Professional Documents
Culture Documents
Menurut Bartle dan Sherbet (1994), Analisis matematika secara umum dipahami sebagai tubuh matematika yang dibangun oleh berbagai konsep limit. Pada bab sebelumnya kita telah mempelajari limit barisan, kekonvergenan barisan bilangan real. Sebagaimana telah diketahui bahwa barisan merupakan bentuk khusus fungsi, yaitu fungsi bernilai real dengan domain bilangan asli. Pada bab ini kita memperluas konsep limit kepada bentuk fungsi bernilai real secara umum. Karena konsep kekontinuan terkait erat dengan konsep limit maka kedua topik ini dibahas secara simultan pada bab ini.
xc
lim f (x) = L
mendekati
maka
f (x)
mendekati
L,
semakin dekat
x c.
kepada
semakin
f (x) f (x)
kepada
L. L
untuk
dekat dengan
c.
Pernyataan ini banyak diambil sebagai denisi limit khususnya bagi mereka yang
belum belajar analisis. Padahal sesungguhnya pernyataan kedua lebih sesuai untuk denisi limit. Pada pernyataan ini ada dua kriteria atau ukuran dekat. Kriteria dekatnya terhadap dengan
f (x)
kepada
c.
Kemudian, setiap
yang dekat
Sebelum masuk ke
denisi formal limit fungsi, diberikan terlebih dahulu pegertian titik limit ( suatu himpunan.
cluster point )
Sebuah titik
cR
dikatakan
titik limit
A
V (c) := (c , c + )
c,
atau
(c , c + ) A \ {c} = , > 0.
Catatan 1. Titik limit A boleh jadi anggota A atau bukan anggota A. Sebaliknya, suatu
anggota A dapat menjadi titik limit atau bukan titik limit A.
A A
Sebelum diberikan contoh diperhatikan teorema yang menjamin adanya barisan di dalam yang konvergen ke titik limit yang dapat dijadikan kriteria titik limit.
Teorema 3.1. Sebuah bilangan c A titik limit A bila hanya bila terdapat barisan (an )
1 c titik limit. Untuk setiap n N, bentuk persekitaran radius := n , 1 1 yaitu V 1 (c) = (c , c + ). Selalu ada an A V 1 dengan an = c. Karena berlaku n n 1 n maka disimpulkan
n
|an c| <
lim(an ) = c.
(an ) dalam A, an = c dan lim(an ) = c, dibuktikan c seperti ini adalah titik limit A. Karena diketahui lim(an ) = c maka untuk sebarang > 0 terdapat bilangan asli K sehingga |an c| < untuk setiap n K . Ini berarti, khususnya aK A, aK = c dan aK V yaitu A V \ {c} = . Terbukti c titik limit A.
Contoh 3.1.
Diberikan himpunan
A.
Penyelesaian.
Diperhatikan bahwa setiap x [0, 1] dan setiap > 0 maka berlaku (x , x + ) A \ {x} = . Jadi setiap x [0, 1] merupakan titik imit A. Diperhatikan x = 1 A. Kita dapat memilih 1 > 0 sehingga (1 1 , 1 + 1 ) A = {1} sehingga (1 1 , 1 + 1 ) A \ {1} = , jadi x = 1 bukan titik limit A. Argumen yang sama diterapkan untuk x = 2. Diperoleh himpunan titik lmit A adalah [0, 1].
1 / A
tetapi
titik limit
A.
Sebaliknya
2 A
tetapi
A. A.
[0, 1)
kesemuanya anggota
dan
Berikut diberikan beberapa fakta sederhana tentang titik limit: Himpunan yang banyak anggotanya berhingga tidak mempunyai titik limit. Himpunan bilangan asli
R. 0.
Dalam kasus ini tidak
A=
1 n
:nN
satupun anggota
: A R, c titik limit A.
Bilangan
di
c,
ditulis
L = lim f (x)
xc
adalah bilamana diberikan
(3.1)
>0
terdapat
>0
biasanya bergantung pada nilai yang diberikan sehingga kadangkadang ditulis sebagai ( ) untuk menunjukkan ketergantungan pada yang diberikan. Bila limit L ini ada maka fungsi f dikatakan juga konvergen ke L di c. Secara praktis, dapat dikatakan f (x) mendekati L bilamana x mendekati c. Ukuran dekat f (x) terhadap L diberikan oleh , dan kedekatan x dengan c diukur oleh . Pada ekspresi
terdapat V (c)
c+
c c+
c.
