You are on page 1of 41

PEMADATAN TANAH

Pemateri : Muhammad Firdaus, ST, MT

Pengertian
Pemadatan adalah peristiwa bertambahnya berat volume kering oleh beban dinamis Pertambahan berat volume kering sebagai akibat merapatnya partikel tanah yanga diikuti dengan berkurangnya volume udara pada volume air tetap

Dasar Pemadatan

Tujuan pemadatan :
Mempertinggi kuat geser tanah Mengurangi sifat mudah mampat Mengurangi permeabilitas Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air

Metode pengujian pemadatan :


Uji standard proctor / modified proctor Metode uji kerucut pasir ( sand cone) Metode uji balon karet Metode nuklir

Uji Laboratorium
Proctor mendefinisikan 4 variabel pemadatan tanah, yaitu :
Usaha pemadatan Jenis tanah Kadar air Angka pori atau berat isi kering

Pengujian terbagi atas 2, yaitu :


Standar Compaction Test Modified Compaction Test

Alat uji Proctor

Prosedur uji Standar Proctor


Contoh tanah diambil sebanyak 15 kg, dikeringkan dan kemudian dihaluskan dengan penumbuk kayu Di ayak dengan saringan No.4, dibagi kedalam 6 pan 2 buah pan ditambah air 50 dan 100 cc, 3 pan dijemur selama 30, 60 dan 90 menit; satu pan adalah tanah asli Penumbukan tanah dalam tabung dengan 3 tahap, tahapannya yaitu :

Setelah percobaan selesai, tabung+tanah ditimbang = Wm + Ws = gram Analisis perhitungan :

Berat isi tanah basah/ asli :


t t t

W s

W m W m V m

W s V m W s V s

, jika : V m V s

Dengan : t = berat isi tanah basah/ asli Ws = berat tanah basah Wm = berat tabung Vs = isi tanah basah/ asli Vm = isi tabung

Sebagian tanah dalam tabung diambil untuk dihitung kadar airnya.

Berat isi kering tanah dapat dihitung :


100 t d , dengan w dalam % 100 w

t
1 w

Dengan : d = berat isi tanah kering (dry density) w = kadar air Pemadatan proctor modifikasi hampir sama dengan standar, hanya saja tinggi jatuh palu dan jumlah lapis tanah yang berbeda Kurva hasil percobaan pemadatan standar :

Pada saat derajat kejenuhan tanah S = 100% (rongga udara/ kadar udara = 0), persamaan berat volume kering (d) adalah:
Gs w d , dengan e wG s 1 wG s

Berat volume kering setelah pemadatan, pada kadar air w dengan kadar udara A, dihitung dengan persamaan :
Gs (1 A) w d 1 wG s

Hubungan berat volume kering tanah dengan tanpa rongga udara dan kadar air ditunjukkan dengan gambar :

Contoh soal
Tabel hasil uji pemadatan standar proctor :
No. percobaan 1 2 3 4 5 6 Kadar air (%) 17,5 15,1 12,4 10,01 8,92 7,4 b (kN/m3) 20,6 21 21,2 21,3 20,4 18,9

1. Gambarkan kurva hasil percobaan 2. Tentukan kadar air optimum dan berat volume kering maksimum 3. Gambarkan garis garis kadar udara 0% dan 8%, bila Gs = 2,67

penyelesaian

Untuk d dengan kadar udara A = 8% :

Gs (1 A) w 1 wG s

(1 0,08) d 0,92 d

kurva hasil pemadatan

Uji Rasio Daya Dukung California (CBR)


Digunakan secara luas untuk evaluasi daya dukung subgrade / tanah dasar Menjadi standar oleh korps angkatan darat amerika untuk perencanaan perkerasan (pavement) yang fleksibel Selain laboratorium,bisa dilaksanakan untuk pengujian lapangan

Jenis jenis CBR


1. CBR lapangan (field CBR)
Untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanahnya sudah tidak dipadatan lagi Pemeriksaan dilakukan pada musim penghujan atau kondisi terburuk Evaluasi kepadatan yang sudah dicapai

2. CBR lapangan rendaman(U S CBR)


Memperoleh nilai CBR saat tanah mengalami pengembangan (swell) maksimum Pemeriksaan dilakukan dimusim kemarau Pemeriksaan CBR dikakukan setelah pengembangan selesai

3. CBR Laboratorium

Alat CBR laboratorium

California Bearing Ratio merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standard load) dan dinyatakan dalam persentase Dinyatakan dengan persamaan :
PT CBR x100% PS
Dimana : PT = beban percobaan (test load) PS = beban standar (standard load)

CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam :


1. CBR laboratorium rendaman (soaked laboratory CBR) 2. CBR laboratorium tanpa rendaman (unsoaked laboratory CBR)

Beban standar yang dipakai yaitu :

Penetrasi plunyer(in) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

Beban standar (lb) 3,0 4,5 5,7 6,9 7,8

Penetrasi plunyer(in) 2,5 5,0 7,5 10,0 12,5

Beban standar Beban standar (kg) (kN) 1,370 2,055 2,630 3,180 3,600 13,50 20,00 25,50 31,00 35,00

Hasil percobaan CBR

Contoh hitungan
Dari suatu percobaan CBR di laboratorium diperoleh data data sebagai berikut :
Penetrasi (mm) Beban plunyer (kN)

tentukan nilai CBR?

