You are on page 1of 15

Hukum Perorangan

Pada dasarnya setiap orang bebas melakukan perbuatan hukum, namun undang-undang membatasi kewenangan dan hak tersebut untuk :
Anak dibawah umur Wanita sudah kawin (pasal 108) Orang pailit Orang afweizig Orang dibawah curatelle

Tidak cakap dalam bertindak bukan berarti kedudukan dihadapan hukum berbeda. Orang yang tidak cakap bertindak hanya tidak dapat bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya menurut hukum, dengan syarat ketidak mampuannya dapat dibuktikan

Ketidak Mampuan
1. Tidak mampu sesungguhnya
Tidak mampu mengatasi perbuatannya karena terganggu pikirannya atau karena tidak dapat diharapkan lagi untuk melakukan suatu perbuatan.

2. Tidak mampu secara yuridis


Tidak memiliki wewenang melakukan tindakan hukum atas nama sendiri. Apabila ia melakukan perbuatan hukum, maka dengan sendirinya perbuatan itu batal.

Status Hukum
Anak dibawah umur : dibawah 21 thn Wanita bersuami yang tidak memiliki akta perkawinan: tidak dapat melakukan perbuatan hukum sendiri, harus mendapat bantuan dari suami Orang dibawah curatele Yang dinyatakan pailit Dinyatakan tidak hadir Anak didalam kandungan

Manusia dianggap sebagai subjek hukum sejak ia lahir hingga meninggal dunia (Pasal 2 dan 348 BW) Anak yang berada dalam kandungan dianggap sebagai tlah dilahirkan bila kepentingan anak mengendaki, Bila ia dilahirkan dalam keadaan meninggal, maka ia dianggap tidak pernah ada. (pasal 2 BW) Manusia adalah figur yang berwenang sebagai pendukung hak dan kewajiban.

Pasal 108 BW : Istri harus mendapatkan izin tertulis atau bantuan dari suaminya untuk : memindahtangankan,memperoleh pelunasan, hibah, memperoleh harta kekayaan, baik dengan cuma-cuma atau atas beban. SEMA 3/1963 menghapus pasal ini.

Pasal 105 BW : suami tidak boleh memindahtangankan atau membebani harta kekayaan istrinya tanpa persetujuan Istri Pasal 119 BW : Mulai saat perkawinan dilangsungkan, demi hukum berlakulah persatuan bulat antara kekayaan istri dan suami kecuali perjanjian perkawinan menentukan lain.

Pasal 36 UU No. 1/ 1974 : Mengenai harta bersama, suami atau istri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak. Dan memiliki hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya yang diperolehnya sebelum perkawinan (harta bawaan).

Anak Dibawah Umur


Diletakkan dibawah kekuasaan orang tua atau wali bila orang tua bercerai Subjek dari anak dibawah umur, dianggap tidak cakap melakukan perbuatan hukum apapun karena ia belum dewasa. Dalam menerima warisan, seorang anak dibawah umur dalam menerima warisan harus mendapat izin dari

Kekuasaan Orang Tua


Kekuasaan orang tua bersifat kolektif dan dijalankan oleh si bapak. Kekuasaan orang tua dapat berakhir karena:
Bubarnya perkawinan karena perceraian Adanya pembebasan atau pemecatan Karena si anak telah dewasa

Wali : Anak dibawah umur hanya dapat menuntut wali yang diangkat oleh putusan pengadilan, Anak dibawah umur tidak dapat menuntut wali yang dijalankan oleh orang tua yang hidup terlama.

Pasal 298 (2) BW: Orang tua wajib memelihara dan mendidik anaknya yang belum dewasa. Kewajiban memelihara meliputi memberikan nafkah, pakaian, perumahan pendidikan serta kesehatan. Bila kekuasaan sebagai orang tua/wali dicabut, kewajiban ini tidak hilang. Namun memberikan keseimbangan anatara kewajiban dan penghasilan orang tua.

Pasal 307 BW: orang tua berkewajiban untuk mengurus harta kekayaan anak dibawah umur. Tanggung jawab ini meliputi atas hak milik ini dan hasil dari barang2 kekayaan itu. Memberikan perhitungan dan pertanggung jawaban

Pasal 345 BW : Wali menurut hukum adalah orang tua yang hidup terlama Pasal 359 BW : Wali sementara

You might also like