You are on page 1of 8

UKURAN DEMOGRAFI 1.

FERTILITAS Merupakan salah satu komponen demografi utk menggambarkan hasil reproduksi yang nyata dr seorang wanita atau sekelompok wanita dimana yang diperhitungkan adalah jumlah anak yang lahir hidup ( live birth ) seorang wanita atau sekelompok wanita. Factor penentu fertilitas (Kingsley Davis & Judith Blake) Intercourse variables : 1. Umur memulai hub. Kelamin 2. Selibat permanen 3. Lamanya berstatus kawin 4. Abstinensi sukarela 5. Abstinensi terpaksa 6. Frekuensi senggama Conception variables : 1. Infekunditas sengaja 2. Pemakaian kontrasepsi 3. Sterilisasi Gestation variables : 1. Mortalitas janin tidak sengaja 2. Mortlaitas janin sengaja BATASAN FERTILITAS 1. Lahir Hidup ( live birth ) : Suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan 2. Lahir Mati ( Still birth ) : kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 20 minggu tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan . 3. Abortus ( Abortion ) : kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari paling sedikit 20 minggu UKURAN DASAR FERTILITAS ANGKA KELAHIRAN KASAR (CRUDE BIRTH RATE/CBR) Angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun . RUMUS:

Demografi

Social ekonomi

Fertilitas

Variabel lain

Keterangan: B = Jumlah kelahiran pada periode tertentu P = Jumlah penduduk pada perengahan tahun tertentu K = bilangan konstanta yaitu 1000. Kelebihan CBR Sederhana karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah kelahiran dan penduduk pada pertengahan tahun

jumlah

Kelemahan CBR Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kecil dan yang sudah berumur 50 tahun keatas ANGKA KELAHIRAN UMUM (GENERAL FERTILITY RATE/GFR) Banyaknya kelahiran per 1000 wanita yg berumur 15-49 th atau 15-44 th. RUMUS

Atau

Pf15-49 = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun Pf15-44 = jumlah penduduk perempuan umur 15-44 tahun. Kelebihan GFR Ukuran ini lebih cermat karena populasi yang dipertimbangkan adalah penduduk yang berpotensi melahirkan (WUS). Kelemahan GFR yaitu belum mempertimbangkan potensi melahirkan yang berbeda antar kelompok umur. Kesuburan wanita meningkat sejalan dengan meningkatnya umur dan menurun kembali kira-kira pada usia 35 tahun (U terbalik). ANGKA KELAHIRAN MENURUT KELOMPOK UMUR (AGE SPECIFIC FERTILITY RATE/ASFR) Angka yg menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada klp umur tertentu. Rumus

Keterangan bi = banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur i pada suatu periode i=1 untuk kelompok umur 15-19 i=2 untuk kelompok umur 20-24 i=7 untuk kelompok umur 45-49 Pfi = jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i Kelebihan ASFR Ukuran ASFR lebih cermat daripada GFR karena memperhitung- kan jumlah wanita menurut tingkat kesuburannya. Ukuran ASFR memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohort atau umur tertentu ASFR merupakan dasar perhitungan ukuran fertilitas yang selanjutnya (TFR, GRR dan NRR). Kelemahan ASFR Diperlukan data rinci akan jumlah kelahiran menurut kelompok umur wanita, data ini kadang tidak tersedia, terutama untuk negara berkembang dimana kualitas sumber datanya belum baik. ANGKA FERTILITAS TOTAL (TOTAL FERTILITY RATE ) Jumlah dari asfr dengan catatan umur dinyatakan dlm satu tahunan. Rumus Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu sejak awal usia subur sampai akhir masa reproduksinya jika ibu tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung. Kebaikan TFR Dapat dijadikan ukuran kelahiran untuk seluruh wanita usia respoduksi (15-49 tahun), yang telah memperhitungkan tingkat kesuburan wanita masing-masing kelompok usia. CWR (Child Woman Ratio) Rasio antara jumlah anak berusia dibawah lima tahun (0-4 tahun) dengan jumlah penduduk perempuan usia reproduksi. Rumus

Atau

dimana P0-4 = jumlah penduduk usia 0-4 tahun. Kelebihan CWR: Data mudah diperoleh, karena publikasi sensus/survei umumnya dalam bentuk kelompok umur. Rasio ini berguna untuk indikasi fertilitas pada luas area yang kecil. Kelemahan CWR: Kualitas pelaporannya dipengaruhi oleh keakuratan pelaporan baik mengenai jmlh anak umur 0-4 th maupun umur ibu. Dipengaruhi oleh tingkat mortalitas wanita dan kematian anak.Perlu diingat bahwa tingkat mortalitas anak lebih tinggi dibandingkan tingkat mortalitas dewasa.Tidak memperhitungkan distribusi umur dari penduduk wanita. NRR (Net Reproduction Rate) Kualitas pelaporannya dipengaruhi oleh keakuratan pelaporan baik mengenai jmlh anak umur 0-4 th maupun umur ibu. Dipengaruhi oleh tingkat mortalitas wanita dan kematian anak.Perlu diingat bahwa tingkat mortalitas anak lebih tinggi dibandingkan tingkat mortalitas dewasa. Tidak memperhitungkan distribusi umur dari penduduk wanita. 2. MORTALITAS Konsep mortalitas menurut PBB atau WHO, adalah peristiwa menghilangnya semua tanda tanda kehidupan secara pemanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Besar kecilnya tingkat kematian merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan pddk di suatu wilayah Ukuran mortalitas : ANGKA KEMATIAN KASAR/CRUDE DEATH RATE (CDR) CDR adalah jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Rumus

