You are on page 1of 4

Energi

Alternatif

Dari

Belimbing

Wuluh

PENDAHULUAN Latar Belakang Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil-fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi. Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan seperti minyak bumi. Melihat potensi dari belimbing wuluh yang tumbuh subur di Indonesia maka penulis ingin memaparkan penggu naan dari beli mbing wul uh sebagai m edai sumber energi alt ernat if . Energi Alternatif Belimbing wuluh yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama avverhoa bilimbi adalah tanaman asli Amerika yang tumbuh subur di daerah yang banyak mendapat sinar matahari langsung tetapi cukup kelembaban udaranya. Belimbing Wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki ketinggian mencapai 11 m. Biasanya ditanam di tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Batangnya keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. Buahnya sering dipakai untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur ataupun untuk membersihkan noda yang menempel pada kain seperti kuningan dan tembaga. Daunnya yang kecil berhadap-hadapan. Bunganya berbentuk bintang dan berwarna merah muda keunguan. Kandungan dan Khasiat Belimbing Wuluh: Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan dahak dan menurunkan panas. Buahnya mengandung zat: asam-kalium-akolat. Ini adalah salah satu kegunaan dari belimbing wuluh di luar sebagai sumber energi alternatif.

Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat

pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbing ini disuntikan secukupnya. Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai. Alat dan Bahan yang diperlukan. 1. Belimbing Wuluh

2. Blender 3. Gelas plastik 4. Tanah 5. Air 6. Lempeng tembaga ( sebagai elektroda positif ) 7. Lempeng seng 8. Kabel 9. Lampu LED Cara pembuatan Energi Alternatif dari Belimbing Wuluh : 1. Blender belimbing wuluh sampai halus ( jadi jus belimbing wuluh , sehingga dapat berupa menjadi air ( tanpa serabut/ampas ). 2. Siapkan gelas plastik diisi dengan tanah liat ( bukan tanah berpasir ataupun sampah ). 3. Masukan belimbing wuluh yang sudah di blender kedalam gelas plastik yang sudah diisi tanah. 4. Susun berderet-deret gelas yang sudah diisi jus belimbing wuluh dan tanah. 5. Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel ( dengan kabel 15 cm ). 6. Susun rangkaian elektroda tersebut kedalam gelas tanah yang disiapkan sebelumnya dengan susunan lempeng tembaga dan lempeng seng seterusnya, maka d susun dalam satu gelas dengan berbeda . 7. Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (sebagai elektroda negatif )

gelas pertama dan terakhir hanya punya satu lempeng : gelas pertama tembaga dan gelas kedua seng. Disambungkan dengan elektroda baru ini, gelas pertama disambungkan dengan rangkaian seng dan gelas kedua dsiambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel ini lah yang akan rangkaian terakhir yang akan disambungkan oleh lampu yang akan dinyalakan. Tancapkan elektroda dengan Susunan gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh serta telah dimasukkan elektroda.

8. Jadilah rangkaian sederhana pembangkit alternatif ini, satu gelas bisa menghasilkan energi 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang sangat besar tinggal menambahkan rangkaian jumlah gelas yang akan dibuat. Satu gelas ini bisa bertahan kurang lebih 15 hari.

Menurut penulis, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng. Sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.

Menurut penulis,pengembangan dari belimbing wuluh sebagai sumber energi alternatif harus terus dikembangkan karena potensi dari belimbing tersebut tumbuh di Indonesia sangat tinggi.Sehingga nantinya setelah berkembang, energi listrik alternatif ini dapat dikemas dalam bentuk produk energi yang praktis layaknya baterai. Sehingga, dapat dikembangkan sebagai salah satu energi alternatif di tengah tarif listrik yang dampaknya kian terasa berat bagi rakyat kecil.

You might also like