0 < |x c| < |f (x) L| < tidak memperhitungkan x yang sama dengan c. Artinya pada denisi limit, nilai f (c) tidak perlu ada. Ingat, titik limit himpunan domain A tidak harus di dalam A. Oleh karena itulah, ilustrasi grak denisi limit menggunakan dot di titik x = c.
Ilustrasi denisi limit fungsi diberikan pada Gambar 3.2. Pernyataan pada (3.3) menunjukkan bahwa untuk berlakunya Pengertian yang hampir sama untuk fungsi kontinu di ini.
Denisi 3.3. [Fungsi Kontinu] Misalkan A R dan f dikatakan kontinu di c, adalah bilamana diberikan
berlaku
sehingga (3.3)
A c
c A.
c A
dan
sangat terkait seperti diungkapkan pada teorema berikut. Berdasarkan denisi ini, syarat perlu agar fungsi dapat saja ada walaupun nilai pada Gambar 3.3.
kontinu di
adalah
f (c) c
harus ada
atau terdenisi. Syarat ini tidak berlaku pada kasus limit, yakni nilai limit fungsi di
f (c)
tidak ada.
diberikan
E2 E1 . Diketahui f kontinu di c berarti x E2 |f (x) f (c)| < . Misalkan x E1 maka x E2 atau x = c. Bila x E2 maka (3.2) berlaku dengan
terdapat V (c)
c+
c c+
kontinu di
|f (x) f (c)| = |f (c) f (c)| = 0 < sehingga (3.2) juga dipenuhi. Terbukti limxc f (x) = f (c). Sebaliknya, diketahui limxc f (x) = f (c) yaitu x E1 |f (x) f (c)| < . Karena E2 E1 maka berlaku x E2 |f (x) f (c)| < , yaitu f kontinu di c. x=c
berlaku Misalkan
Contoh 3.2.
kontinu di
c R, >0
berlaku
untuk setiap
simpulkan bahwa
x R. f
c.
Diberikan sebarang, ambil maka diperoleh
Penyelesaian.
limxc f (x) = f (c). Karena c R merupakan titik limit maka dengan f kontinu di c.
pada pembuktian di atas dapat selain 1, bahkan berapapun boleh. Pembuktian ini menggunakan pola p q dimana q sudah dipastikan benar.
Buktikan untuk sebarang kontinu di
c R, limxc x = c. :=
Kemudian simpulkan
f (x) := x
c. >0
yang diberikan, ambil . Diperoleh
Penyelesaian.
Untuk setiap
berlaku
dan
titik
Contoh 3.4.
Bukti.
Misalkan
Buktikan
kontinu pada
Misalkan
c R.
|x c|
|x + c|.
|x c| < 1,
maka berlaku
|x + c|,
yaitu
|x c| <
Agar kedua
2|c| + 1
. ()
|x c| < 1
dan
|x c| <
= ( ) := min 1,
Jadi jika
2|c| + 1
f (c)| <
di
. Jadi,
0 < |x c| < maka (*) dan (**) berlaku sehingga disimpulkan |f (x) limxc f (x) = f (c), dan terbukti f kontinu di c.
tidak ada. Tetapi, asalkan limitnya di
c,
yaitu
f (c)
Contoh 3.5.
Diberikan fungsi
f (x) =
x2 1 x 1 , x
=0
tidak kontinu di
f (1)
tidak
x1
x2 1 = lim (x + 1) = 2. x1 x 1 x1 R
sebagai berikut
f (x) =
x2 1 x1
untukx untuk
=0 x = 0.
n N,
Bukti.