Keterangan : D = Jumlah kematian pada tahun tertentu P = Jumlah penduduk pertengahan tahun k = Bilangan konstanta, yaitu 1000

ANGKA KEMATIAN MENURUT KELOMPOK UMUR/Age Specific Death Rate (ASDR ) ASDR (Age Spesific Death Rate) atau Angka Kematian berdasarkan kelompok umur adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada kelompok umur yang sama. Rumus

Keterangan : Di = Kematian pada kelompok umur ke i Pi = Penduduk pada kelompok umur ke i K = Bilangan konstanta, yaitu 1000 ANGKA KEMATIAN BAYI/INFANT MORTALITY RATE (IMR) IMR adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi (dibawah 1 tahun) setiap 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan penduduk pada satu wilayah. Rumus

Keterangan : D = Kematian bayi usia di bawah 1 tahun pada waktu tertentu B = Jumlah kelahiran hidup satu tahun tertentu K = bilangan konstanta, yaitu 1000 ANGKA KEMATIAN ANAK/Childhood Mortality Rate (CMR) CMR adalah jumlah kematian anak berusia 14 tahun (Balita) selama 1 tahun per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Rumus

keterangan : D = Jumlah kematian anak (1-4 tahun) pada tahun tertentu P = Jumlah anak (1-4 tahun) pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstanta, yaitu 1000 ANGKA KEMATIAN IBU /Maternal Mortality Rate (MMR) MMR adalah kematian ibu yang disebabkan kehamilan, persalinan dan nifas (sampai 42 hari) setelah melahirkan, tanpa mempertimbangkan lama proses atau melahirkan di rumah atau di RS atau sebab-sebab lain seperti Kecelakaan (WHO, 1998). Rumus

Keterangan : DM = Kematian Ibu (Mothers Death ) B = Kelahiran Hidup k = Bilangan konstanta, biasanya 100.000 (oleh karena kasusnya kecil ) ANGKA HARAPAN HIDUP/Life Expectancy (LE). LE adalah rata-rata usia harapan hidup (umur) dari setiap penduduk sejak dilahirkan dalam suatu wilayah/negara. Angka harapan hidup adalah salah satu indikator penting menunjukkan kualitas kesehatan di satu wilayah/negara. Semakin panjang harapan hidup semakin baik kualitas kesehatan penduduk. Harapan wanita umumnya lebih. Panjang dari harapan hidup laki-laki di seluruh dunia.

3. MIGRASI Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan pddk dgn tujuan menetap, dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau administratif, atau batas bagian dalam suatu negara. Dapat dilakukan secara individu, keluarga maupun kelompok. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MIGRASI PDDK 1. Faktor pendorong dari daerah asal (push factor) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu . Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal . Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, atau adanya wabah penyakit. 2. Faktor penarik dari daerah tujuan (pull factor); Adanya harapan untuk perbaikan taraf hidup Adanya kesempatan utk memperoleh pendidikan yg lebih baik Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya Adanya aktifitas-aktifitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tsb. Ukuran migrasi 1. Angka Mobilitas adalah rasio dari banyaknya penduduk yg pindah secara lokal dlm suatu jangka waktu tertentu dgn banyaknya penduduk. Rumus

2. Angka Migrasi Masuk Angka yg menunjukkan banyaknya migran yg masuk per 1.000 penduduk daerah tujuan dalam waktu 1 tahun. Rumus

3. Angka Migrasi Keluar Angka yg menunjukkan banyaknya migran yg keluar per 1.000 penduduk daerah asal dalam waktu 1 tahun. O mo = -------- x k P 4. Angka Migrasi Neto Selisih banyaknya migran masuk dan keluar dari suatu daerah per 1.000 penduduk dalam satu tahun. I - O mn = ------------- x k P 5. Angka Migrasi Bruto Angka yg menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan penduduk tempat tujuan. I + O mg = ------------- x k P1 + P2

Keterangan Rumus rumus : m = angka mobilitas M = jumlah mover mi = angka migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk mo= angka migrasi keluar O = jumlah migrasi keluar mn = angka migrasi neto k = konstanta = 1.000 P = jumlah penduduk tengah tahun P1 - P2 = jumlah penduduktempat tujuan dan tempat asal 4. PROYEKSI PENDUDUK

Intercensal atau interpolasi adalah perkiraan tentang keadaan penduduk diantara data 2 sensus. Pertumbuhan penduduk dianggap Linier, artinya setiap tahun penduduk bertambah dengan jumlah yang sama. Rumus Pm = Po + m/n ( Pn Po ) atau Pm = Pn ( n m/n ) ( Pn Po )

Pn = jumlah penduduk pada tahun n. Po = jumlah penduduk tahun awal. Pm = jumlah pnduduk pada tahun di-estimasikan. m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal. n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui. 2. Postcensal ( perkiraan sensus sesudah sensus ) Rumus : Pm = Po + ( n + m ) ( Pn Po ) n atau Pm = Pn + m ( Pn Po ) n 3. Projection ( perkiraan penduduk berdasarkan sensus terakhir ) Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa berpuluh tahun sesudah sensus. Metode proyeksi antara lain : - Mathematical Method Linear dengan cara Arithmatic dan Geometric Non Linear ( Exponential) - Component Method 5. MORBIDITAS Pengukuran frekuensi penyakit dititikberatkan pada angka kesakitan dan angka kematian yang terjadi pada masyarakat Incidence rate

dimana :

Attack rate

Prevalence rate

You might also like