You are on page 1of 41

KOMPLIKASI POSTPARTUM

Mira Trisyani

PENDAHULUAN
Pada masa postpartum, komplikasi dapat terjadi. Kebanyakan komplikasi PP menunjukan tanda gejala Komplikasi PP dapat terjadi secara lambat atau cepat

PERDARAHAN POSTPARTUM

Kehilangan darah pada masa PP akibat dari atonia uteri, laserasi, atau tertinggalnya produk hasil konsepsi. Kehilangan 1% atau lebih dari BB hrs dipertimbangkan sebagai hal yang membahayakan.

PENYEBAB
Faktor Predisposisi termasuk overdistended uterus (macrosomic baby, multiple gestation, hydramnions) Partus lama Preeklampsia Chorioamnionitis

PATOGENESIS
Adanya jaringan (sisa plasenta, inversi uterus dan tumor ) yang terdapat dalam uterus atau otot terlampau teregang, sehingga uretus tidak dapat berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan perdarahan (hemoragi). Laserasi pada jalan lahir (servik dan vagina) pd daerah tsb tidak terjadi kontraksi uterus sehingga terjadi perdarahan.

PATOGENESIS

Pada DIC, terbentuk sejumlah bekuan dalam aliran darah diseluruh tubuh. Bekuan darah ini menyumbat aliran darah ke jaringan menyebabkan kerusakan jaringan pada daerah/organ yang tersumbat (krn proses pembekuan yg abnormal : fibrinogen dan trombosit) proses pembekuan yang normal tidak terjadi sehingga terjadi perdarahan yang menyebar .

PENGKAJIAN

Data Subjektif

Perdarahan HR cepat Kehausan, Pening,

PENGKAJIAN

Data Objektif:

Atonia uteri
Lemahnya fundus Darah berwarna merah gelap

Laserasi Genetalia
Perdarahan warna merah terang Fundus teraba keras

PENGKAJIAN

Tertinggalnya jaringan plasenta

Perdarahan warna merah gelap Ditended uterus Nyeri abdominal

Hematoma
Bruising Edema Nyeri

POTENSIAL KOMPLIKASI

syock hipovolemik bisa menimbulkan kematian


Pucat Kelelahan Nadi melemah, Gelisah Kedinginan Kesulitan bernafas

POTENSIAL KOMPLIKASI
Pada DIC terjadi perdarahan dalam jaringan, seperti otak, paru ginjal dan jantung. klien kritis. Klien mungkin mengalami penurunan kesadaran, anoksia Infeksi Postpartum Anemia Histerektomi

TERAPEUTIC MANAGEMENT
Dilatasi dan Kuretase sesuai indikasi Perbaikan laserasi Ketat dalam intake dan output Pengeuaran plasenta secara manual Infus oksitosin sesuai indikasi Therapi oksigen sesuai indikasi Hiterektomi

DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN INTERVENSI


1.

Defisit volume cairan s.d hipovolemia berhubungan dengan perdarahan PP


Jangan meninggalkan klien selama perdarahan aktif Massage fundus dengan relax sampai dengan mengeras, jangan overmassage atau mendorong keras-keras Berikan oksigen 10 20 L/mnt sesuai anjuran Berikan cairan parenteral dengan oksitosin sesuai anjuran Periksa TTV setiap 15 mnit sampai dengan stabil dll

DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN INTERVENSI


2. Nyeri dan ketidaknyamanan s.d massase uterus dan kontraksi uterus
Jelaskan tujuan dari frekuensi pengkajian PP Ajarkan klien untuk mencek fundus sambil melakukan massase Anjurkan untuk memposisikan diri nyaman Berikan obat-obatan sesuai anjuran

INFEKSI POSTPARTUM

Definisi:

Infeksi postpartum (sepsis puerpuralis) adalah infeksi klinis yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan.