maka
ke
c, xn = c
untuk setiap
limxc f (x) = L, maka terdapat > 0 sehingga jika 0 < |x c| < berlaku |f (x) L| < . Misalkan lim(xn ) = c, xn = c. Berdasarkan denisi limit barisan, untuk > 0 sebelumnya terdapat K N sehingga |xn c| < untuk setiap n K . Karena xn = c maka dapat ditulis 0 < |xn c| < , sehingga berlaku |f (xn ) L| < untuk setiap n K . Ini menunjukkan bahwa barisan (f (xn )) konvergen ke L. (ii)(i). Dibuktikan melalui kontraposisinya. Diketahui limxc f (x) = L, berarti
sebarang. Karena diketahui
(i)(ii). Diberikan
> 0 sehingga setiap > 0 terdapat x A, 0 < |x x | < tetapi 1 |f (x) x | 0 . Bila para > 0 tersebut diambil sebagai := n > 0 untuk 1 setiap n N maka terbentuk barisan (xn ) dengan sifat 0 < |xn c| < n , xn A tetapi |f (xn ) L| 0 untuk setiap n N. Ini berarti barisan (f (xn )) tidak mungkin konvergen ke L. Jadi ada barisan (xn ) dalam A, xn = c tetapi (f (xn )) tidak konvergen ke L. Pernyataan (ii) salah. Bukti teorema selesai.
ada
c c
tetapi barisan
dalam
dengan
xn = c, (xn )
(xn ) dalam A dengan xn = c, (xn ) (xn ), (yn ) dalam A lim (f (xn )) = lim (f (yn )).
dengan
konvergen ke
f (xn )
tidak konvergen.
xn , yn = c, (xn )
(yn )
konvergen ke
tetapi
Contoh 3.6.
Bukti.
Buktikan
limx0
1 x tidak ada.
1 1 f (x) = x . Ambil barisan (xn ) dengan xn := n . Jelas barisan ini konvergen ke 0, xn = 0. Sekarang perhatikan barisan (f (xn )) = 1 = (n) = (1, 2, 3, ) tidak konvergen. Berdasarkan kriteria (b) maka ter1/n
Di sini kita mempunyai bukti limitnya tidak ada.
Contoh 3.7.
+1 sgn(x) : = 0 1
Buktikan
x > 0, x = 0, x < 0.
limx0 sgn(x)
tidak ada.
Bukti.
1 1 dan yn := . Jelas kedua (xn ) dan (yn ) dengan xn := n n barisan ini konvergen ke 0 dan setiap sukunya tidak ada yang sama dengan 0. Diper1 hatikan barisan (sgn(xn )) = sgn = (1) = (1, 1, ) konvergen ke 1, tetapi n 1 (sgn(yn )) = sgn( n ) = (1) = (1, 1, ) konvergen ke 1. Berdasarkan
Ambil dua barisan
kriteria (c) maka terbukti limitnya tidak ada. Cara lain dapat menggunakan sifat bahwa sgn(x)
x |x| untuk
x = 0.
Dengan mengam-
(1)n bil xn := maka barisan (xn ) konvergen ke 0, n (1)n sgn = (1)n = (1, +1, 1, ) divergen. n
xn = 0 .
Tetapi
(sgn(xn )) =
Contoh 3.8.
Bukti.
dimana
Buktikan
1 lim sin x
tidak ada.
xn :=
1 n ,
yn :=
Ambil dua barisan (xn ) dan (yn ) 1 (/2+2n) . Maka jelas kedua barisan ini konvergen ke nol
1 f (x) = sin x , x = 0.
1 f (x) = sin x diberikan pada Gambar 3.4 . Pada gambar ini terlihat jelas bahwa nilai fungsi f selalu berada di dalam interval [1, 1], semakin dekat x kepada 0 semakin cepat oskilasinya tetapi nilai f (x) tidak menuju titik apapun.
Ilustrasi grak fungsi
0.8
0.6
0.4
0.2
0.2
0.4
0.6
0.8
1 0.4
0.3
0.2
0.1
0.1
0.2
0.3
0.4
c (xn )
di dalam
yang konvergen ke
c,
maka barisan
(f (xn ))
f (c). f
kontinu di
Bukti.
Gunakan fakta
dan ambil
L := f (c).
tidak kontinu di
konvergen ke
tetapi
c jika hanya jika terdapat barisan (xn ) (f (xn )) tidak konvergen ke f (c).
dalam
sehingga
(xn )
Contoh 3.9.