0,625
1,250 1,875 2,500

0,32
0,78 1,19 1,51

3,750
5,000 6,250 7,500

1,96
2,26 2,50 2,64

Diplot dalam kurva berikut :

Setelah dikoreksi diperoleh hasil hasil sebagai berikut :


Beban pada penetrasi = 2,500 mm Beban plunyer : PT = 1,70 kN Beban standar : PS = 13,50 kN
PT 1,70 CBR x100% x100% 12,59% PS 13,50

Beban pada penetrasi = 5,000 mm Beban plunyer = PT = 2,35 kN Beban standar : PS = 20,00 kN
CBR 2,35 x100% 11,75% 20,00

CBR tanah = 12,59%

CBR asli lapangan


Contoh tanah diambil sebanyak 2 tabung Satu contoh langsung diuji dan yang lain direndam selama 4x24 jam Analisis perhitungan : Nilai CBR dihitung pada penetrasi = 0,1 dan 0,2 inci dengan persamaan : X X CBR0,10 x100% x100% Ps 3000 Y Y CBR0,20 x100% x100% PS 4500 Dengan : X = pembacaan pada kurva pada penetrasi 0,10 inci Y = pembacaan pada kurva pada penetrasi 0,20 inci Ps = beban standar (tabel)

Contoh perhitungan
Dari suatu percobaan CBR asli di lapangan diperoleh data data sebagai berikut : dari ploting pada kurva setelah dikoreksi : X = 382,50 lb dan Y = 506,25 lb Tentukan nilai CBR tanah tersebut?
X 382,50 CBR0,10 x100% x100% 12,75% 3000 3000 Y 506,25 CBR0,20 x100% x100% 11,25% 4500 4500

Nilai CBR tanah tersebut = 12,75% CBR lapangan

Beberapa cara menaksir dan menentukan nilai CBR


1. Pendekatan nilai CBR secara empiris merupakan CBR rencana rendaman berdasarkan analisis pembagian butir dan sifat plastisitas tanah dapat ditentukan dengan rumus :
Log C S 1,70 0,005P0,425 0,002P0,075 L(0,02 0,0004P0,075 ) Log C S 1,90 0,004P2,36 0,005P0,425 P0,075 / P0, 425 (5,20 0,50P0,075 / P0,425 )103 0,01I

CBR tanah dasar untuk perencanaan :

CSS 0,25(3Cs min Cs max)

Dimana : Cs = CBR rendaman P2,36 = persentase tanah lolos ayakan 2,36 mm P0,425 = persentase tanah lolos ayakan 0,425 mm P0,0075 = persentase tanah lolos ayakan 0,0075 mm L = batas susut (SL) (%) I = indeks plastisitas (%) Css = nilai CBR rendaman rencana Csmin = nilai minimum dari persamaan Csmax = nilai maksimum dari persamaan

2. Menentukan CBR lapangan dengan alat DCP


Pemeriksaan sampai kedalaman 90 cm di bawah tanah dasar dengan penumbuk berat 9,072 kg dijatuhkan dari ketinggian 50,80 cm yang ditahan oleh anvil (landasan). Sudut puncak = 30 atau 60 Hasil pemeriksaan dapat dinyatakan dengan :
1. 2. Penetrabilitas skala penetrometer yang dinyatakan dalam : cm/tumbukan Tahanan skala penetrasi, dinyatakan dalam tubukan/cm

3. CBR segmen jalan Nilai CBR segmen dapat ditentukan dengan mempergunakan cara :
a) Cara analitis (Japan Road Association)
CBR segmen CBR rata rata (CBR m ax CBR m in ) R

b) Cara Grafis (Ditjen Bina Marga) Langkah langkah pengerjaan sebagai berikut :
1. 2. Tentukan nilai CBR terendah Tentukan berapa banyak nilai CBR yang sama atau lebih besar dari masing masing nilai CBR dan kemudian disusun secara tabelaris mulai dari nilai terkecil sampai terbesar Angka terbanyak diberi nilai 100%, angka yang lain merupakan persentase dari 100% Buat kurva hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi Nilai CBR segmen adalah nilai pada keadaan 90%

3. 4. 5.

Contoh soal
1. Dari hasil pemeriksaan daya dukung tanah dasar sepanjang jalan tertentu,didapatkan nilai nilai CBR sebagai berikut : 4, 2, 3, 4, 4, 6, 8 dan 4% tentukan nilai CBR segmen jalan tersebut dengan cara analisis dan grafis 2. Tentukan masing masing tebal lapisan perkerasan suatu jalan raya flexible pavement dan gambar sktsanya jika diketahui data datanya.

Dari nilai CBR yang diperoleh, A. Cara analitis :


CBRrata rata 4 2 3 4 4 6 8 4 4,375% 8

CBRmin = 2% CBRmax = 8%
CBR segmen CBR rata rata

Jumlah titik : n = 8 R = 2,96


(CBR m ax CBR m in ) R

CBRsegmen 4,375%

(8% 2%) 2,348% 2,96

B. Cara grafis

Dari gambar : Nilai CBR segmen = 2,70%

2. Data data tambahan :

Tebal lapisan konstruksi (mm)

Nilai CBR (%)

375
285 225 190 150 100

5
10 15 20 30 80

Perhitungan :

Dari hasil kurva, diperoleh hasil hasil sbb: CBR subgrade = 9% Tebal total perkerasan di atas subgrade = 300 mm CBR subbase = 22% Tebal konstruksi di atas subbase = 175 mm CBR base = 80% Tebal konstruksi di atas base (surface) = 100 mm Tebal di atas subbase = tebal base + surface 175 = tebal base + 100 Tebal base = 175 100 = 75 mm Tebal subbase = tebal total tebal di atas subbase = 300 175 = 125 mm

Penampang susunan tebal lapis perkerasan

Latihan
Hasil pemeriksaan tanah sepanjang jalan dalam satu segmen diperoleh nilai - nilai CBR sebagai berikut : 5, 6, 5, 7, 8, 6, 7, 9 dan 5% Tentukan nilai CBR segmen jalan tersebut dengan cara analitis dan grafis.

You might also like