You are on page 1of 58

Siklus Sel & Meiosis

Chris Octavianus

Siklus Sel & Pembelahan Sel


Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada organisme uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada organisme multiseluler digunakan untuk memperbanyak sel somatis, pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru Umumnya reproduksi sel dibagi 3: Amitosis, Mitosis dan Meiosis Pembelahan sel ini diawali adanya pembelahan kromosom dalam beberapa tahap pembelahan Kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan berikutnya disebut siklus sel atau daur sel.

Pembelahan Mitosis
Melalui peristiwa ini makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang, sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan Pembelahan mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

Interfase
Sel dianggap sedang istirahat tanpa melakukan pembelahan. Namun, interfase merupakan tahap yang penting untuk mempersiapkan pembelahan atau melakukan metabolisme sel. Interfase merupakan fase terpanjang dalam siklus sel. Pada stadium ini inti sel dapat terlihat dengan jelas, namun kromosom masih berupa benang-benang kromatin yang memanjang sehingga tidak tampak dengan jelas. Interfase terbagi dalam tiga fase yaitu fase G1 (pertumbuhan pertama), S (sintesa), dan G2 (pertumbuhan kedua)

Fase G1
Fase G1 (Gap atau Growth atau Pertumbuhan primer) yang terjadi setelah mitosis. Fase G merupakan periode yang ditandakan dengan sel melakukan aktivitas biokimia yang intensif, di mana pada fase ini tampak sel membesar ukurannya, dan komponenkomponen sitoplasmik, berbagai organel sel, membran-membran internal bertambah jumlahnya dengan amat pesat. Fase G1 ini memakan waktu 30-50% dari seluruh waktu interfase.

Fase S (Sintesis)
Sel melakukan sintesis materi genetik. Pada fase ini terjadi replikasi DNA Fase ini memakan waktu 35-45% dari seluruh waktu interfase.

Fase G2
Pada subfase ini, sel memperbanyak organelorganel yang dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya.

Fase M (Mitosis)
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Pembelahan Mitosis terjadi pada sel somatis dan menghasilkan 2 sel anak yang mengandung jumlah kromosom/ materi hereditas yang sama/ identik Tujuan Mitosis: Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi Perkembangan dari 1 sel menjadi banyak Pembentuk individu baru (reproduksi sel baru) pada organisme bersel satu

Mitosis terdiri dari 5 fase yaitu Profase, Prometafase, Metafase, Anafase, dan Telofase. Keseluruhan fase ini merupakan tahap karyokinesis yang kemudian diakhiri dengan sitokinesis setelah telofase, sehingga dari satu sel parental akan dihasilkan 2 sel anakan yang identik

Profase
Kromatin menebal (kondensasi), memendekkromosom Kromosom kemudian berduplikasi (sister chromatid), dan kemudian bergabung pada sentromer. Nukleolus mulai melebur Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya, dan komponen-komponen penyusun membran inti akan bercampur dengan sitoplasma. Benang spindel mulai terbentuk menjulur sepanjang sentrsom. Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh benang spindel yang memanjang.

Prometafase
Selaput nukleus terfragmentasi Benang spindel yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor kromosom-kromosom tampak tersebar tidak saling tumpang tindih, karena kromosom sedang menuju ke pelat metafase (metaphase plate).

Metafase
Terdapat 3 kegiatan: Proses konggregasi (kromosom menuju bidang ekuatorial) Distribusi (Kromosom berjejer di lempeng metafase) Orientasi (kromosom melekatkan diri pada benang spindel pada daerah kinetokor)

Anafase
Sentromer/ kinetokor membelah menjadi 2 Kedua kromatid sister ditarik oleh benang spindel ke kutub berlawanan

Telofase
Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin Dinding inti dibentuk kembali Benang spindel menghilang Sitokenesis berlangsung, sehingga terjadi 2 sel anakan yang identik

Perbedaan Mitosis Hewan dan Tumbuhan


Pada sel hewan sitokinesis terbentuk pada membran sel pada saat telofase. Pada sel tumbuhan sitokinesis berlangsung melalui pembentukan lempeng sel pada dinding sel Pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol, shg kromosom tertarik ke arah kutub Pada sel hewan terdapat sentriol

MEIOSIS
SEJUJURNYA, jenis kelamin manusia di dunia ini HANYA ada dua, yaitu laki-laki dan wanita. Pada waktu terjadi pertumbuhannya, ayah memberikan setengah dari sel kelaminnya dan ibu juga setengah dari sel kelaminnya, sehingga kita mewarisi masing-masing sel setengah dari sel kelamin dari orang tua kita.