(a)
Fungsi
tidak kontinu di
sebab
(0)
0. 0,
karena
limx0 s(x)
tidak ada,
seperti telah dibahas sebelumnya. Berikut ini diberikan contoh fungsi yang tidak kontinu dimana-mana pada
R.
Contoh 3.10.
f (x) :=
Buktikan
1 0
bila bila
x x
rasional irrasional.
Bukti.
Misalkan
Ditunjukan
tidak kontinu di
c.
Bila
bilangan rasional maka dengan sifat kepadatan bilangan rasional, selalu terdapat barisan bilangan irrasional tetapi barisan baliknya bila
c. Jadi lim(xn ) = c, lim (f (xn )) = 0 = f (c) = 1. Seterdapat barisan bilangan rasional (yn )
c. Dengan argumen yang sama seperti sebelumnya, diperoleh lim (f (xn )) = 1 = f (c) = 0. Jadi f tidak kontinu di c untuk setiap c R.
yang konvergen ke
Denisi 3.4. Misalkan f : A R, dan c R titik limit A. Fungsi f dikatakan terbatas lokal di c jika terdapat persekitaran V (c) dan konstanta M > 0 sehingga
|f (x)| M
untuk setiap
x A V (c).
L := limxc f (x), maka berdasarkan denisi untuk = 1, terdapat > 0 sehingga untuk setiap x A dengan 0 < |x c| < berlaku |f (x) L| < 1, yang berakibat |f (x)| < |L| + 1. Sedangkan untuk x = c maka |f (x)| = |f (c)|. Dengan mengambil M := sup {|f (c)|, |L| + 1} maka diperoleh |f (x)| M untuk setiap x A V (c).
Operasi penjumlahan, perkalian, perkalian skalar dan pembagian fungsi-fungsi didenisikan sebagai berikut
f h
(x) :=
f (x) h(x)
h(x) = 0
untuk setiap
x.
f, g : A R, c R titik limit A. Bila f dan g mempunyai limit di c, katakan limxc f (x) = F dan limxc g (x) = G maka berlaku limxc (f g ) (x) = F G limxc (f g ) (x) = F G limxc (f ) (x) = F limxc
f g
untuk suatu konstanta
.
untuk setiap
(x) =
F G asalkan
G=0
dan
g (x) = 0
x.
Bukti.
Teorema ini dapat dibuktikan dengan menggunakan denisi limit fungsi, tetapi Misalkan
(xn )
suatu
dimana
xn = c
dan
lim(xn ) = c,
dan
maka berlaku
lim (f (xn )) = F,
Diperoleh
lim (g (xn )) = G.
lim ((f g ) (xn )) = lim (f (xn ) g (xn )) = lim (f (xn )) lim (g (xn )) = F G.
Dengan menggunakan kriteria barisan untuk limit, hasil terakhir ini memberikan kesimpulan bahwa
limxc (f g ) (x) = F G,
Untuk pernyataan lainnya dapat dibuktikan dengan cara yang sama. Diperhatikan khusus untuk perkalian, bila terdapat beberapa fungsi masing-masing
f1 , f2 , , fn dengan
limxc fk (x) = Fk
xc
maka berlaku
x c
xc
f1 = f2 = = fn := f
xc
maka diperoleh
= F n.
maka
Jika
R,
yaitu
xc
Selanjutnya, jika
p(x)
q (x)
q (c) = 0
maka berlaku
xc
lim
Teorema berikut memberikan kepastian bahwa bila nilai fungsi interval, maka begitu juga nilai limitnya.
f : A R, c R titik limit A. Bila a f (x) b untuk semua x A, x = 0 dan limxc f (x) ada maka a lim f (x) b.
xc
Bukti.
Misalkan
berlaku maka
(xn ) suatu barisan dalam A dimana xn = c dan lim(xn ) = c maka lim (f (xn )) = limxc f (x). Karena a f (xn ) b untuk setiap n N a limxc (f (xn )) b. Jadi, a limxc (f (x)) b.
untuk setiap x A, x = c dan limxc f (x) = L = limxc h(x) maka limxc g (x) = L.
Bukti.
Teorema ini adalah teorema squeeze untuk limit fungsi. Pembuktiannya menggunakan teorema squeeze untuk limit barisan. Untuk sebarang barisan
(xn ) dalam
dimana
xn = c
dan
lim(xn ) = c,
maka berlaku
(f (xn )) , (g (xn ))
dan
(h(xn ))
limxc g (x) = L.