PENYEBAB

Infeksi bisa timbul akibat bakteria yang seringkali ditemukan didalam vagina (endogenus) atau akibat pemaparan dari luar vagina (eksogenus) Episiotomi atau laserasi pada vagina/serviks dapat membuka jalan timbulnya sepsis

PENYEBAB
Organisme yang paling sering menginfeksi adalah streptokokus dan bakteri anaerobik. Infeksi Staphylococcus aureus, gonokokus, koliformis, dan kolistridia lebih jarang terjadi, tetapi merupakan organisme patogen serius sebagai penyebab infeksi postpartum

PENYEBAB
Biasanya infeksi disertai penyakit medis lain, seperti anemia, malnutrisi, dan DM Penyakit obstetrik, termasuk PROM/KPSW, persalinan yang lama dan melelahkan, kelahiran dengan bantuan alat, perdarahan, dan retensi produk konsepsi meningkatan kemungkinan dan berat sepsis puerpuralis

PENYEBAB
Korioamnionitis bisa menjadi penyebab PROM Korioamnionitis dapat diikuti dengan plasentitis dan pneumonia kongenital janin, omfalitis, atau septikemia. Plasentitis dan korioamnionitis bisa diikuti dengan endometritis

PENYEBAB
Endometritis, biasanya dilokasi plasenta, memungkinkan dimulainya infeksi. Infeksi lokal bisa disertai salpingitis, peritonitis, dan pembentukan abses pelvic

GEJALA INFEKSI PUERPURALIS


Suhu tubuh 38C atau lebih selama dua hari berturut-turut tidak terjadi 24 jam pertama setelah kelahiran, ditetapkan sebagai penyebab infeksi Postpartum Ibu menunjukkan gejala keletihan dan letargi, kurang nafsu makan, dan menggigil Nyeri perineum atau distress di abdomen bawah, mual, dan muntah

GEJALA INFEKSI PUERPURALIS


Biasanya ditemukan lockea dalam jumlah besar dan bau Biakan bakteri intrauterin atau intraservikal harus menunjukkan agens patogen penyebab dalam 36 sampai 48 jam.

PENANGANAN INFEKSI PP
Paling efektif adalah upaya pencegahan Mengajarkan klien selama hamil mengkonsumsi nutrisi yang baik Hygiene perineal klien yang benar Semua tenaga kesehatan memperhatikan teknik aseptik pada masa intranatal dan postpartum Keseimbangan cairan dan elektrolit Pemberian antibiotik spektrum luas

TROMBOPLEBITIS DAN TROMBOSIS


Deskripsi
1.

2.

Troboplebitis adalah inflamasi endotelium vaskular dengan pembentukan bekuan pada dinding pembuluh darah Trombus terbentuk bila komponen-komponen darah bergabung untuk membentuk aggregate body (bekuan)

TROMBOPLEBITIS DAN TROMBOSIS


3. Emboli pulmoner terjadi bila bekuan darah yang berjalan melalui sistem vena yang tersangkut di dalam sistem sirkulasi pulmonar, yang menyebabkan oklusi atau infark 4. Insiden trombophlebitis PP sebesar 0,1% sampai 1%, bila tidak ditangani pada 24% kasus akan memperburuk menjadi emboli pulmonar, dengan angka kematian 15%

ETIOLOGI
1.

2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.

Riwayat tromboplebitis Riwayat kelahiran sesar Riyawat kelahiran forcep Usia ibu lebih dari 35 tahun Multiparitas Supresi laktasi dengan estrogen Varises Anemia dan diskrasia darah

PATOFISIOLOGI
1.

2.

Pembentukan trombus terjadi karena statis vena, kemampuan darah untuk megalami hiperkoagulasi, dan cedera pada lapisan terdalam pembuluh darah Statis vena (pada pelvik dan ekstremitas bagian bawah) dan kemampuan darah untuk hiperkoagulasi keduanya ada selama kehamilan

PATOFISIOLOGI
3. Kadar faktor-faktor pembekuan yang paling banyak (t/u fibrinogen, dan faktor III,VII, dan X) meningkat selama kehamilan. 4. Cedera pada lapisan pembuluh darah yang terdalam, secara umum kemungkinan tidak berperan pada tromboplebitis dan trombosis selama kehamilan.