Secara kodrati, makhluk hidup tertentu hanya melahirkan makhluk yang sejenis. Ini dikarenakan adanya mekanisme tertentu pada saat awal perkembangbiakan. Bahkan, sebelum terbentuk calon anak di dalam rahim, mekanisme ini sudah dimulai. Mekanisme ini dimulai pada sel-sel kelamin (sel reproduksi) calon bapak dan calon ibu. Mekanisme tersebut adalah pembelahan sel secara meiosis Makhluk hidup yang sejenis mempunyai jumlah kromosom yang sama pada setiap sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, kecuali pada sel reproduksi atau sel kelaminnya. Sel kelamin pada manusia hanya mempunyai setengah jumlah kromosom sel tubuh lainnya, yaitu 23 kromosom. Jumlah setengah kromosom (haploid) ini diperlukan untuk menjaga agar jumlah kromosom anak tetap 46.

Meiosis
Pembelahan meiosis juga disebut sebagai pembelahan reduksi karena pembelahan sel induk berjumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau disebut haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ reproduksi (testis atau ovarium). Dalam pembelahan Meiosis terjadi 2x pembelahan sel secara berturut-turut, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk

Meiosis terjadi pd organ reproduksi Tumbuhan: putik & benang sari Hewan: testis dan ovarium Meiosis menyebabkan terjadinya rekombinasi genetis !!!

Meiosis I
Disebut juga Pemisahan kromosom homolog Khususpada meiosis I, profase I terdapat beberapa fase yaitu leptoten (leptonema), zigoten (zigonema), pakhiten (pakhinema), diploten (diplonema), dan diakinesis.

Profase I
Sebagian besar perbedaan antara mitosis dan meiosis terdapat pada fase ini. Profase I menghabiskan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan profase pada mitosis. Leptoten Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Kromatin terpilin menjadi kromosom. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog. Bedakan kromosom homolog dengan kromatid saudara !!!

Zigoten kromosom homolog berpasangan dan disebut bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog berpasangan membentuk bivalen disebut sinapsis

Pakhiten Masing-masing bivalen terdiri atas empat kromatid (tetrad)

Diploten Terjadinya pindah silang (crossing over) crossing over ini sangat penting karena akan menghasilkan kombinasi-kombinasi yang baru (variasi genetik) Hasil dari crossing over adalah terjadinya rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross over terjadi selama meiosis pada gamet manusia

Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal Membran inti terfragmentasi, Terbentuk mikrotubul (benang spindel)

Metafase I
Pada fase ini, hampir sama dengan metafase mitosis. Kromosom-kromosom menempatkan dirinya di tengah-tengah sel, yaitu di bidang equator dari sel. Namun, terdapat perbedaan antar metafase I meiosis dengan metafase mitosis. Pada metafase mitosis, yang terdapat pada bidang equator adalah kromosom-kromosom tunggal. Sedangkan pada metafase I meiosis, yang terdapat pada bidang equator adalah pasangan-pasangan kromosom homolog sehingga pada metafase I meiosis tidak terjadi pembelahan sentromer.

Inilah yang disebut Meiosis I melakukan Pemisahan kromosom homolog

Anafase I
Setelah tahap metafase I selesai, benang spindel mulai menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan kromosom homolog berpisah ke kutub, kromatid tidak berpisah dari sentromer !!! Namun, kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak sebagai satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis dan meiosis. Pada mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang bergerak ke arah berlawanan.

Telofase I
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid sampai di kutub sel Membran inti dan nukleolus muncul Terjadi sitokinesis Kromosom berubah menjadi benang kromatin Benang spindel lenyap

3 perisiwa yang hanya terjadi pada meiosis l:


1. Sinapsis dan pindah silang. Selama profase l, homolog tereplikasi berpasangan dan terhubung secara fisik dan disebut sinapsis. Penataan ulang genetik antara kromatid nonsaudara, dikenal sebagai pindah silang (crossing over), diselesaikan pada tahap ini. Kiasmata merupakan perwujudan fisik dari pindah silang. Sinapsis dan pindah silang tidak terjadi saat mitosis. 2. Homolog di lempeng metafase. Pada metafase l meiosis, kromosom berjejer sebagai pasangan homolog di lempeng metafase, bukan sebagai kromosom individual, seperti pada metafase mitosis. 3. Pemisahan homolog. Pada anafase l meiosis, kromosom-kromosom tereplikasi pada setiap pasangan homolog bergerak kearah kutub yang berlawanan, namun kromatid-kromatid saudara dari setiap kromosom tereplikasi tetap melekat. Sebaliknya, pada anafase mitosis, kromatid-kromatid saudara memisah.