Teorema squeeze ini biasanya digunakan untuk membuktikan nilai limit suatu fungsi dengan cara membangun dua fungsi lainnya yang selalu mendominasi dari bawah dan dari atas. Kedua fungsi tersebut mempunyai nilai limit yang sama. Berikut diberikan beberapa contoh limit yang memuat fungsi trigonometri yang sering muncul sebagai rumus limit. Namun, sebelumnya diberikan beberapa fakta pembatas yang berkaitan dengan fungsi sinus dan cosinus.
(i) x sin x x
x2
untuk setiap
x 0. x 0.
setiap
untuk setiap
x 0.
Contoh 3.11.
1. 2. 3.
Bukti.
Karena berlaku x sin x x untuk setiap x 0 (berdasarkan (i)) limx0 x = limx0 x = 0 maka dengan menggunakan teorema squeeze di oleh
limx0 sin x = 0. Untuk limx0 cos x menggunakan (ii), yaitu 2 x2 1 2 cos x 1. Karena limx0 (1 x 2 ) = limx0 1 = 1 maka diperoleh limx0 cos x = 1. Selanjutnya, dengan (ii) diperoleh
sehingga terbukti
Untuk
x2 2
cos x 1 0,
untuk
x0
x>0
berlaku
dan untuk
cos x 1 x 0 2 x cos x 1 x . x 2
x<0
diperoleh
0
Bila diambil fungsi
dan
f (x) : =
maka untuk
x 2 0
berlaku
x0 , x<0
h(x) :=
0 x 2
untuk untuk
x0 x<0
x=0
f (x)
Karena
cos x 1 h(x). x
maka disimpulkan
x sin x x
x 0. 1
Jadi untuk
x 6 x = 0 berlaku
x3
x2 sin x 1. 6 x
maka disimpulkan
Karena
limx0 1 z.
x2 6
= limx0 1 = 1
= 1.
semua
1 z=x ,x=0
maka diperoleh
1 sin
Gunakan denisi nilai mutlak.
1 1. x
x>0
diperoleh
|x| = x x sin
1 x = |x|. x
10
x<0
diperoleh
|x| = x x sin
Jadi untuk setiap
1 x = |x| x 1 |x|. x
1 x
xR
dan
x=0
berlaku
|x| x sin
Karena Fungsi
= 0. y = x
dan
1 x sin x
1 sin x
nol nilainya semakin mengecil mengikuti corong yang terbentuk oleh garis
y = x.
0.3
0.2
0.1
0.1
0.2
0.3
0.4 0.4
0.3
0.2
0.1
0.1
0.2
0.3
0.4
1 x
Sifat-sifat fungsi kontinu banyak yang mengikuti sifat-sifat yang berlaku pada limit fungsi. Jumlahan, perkalian, perkalian skalar fungsi-fungsi kontinu membentuk fungsi kontinu yang baru. Pembagian dua fungsi kontinu juga merupakan fungsi kontinu asalkan fungsi penyebutnya tidak pernah nol.
f g, f g
dan
kontinu di dan
c.
untuk semua
f h kontinu di
h : A R c.
kontinu di
cA
h(x) = 0
xA
maka fungsi
Bukti.
Gunakan
fakta
dan
Karena
c A
dan
f (c) = 0
maka berlaku
sehingga disimpulkan
c.
11
Contoh 3.12.
real 2. Bila
1. Fungsi polinomial
c. p(x) dan q (x) fungsi rasional dan 1 , 2 , , m akar q (x) maka fungsi rasional r (x) = p(x) ,x / {1 , 2 , , m } q (x) q (x).
kontinu pada
s(x) = sin x
c(x) = cos x
dan
R.
csc x
f (x) 0
kontinu pada
maka
kontinu pada
Bukti.
Gunakan sifat
sehingga diperoleh
x c
Jadi
|f |
kontinu di
c.
f (x) limxc
L =
1 f (x)+ L
|f (x) L|
1 |f (x) L
L|
f (x) =
limxc f (x).
nya.