HASIL PENGKAJIAN

Tromboflebitis Perjalanan infeksi melalui vena-vena, yang dibagi menjadi 2 yaitu :

Tromboflebitis pelvica, yaitu pada dinding rahim dan ligamentum latum (vena ovarica, vena uterina dan vena hypogastrica) Biasanya terjadi pada minggu kedua Demam menggigil Penyulit abses paru, pleuritis dan abses ginjal Berlangsung antara 1 3 bulan

HASIL PENGKAJIAN
Tromboflebitis

femoralis (vena femoralis, poplitea dan vena saphena)


Terjadi biasanya pada hari ke- 10 s.d. ke-20 Udema pada bagian kaki dan paha, udema lambat hilang Nyeri pada daerah tungkai Suhu tubuh meningkat Jika tidak diobati, bisa menjadi tromboflebitis septik

PENATALAKSANAAN
1.

Meningkatkan resolusi gejala dan mencegah perkembangan embolus


Kaji TTV Kaji tanda-tanda inflamasi Berikan terapi koagulan sesuai program dan observasi tanda-tanda perdarahan dan reaksi alergi Jangan berikan estrogen untuk supresi laktasi karena dapat meningkatkan pembekuan darah Periksa lab.

PENATALAKSANAAN
2. Memberi penyuluhan kepada klien dan keluarga tentang :

Menjelaskan strategi untuk mencegah statis vena

3. Membantu klien dan keluarga menghadapi stress fisik dan emosional akibat komplikasi PP 4. Mendorong ikatan orang tua-bayi

MASTITIS
Adalah infeksi yang melalui luka pada putting susu atau melalui peredaran darah Penyebab : bakteri staphylococcus aureus Tanda/gejala : demam, nyeri, kulit disekitar payudara merah dan bengkak, ibu mengeluh merasa lesu dan tidak nafsu makan Bisa menyebabkan abses

PENCEGAHAN MASTITIS
Bersihkan payudara setiap kali akan disusui atau setelah disusui Posisi menyusui yang benar ( seluruh areola masuk ke mulut bayi) Bila ada luka sebaiknya tidak menyusui dahulu ASI dikeluarkan dengan pijatan Tidak dilakukan Breast Care Kolaborasi pemberian obat antibiotik

INFEKSI SALURAN KEMIH


Deskripsi :
1.
2.

ISK diindikasikan dengan terdapat lebih dari 100.000 koloni bakteri/mL urine Ada 2 macam ISK

Sistitis (inflamasi pada kandung kemih dan pielonefritis) Inflamasi pada pelvik ginjal

3.

ISK terjadi pada 5% wanita PP, dan 15% dengan kateterisasi PP

ETIOLOGI
1.

2.

Infeksi bakteri yang naik bertanggung jawab atas sebagian besar ISK Penyebab lain ISK adalah retensi dan urine residu karena distensi berlebihan dan pengosongan kandung kemih yang inkomplet ( penurunan hasrat berkemih, statis urine sebagai media pertumbuhan bakteri)

MANIFESTASI SISTITIS
1.

2.

Manifestasi Sistitis meliputi peningkatan frekuensi berkemih, keinginan kuat untuk berkemih yang tidak dapat ditahan Manifestasi pielonefritis meliputi demam tinggi, menggigil, nyeri pinggang, mual, dan muntah

PENATALAKSANAAN
1. 2. 3.

4. 5.

Tentukan jika timbul gejala sulit berkemih setelah bersalin Analisa hasil lab. Urine untuk pemberian antibiotik dan obat-obatan yang sesuai Jelaskan perawatan mandiri berhubungan dengan pengosongan kandung kemih secara teratur, vulva hygiene, adekuat intake cairan Masukkan kateter intermiten atau permanen sesuai kebutuhan Observasi dan catat respons terhadap pengobatan

Sekian

You might also like