Meiosis II
Disebut juga Pemisahan sister kromatid Tdk tjd replikasi kromosom antara meiosis I dan meiosis II tdk tjd interfase Proses sama dengan mitosis Diawali dan diakhiri dengan sel haploid

Perbandingan Mitosis & Meiosis

Perbedaan Mitosis & Meiosis


Apa Perbedaan Antara Mitosis dan Meiosis ?

MITOSIS
Pembelahan yang memisahkan sister kromatid

MEIOSIS
Tahap pertama adalah pembelahan kromosom reduksi yang memisahkan kromosom homolog pada anafase I, sister kromatid memisah pada anafase II. Dua kali pembelahan tiap daur yaitu dua pembelahan sitoplasma, satu pembelahan setelah pembelahan reduksi dan satu mengikuti pembelahan kromosom yang sama. Kromosom berpasangan dan membentuk kiasmata, pertukaran genetik terjadi kromosom homolog.

Satu pembelahan tiap daur, yaitu satu pembelahan kromosom yang sama.

Kromosom tidak berpasangan biasanya tidak terbentuk kiasmata, tidak terjadi pertukaran genetik antara kromosom homolog.

MITOSIS
Dari satu sel dihasilkan dua sel anak Kandungan genetik dari hasil mitosis identik.

MEIOSIS
Dari satu sel dihasilkan empat sel anak tiap daur. Kandungan genetik dari proses meiosis berbeda, kromosom dapat merupakan turunan dari kromosom induk atau bapaknya dengan kombinasi yang bermacam-macam karena adanya pengelompokan secara rambang dan derajat pindah silang. sel gonad

sel somatis

Pembelahan Meiosis Pada Manusia


Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh makhluk hidup Gametogenesis berlangsung pada sel kelamin dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis meliputi spermatogenesis (pembentukan spermatozoa atau sperma) dan Oogenesis (pembentukan ovum)

Spermatogenesis
Tempat spermatogenesis Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel-sel spermatogonia (sel induk sperma) dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormon testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.

Pada masa pubertas


Spermatogonia membelah diri secara mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonia. Pada manusia, spermatogonia mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid) Beberapa spermatogonia membelah diri kembali, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel-sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi 4 spermatid. Jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa (masak) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki23 kromosom (haploid).

Oogenesis
Pada masa pubertas, oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan 1 sel oosit sekunder yang besar dan 1 sel badan kutub pertama (polar body primer) yang lebih kecil. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus saja. Oosit sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23 kromosom (haploid). Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri menghasilkan 1 sel ootid yang besar dan 1 badan kutub kedua (polar body sekunder). Pada saat yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi 2 kutub. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid). Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan 1 sel telur yang fungsional.

Variasi genetik pada meiosis berasal dari:


1. 2. Peristiwa crossing over Pemilahan kromosom secara bebas Pada metafase I, dimana orientasi pasangan homolog yang menghadap kutub-kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai 2 kemungkinan dalam penyusunan ini. Contoh organisme dengan 4 kromosom diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya. 2 kromosom ini dapat menghasilkan 4 kemungkinan sel anakan dengan kombinasi kromosom berbeda satu sama lain. Bagaimanakah dengan manusia?: dengan kemungkinan kombinasi 2n , n = jumlah haploid (manusia = 23), kombinasi 8.388.600

3.

Peristiwa fertilisasi random Seorang anak tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan sifat kedua orang tuanya, sebab seorang anak dihasilkan dari pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel spermasetiap sel kelamin (sperma dan sel telur) Diketahui bahwa saat metafase gamet ada 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, setiap pasangan mempunyai potensi untuk membentuk (8 juta x 8 juta) zygot yang berbeda secara genetik. Dengan kata lain, setiap kita telah memenangkan pertandingan melawan 64 trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan.

You might also like