: A R dan g : B R. Bila f kontinu di c A, g kontinu f (c) dan f (A) B maka komposisi g f : A R kontinu di c. > 0 yB
Karena sebarang. dan Karena
kontinu di
f (c)
maka terdapat
1 > 0
sehingga
kontinu di
>0
sehingga
xA
12
f (A) f (B ) maka f (x) B sehingga ruas kiri () dipenuhi oleh y = f (x). ruas kanan () berlaku, yaitu |g (f (x) g (f (c))| = |g f (x) g f (c)| < .
Kesimpulannya, setiap
>0
terdapat
>0
sehingga
xA
yakni
dan
gf
kontinu di
c.
Contoh 3.13.
(a)
Pada contoh ini diberikan cara lain membuktikan kekontinuan fungsi nilai
g1 := |x|
g1
A,
f :AR c 0,
maka
g1 f = |f |
kontinu pada
A.
(b)
g2 (x) :=
x, x 0
maka
g2
c =
1 1 xc = |x c| |x c| . x+ c x+ c c f
Bila
Bila syarat
f (A) B atau g kontinu di f (c) tidak terpenuhi maka ada kemungkinan komMisal diberikan fungsi
posisi dua fungsi kontinu tidak kontinu, seperti yang ditunjukkan pada contoh berikut.
Contoh 3.14.
dan
g (x) :=
Buktikan
0 2 0
x=1 , x=1 gf
f (x) := x + 1, x R. 0.
Apakah hasil ini berten-
dan
kontinu di
tidak kontinu di
Bukti.
Untuk fungsi
yakni
kontinu di
0.
Karena
berupa fungsi linier atau polinomial derajat satu maka ia pasti kontinu di
0.
(g f ) (x) = g (f (x)) =
Uji kekontinuan sebagai berikut
0 2
bila bila
f (x) = 1 = f (x) = 1
0 2
bila bila
x=0 . x=0
x 0
sehingga disimpulkan
g f tidak kontinu di 0. Diperhatikan salah satu syarat g kontinu di f (c). Karena f (0) = 1 dan limx1 g (x) = 2 = g (1) = 0 maka g tidak kontinu di f (0) = 1. Karena ada syarat pada teorema tidak dipenuhi
teorema adalah maka fakta ini tidak bertentangan dengan teorema.
13
Denisi 3.5.
konstanta
f : A R
jika terdapat
M >0
|f (x)| M
Dengan kata lain, fungsi punan terbatas.
untuk semua
x A.
bayangannya merupakan him-
range )
1 f (x) := x kontinu pada A := (0, ) tetapi tidak terbatas pada A 1 karena setiap bilangan real > 0 terdapat x A, misalnya x = +1 sehingga |f (x)| > . Namun, ia terbatas dan kontinu pada himpunan takterbatas B := (1, ) yaitu dengan mengambil M = 1. Pada himpunan terbatas C = (0, 1], fungsi f kontinu tetapi tidak
Fungsi terbatas. Keterbatasan fungsi kontinu pada suatu interval akan terjamin bila interval tersebut terbatas dan tertutup seperti diungkapkan pada teorema berikut.
Contoh 3.15.
: I R kontinu maka f
Andai f tidak terbatas pada I . Maka, untuk sebarang n N terdapat bilangan xn I sehingga |f (xn )| > n. Karena I terbatas maka ia memuat barisan bagian X = (xnr ) dari X = (xn ) yang konvergen ke suatu bilangan x (Teorema BolzanoWierestrass). Karena I tertutup dan xnr I maka x I . Karena f kontinu di setiap anggota I maka f kontinu di x sehingga barisan (f (xnr )) konvergen ke f (x). Jadi, (f (xnr )) barisan terbatas. Padahal berlaku
|f (xnr )| > n nr
yang menyatakan bahwa Jadi, pengandaian
untuk setiap
rN
(f (xnr ))
tidak terbatas.
