might also like