Denisi 3.6.
mutlak (
Misalkan
f : A R.
x A. x A
sehingga
Dikatakan
f (x ) f (x)
Selanjutnya, titik mutlak.
untuk setiap
x A. x
disebut titik minimum
Contoh 3.16.
pada domain
B = [1, 2] mempunyai maksimum mutlak x = 1 dan titik minimum x = 2. Fungsi g (x) := x2 mempunyai dua maksimum mutlak pada domain C := [1, 1] yaitu x = 1 dan satu minimum mutlak dengan x = 0. Perhatikan Gambar
pada domain dan minimum mutlak dengan titik maksimum
14
Gambar 3.6: Ilsutrasi maksimum dan minimum mutlak Contoh 3.16 Teorema 3.13. Jika I := [a, b] suatu interval tertutup dan f
mempunyai maksimum dan minimum mutlak pada I .
Bukti.
Karena
: I R kontinu maka f
merupakan himpunan ter-
f (I ) := {f (x) : x I }
batas.
s = sup f (I )
dan s = inf f (I ). Kita tunjukkan terdapat x , x I sehingga f (x ) = s dan f (x ) = s . Karena s = sup f (I ) maka untuk setiap n N, terdapat xn I
sehingga
1 < f (xn ) s . (#) n Karena I terbatas maka barisan X := (xn ) terbatas, sehingga ia memuat barisan bagian X = (xnr ) yang konvergen ke suatu x I . Jadi f kontinu di x . Akibat nya, lim(f (xnr )) = f (x ). Mengikuti (#), diperoleh s s
Karena bahwa
1 < f (xnr ) s nr
untuk setiap
r N.
lim(s
1 nr )
= lim(s ) = s
lim (f (xnr )) = f (x ) = s .
Untuk eksistensi titik minimum
dibuktikan sejalan.
tidak ada.
Tetapi jika
(0, ) maka limitnya ada yaitu bernilai 1. Juga, bila (, 0) maka limitnya juga ada yaitu 1. Kasus
seperti ini mengilhami pengertian limit kanan dan limit kiri yang dimodikasi langsung dari pengertian limit biasa. Limit kiri dan limit kanan dikenal dengan istilah limit satu sisi, sedangkan limit biasa dikenal dengan limit dua sisi.
Denisi 3.7.
1. Bila
Misalkan
AR
dan
f : A R.
c R titik limit A (c, ) = {x A : x > c}, maka bilangan real L dikatakan limit kanan f di c, ditulis L = lim f (x)
xc+
adalah jika diberikan dengan
>0
sebarang terdapat
0<x<c+
maka berlaku
xA L
2. Bila
c R
dikatakan
limit kiri
titik limit
>0
sebarang terdapat
c <x<0
maka berlaku
xA
15
terdapat
terdapat
c-
c c+
Gambar 3.7: Ilustrasi limit kiri (panel kiri) dan limit kanan (panel kanan)
Biasanya notasi
L = limxc+ f (x)
untuk
mendekati
dari kanan. Analog untuk limit kiri. Secara geometri kedua pengertian limit ini diberikan pada Gambar 3.7 . denisi ini, adanya nilai Pada kedua
f (c)
Analog kriteria barisan untuk limit dapat diadaptasikan langsung pada limit satu sisi, seperti diungkapkan pada teorema berikut.
limxc+ f (x) = L bila hanya bila untuk setiap barisan (xn ) yang konvergen ke c dimana xn A dan xn > c berakibat barisan (f (xn )) konvergen ke L R. limxc f (x) = L bila hanya bila untuk setiap barisan (xn ) yang konvergen ke c dimana xn A dan xn < c berakibat barisan (f (xn )) konvergen ke L R.
Bukti.
Dapat dibuktikan sendiri dengan adaptasi teorema yang mirip untuk limit dua sisi. Berikut ini hubungan limit satu sisi dan limit dua sisi :
limxc f (x) = L
Contoh 3.17.
x0+
lim
sgn(x)
= 1,
x0
lim
sgn(x)
Karena limit kiri dan limit kanan tidak sama maka limit dua sisinya ada. Adakalanya, salah satu limit kiri atau limit kanan tidak ada. contoh berikut.
g (x) := e1/x , x = 0 tidak mempunyai limit kanan di 0 tetapi limit 1 kirinya ada yaitu 0 (Why???). Fungsi h(x) := 1/x , x = 0 mempunyai limit kiri di 0 e +1 yaitu 1, sedangkan limit kanannya 0 (Why ???). Karena limit kiri dan kanan tidak sama
Fungsi maka limit dua sisinya tidak ada.
Contoh 3.18.
16